Anda di halaman 1dari 20

MU’AMALAH ATAU

TRANSAKSI DALAM
ISLAM
Kelompok 11 :
1. Anifah Hidayah Rochmah /G0E021010
2. Sukma Rifina /G0E021017
Pengertian Mu’amalah
 Kata mu’amalah berasal dari kata ‘amala yu’amilu mu’amalatan artinya ada kepentingan
seseorang dengan yang lainnya.

Kata mu’amalah mempunyai dua arti yaitu arti khusus dan arti umum.
 Mu’amalah dalam arti umum meliputi semua perilaku manusia yang melibatkan adanya
peran serta orang lain. Misal: jual beli, sewa menyewa, perkawinan, tindak pidana, dsb.
 Mu’amalah dalam arti khusus yaitu segala perilaku manusia yang menghendaki adanya
hubungan timbal balik antara sesama manusia untuk memenuhi kebutuhan material
yang meliputi: jual beli, utang-piutang, gadai, sewamenyewa, dll.
 Fikih mu’amalah yaitu suatu hukum syari’at yang mengatur segala perilaku manusia
dengan berbagai bentuknya dalam masalah kebendaan yang meliputi: jual beli, ijarah,
syirkah, wakalah, mudharabah, ‘ariyah, shulh, ji’alah, dll.
Tujuan
Mu’amalah
Secara umum tujuan muamalah adalah
untuk menciptakan suatu hubungan yang
baik dan harmonis antar sesama manusia
sehingga dapat menciptakan masyarakat yang
rukun dan tentram. Karena dalam kegiatan
muamalah terdapat sifat tolong menolong.
Sumber Hukum Mu’amalah
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber utama dalam Islam dan sebagai pedoman utama dalam
kehidupan dan aturan apapun yang ada di dunia. Termasuk sumber hukum muamalah
yang terdapat pada Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58, artinya : “Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepada kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Q.S Ali-Imran ayat 3, Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu
mendapat keberuntungan.”
Sumber Hukum Mu’amalah
2. Hadits
Adapun hadits yang membahas tentang muamalah adalah sebagai berikut;
• Dari Abdullah bin mas’ud r.a dari Nabi SAW beliau bersabda : Riba itu terdiri 73
pintu. Yang paling ringan diantarannya adalah seperti seseorang laki-laki yang berzina
dengan ibunya, dan sehebat-hebattnya riba adalah merusak kehormatan seorang
muslim. (HR. Ibnu Majah).
• Janganlah kalian berbuat zhalim, ingatlah tidak halal harta seorang kecuali
dengan keridhoan darinya (HR al-Baihaqi).
3. Ijtihad
Ijtihad adalah sumber hukum ketiga setelah al-Qur’an dan hadits, ijtihad merupakan
proses untuk menetapkan perkara baru dengan akal sehat serta pertimbangan yang matang
yang mana perkara tersebut tidak ada dalam Al-Qur’an dan hadits maksudnya adalah tidak
dibahas sedetail mungkin. Biasanya ijtihad digunakan dalam perkembangan fiqih
muamalah sebagai suatu solusi terhadap permasalahan yang harus diterapkan hukumnya.
Prinsip – Prinsip Mu’amalah
1. Asas suka sama suka (al-taradhi).
Prinsip ini dilihat dalam al-Qur’an surat Al-Nisa : 28-29 .”Hai orang-
orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama dengan cara
yang batil, kecuali melalui tijarah (usaha ekonomi) yang dilakukan atas
dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu sendiri, karena Allah Maha Penyayang kepadamu. Dan siapa yg
berbuat demikian, dgn sikap permusuhan dan aniaya, maka (kelak)Kami
akan memasukkannya ke dlm neraka. Yg demikian itu amat mudah bagi
Allah.”
2. Asas keadilan.
Dalilnya Firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-
Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan.”(QS. Al-Hadid/57:25).
Prinsip – Prinsip Mu’amalah
3. Asas Saling Menguntungkan dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Allah berfirman:”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allahdan tinggalkanlah sisa riba (yg belum sempat dipungut) jia kamu (benar-benar) sbg
orang-orang beriman. Jika kamu tidak lagi mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
(ketahuilah) untuk kamu modal hartamu, (sebab) kamu tidak boleh merugikan dan
(juga) tidak boleh dirugikan. (QS.2:278-279)
4. Tolong-menolong dan saling membantu .
Dasar al-Quran dan hadis QS. Al-Maidah:2 “Dan tolong-menolonglah kamu dalam
kebaikan dan takwa.” Sabda Nabi:”Allah akan menolong hambanya, selama hambanya
selalu menolong saudaranya”(HR Muslim)
Ruang Lingkup Mu’amalah
Mu’amalah

