Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN KONSELING ANAK

OLEH:

KELOMPOK 3

FATHIA SALSABILLA MALAN

ARFAT BAYU

SEMESTER V

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
pihak lain, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami setiap saat.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi. Harapan
kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi kita semua.

Ternate, 4 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................

BAB II PEMBAHSAN..................................................................................................................

A. Pengetian strategi bimbingan dan konseling.......................................................................


B. Pengertian serta contoh teknik bimbingan konseling.........................................................
C. Strategi bimbingan dan konseling anak..............................................................................
D. Teknik bimbingan konseling anak......................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baiksecara
perorangan maupun berkelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secaraoptimal, dalam
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkannorma-norma yang berlaku. Dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling,Prinsip-prinsip bimbingan harus diterjemahkan
kedalam program-program sebagai pedoman pelaksanaan di sekolah.Di dalam membuat program
tersebut, kerjasama konselor dengan personel laindi sekolah merupakan suatu syarat yang tidak
boleh ditinggalkan. Kerjasama ini akanmenjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling
yang komprehensif,memenuhi sasaran, serta realistik. Dasar pemikiran penyelenggaraan
bimbingan dankonseling di Sekolah atau madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau
tidakadanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yanglebih
penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnyadisebut konseling,
agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Program bimbingan dan
konseling mengandung empat komponen pelayanan, yaitu pelayanan dasar bimbingan,
pelayanan responsif, perencanaanindividual, dan dukungan sistem.Perlu kita sadari bahwa klien
yang akan dihadapi oleh seorang konselormemiliki karakteristik, kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan yang berbeda-beda satu sama lain. Oleh karena itu, sesorang konselor harus
mengetahui danmemahami akan strategi-strategi dalam menangani haterogenitas masalah
yangdimiliki oleh setiap klien sehingga ia mampu untuk memberikan bantuan kepada
klien(murid) dengan optimal mungkin dengan metode yang baik dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Bimbingan dan Konseling

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang merupakan gabungan dari kata
stratos yang artinya militer dan ago yang artinya memimpin. Sebagai kata kerja, strategos berarti
merencanakan (to plan).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah strategi memiliki pengertian: (1) Ilmu dan
seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam
perang dan damai; (2) Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam
perang, dengan kondisi yang menguntungkan; (3) Rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus; (4) tempat yang baik menurut siasat perang. Pada awalnya
istilah strategi digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks
bimbingan dan konseling yang dikenal dalam istilah strategi bimbingan dan konseling. Dengan
semakin luasnya penerapan istilah strategi, Mintberg dan Waters (1983) mengemukakan bahwa
strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan. Sedangkan Hardy, Langley dan
Rose dalam Sudjana (1986) mengemukakan yang dimaksud dengan strategi adalah suatu rencana
atau kehendak yang mendahului atau mengendalikan kegiatan.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu pola
yang ditetapkan dan direncanakan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam
proses pencapaian tujuan. Strategi ini mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam
kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana penunjang kegiatan.

Bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan. Bimbingan asal katanya


adalah to guide kemudian menjadi guidance yang mana bimbingan disini diberikan kepada orang
atau sekelompok orang yang mengalami maladjusmen, yaitu kegoncangan pribadi, konflik batin
dan stress, menurut para ahli bimbingan adalah arahan, tuntunan, pertolongan yang diberikan
kepada individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan hidupnya
sesuai dengan perkembangan pribadinya agar menyesuaikan dirinya untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya. Bimbingan dapat diberikan kepada seorang individu atau sekumpulan
individu. Ini berarti bahwa bimbingan dapat diberikan secara individu maupun kelompok.
Bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa memandang umur
sehingga anak-anak sampai dengan dewasa dapat menjadi objek bimbingan. Pengertian lain dari
bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang agar dapat memahami diri
dan juga lingkungannya. Kesimpulannya bimbingan bisa berarti bantuan yang diberikan
pembimbing kepada individu agar individu atau kelompok yang dibimbing mencapai
kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi dan pemberian nasihat
dan gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

B. Pengertian serta Contoh Teknik Bimbingan dan Konseling

Teknik bimbingan dan konseling adalah metode atau pendekatan konkret yang digunakan
oleh seorang konselor atau pembimbing dalam sesi konseling untuk membantu individu atau
kelompok dalam mencapai tujuan tertentu atau mengatasi masalah tertentu. Teknik-teknik ini
dirancang untuk memberikan panduan, dukungan, dan bantuan kepada klien dengan cara yang
sistematis dan terstruktur. Beberapa contoh teknik bimbingan dan konseling termasuk:

