Anda di halaman 1dari 12

Chapter 5

Teaching Vocabulary to Very Young Learners

A. Pengenalan Kosakata
Ronald Carter and Michael Mc Carthy (1998) yang dikutip oleh (Rijanti,
2021) mengemukakan bahwa kosakata adalah keseluruhan kata yang digunakan
seseorang dalam kegiatan komunikasi. Kosakata merupakan sebuah kumpulan
kata dengan berbagai macam bentuknya yang mencakup, kosakata lepas dengan
atau tanpa penambahan dan kosakata berupa penggabungan dari kata-kata sejenis
atau berlainan yang masing-masing mengandung makna yang berbeda (Sari et al.,
2022).
Kosakata ialah sebuah perbendaharaan kata berisi arti yang dipergunakan
oleh individu saat menulis dan berbicara (Nur & Mannahali, 2021). Kosakata
berperan besar dalam pembelajaran bahasa, sebab kemampuan menguasai
kosakata seseorang sangatlah berperan dalam ketrampilan berbahasa, baik secara
kuantitas ataupun kualitas. Sehingga semakin beragam kosakata yang dikuasai
seseorang, kemungkinan seseorang terampil berbahasa juga akan semakin besar.
Sedangkan menurut Christiana Evy Tri Widyahening & Feri Faila Sufa
(2022) Kosakata adalah kumpulan kata-kata yang diketahui seseorang dan
merupakan salah satu komponen sistem bahasa yang penting untuk dipelajari
dalam bahasa Inggris. Jadi, Bisa dipastikan jika kosakata ialah landasan atau
pondasi awal dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, selaku
bahasa asing pertama kali yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik di
berbagai tingkatan pendidikan.
Menurut Kasimova Guljakhon Makhmudovna (2022) “Vocabulary is
understanding how to use words in relation to their meaning”. Dimana setiap
kosakata itu berhubungan sehingga membentuk kalimat yang bermakna. Dalam
meperkenalkan bahasa inggris pada anak usia dini, Terdapat salah satu bagian dari
unsur kebahasaan yang sangatlah penting untuk dikuasai dan dipelajari oleh
peserta didik sedari awal pembelajaran bahasa Inggris serta untuk menunjang
keseluruhan dari keempat kemahiran berbahasa yaitu kosakata. Kosakata menjadi
salah satu komponen atau bagian utama, terlepas dari tata bahasa, yang juga tidak
bisa dipisahkan dari keempat kecakapan berbahasa (Evy et al., 2022). Saat
memperkenalkan kosakata bahasa Inggris kepada anak usia dini, pendidik bisa
memanfaatkan beragam jenis media pengajaran yang menarik dan sesuai bagi
perkembangan usia anak.

B. Rekomendasi Teknik Pengajaran Kosakata


1) Pengajaran Kosakata Secara Eksplisit: Pra-Pengajaran dan
Kartu Kata
Pra-pengajaran adalah segala sesuatu yang disiapkan sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung salah satunya adalah media yang digunakan dalam
pengajaran kosakata secara ekplisit kepada anak usia dini. Media
pembelajaran sendiri digolongkan berdasarkan beberapa kategori, hal ini
bertujuan untuk mengetahui media mana yang sesuai untuk digunakan dalam
pembelajaran yang akan dilakukan (Liando et al., 2022).
Menurut Puspita (2020) flashcard adalah salah satu media
pembelajaran berupa kartu yang berupa sebuah gambar yang memiliki ukuran
khusus misalnya persegi atau persegi panjang yang memuat gambar,
keterangan, atau lambang yang berfungsi untuk mengingatkan atau
mengarahkan peserta didik pada suatu informasi yang berkaitan dengan
gambar tersebut. Penerapan aktivitas pengajaran pengenalan kosakata bahasa
Inggris dengan media flashcard dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan
gambar-gambar yang terdapat kosakata bahasa Inggris di dalamnya, menerka
gambar yang terdapat pada flash card dan menyebutkan secara satu persatu
gambar yang ditampilkan oleh guru di depan dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris, serta adanya percakapan antara guru maupun
anak dengan cara menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dipahami dalam
bahasa Inggris (Puspita Dewi Ruslan RH et al., 2020).
Dengan menggunakan flashcard dapat mengubah proses pembelajaran
menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Selain itu, melibatkan
permainan dalam penerapan flashcard juga dapat membuat anak-anak merasa
rileks dan menciptakan suasana yang menarik. Hasilnya, anak-anak dapat
menghafal kosakata yang disajikan dengan mudah dengan memusatkan
perhatian mereka pada pelajaran, sehingga penerapan flashcard memberikan
kontribusi yang berharga bagi penguasaan kosakata anak. Sebagian besar anak
usia dini akan tertarik ketika mereka belajar bahasa Inggris dengan
menggunakan flashcard, sebab flashcard dapat memberikan motivasi karena
terdapat gambar-gambarnya yang menarik dan bahasa yang digunakan mudah
dimengerti (Qiz & Pavlovna, 2023).

Gambar 5.1. Picture Chapter Five Number 1

2) Pengajaran Kosakata Tersirat: Buku Bacaan Bertingkat, Buku


Bergambar, Bercerita Lisan, Dan Teater Lisan, Dan Teater
Pembaca
Pada pembelajaran bahasa tidak dapat dimulai, jika belum mengetahui
kata-kata bahasa sebelumnya, karena bahasa sebagai sarana komunikasi,
pengetahuan leksikal atau pengetahuan kosakata bahasa menjadi hal yang
utama dalam pembelajaran bahasa. Mengenai kebutuhan untuk pembelajaran
kosa kata, peran anak dalam pengembangan pembelajaran kosa kata mereka
adalah masalah yang penting untuk dipelajari. Pada pembelajaran implisit
anak mengacu pada pembelajaran kosakata tidak langsung di mana anak
mengenal kata-kata dari membaca atau mendengarkan (Holidazia & Rodliyah,
2020). Buku bergambar, bercerita lisan, teater lisan, dan teater pembaca hal ini
dapat menjadi media secara implisit yang akan mengarahkan peserta didik
untuk mengembangkan penguasaan kosa kata mereka.
Membaca ekspresif merupakan salah satu jembatan untuk
menghubungkan kosakata dan pemahaman anak karena membaca dengan
ekspresi harus memahami makna dari bagian tersebut, dengan teater pembaca
dapat membantu pengajaran kosakata impilist peserta didik(Saraswati &
Wicaksono, 2021). Buku bacaan bertingkat merupakan buku yang disusun
berdasarkan kemampuan bacaan siswa, yang dapat berisi gambar, teks yang
berfungsi memperluas kosakata dan pemahaman bahasa. Buku bacaan
bertingkat dibagi berdasarkan tingkat kosakata, ketika kosakata peserta didik
meningkat, maka mereka dapat membaca buku bacaan bertingkat yang lebih
tinggi. Buku bergambar merupakan buku yang menggunakan gambar sebagai
perwakilan dalam menyampaikan isi buku, buku bergambar dibuat sesuai
dengan anak usia dini sehingga dapat mendukung pembelajaran kosakata
secara implisit pada anak.
Pada pembelajaran bahasa inggris anak usia dini lebih menekankan
pada pengenalan kosakata, Kosakata adalah komponen inti dari kemahiran
bahasa dan memberikan banyak dasar pada anak untuk berbicara,
mendengarkan, dan membaca(Widyahening & Rahayu, 2021). Bercerita lisan
merupakan cara untuk menuturkan suatu cerita secara lisan, penggunaan cerita
lisan merupakan salah satu cara untuk mengajarkan kosakata secara implisit
pada anak.
Teater pembaca merupakan aktivitas drama yang melibatkan anak
dalam drama cerita dengan ekspresi, pelafalan kosakata yang tepat, dengan
teater pembaca dapat menjadikan suatu cerita lebih menarik, dan mudah
dipahami sehingga dapat mendukung pembelajaran kosakata secara implisit
pada anak. Dalam Teater pembaca anak terpanggil untuk memerankan
dialognya secara efektif, kemudian bekerjasama dengan anak lain, anak dapat
memiliki kosakata ,ekspresi yang tepat dalam peran teater pembaca
(Mastrothanasis et al., 2023). Dengan kegiatan ini juga memungkinkan anak
lebih banyak mendaur ulang kata selama kegiatan berlangsung, anak juga
dapat merasa lebih percaya diri, termotivasi dalam kegiatan ini.
Gambar 5.2. Picture Chapter Five Number 2

https://youtu.be/TpLhLBhFTag

3) Penggunaan ICT Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris


Media pembelajaran berbasis ICT (Information and communication
technology) merupakan kategori dari kelompok media visual, audio dan audio-
visual. Media pembelajaran berbasis ICT dapat menampilkan media
pembelajaran yang meliputi media visual dalam bentuk gambar, media audio
dalam bentuk suara, ataupun kombinasi dari visual dan audio secara
bersamaan. Dengan memanfaatkan media ICT pendidik dapat memberikan
pengalaman belajar yang beragam dengan keterbatasan ruang, indera dan
waktu (Unang & Sumantri dalam Jumiatin & Lestari, 2021). Dengan adanya
media pembelajaran berbasis ICT pendidik akan terbantu dan mempermudah
dalam menjelaskan dan melafalkan kosa kata dan kalimat sederhana bahasa
Inggris. Dengan memanfaatkan media berbasis ICT sebagai media
pembelajaran, kosa kata dan kalimat sederhana yang disimak dan didengar
oleh anak akan diterima dengan baik dan tepat sesuai dengan penutur aslinya
atau yang lebih dikenal dengan native speaker (Jumiatin & Lestari, 2021).
Pemanfaatan ICT dapat mendukung kreatifitas dalam pengembangan
dan pemanfaatan media pembelajaran. Guna memperlancar media komunikasi
dalam proses belajar mengajar untuk anak usia dini maka diperlukan media
pembelajaran yang lebih efektif sehingga dapat mempermudah para perserta
didik menyebutkan dan mengeja kosa kata dalam bahasa inggris dengan baik
dan benar, serta memudahkan tenaga didik untuk menyampaikan materi
apalagi dalam bahasa asing (Bella et al., 2022).
Banyak pendidik di seluruh dunia yang telah menggunakan komputer
sebagai media untuk memfasilitasi pembelajaran siswa. Mereka membuat
beberapa program komputer untuk mendorong siswa meningkatkan motivasi
belajar mereka (Nurchintyawati, 2022). Contohnya dengan menggunakan
internet, siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran di kelas.
Selain itu, mereka tidak hanya fokus pada penjelasan yang diberikan oleh
guru, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri.
Kosakata merupakan salah satu aspek bahasa yang harus diajarkan
kepada siswa yang ingin belajar bahasa Inggris. Karena pengajaran kosakata
adalah sesuatu yang berpengaruh pada siswa, teknik dan media pengajaran
diharapkan dapat membangun kemauan siswa untuk belajar dan menciptakan
eksposur bahasa yang dapat diterapkan (Nurchintyawati, 2022). Salah satu
cara yang populer untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris
adalah dengan menggunakan game. Salah satu inovasi dalam perangkat ICT
adalah melalui Android sebagai dasar penggunaan atau pembuatan game
untuk tujuan pendidikan belajar bahasa Inggris (Schultz & Fisher dalam Hai,
2022). Pendidik bisa membuat game kosakata bahasa Inggris dalam topik
terkait (Misalnya: Hewan). Deskripsi hewan dapat disajikan secara detail
sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi siswa. Game ini juga dapat
ditambahkan suara dan efek gambar lainnya. Ada banyak aplikasi perangkat
lunak yang bebas biaya sehingga masyarakat, khususnya para pendidik
bahasa, dapat membuat, mengembangkan, dan menyebarkan aplikasi ini tanpa
perlu mempertimbangkan masalah lisensi. Para pengajar dapat
mengembangkannya sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan siswa
dalam proses belajar dan mengajar.

https://www.education.com/game/positional-words-match/

4) Pengajar Kosakata Melalui TBL (Task Based Learning :


pembelajaran berbasis tugas)
TBL adalah salah satu metode pembelajaran inovatif yang dilakukan
melalui proses pengajaran atau TBLT. menurut Richards & Rodgers TBLT
sebagai: "pengajaran bahasa berbasis tugas yang merupakan bagian dari
rencana dalam pengajaran bahasa." (Richards & Rodgers, 2001, hal. 223).
Richards dan Renandya memahami bahwa "kosa kata adalah bagian penting
dari kompetensi bahasa dan memberikan banyak dasar bagaaimana siswa
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis” (Richards & Renandya,
2002, p.255). Banyak masalah yang mempengaruhi kemampuan siswa seperti
keterampilan bahasa LSRW yang lemah, tata bahasa dan kosa kata yang
lemah, pengaruh bahasa ibu dan masalah keuangan, pengalaman sekolah,
adanya 2 bahasa yaitu daerah dan bahasa Inggris sehingga kebingungan karena
ada satu atau lebih bahasa yang digunakan di rumah atau di suatu daerah,
kurangnya keterampilan bahasa termasuk membaca dan menulis yang buruk.
Di sinilah peran guru penting untuk meningkatkan kepercayaan diri pada
siswa melalui pembelajaran TBL.
Siswa menganggap bahasa inggris mudah tetapi mengaplikasikannya
yang sulit. TBL merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru
hanya menjadi pelatih pengajaran. Richards, Platt dan Weber mendefinisikan
aktivitas proses pembelajaran sebagai: “Aktivitas yang dilakukan sebagai hasil
pemahaman bahasa. Misalnya menggambar peta sambil mendengarkan kaset,
mendengarkan instruksi dan melakukan perintah dapat disebut sebagai tugas.
Pemberian tugas yang berbeda dapat membuat pengajaran bahasa lebih
komunikatif. Karena siswa akan memahami bahasa mereka sendiri”.
(Richards, Platt & Web, 1986, hal.289) pemberian tugas dapat meningkatkan
reseptif, dan keterampilan lisan atau tertulis dan juga mengembangkan aspek
kognitif”. (Ellis, 2003, hal.16) Tugas dapat berupa sederhana hingga kompleks
atau bahkan komprehensif yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan dalam komunikasi (Anup et al., 2021). Adapun
tahapan TBL menurut Frost (2004) dikutip oleh (Sholeh, 2020), yaitu:
a. Pra tugas: guru memulai topik dan memberi intruksi rinci untuk anak
tentang apa yang harus dilakukan pada tingkat tugas. Pada fase pra-tugas
mungkin guru bisa memutar video sebagai gambaran sebelum memulai
tugas.
b. Tugas: anak menyelesaikan tugas secara berkelompok sedangkan guru
memberikan bimbingan. Lalu melakukan diskusi
c. Perencanaan: anak menyiapkan laporan lisan atau tertulis setelah
menyelesaikan tugas. Sebaliknya mereka maju ke depan kelas dan guru
