Petunjuk : Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah
yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
1 Terbawa kebiasaan atau Sumber Kajian Literatur : Lebih lanjut setelah dilakukan analisis terhadap masalah :
perilaku selama berada pada Staffsite UNY Terbawa kebiasaan atau perilaku selama berada pada pendidikan
pendidikan pra sekolah (TKK, https://staffnew.uny.ac.id › buku+ajar-fina pra sekolah (TKK, Paud, Kober dan sejenisnya), sehingga anak
Paud, Kober dan sejenisnya), Tentang : masih lebih fokus dengan bermain dari padamengikuti pelajaran
Mengenali Masalah Perkembangan Anak Usia TK (Buku Ajar) yang merupakan hal baru bagi mereka,
sehingga anak masih lebih
Adalah : Bahwa pada individu siswa kelas rendah / kelas awal
fokus dengan bermain dari pada Secara umum isi buku ini adalah mengarahkan pada tujuan yang akan didapat oleh pendidik
khususnya kelas 1 SD. Anak seusia siswa kelas 1 SD masih
mengikuti pelajaran yang TK yaitu sebagai buku panduan dalam mengidentifikasi danmenghadapi permasalahan
dominan dengan kondisi yang menyenangkan pada lingkungan
merupakan hal baru bagi perkembangan pada anak usia TK.
sekitarnya. Dengan menyesuaikan diri mereka pada kondisi yang
mereka. Menurut Santrock, 1995, Tahapan perkembangan meliputi urutan sebagai berikut: periode baru mereka membutuhkan pendampingan oleh guru yang paham
prakelahiran, masa bayi, masa anak-anak awal, masa kanak-kanak akhir, masa remaja, masa dengan kondisi ini, dimana karakteristik kepribadian siswa sangat
dewasa awal, masa dewasa madya, dan masa lanjut usia. kompleks dan membutuhkan waktu, metode dan model
Gambar 1. Proses-proses utama perkembangan anak (Santrock, 1995) penanganan yang fariatif, inovasi, hal ini dimiliki tenaga pengajar
yang profesional dan kreatif serta memahami tentang pendidikan
anak seusia siswa kelas 1 SD.
Proses
Biologis
Proses Proses
Kognitif Sosioemo
sional
Sumber Wawancara
1. Pakar/Ahli : Drs. Gerardus Benny Langoday
Profil : Mantan Dosen IKTL, Mantan Kepala Sekolah, SMPN Boru, SMA PGRI
Larantuka
Menurut pakar/ahli :
Sebagaimana pengalaman saya ketika menjadi Guru, Bahwa kompetensi
yang diperlukan oleh guru terbagi atas empat kategori, yaitu: Kompetensi Sebagaimana pengalaman Pakar/Ahli ketika menjadi Guru, dapat
Pedagogi (Akademik), Kompetensi Kepribadian, Kompetensi sosial disimpulkan bahwa masalah yang muncul karena kurang
(kemasyarakatan), dan Kompetensi profesional. Pendidikan usia dini memadainya kompetensi guru.
merupakan usaha mengupayakan dan mengembangkan seluruh potensi
kemampuan anak sejak lahir sampai berusia 6 tahun yang pada akhirnya
merupakan fondasi awal untuk mengembangkan bangsa, maka dari itu
dibutuhkan tenaga pendidik yang mampu mengembangkan seluruh potensi
anak usia dini tersebut. Karena perannya yang sangat penting, guru PAUD
dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya
dan kesediaannya untuk berubah ke arah yang lebih baik.