1. Refleksi aktif: Konselor merespons apa yang dikatakan klien dengan mengulang atau
merangkum pesan-pesan penting untuk memastikan pemahaman yang baik.
2. Pertanyaan terbuka dan tertutup: Menggunakan pertanyaan untuk menjelajahi masalah
klien. Pertanyaan terbuka mendorong klien untuk berbicara lebih banyak, sementara
pertanyaan tertutup meminta jawaban singkat atau ya/tidak.
3. Empati: Konselor menunjukkan empati dengan mendengarkan dengan penuh perhatian
dan mencoba memahami perasaan dan pengalaman klien.
4. Reframing: Mengubah cara klien melihat atau memahami situasi mereka dengan cara
yang lebih positif atau produktif.
5. Homework assignments: Memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada klien untuk
menerapkan apa yang telah dibahas dalam sesi konseling dalam kehidupan sehari-hari.
6. Teknik relaksasi: Mengajarkan teknik-teknik pernapasan atau relaksasi kepada klien
untuk mengatasi stres atau kecemasan.
7. Role-playing: Memainkan peran dalam sesi konseling untuk membantu klien berlatih
keterampilan sosial atau menghadapi situasi tertentu.
8. Analisis SWOT: Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam situasi
klien untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.
9. Pemberian umpan balik konstruktif: Memberikan umpan balik yang positif dan
konstruktif kepada klien untuk membantu mereka mengidentifikasi area perbaikan.

Setiap teknik memiliki tujuan dan kegunaan yang berbeda, dan konselor akan memilih
teknik-teknik yang sesuai dengan kebutuhan klien dan tujuan sesi konseling tertentu. Teknik-
teknik ini digunakan untuk mencapai perkembangan, pemahaman diri, dan perubahan positif
dalam kehidupan klien.

C. Strategi Bimbingan dan Konseling Anak


Strategi bimbingan dan konseling anak adalah metode dan pendekatan khusus yang
digunakan oleh konselor atau pembimbing untuk membantu anak-anak mengatasi
masalah, mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, serta mempromosikan
pertumbuhan positif. Berikut adalah beberapa strategi yang umum digunakan dalam
bimbingan dan konseling anak:

1. Bermain dan seni terapi: Penggunaan bermain dan seni sebagai cara anak
berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan mereka. Ini membantu anak-anak yang
mungkin kesulitan untuk mengungkapkan diri secara verbal.
2. Terapi bermain sandtray: Anak-anak menggunakan pasir dan miniatur untuk
menciptakan dunia mereka sendiri, yang memungkinkan mereka untuk menyampaikan
perasaan dan konflik yang sulit diucapkan.
3. Konseling keluarga: Mengikutsertakan orangtua atau anggota keluarga lainnya dalam
proses konseling untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan dinamika keluarga.
4. Pertanyaan terbuka dan cerita naratif: Menggunakan pertanyaan terbuka atau
mendongeng untuk membantu anak-anak berbicara tentang perasaan mereka dan
mengatasi masalah mereka.
5. Kegiatan permainan dan keterampilan sosial: Melibatkan anak dalam permainan dan
aktivitas yang mengajar keterampilan sosial seperti berbagi, berempati, dan
berkomunikasi dengan baik.
6. Terapi berbasis cerita: Menggunakan cerita atau buku anak-anak yang relevan untuk
membantu mereka memahami dan mengatasi masalah atau perasaan tertentu.
7. Manajemen stres dan relaksasi: Mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi yang
sesuai dengan usia anak untuk mengatasi kecemasan atau stres.
8. Penguatan positif: Mendorong perilaku positif dengan pujian dan penghargaan untuk
meningkatkan rasa harga diri anak.
9. Pendekatan bermain peran: Anak-anak dapat bermain peran dalam situasi tertentu
untuk membantu mereka mengatasi ketakutan atau kecemasan.
10. Pendekatan berbasis masalah: Mengajarkan anak-anak bagaimana mengidentifikasi
masalah, merencanakan solusi, dan mengambil tindakan yang tepat.