memberikan masukan dari tugas mereka.
d. Laporan: anak membaca ulang laporan tertulis dan guru menentukan
kapan siswa akan maju ke depan menyampaikan laporannya dan
memberikan umpan balik langsung pada materinya. Atau guru merekam
kegiatan ini.
e. Analisis: guru menunjukkan bagian penting dari teks yang direkam untuk
direview oleh siswa. Guru dapat mengilustrasikan kosakata yang
digunakan tentang interpretasi siswa selama proses pembelajaran.
f. Praktik: terakhir guru memilih bidang bahasa studi tergantung pada
kebutuhan siswa dari fase tantangan pembelajaran. Dan meningkatkan
kepercayaan diri pada anak.
Brown (2000) yang menyatakan pembelajaran melalui TBL lebih
memberikan inovasi, motivasi, tantangan, daya tarik dan kebermaknaan
dibandingkan dengan banyak metode lainnya. Menurut Nuan (2004) TBL
meningkatkan kompetensi linguistik dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bereksperimen dan mempelajari bahasa lisan dan tulisan,
melibatkan pembelajar dalam penggunaan bahasa yang otentik, praktis dan
fungsional untuk tujuan yang bermakna. Dalam menyelesaikan tugas siswa
bisa memanfaatkan bahasa yang mereka kuasai dan juga akan pembelajaran
akan lebih jelas dan terarah untuk pengajaran tata bahasa dan fitur bahasa
lainnya serta keterampilan.(Anup et al., 2021) sedangkan kekurangan
pembelajaran berbasis tugas (TBL) guru memiliki kemampuan bahasa yang
terbatas, pelatihasn guru yang tidak memadai dalam TBL, silabus berbasis
ujian tradisional, kurangnya sumber daya, kurangnya linguistik, dan kondisi
kelas (Sholeh, 2020).
Contoh kegiatan pembelajaran berbasis tugas (TBL) misalnya ketika
mengajarkan anak-anak tentang macam-macam angka, anggota tubuh, anggota
keluarga, nama-nama hewan, objek disekitar kita, dan benda-benda lainnya.
Guru membawa poster atau gambar mengenai tema yang akan dipelajari.
Kemudian guru menyuruh anak-anak satu persatu menunjuk gambar dari
objek yang disebutkan dalam bahasa Inggris, setelah siswa mendapat giliran,
siswa menyebut nama objek yang ada digambar dengan bahasa Inggris.
sehingga melatih ingatan siswa untuk penyebutan nama objek yang dipelajari,
melatih cara pelafalan kata dengan benar sesuai dengan bunyi pengucapan
bahasa inggrisnya. Atau melengkapi kata yang hilang. Guru menulis nama
objek yang telah dipelajari sebelummnya tetapi dengan menghilangkan
beberapa huruf dalam kata itu dan tugas siswa selanjutnya adalah melengkapi
huruf yang hilang. Kemudian latihan menjodohkan dengan menarik garis lurus
anatara gambar objek dengan nama dari objek itu (Pranasa & Fadli, 2023).
Gambar 5.4. Picture Chapter Five Number 4

RANGKUMAN
Menurut Christiana Evy Tri Widyahening & Feri Faila Sufa (2022) kosakata
adalah kumpulan kata-kata yang diketahui seseorang dan merupakan salah satu
komponen sistem bahasa yang penting untuk dipelajari dalam bahasa Inggris. Saat
memperkenalkan kosakata bahasa Inggris kepada anak usia dini, pendidik bisa
memanfaatkan beragam jenis media pengajaran yang menarik dan sesuai bagi
perkembangan usia anak yaitu melalui 1) 1) Pengajaran Kosakata Secara Eksplisit:
Pra-Pengajaran. 2) Pengajaran Kosakata Tersirat: Buku Bacaan Bertingkat, Buku
Bergambar, Bercerita Lisan, Dan Teater Lisan, Dan Teater Pembaca, 3) Penggunaan
ICT Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris, dan 4) Pengajar Kosakata Melalui
TBL (Task Based Learning : pembelajaran berbasis tugas).

LATIHAN
1. Apa saja kendala dalam belajar kosakata bahasa inggris?
2. Mengapa kosakata merupakan bagian penting dalam pembelajaran bahasa inggris?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari proses pembelajaran TBL?
DAFTAR PUSTAKA

Anup, M., Veigas, D., & Wilson, D. (2021). European Journal of Molecular & Clinical
Medicine Teaching Vocabulary and Grammar Through Task Based Learning
Activities. Ejmcm, 08(02), 201–211.
Bella, M. O., Prambayun, A., & Maharani, P. (2022). Multimedia Interaktif Pengenalan
Nama Buah Dalam Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini. Mdp Student Conference
(Msc), 614–621.
Evy, C., Widyahening, T., & Sufa, F. F. (2022). Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Inggris
dengan Media Bingo Game bagi Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 6(3), 1135–1145. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1341
Hai, L. S. (2022). The Effects of Games on Learning English Grammar of Tenth Graders
At Dien Hai High School, Bac Lieu Province, Vietnam. European Journal of
Applied Linguistics Studies, 5(1), 19–63. https://doi.org/10.46827/ejals.v5i1.341
Holidazia, R., & Rodliyah, S. (2020). Strategi Siswa dalam Pembelajaran Kosa Kata
Bahasa Inggris Students ’ Strategies in English Vocabulary Learning. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 20(1), 111–120.
Jumiatin, D., & Lestari, R. H. (2021). Native Speaker : Media Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Memperkenalkan Bahasa Inggris
Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Tunas Siliwangi, 7(1), 1–6.
Liando, N. V. F., Tatipang, D. P., Tamboto, G., Poluan, M., & Manuas, M. (2022).
Pictures as a Learning Media in Teaching Vocabulary. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 22(3), 1944. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i3.2832
Makhmudovna, K. G. (2022). Creative Strategies to Improve Vocabulary Teaching.
American Journal Of Social and Humanitarian Research, 9626(10), 259–261.
Mastrothanasis, K., Kladaki, M., & Andreou, A. (2023). International Journal of
Educational Research Open A systematic review and meta-analysis of the Readers ’
Theatre impact on the development of reading skills. International Journal of
Educational Research Open, 4(February), 100243.
https://doi.org/10.1016/j.ijedro.2023.100243
Nur, M., & Mannahali, M. (2021). Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dengan
Keterampilan. INTERFERENCE Journal of Language, Literature,and Linguistics,
2(1), 64–70.
Nurchintyawati, I. (2022). Android Based Educational Game In Learning And Teaching
English Vocabulary. Journal of Applied Linguistics, 2(1), 13–18.
Pranasa, R. K., & Fadli, M. N. (2023). Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Anak-Anak TK
dan SD. 2(1), 1–8.
Puspita Dewi Ruslan RH, A., Samad, F., & Samad, R. (2020). Penguasaan Kosa Kata
Bahasa Inggris Anak Melalui Media Flash Card Pada Kelompok B Di PAUD
Terpadu Alkhairaat Skeep Kota Ternate. Jurnal Ilmiah Cahaya Paud, 2(2), 47–60.
https://doi.org/10.33387/cp.v2i1.4277
Puspita, M. D. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Keterampilan
Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Al Falah Palembang Tahun Ajaran
2019/2020. PERNIK : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1).
https://doi.org/10.31851/pernik.v3i1.4598
Qiz, S. U. A., & Pavlovna, K. N. (2023). The Use of Flashcards in Teaching Vocabulary
to Young Learners. Miasto Przyszłości, 31, 137–139.
http://miastoprzyszlosci.com.pl/index.php/mp/article/view/997
Rijanti, A. (2021). PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA
INGGRIS MELALUI METODE BERCERITA DENAN PETA PIKIRAN. Alim|
Journal of Islamic Education, 3(2), 119–126.
Saraswati, N., & Wicaksono, M. (2021). ENHANCING READING FLUENCY AND
COMPREHENSION IN. Journal of Research on Language Education (JoRLE),
2(2), 88–92.
Sari, A., Fitri, S., & Rijal, S. (2022). Aplikasi Quizlet Dalam Meningkatkan Kosakata
Bahasa Jerman. PHONOLOGIE Journal of Language and Literature.
Sholeh, M. B. (2020). Implementation of Task-based Learning in Teaching English in
Indonesia: Benefits and Problems. Language Circle: Journal of Language and
Literature, 15(1), 1–9. https://doi.org/10.15294/lc.v15i1.26004
Widyahening, C. E. T., & Rahayu, M. S. (2021). Pembelajaran Kosa Kata Bahasa
Inggris dengan Media Cerita Rakyat bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Learning
English Vocabulary Using Folklore Media for Class V Elementary School
Students. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 5(1), 108–123.

Anda mungkin juga menyukai