Anda di halaman 1dari 14

Presented by Kelompok 5

• ARNETHA ZAKIA PUTRI 221010500574

• ANGGI DESTIYANI 221010500561

• MOHAMAD WAHYU RIZKIANTO 221010505152

• MUHAMAD EGI APRIADI 221010500584

• NABILA SHULDA NURSUHA 221010500569

• OKI FIRMANDANU 221010506012


Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang
pemasaran. Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis,
yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan dari
riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh.
Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan
bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak
manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki
dan strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk
merebut peluang.
Model desain riset pemasaran adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk merencanakan dan mengatur proses
penelitian pemasaran. Model-model ini memberikan panduan
tentang bagaimana penelitian akan dilakukan, metode yang
akan digunakan, dan cara mengumpulkan serta menganalisis
data pemasaran. Berikut ini beberapa model desain riset
pemasaran yang umum digunakan :

1. Desain Penelitian Eksploratif; Tujuan utama dari desain ini


adalah untuk memahami suatu fenomena atau topik yang masih
relatif tidak diketahui atau belum banyak diteliti.
2. Desain Penelitian Deskriptif : Desain penelitian deskriptif
digunakan untuk menggambarkan atau mengukur karakteristik,
perilaku, atau hubungan antar variabel

3. Desain Penelitian Kausal : Desain penelitian kausal


digunakan untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara
variabel pemasaran.

4. Desain Penelitian Longitudinal : Desain penelitian


longitudinal melibatkan pengumpulan data dari responden
dalam periode waktu yang berbeda untuk memahami
perubahan, tren, atau pola perilaku.
KUESIONER

1. Kuesioner adalah instrumen riset yang paling umum digunakan


dalam penelitian pemasaran. Kuesioner terdiri dari serangkaian
pertanyaan yang ditujukan kepada responden.

WAWANCARA

2.
Wawancara adalah metode interaktif di mana peneliti bertanya langsung
kepada responden. Wawancara dapat berstruktur, yaitu dengan
pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, atau tidak berstruktur, di
mana percakapan mengikuti alur yang fleksibel.
OBSERVASI

3.
Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku,
interaksi, atau situasi yang relevan dengan penelitian
pemasaran. Observasi dapat dilakukan di lapangan atau melalui
pengamatan video atau foto.

STUDI KASUS

4.
Studi kasus melibatkan penelitian mendalam tentang situasi,
perusahaan, produk, atau konsumen tertentu. Studi kasus dapat
melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, termasuk
wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
Maksud dan tujuan riset pemasaran adalah untuk
memperoleh pemahaman mendalam tentang pasar,
konsumen, produk, dan strategi pemasaran guna
mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik
dalam konteks pemasaran. Riset pemasaran JUGA
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang
pasar, mengevaluasi kebutuhan dan keinginan konsumen,
memahami persaingan, dan mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif.
RISET EKSPLORATORI RISET DESKIPTIF

Desain riset yang lebih menekankan


Riset ini lebih menekankan pada
pada penentuan frekuensi
pengumpulan ide-ide dan masukan
terjadinya sesuatu atau sejauh
- masukan, hal ini khusus berguna
mana dua variable berhubungan.
untuk memecahkan masalah yang
Tujuan riset deskriptif adalah
luas dan samar menjadi sumber
menjelaskan suatu topik yang
masalah yang lebih sempit dan
biasanya berupa fungsi atau
lebih tepat.
karakteristik pasar.
RISET SEBAB AKIBAT

Desain riset yang lebih


menekankan pada penentuan
hubungan sebab dan akibat.
Tipe riset inferensi dengan
tujuan untuk memperoleh
kenyataan yang hubungannya
bersifat sebab-akibat.
Perspektif riset pemasaran adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi,
dan dapat memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan pasar.
Emory dan Cooper memberikan delapan sudut
pandang perspektif riset pemasaran. Namun,
keduanya mengakui, kedelapan sudut pandang ini
pun belum memberikan penjelasan yang benar-
benar presisi.
MARI
BERTANYA
KESIMPULAN
Riset pemasaran memiliki peran penting dalam pengambilan
keputusan pemasaran yang berbasis bukti dan mendukung
kesuksesan perusahaan. Dengan menggunakan model desain riset
yang sesuai dan instrumen riset yang efektif, perusahaan dapat
memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pasar, konsumen,
produk, dan strategi pemasaran yang diperlukan untuk mencapai
tujuan bisnis mereka. Sementara itu, Model desain riset pemasaran
merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk merencanakan dan
melaksanakan riset pemasaran yang efektif. Beberapa model desain
riset yang umum digunakan termasuk eksploratori, deskriptif, kausal,
dan eksperimental. Setiap model memiliki karakteristik, tujuan, dan
pendekatan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai