Disusun Oleh :
2017
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1. Latar Belakang
Sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa lepas dari berhubungan
dengan orang lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan manusia sangat beragam sehingga terkadang secara pribadi ia
tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain.
Hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain dalam memenuhi
kebutuhan harus terdapat aturan yang menjelaskan hak dan kewajiban
keduanya berdasarkan kesepakatan.
Proses untuk membuat kesepakatan dalam kerangka memenuhi
kebutuhan keduanya lazim disebut dengan proses untuk berakad atau
melakukan kontrak. Hubungan ini merupakan fitrah yang sudah ditakdirkan
oleh Allah karena itu ia merupakan kebutuhan sosial sejak manusia mulai
mengenal arti hak milik.
dewasa ini kebutuhan manusia sangat beragam salah satunya dalam bidang
teknologi, dimana kesemuanya berkaitan dengan bidang teknik elektro. Dalam
implementasinya ada banyak hasil produk dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia, yang didalamnya terdapat bentuk-bentuk mu’amalah.
1.1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan ruang lingkup Teknik elektro dan muamalah.
2. Menjelaskan hubungan bidang Teknik elektro dengan muamalah.
3. Menjelaskan teori hak, harta, kepemilikan, akad, dan jual beli.
BAB II
2.1 MUAMALAH
2.1.1. Pengertian Muamalah
Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial atau
hablum minanas. Dalam syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci
jenisnya,tetapi diserahkan kepada manusia mengenai bentuknya. Islam hanya
membatasi bagian-bagian yang penting dan mendasar berupa larangan Allah
dalam Al-Quran atau larangan Rasul-Nya yang didapatkan dalam As-Sunnah.
Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu,
muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan
kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang harus
mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling melakukan
pekerjaan secara aktif sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari
satu terhadap yang lainnya.
Pengertian Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang
luas dan dapat pula dengan arti yang sempit. Di bawah ini dikemukakan
beberapa pengertian muamalah, yaitu :
a. Menurut Louis Ma’luf, pengertian muamalah adalah hukum -hukum
syara yang berkaitan dengan urusan dunia, dan kehidupan manusia,
seperti jual beli, perdagangan, dan lain sebagainya.
b. Menurut Ahmad Ibrahim Bek, menyatakan muamalah adalah
peraturan-peraturan mengenai tiap yang berhubungan dengan urusan
dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai kebendaan,
perkawinan, thalak, sanksi-sanksi, peradilan dan yang berhubungan
dengan manajemen perkantoran, baik umum ataupun khusus, yang
telah ditetapkan dasar dasarnya secara umum atau global dan
terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar
manfaat di antara mereka.
c. Arti sempit muamalah adalah semua transaksi atau perjanjian yang
dilakukan oleh manusia dalam hal tukar menukar manfaat
Prinsip pertama:
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َأْو ُفوا ِباْلُع ُقوِد
َوَم ْن َيَتَع َّد ُحُد وَد ِهَّللا َفُأوَٰل ِئَك ُهُم الَّظاِلُم وَن
Sementara landasan dari Al Sunnah antara lain hadist riwayat aisah yang
artinya:
Umat islam diberi kebebasan dalam membuat syarat khusus, sepanjang tidak
bertentangnan dengan kaidah dan ketentuan syara’.
2.1.4. Hak
Hak dan kewajiban adalah suatu yang tidak bias dilepaskan dari kehidupan
manusia. Ketika mereka berhubungan dengan orang lain, maka akan timbul
hak dan kewajiban yang akan mengikat keduanya. Dalam jual beli misalnya,
ketika kesepakatan telah tercapai, maka akan muncul hak dan kewajiban.
Yakni, hak pembeli untuk menerima barang, dan kewajiban penjual untuk
menyerahkan barang . atau kewajiban pembeli untuk menyerahkan
barang(uang), dan hak penjual untuk menerima barang(uang).
a. Hak finansial
Adalah hak yang terkait dengan harta dan kemanfaatannya, hak yang
objeknya berupa harta atau manfaat. Seperti hak sesorang penjual atas
harga barang (uang), hak pembeli atas objek transaksi (rumah,
kendaraan,dsb)hak syuf’ah, hak khiyar, hak penyewa untuk menenmpati
rumah, dan lainnya.