Dari Segi Aspeknya Dari Segi Tujuannya

Hukum Keluarga
Mu’amalah Adabiyah Mu’amalah Madiyah Hukum Perdata
Hukum Pidana
Hukum Acara
Hukum Perundang-undangan
Hukum Kenegaraan
Hukum Keuangan dan
Ekonomi
Mu’amalah Dari Segi Aspeknya

MU’AMALAH MU’AMALAH
ADABIYAH
Yaitu muamalah yang berkaitan dengan bagaimana MADIYAH
Yaitu muamalah yang berkaitan dengan objek
cara tukar menukar barang yang ditinjau dari segi muamalah maupun bendanya. Dalam muamalah
subjeknya yakni manusia. Mu’amalah ini mengatur madiyah ini menetapkan suatu aturan secara syara’
tentang batasan-batasan manusia yang boleh yang terkait dengan objek bendanya. Seperti Jual-
dilakukan maupun tidak boleh dilakukan oleh beli (bai’), Gadai (rahn), Jaminan dan tanggungan
manusia terhadap suatu benda yang berhubungan (Kafalah dan Dhaman), Pemindahan hutang
dengan adab maupun akhlak seperti kejujuran, (hiwalah), Mudharabah, Mukhabarah, Syirkah,
kesopanan, menghargai sesama, saling meridhoi, Masalah seperti bunga bank, kredit, asuransi dan
dengki, dendam dan sebagainya lain sebagainya.
 
Mu’amalah Dari Segi
Tujuannya
1. Hukum Keluarga
Yakni suatu hukum yang berkaitan dengan urusan keluarga serte
pembentukan keluarga dengan tujuan untuk membangun serta
memelihara keluarga sebagai bagian terkecil. Isi dari hukum keluarga
terdiri dari hak dan kewajiban suami istri, anak dan hubungan
keluarga satu dengan yang lainnya.
2. Hukum Perdata
Yakni suatu hukum yang mengatur tentang hubungan individu
dalam bermuamalah dan bentuk hubungannya. Seperti jual beli, sewa
menyewa, hutan piutang, perserikatan, perjanjian dan lain sebagainya.
Mu’amalah Dari Segi Tujuannya

3. Hukum Pidana 4. Hukum Acara 5. Hukum


Perundang-
undangan
Yakni hukum yang berkaitan
Yakni hukum yang Yakni hukum yang
dengan segala bentuk berkaitan dengan sumpah, mengatur tentang
kejahatan, pelanggaran, persaksian, tata cara perundangan-undangan
hukum, serta ketentuan- mempertahankan hak dan yang berlaku untuk
ketentuan sanksi hukumnya. memberi putusan siapa membatasi hubungan
Yang tujuannya untuk menjaga yang bersalah sesuai hakim dengan terhukum.
ketentraman dan keamanan
dengan hukum yang
hidup umat manusia termasuk
berlaku.
harta kekayaaan dan
kehormatannya.
Mu’amalah Dari Segi Tujuannya