Setiap anak memiliki kebutuhan dan tantangan unik, jadi strategi yang digunakan harus
disesuaikan dengan keadaan dan karakteristik anak tersebut. Konselor anak akan memilih dan
menggabungkan teknik-teknik ini sesuai dengan tujuan konseling dan kebutuhan anak yang
sedang dibantu.

D. Teknik Bimbingan dan Konseling anak


Terdapat berbagai teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling anak untuk
membantu mereka mengatasi masalah dan mengembangkan keterampilan sosial dan
emosional. Beberapa teknik yang umum digunakan dalam konseling anak meliputi:

1. Terapi Bermain: Ini adalah metode di mana anak-anak dapat bermain dengan berbagai
mainan dan aktivitas kreatif. Ini membantu mereka mengekspresikan perasaan, berpikir
kreatif, dan memahami masalah mereka melalui permainan.
2. Terapi Seni: Anak-anak dapat menggunakan seni, seperti melukis, menggambar, atau
membuat kerajinan, untuk menyampaikan perasaan mereka dan menjelajahi masalah
pribadi.
3. Terapi Berbasis Cerita: Menggunakan cerita atau buku anak-anak yang relevan untuk
membantu anak memahami perasaan mereka dan mengatasi masalah atau konflik yang
mereka alami.
4. Terapi Keluarga: Terlibat dengan anggota keluarga untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan dinamika keluarga dan memperbaiki komunikasi.
5. Pendekatan Bermain Peran: Anak-anak dapat bermain peran dalam situasi tertentu
untuk membantu mereka memahami dan mengatasi ketakutan atau kecemasan.
6. Pertanyaan Terbuka: Menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong anak
berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka.
7. Kegiatan Permainan dan Keterampilan Sosial: Melibatkan anak dalam permainan dan
aktivitas yang mengajar keterampilan sosial seperti berbagi, berempati, dan
berkomunikasi dengan baik.
8. Manajemen Stres dan Relaksasi: Mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi yang
sesuai dengan usia anak untuk mengatasi kecemasan atau stres.
9. Penguatan Positif: Memberikan pujian dan penghargaan untuk perilaku positif untuk
meningkatkan rasa harga diri anak.
10. Pendekatan Berbasis Masalah: Mengajarkan anak bagaimana mengidentifikasi
masalah, merencanakan solusi, dan mengambil tindakan yang tepat.

Pemilihan teknik yang sesuai tergantung pada kebutuhan anak, usia mereka, masalah
yang dihadapi, dan gaya belajar individu. Konselor anak yang berpengalaman akan
menggabungkan teknik-teknik ini untuk menciptakan pendekatan yang efektif dalam membantu
anak mengatasi masalah mereka.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Strategi layanan bimbingan dan konseling, dapat disimpulkan bahwa strategilayanan ini
meliputi konseling individu, bimbingan kelompok, konselingkelompok, mediasi, dan
konsultasi.
2. Jenis-jenis strategi bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua yaitu
 counselor centered, dan
 client centered
3. Strategi layanan bimbingan dan konseling komprehensif terbagi menjadi:strategi untuk
layanan dasar bimbingan, strategi layanan responsive, strategi pelayanan perencanaan
individual, strategi untuk dukungan sistem.
4. Tujuan strategi bimbingan dan konseling ialah agar siswa dapat mencapai perkembangan
diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa, mampumempersiapkan diri, menerima
dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada
diri sendiri, gar klien mampuuntuk membangun pola hubungan yang baik dengan teman
dalam peranannyasebagai pria atau wanita,agar klien mampu untuk memahami
kemampuan, bakat, minat serta arah kecendrungan karir dan apresiasi seni, agar
klienmampu memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterimadalam
kehidupan sosial.

B. Saran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah bimbingan dan konseling
anak dan remaja. Materi ini berisi tentang bagaimana cara melakukan konseling pada anak . Jika
dalam makalah ini terdapat materi yang belum sempurna kami atas nama penulis mohon maaf
sebesar-besarnya dan mengharapkan untuk pembaca memberikan koreksi terhadap kelengkapan
serta kebenaran dari isi makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Jundika Nurihsan, Achmad. (2012). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT
Reflika Aditama.

http://bontothamdani.blogspot.com/2015/12/strategi-dalam-bimbingan-dan-konseling.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai