Muamalah dalam interaksi sosial seperti interaksi dalam rumah tangga, bertetangga, sesame
muslim dan sesama manusia (Akhlak yang baik terhadap sesama)
Muamalah dalam transaksi ekonomi seperti bekerja mencari rizki yang halal, berdagang dan
lainnya
Ruang lingkup syariah dalam bidang muamalah, menurut Abdul Wahhab Khallaf, meliputi:
2. al-Ahkam al-Maliyah (Hukum Perdata), yaitu hukum tentang perbuatan usaha perorangan
seperti jual beli (Al-Bai’ wal Ijarah), pegadaian (rahn), perserikatan (syirkah), utang piutang
(udayanah), perjanjian (‘uqud ). Hukum ini dimaksudkan untuk mengatur orang dalam
kaitannya dengan kekayaan dan pemeliharaan hak-haknya.
3. Al-Ahkam al-Jinaiyyah (Hukum Pidana), yaitu hukum yang bertalian dengan tindak
kejahatan dan sanksi-sanksinya. Adanya hukum ini untuk memelihara ketentraman hidup
manusia dan harta kekayaannya, kehormatannnya dan hak-haknya, serta membatasi
hubungan antara pelaku tindak kejahatan dengan korban dan masyarakat.
4. al-Ahkam al-Murafa’at (Hukum Acara), yaitu hukum yang berhubungan dengan peradilan
(al-qada), persaksian (al-syahadah) dan sumpah (al- yamin), hukum ini dimaksudkan untuk
mengatur proses peradilan guna meralisasikan keadilan antar manusia.