6. Hukum 7. Hukum Keuangan


Kenegaraan dan Ekonomi
Yakni hukum yang berkaitan dengan Yakni hukum yang berkaitan dengan
hubungan antara penguasa hak-hak fakir miskin yang ada dalam
(pemerintah) dengan rakyatnya, harta orang kaya, mengatur sumber
hubungan antar kelompok keuangan negara, pendistribusian
masyarakat dalam suatu negara dan permasalahan pembelanjaan
maupun antar negara. negara dalam rangka kepentingan
kesejahteraan rakyatnya.
HAL-HAL YANG
DILARANG UNTUK
DILAKUKAN
1. Riba

Menurut Imam Hambali riba adalah tambahan pada sesuatu


yang dikhususkan. Abu hanifah mendefinisikan melebihkan
harta dalam suatu transaksi dengan tanpa pengganti atau
imbalan.
PROSES KEHARAMAN RIBA

1 3
Allah menunjukkan bahwa Allah mengaharamkan salah
riba itu bersifat negative. satu bentuk riba.

2 4
Allah telah memberi isyarat Allah mengharamkan riba
akan keharaman riba melalui secara total dengan segala
kecaman terhadap praktik bentuknya.
riba di kalangan masyarakat
Yahudi.
MACAM – MACAM RIBA

1 2 3
Riba Al-fadhl Riba An-Nasi’ah Riba Jahiliyah
HAL-HAL YANG DILARANG UNTUK
DILAKUKAN
2. Gharar atau Taghrir
Merupakan suatu keadaan atau situasi dimanatidak jelas mengenai
objek atau transaksi yangdijalankan dalam kegiatan usaha. Bertentangan
dengan prinsip al-’adalah (bersikap adil) dan la tazlimuna wala tuzlamun
3. Tadlis (Penipuan)
Merupakan penipuan atas adanya kecacatan dari barang yang diperjual
belikan. Bentuk tadlis bisa terjadi pada kuantitas dankualitas barang.
4. Ghabn (Penipuan pada Harga Barang)
Ghabn adalah membeli sesuatu denganharga yang lebih tinggi dari
harga rata-rata atau dengan harga yang lebih rendahdari harga rata-rata
HAL-HAL YANG DILARANG
UNTUK DILAKUKAN
5. Ihtikar
Merupakan tindakan menyimpan harta, manfaat atau jasa,
dan enggan menjual dan memberikannya kepada orang lain yang
mengakibatkan melonjaknya harga pasar secara drastis disebabkan
persediaan terbatas atau stok barang hilang sama sekali, sedangkan
masyarakat, negara ataupun hewan amat memerlukan produk
tersebut.
6. Al-Maysir
Secara har"iah berarti memperolehsesuatu dengan sangat
mudah tanpakerja keras atau mendapat keuntungantanpa kerja.
HAL-HAL YANG DILARANG
UNTUK DILAKUKAN

7. Risywah (Suap)
Yaitu memberikan sesuatu kepada orang lainuntuk
memberikan pelayanan dan bantuan ekstra yang seharusnya
menjadi tugas, tanggung jawab, dan kewajiban pemberi pelayanan
tersebut.
8. Bai al-Najasy
Merupakan suatu rekayasa pasar dalamdemand dimana
seorang produsen / pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-
oleh banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual
produk tersebut akan naik.
KESIMPULA
N
Mu’amalah dalam islam harus mulai kita tanamkan dalam kehidupan
bermasyaraat atau kehidupan sehari-hari. Seperti yang sama-sama telah kita
tahu dari berbagai sumber yaitu dalam hal transaksi atau pembayan angsuran
(murabahah) yang diketahui oleh kedua belah pihak. Baik dari segi
keuntungan maupun dari segi harga pokok pembelian.
Selanjutnya dalam hal sewa menyewa dalam islam (akad ijarah) yaitu suatu
imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah diberikan, seperti
kendaraan, tenaga, tempat tinggal dll. Dan yang ketiga ada dalam hal hutang
piutang dengan segala rukun dan syarat yang harus dipenuhi, dan yang paling
harus kita waspadai dalam hal hutang piutang adalah riba. Jangan sampai kita
melakukan riba yang jelas hukumnya dilarang oleh agama islam karena riba
itu haram.
THANK YOU!!

Anda mungkin juga menyukai