2.1.5. Akad
Definisi :
اَّلِذ يَن َيْأُك ُلوَن الِّر َبا َال َيُقوُم وَن ِإَّال َك َم ا َيُقوُم اَّلِذ ي َيَتَخ َّبُطُه الَّش ْيَطاُن ِم َن اْلَم ِّس َذ ِلَك ِبَأَّنُهْم َقاُلوْا ِإَّنَم ا اْلَبْيُع ِم ْثُل الِّر َبا
َو َأَح َّل ُهّللا اْلَبْيَع َو َح َّر َم الِّر َبا َفَم ن َج اءُه َم ْو ِع َظٌة ِّم ن َّرِّبِه َفانَتَهَى َفَلُه َم ا َس َلَف َو َأْم ُر ُه ِإَلى ِهّللا َوَم ْن َعاَد َفُأْو َلـِئَك
َأْص َح اُب الَّناِر ُهْم ِفيَها َخاِلُد وَن
َلْيَس َع َلْيُك ْم ُجَناٌح َأْن َتْبَتُغ وا َفْض اًل ِم ْن َر ِّبُك ْم ۚ َفِإَذ ا َأَفْض ُتْم ِم ْن َعَر َفاٍت َفاْذ ُك ُروا َهَّللا ِع ْنَد اْلَم ْش َع ِر اْلَح َر اِم ۖ َو اْذ ُك ُروُه َك َم ا
َهَداُك ْم َو ِإْن ُكْنُتْم ِم ْن َقْبِلِه َلِم َن الَّض اِّليَن
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari
tuhanmu.
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَل َتْأُك ُلوا َأْم َو اَلُك ْم َبْيَنُك ْم ِباْلَباِط ِل ِإاَّل َأْن َتُك وَن ِتَج اَر ًة َع ْن َتَر اٍض ِم ْنُك ْم ۚ َو اَل َتْقُتُلوا َأْنُفَس ُك ْم ۚ ِإَّن َهَّللا
َك اَن ِبُك ْم َرِح يًم ا
Hadis rasulullah Saw. Yang diriwayatkan rifaah bin rafi’ al-Bazar dan hakim:
Dalam akad jual beli haeus disempurnakan 4 macam syarat (zuhaili, 1989,
jilid IV, hal. 346), yakni st=yarat in ‘iqad, syarat sah, syarat nafadz, dan syarat
luzum. Tujuan adanya syarat-syarat ini adalah untuk mencegah terjadinya
pertentangan dan perselisihan diantara pihak yang bertransaksi, menjaga hak
dan kemasyalahatan kedua pihak, serta menghilangkan segala bentuk
ketidakpastian dan risiko.
2.1.7. Kepemilikan
Hak milik (Kepemilikan) adalah hubungan antara manusia dengan
harta yang ditetapkan oleh syara’, dimana manusia memiliki kewenangan
khusus untuk melakukan transaksi terhadap harta tersebut, sepanjang tidak
ditemukan hal yang melarangnya. Kepemilikan adalah suatu yang dimiliki
oleh manusia, baik berupa harta benda(dzat) atau nilai manfaat. Dengan
demikian dapat dipahami pernyataan Hanafiyah yang mengatakan bahwa
manfaat dan hak merupakan kepemilikan, bukan merupakan harta.
a. Kepemilikan Benda
b. Kepemilikan Manfaat
Secara lebih luas teknik elektro adalah bidang teknik atau rekayasa
yang mempelajari sifat-sifat elektron dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
1) Bekerja sama dalam kegiatan usaha, dalam hal ini salah satu
pihak dapat menjadi pemberi pembiayaan dimana atas
manfaat yang diperoleh yang timbul dari pembiayaan
tersebut dapat dilakukan bagi hasil.
2) Kerjasama dalam perdagangan, di mana untuk meningkatkan
perdagangan dapat diberikan fasilitas-fasilitas tertentu dalam
pembayaran maupun penyerahan obyek.
3) Kerja sama dalam penyewaan asset dimana obyek transaksi
adalah manfaat dari penggunaan asset.
Dibutuhkannya pengetahuan tentang muamalah dalam bidang Teknik
elektro ini Karena banyak sekali dalam implementasinya yang berkaitan
dengan muamalah sehingga dikemudian hari dapat menghasilkan produk atau
jasa yang baik serta bermanfaat bagi masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
https://www.academia.edu/4824088/Makalah_agama_tentang_muamalah
http://ee.uii.ac.id/akademik/konsentrasi-studi/
www.google.com