Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH CRITICAL MATEMATIKA BISNIS

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA


USAHA KELOMPOK TANI SARI BUAH KELURAHAN
LEMBAH SARI KECAMATAN RUMBAI PESISIR
DAN
ANALISA BREAK EVEN POINT (BEP)
TERHADAP LABA PERUSAHAAN

Disusun oleh :
Nama : Stephanie
NIM : 221010120
Kelas : 22.5 / Semester 1
Dosen : Dra. Pesta Gultom, M.M

STIE EKA PRASETYA


MEDAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karuni
a-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) mata kuliah
Matematika Bisnis dengan dasar teori Break Even Point (BEP).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Pesta Gultom, M.M. selaku dosen pe
ngampu mata kuliah matematika bisnis yang telah membimbing saya sebagai penulis, sehingga t
ugas Critical Journal Review (CJR) ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas CJR ini bertujuan
menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan BEP atau pulang pokok dalam kegiatan
ekonomi bagi para pembaca dan penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kriti
k yang membangun diharapkan demi kesempurnaan tugas Critical Journal Review ini dari berba
gai pihak. Terima kasih.

Medan, 25 November 2022

Stephanie
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA USAHA
KELOMPOK TANI SARI BUAH KELURAHAN
LEMBAH SARI KECAMATAN RUMBAI PESISIR
Ritawiyati, Sri Maryanti & Muhammad Thamrin
Universitas Lancang Kuning
https://pekbis.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPEB/article/view/6398

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Krupuk Aneka Rasa Kelompok Tani Sari Buah merupakan usaha kelompok tani yang
anggotanya terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang membuat olahan kerupuk ubi dan pisang.
Produk yang dihasilkan belum memiliki merk dan kemasan yang sangat sederhana. Usaha
tersebut hanya mampu menopang kebutuhan hidup harian. Produk tersebut hanya mampu dip
asarkan ke warung (wilayah pemasaran yang sederhana) tentunya tidak akan memperoleh ke
untungan maksimal. Pada umumnya suatu perusahaan melakukan penjualan yang akan dicap
ai dalam satu tahun anggaran. Dalam pencapaian target penjualan, diperlukan informasi beru
pa volume penjualan minimum dan harga modal (biaya produksi) total agar tidak mengalami
kerugian. Alat bantu yang digunakan adalah Break Even Point (BEP).

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang harus diterapkan Usaha Kelompok Tani Sari Buah guna menghindari kerugian dan
meningkatkan laba penjualan?

1.3 Maksud Dan Tujuan


Tim peneliti ingin melakukan penelitian tentang perencanaan laba dengan menggunakan
Break Even Point pada Usaha Kelompok Tani Sari Buah.
BAB II
LANDASAN TEORI

Break Even Point (BEP) adalah kondisi perusahaan tidak laba dan tidak rugi. Dengan
mengetahui BEP maka perusahaan akan berusaha meningkatkan penjualan diatas BEP untuk
mendapatkan laba dan menghindarkan penjualan dibawah BEP karena akan menderita rugi
(Kristina,2006). Dalam keadaan Break Event Point, jumlah hasil penjualan sama dengan nol,
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
BT
1. BEP (dalam Rupiah) = VC
1−
P
BT
2. BEP (dalam Unit) =
P S−V C
Dimana :
P : Total Penjualan
BT : Total biaya tetap
Vc : Biaya variable
L : Laba
Ps : Penjualan satuan

Analisis Break Event Point ialah suatu pendekatan perencanaan laba formal yang didasarkan atas
hubungan yang diharapkan antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang ingin dicapai.
Perencanaan laba merupakan alat yang digunakan manajemen untuk meramalkan akibat finansial
peristiwa yang akan datang.
F c +laba yang diinginkan
Penjualan pada laba yang diinginkan = VC
1−
S
Menurut Siti Murthosiyah dkk(2014) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perubahan volume
penjualan dan biaya akan berpengaruh terhadap perubahan laba.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jenis, Sumber, Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (data primer yang tel
ah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul dalam bentuk tabel/diagram (Huse
in , 2011). Data yang diperlukan yang berkaitan dalam melakukan perhitungan BEP seperti b
iaya tetap, biaya variabel, volume produksi dan harga jual. Pengumpulan data dilakukan deng
an penelitian pustaka, dokumentasi dan wawancara.
3.3 Hasil Penelitian
Untuk pembahasan dalam penelitian, berdasarkan data yang diperoleh maka untuk Perhit
ungan BEP diiasumsikan : dalam sehari mengolah 100 kg ubi mentah (bahan baku) setelah k
ering digoreng menjadi 20 kg, harga per kg Rp.25.000 x 20 kg = Rp. 500.000/hari , rasa peda
s dan pedas manis 15 kg , rasa cabe hijau 2 kg dan original 3 kg, Upaya meningkatkan keseja
hteraan SBDLS adalah melakukan pengelolaan usaha yang baik. Disamping pemberian ide
inovatif untuk kemasan produk, dilakukan penghitungan keuangan yang lebih baik dengan
tehnik BEP agar meminimalisir kerugian dan meningkatkan pendapatan. Berikut ini akan ka
mi sajikan perhitungan Break Even Point (BEP) :
1. Biaya Variabel :
*Biaya Bahan Baku (Singkong) = 80 kg x 30 hari x Rp 1.500 = Rp. 3.600.000
*Biaya Bahan Penolong (Per Bulan) Termasuk Minyak Goreng 17 Liter (Rp.
12.000/liter), Bumbu Aneka Rasa 2 kg (Rp. 15.000/kg), Garam 1 bungkus (Rp.2000/bks), Royco
1 bungkus (Rp. 1000/bks), Plastik pembungkus 1 kg (Rp. 34.000/kg), Plastik Almunium oil 50 lb
(Rp. 1.000/lb), Bawang 1 ons (Rp. 2000/kg), Kayu (Rp. 15.000/hari).
Jumlah Biaya Variabel Per Bulan = Rp.12.390.000

