Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Guru : Aberan,S.Pd
Asal Institusi : SD Negeri Murung Asam
No. UKG : 201500990827
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-
penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk
berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai
referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam
tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda


dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Kelompok 2 atas nama : Aberan dan Adriana Maria Siti

RENDAHNYA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATERI IPA

TEMA MENGUBAH BENTUK ENERGI

SUB TEMA ENERGI YANG BERGERAK

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


telah masalah penyebab masalah
diidentifikasi

1 1

Dst

2 Hubungan Kajian Leteratur Setelah di lakukan


komunikasi antar analisis terhadap hasil
guru dengan peserta Pengertian hubungan komunikasi atara kajian literatur dan hasil
didik masih kurang. guru dengan peserta didik wawancara dapat di
1. Pada saat di kelas, guru ketahui bahwa penyebab
menjelaskan materi masalah Hubungan
komunikasi antar guru
pelajaran kemudian peserta
dengan peserta didik
didik bertanya mengenai
masih kurang adalah :
materi tersebut; a. Guru kurang
2. Peserta didik melakukan memperhatikan pola
presentasi di depan kelas belajar peserta didik.
b. Kuarngnya
kemudian guru memberikan
komonikasi ativitas
tanggapan, tambahan, dan
dalam kelompok belajar.
catatan terhadap presentasi c. Tidak ada umpan balik
yang dilakukan; dari guru
Untuk membangun
3. Guru menerangkan dan
hubungan yang baik
peserta didik menulis yang antara guru dan siswa,
diterangkan. beberapa cara yang
bisa Anda lakukan
Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu diantaranya adalah
Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Mei sebagai berikut
2019; p-ISSN 2338-2325; e-ISSN 2540- 1.Meningkatkan
9697; 149-166 antusiame dalam
mengajarar.
194-Article Text-405-2-10- 2.Memiliki kesabaran
20190704.pdf yang lebih
3.Menghargai setiap
Dalam proses pembelajaran antara pencapaian siswa
4.Membahas
pendidik dan peserta didik harus ada ketertarikan peserta
interaksi sosial yang terjalin. Sebagai didik
pendidik sudah seharusnya menyadari 5.Banyak melibatkan
apa yang sebaiknya dilakukan untuk siswa.
dapat menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi peserta didik agar
mencapai tujuan yang diharapkan.
Tugas guru sebagai pendidik berusaha
menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan dan menyenangkan
bagi peserta didik. Guru sebagai
pendidik tidak hanya mendominasi
selama proses pembelajaran, tetapi
juga membantu dalam menciptakan
kondisi yang kondusif serta
memberikan motivasi dan bimbingan
agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dan
kreativitasnya, melalui interaksi belajar
mengajar.

Namun kenyataan yang terjadi, tidak


sesuai dengan apa yang kita harapan
bersama. Sanjaya3 mengemukakan
bahwa, ada beberapa hal yang sering
kali dilakukan guru selama proses
belajar mengajar di kelas, diantaranya
adalah pertama, guru mengajar tidak
berusaha mencari informasi, apakah
materi yang diajarkan sudah dipahami
peserta didik atau belum; kedua, dalam
proses belajar mengajar guru tidak
berusaha mengajak berfikir peserta
didik. Dalam kasus ini yang terjadi
komunikasi satu arah yaitu dari guru ke
peserta didik; ketiga, guru tidak
berusaha lebih penting dibandingkan
dengan mengembangkan kemampuan
berfikir; keempat, guru menganggap
bahwa ia adalah orang yang paling
mampu dan menguasai pelajaran
dibandingkan dengan peserta didik.
Murda4 dkk menambahkan bahwa
kondisi proses mengajar di tingkat
pendidikan saat ini masih di warnai
oleh penekanan pada aspek
pengetahuan dan masih sedikit yang
mengacu pada pelibatan peserta didik,
seperti interaksi antara peserta didik
dengan peserta didik masih kurang
terlihat dalam kegiatan pembelajaran,
selain itu juga proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru belum
mampu menumbuhkan budaya belajar
di kalangan peserta didik.

Setiadi & Kolip9 mendefinisikan, bahwa


interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan yang menyangkut
perorangan, antara
kelompokkelompok, maupun antara
perorangan dan kelompok. Jacky10
mendefinisikan interaksi sosial sebagai
bentuk tindakan yang terjadi antara
dua atau lebih objek yang memiliki efek
satu sama lain. Efek dua arah sangat
penting dalam berinteraksi. Interaksi
sosial memerlukan orientasi bersama.
Memata-matai orang lain bukan
merupakan bentuk interaksi sosial,
karena orang yang dimata-matai tidak
menyadarinya. Interaksi sosial juga
diposisikan sama dengan proses sosial.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata


(2011: 259)
menyebutkan kemampuan guru dalam
berkomunikasi

meliputi :

1.Pada saat pelaksanaan pengajaran


harus menguasai kemampuan
berbahasa yang baik dan kosakata yang
cukup

2.Tinggi rendahnya nada suara dan


keras lemahnya bicara

3.Penguasaan bahan pengajaran

4.Penguasaan penggunaan metode


pembelajaran.

5.Penyampian informasi lisan maupun


secara tertulis

6.Komunikasi melalui media elektronik

7.Komunikasi dalam aktivitas


kelompok.

https://scholar.google.co.id/scholar?
q=Nana+Syaodih+Sukmadinata+(2011:
+259)&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=
scholart

Hasil wawancara dengan :

1. Dengan Kepala Sekolah


a. Guru kurang memperhatikan
karakteristik peserta didik
b. Guru bersikap masa bodoh
terhadap siswa
c. Guru aktif sedangkan
peserta didik pasif
d. Hal positif bagi guru untuk
membangun hubungan yang
baik peserta didik adalah
guru harus bisa menghargai
pencapaian peserta didik
2. Dengan guru penggerak:
a. Guru dipandang sebagai
kegiatan menyampaikan
bahan pelajaran
b. Antara guru dan peserta
didik tidak saling memberi
dan menerima.
c. Guru kurang memperhatikan
pola belajar peserta didik
d. Peserta didik kurang
memperhatikan disaat
pembelajaran berlangsung.
e. Guru membuat group WA
dengan orang tua peserta
didik.

3 1

Dst

4 1

Dst

Anda mungkin juga menyukai