Makalah Khulafaur Rasyidin
Makalah Khulafaur Rasyidin
Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami
setiap saat.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini
dapat berguna bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.................................................. 2
B. Masa Khalifah Umar bin Khattab............................................................ 3
C. Masa Khalifah Utsman bin Affan............................................................ 5
D. Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib........................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Khulafaur Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama
agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan
setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat
dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam
membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Keempat
khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan
berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-
beda, hal tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan
yang jelas yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana
suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun penganut paham
Syi'ah meyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk Ali bin Abi
Thalib, khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang
akan meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam, mereka merujuk kepada
salah satu hadits Ghadir Khum.
Secara resmi istilah Khulafaur Rasyidin merujuk pada empat orang
khalifah pertama Islam, namun sebagian ulama menganggap bahwa Khulafaur
Rasyidin atau khalifah yang memperoleh petunjuk tidak terbatas pada keempat
orang tersebut di atas, tetapi dapat mencakup pula para khalifah setelahnya
yang kehidupannya benar-benar sesuai dengan petunjuk al-Quran dan sunnah.
Salah seorang yang oleh kesepakatan banyak ulama dapat diberi gelar
khulafaur rasyidin adalah Umar bin Abdul-Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-8.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq?
2. Bagaimana sejarah pada masa Khalifah Umar bin Khattab?
3. Bagaimana sejarah pada masa Khalifah Utsman bin Affan?
4. Bagaimana sejarah pada masa Ali bin Abi Thalib?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
bertugas memilih Khalifah baru. Keenam Orang itu adalah Abdurrahman bin
Auf, Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Pada masa pemerintahan Utsman, Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes,
dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristan berhasil
direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai di sini.
Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun, pada paruh terakhir
masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan
umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Utsman memang sangat berbeda
dengan kepemimpinan Umar. Ini karena fitnah dan hasutan dari Abdullah bin
Saba’ Al-Yamani salah seorang Yahudi yang berpura-pura masuk islam. Ibnu
Saba’ ini gemar berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk
menyebarkan fitnah kepada kaum muslimin yang baru masa keislamannya.
Akhirnya pada tahun 35 H/1655 M, Utsman dibunuh oleh kaum pemberontak
yang terdiri dari orang-orang yang berhasil dihasut oleh Abdullah bin Saba’
itu.
Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat berburuk sangka
terhadap kepemimpinan Utsman adalah kebijaksanaannya mengangkat
keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting di antaranya adalah
Marwan bin Hakam Rahimahullah. Dialah pada dasarnya yang dianggap oleh
orang-orang tersebut yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Utsman
hanya menyandang gelar Khalifah. Setelah banyak anggota keluarganya yang
duduk dalam jabatan-jabatan penting, Usman laksana boneka di hadapan
kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu lemah terhadap
keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan. Harta
kekayaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh
Utsman sendiri. Itu semua akibat fitnah yang ditebarkan oleh Abdullah bin
Saba’, meskipun Utsman tercatat paling berjasa membangun bendungan untuk
menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia
juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan
memperluas masjid nabi di Madinah.
7
A. Kesimpulan
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode
Khilafah Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun,
(khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para
khalifah betul-betul menurut teladan nabi. Setelah periode ini, pemerintahan
Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain
itu, seorang khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak
sendiri ketika negara menghadapi kesulitan; Mereka selalu bermusyawarah
dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan para penguasa sesudahnya
sering bertindak otoriter.
Kedudukan sebagai khalifah kemudian dijabat oleh putra Ali yaitu
Hasan selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan menginginkan
perdamaian dan menghindari pertumpahan darah, maka Hasan menyerahkan
jabatan kekhalifahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Dan akhirnya
penyerahan kekuasaan ini dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam
satu kepemimpinan politik, di bawah Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Di sisi lain,
penyerahan itu juga menyebabkan Mu'awiyah menjadi penguasa absolut
dalam Islam. Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah
sebagai tahun jama'ah ('am jama'ah)! Dengan demikian berakhirlah masa yang
disebut dengan masa Khulafa'ur Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani
Umayyah dalam sejarah politik Islam.
B. Saran
Dari uraian di atas, maka dalam kesempatan ini penulis ingin
memberikan saran khususnya kepada penulis sendiri umumnya kepada kaum
muslim untuk senantiasa mengambil pelajaran dari sejarah Khulafaur
Rasyidin, yang dipimpin oleh sahabat-sahabat Rasulullah.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://anshar-mtk.blogspot.co.id/2013/05/makalah-khulafaur-rasyidin.html
http://mudirulachmad.blogspot.co.id/2016/06/makalah-masa-khulafaur-
rasyidin.html
http://riski-gastroid.blogspot.co.id/2015/05/makalah-sejarah-peradaban-islam-
khulafar-rasyidin.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Khulafaur_Rasyidin
https://nadinsani.blogspot.co.id/2015/11/makalah-khulafaur-rasyidin.html