2. Biaya Tetap
*Tergolong biaya penyusutan : Wajan Rp. 50.000, Drum air Rp. 50.000, Baskom ember Rp. 50.
000, Tungku Rp. 50.000, Stoples Rp. 50.000, implluse seller Rp. 50.000, Spinner Rp. 200.000 J
umlah = Rp. 500.000
*Biaya Tetap (Per bulan) : Biaya tenaga kerja Rp. 1.440.000, Biaya gaji kel usaha Rp. 900.000,
Biaya promosi dan pemeliharaan Rp. 100.000, Listrik Rp. 400.000
Jumlah biaya penyusutan + biaya tetap lainnya = Rp. 3.340.000

Diasumsikan : rata rata umur ekonomis barang peralatan produksi = 1 tahun


Harga jual krupuk ubi perkg dalam rata rata: Rp. 25.000.
Dalam perhitungan Break Even Point (BEP) dalam Kg (bulan):
BT R p . 3 .340.000 Rp . 3.340 .000
BEP (unit) = = = = 767 kg
P S−V C R p . 25.000−Rp .20.650 Rp . 4.350
Berdasarkan perhitungan diatas , maka dari hasil perhitungan BEP (unit) kelompok usaha tani sar
i buah, dikatakan Break Even Point (BEP) jika menghasilkan produk krupuk ubi olahannya seba
nyak 767 kg/bulan
BT Rp . 3.340 .000
Rp . 3.340 .000
BEP (Rupiah) = VC = Rp .20.650 = = Rp. 19.647.000
1− (1− ) 1−0.83
P Rp .25.000
Maka, untuk mencapai titik impas penjualan dalam Rp produksi krupuk ubi kelompok tani sari b
uah harus mampu menjual hasil produknya sama dengan Rp. 19.647.000 dalam setiap bulannya.
Jika, memproduksi lebih dari 25,5 kg/ hari, misalnya di produksi 30 kg kripik ubi yang siap dijua
l, artinya pendapatan dan laba yang diperoleh akan meningkat.
ANALISA BREAK EVEN POINT (BEP)
TERHADAP LABA PERUSAHAAN
M. Yusuf
Universitas Pamulang
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/esensi/article/view/1955

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisa break even tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break
even saja, tetapi juga mampu memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai
tingkat volume penjualan serta kemungkinan perolehan laba menurut tingkat penjualam.
Perencanaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan program budgeting.
Sebagian besar dari program budget berisi taksiran penghasilan yang akan diperoleh dan biaya-
biaya yang terjadi untuk memperoleh penghasilan dan menunjukkan laba yang akan tercapai.
Budgeting biasanya hanya merencanakan laba atau kapasitas kegiatan, Budgeting akan lebih
bermanfaat apabila disertai teknik perencanaan atau analisa seperti break even point.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan tehnik analisa Break Even Point sehingga dapat menjadi pedoman
informasi kepada pimpinan perusahaan dan pihak terkait mengenai kemungkinan perolehan laba
atas penjualan?

1.3 Maksud Dan Tujuan

Memberikan dan menambah pengetahuan mengenai break event point serta hubungannya dengan
laba perusahaan serta mengetahui bagaimana hasil dari analisis yang dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam
operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (total penghasilan (TR) =
total biaya (TC)). Arti dan tujuan analisis BEP bagi manajer perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan adalah menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar tidak rugi,
penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba, penetapan seberapa
jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir. Jenis biaya dalam BEP, antara lain variable cost
(Biaya yang berhubungan langsung dengan tingkat produksi/penjualan karena ditentukan oleh
volume), fixed cost (berhubungan dengan waktu, pembayarannya didasarkan pada periode
tertentu dan besarnya sama), semi variabel cost (mempunyai ciri gabungan antara biaya tetap dan
variabel.)
Kelemahan utama dari analisa break event point antara lain : asumsi tentang linearity, kesulitan
dalam mengklasifikasikan biaya karena adanya semi variabel cost, Jangka waktu penggunaan
terbatas (satu tahun).
Metode yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkat BEP antara lain :
1. Metode Aljabar
FC
a. Dasar Unit (BEP Unit) =
P−V C
FC
b. Dasar Sales dan Rupiah (BEP Rp) = VC
1−
S
Keterangan = BEP : Break even point/titik impas/ kembali pokok, FC : Biaya tetap, P : Harg
a jual per unit, VC : Biaya variabel per unit, S : Jumlah penjualan
2. Metode Trial and Error
Perhitungan dengan menggunakan dasar keuntungan neto dari nilai suatu volume produksi/p
enjualan tertentu. Apabila perhitungan tersebut menghasilkan keuntungan maka diambil vol
ume produksi yang lebih rendah.
3. Metode Grafik
Menggambarkan garis-garis biaya tetap, biaya total (penjumlahan biaya tetap dan biaya vari
abel) dan garis penghasilan penjualan.
BAB III
PEMBAHASAN

Diketahui : Penjualan per unit Rp. 250,- Biaya variabel per unit Rp. 130,- Biaya tetap per unit R
p. 90,- Laba per unit Rp. 30,-
1. Metode Aljabar
FC Rp. 18.000 .000 Rp . 18.000 .000
(BEP Unit) = = = = 150.000 unit
P−V C Rp . 250−Rp . 130 Rp . 120
FC Rp .18.000 .000
Rp . 18.000 .000
(BEP Rp) = VC = Rp . 26.000 .000 = = Rp. 37.500.000
1− 1− 0 .48
S Rp . 50.000 .000
2. Metode Trial And Error

3. Metode Grafik
KESIMPULAN

BEP (Break Even Point) adalah tehnik perencanaan matematika yang diterapkan dalam
kegiatan ekonomi guna menghindari kerugian dan meningkatkan laba penjualan. Berdasarkan
Jurnal 1 dengan judul “Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Usaha Kelompok
Tani Sari Buah Kelurahan Lembah Sari Buah Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai
Pesisir” dan Jurnal 2 dengan judul “Analisa Break Even Point Terhadap Laba Perusahaan”
dilakukan penelitian dan pemahaman mendalam mengenai BEP (titik impas/titik pulang pokok).
Adapun perbandingan berdasarkan kelebihan dan kekurangan jurnal 1 dan jurnal 2 adalah
sebagai berikut :
Jurnal 1 Jurnal 2
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kelemahan
Latar belakang, Landasan teori yang Landasan teori yang Terdapat beberapa
metode penelitian dan mendasar dan mendetail dan kata yang salah
pembahasan terperinci cakupan kecil terperinci. penulisan (salah
dan detail ketik/typo)

Disertakan fakta dan Pendekatan grafik Memiliki beragam Abstrak dalam jurnal
data dari penelitian dalam kajian pustaka model rumus untuk tidak dilengkapi
terkait tidak diterapkan pembahasan ilustrasi dengan Bahasa
dalam hasil penelitian Indonesia
penelitian.
Penggunaan kata yang Terdapat beberapa Isi jurnal tersusun Kurva yang tertera
mudah dipahami kalimat yang tidak secara sistematis dalam jurnal
efektif (boros kata). berantakan (tidak
berada pada titik
yang sesuai).

DAFTAR PUSTAKA

M.Yusuf .(2014). Analisa Break Even Point (BEP) Terhadap Laba Perusahaan.
Esensi : Jurnal Bisnis Dan Manajemen. ISSN : 2461 – 1182. Vol. 4/1,
49-66
Ritawiyati, Sri Maryanti dkk. (2018). Analisis Break Even Point Sebagai
Perencanaan Laba Usaha Kelompok Tani Sari Buah Kelurahan Lembah Sari Kecamatan
Rumbai Pesisir. Pekbis Jurnal. ISSN : 2961 – 9955. Vol. 10/3, 201-208
Chiriyah, dkk, 2016. Analisis Break Even Point sebagai Alat perencanaan penjualan
pada tingkat laba yang diharapkan (study kasus pada Perhutani Plywood Industry Kediri
Tahun 2013-2914, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 35 No.1. Juni 2016 Fakultas Il
mu Administrasi Universitas Brawijaya.
Kamarudin Ahmad, 2007, Akunatnasi Manajemen: Dasar dasar konsep Biaya dan
Pengambilan keputusan, PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta.
Siti Murthosiyah, dkk, Perencanaan laba menggunakan analisis biaya-volume-laba
pada UKM Slamet Semarang Tahun 2014, JABPI VOL 23, No 1, Januari 2015 ISSN: 14
11.6871.
Kasmir. 2010. “Pengantar Manajemen Keuangan” Jakarta : kencana prenada media
group
Wacana Media Syamsudin, lukman. 1987. “Manajemen Keuangan Perusahaan”.
Yogyakarta : PT. Hanidita Offset

Anda mungkin juga menyukai