Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ILMU BAHAN MAKANAN

“IKAN”

Dosen pengampu:

Dra.Ratnawati T,M.Hum

Muliani.,S.Pd.,M.Si

Disusun oleh :

Mutawaffika : 220208502002

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT.karena
tanpa rahmat dan ridhonya,kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai
tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dra.Ratnawati T,M.Hum dan Mulianim,
S.Pd,.M.Si. selaku dosen pengampuh Ilmu Bahan Makanan yang memimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini . kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami
yang selalu membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalahini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang ikan

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui .
maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.

Makassar,4 November 2023

penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................... i

Kata Pengantar....................................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................................ iii

BAB 1 Pendahuluan............................................................................................................... 4

A. Latar Belakang........................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian....................................................................................................... 4

BAB II Pembahasan............................................................................................................... 5

A. Pengertian ikan...........................................................................................................5

B. Jenis-jenis ika............................................................................................................. 5

C. Cara memilih ikan....................................................................................................15

D. Cara menyimpan ikan..............................................................................................18

E. Hasil olahan ikan.....................................................................................................19

F. Kandungan gizi dalam daging.................................................................................25

BAB III Penutup..................................................................................................................28

A. Kesimpulan..............................................................................................................28

Daftar Pustaka......................................................................................................................29
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ikan adalah makhluk hidup yang termasuk dalam kelas Osteichthyes atau ikan
bertulang. Mereka adalah hewan berdarah dingin yang hidup di berbagai jenis perairan,
mulai dari air tawar hingga air asin di seluruh dunia. Ciri khas ikan adalah tubuhnya
yang ditutupi oleh sisik, sirip, dan insang yang digunakan untuk bernapas.

Ikan memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, tergantung pada
spesiesnya. Mereka memiliki beragam perilaku, termasuk makanan, reproduksi, dan
migrasi. Ikan juga memiliki peran penting dalam ekosistem perairan dan sebagai
sumber protein yang penting dalam makanan manusia di seluruh dunia.

Ikan telah menjadi subjek penelitian yang penting dalam berbagai aspek ilmiah,
termasuk ilmu biologi, ekologi, dan akuakultur. Mereka juga menjadi bagian integral
dalam budaya, mitos, dan masakan berbagai komunitas di seluruh dunia.
B. Rumusan Masalah
1. pengertian ikan
2. Apa saja jenis-jenis ikan
3. Bagaiman cara menyimpan ikan
4. apa saja hasil olahan ikan
5. kandungan zat gizi apa saja yang terkandung dalam daging
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ikan
2. Untuk mengetahui apa saja jenis ikan
3. Untuk mengetahui cara menyimpan ikan
4. Untuk mengetahui apa aja hasil olahan ikan
5. Untuk mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam ikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ikan
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermatik (berdarah dingin) yang hidup di
air dan berbnafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling
beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 diseluruh dunia. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang, ikan bertulang
rawan dan ikan bertulang keras
Ikan adalah hewan vertebrata air yang bernafas dengan insang dan biasanya
memiliki sirip. Mereka adalah bagian dari kelompok hewan bernamapisces dalam
klasifikasi ilmiah. Ikan dapat ditemukan diberbagai habitat perairan, seperti sungai,
danau, laut, dan laut dalam. Yang memiliki berbagai bentuk, ukuran dan warna yang
beragam. Mereka merupakan bagian penting dari ekosistem perairan dan juga
merupakan sumber makanan penting bagi manusia.

B. Jenis-jenis Ikan
b. Ikan perairan asin
Banyak jenis ikan perairan asin atau ikan laut yang dikonsumsi oleh manusia
di seluruh dunia. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Ikan Salmon.

Salmon adalah sekelompok ikan yang termasuk dalam keluarga Salmonidae. Ikan
salmon dikenal karena migrasi mereka yang menakjubkan dari air tawar ke air asin
(laut) dan kembali ke air tawar untuk berkembang biak. Mereka merupakan ikan
air dingin dan dapat ditemukan di Samudra Atlantik Utara, Samudra Pasifik, dan
beberapa perairan lainnya.

Salmon adalah ikan yang berharga secara komersial dan dikenal dengan dagingnya
yang kaya akan omega-3 dan protein. Ada beberapa spesies salmon yang terkenal,
seperti salmon merah (sockeye), salmon king (chinook), dan salmon pink (pink),
yang memiliki warna dan karakteristik rasa yang berbeda. Salmon sering disajikan
dalam berbagai hidangan, termasuk panggang, panggang, sushi, dan lebih banyak
lagi. Selain itu, salmon juga sering digunakan dalam industri makanan, seperti
untuk membuat salmon kalengan.

Salmon memiliki siklus hidup yang unik, termasuk migrasi sungai ke laut,
pertumbuhan di laut, dan kemudian kembali ke sungai tempat mereka dilahirkan
untuk berkembang biak. Ikan salmon memiliki peran ekologis yang penting dalam
ekosistem sungai dan laut, serta nilai ekonomi yang besar dalam industri perikanan.

2. Ikan Tuna.

Ikan tuna adalah kelompok ikan yang terkenal dan sangat berharga dalam industri
perikanan dan kuliner. Mereka termasuk dalam keluarga Scombridae dan dapat
ditemukan di berbagai perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Ikan tuna
dikenal karena dagingnya yang enak dan kaya protein, serta nilai nutrisi yang
tinggi.

Terdapat beberapa spesies ikan tuna, termasuk tuna sirip kuning (yellowfin tuna),
tuna mata besar (bigeye tuna), tuna ekor kuning (skipjack tuna), dan tuna sirip biru
(bluefin tuna). Masing-masing spesies ini memiliki ciri khas masing-masing dalam
hal ukuran, warna, dan tekstur daging.

Ikan tuna sering digunakan dalam hidangan seperti sushi, sashimi, steak tuna,
kalengan tuna, dan banyak lagi. Mereka juga merupakan ikan yang penting dalam
industri perikanan, terutama dalam produksi tuna kalengan yang sangat populer.
Karena populasinya terbatas, beberapa spesies ikan tuna saat ini menghadapi
masalah kelestarian, sehingga ada upaya konservasi yang dilakukan untuk menjaga
populasi ikan tuna di perairan dunia.

3. Ikan Cod.

Ikan cod, atau dalam bahasa Latin disebut Gadus morhua, adalah ikan yang
termasuk dalam keluarga Gadidae. Ikan ini dikenal dengan nama lain seperti
Atlantic cod atau codfish. Ikan cod adalah ikan laut yang umumnya ditemukan di
perairan laut dingin Atlantik Utara dan laut Arktik.
Ikan cod memiliki daging putih yang lezat dan sering digunakan dalam hidangan
kuliner. Daging cod dikenal memiliki tekstur yang mudah diolah dan rasa yang
ringan, sehingga ikan ini sering digunakan dalam hidangan panggang, digoreng,
atau dimasak dalam sup dan chowder. Ikan cod juga menjadi bahan utama dalam
hidangan klasik seperti fish and chips.

Ikan cod memiliki pentingnya dalam sejarah perikanan dan perdagangan, dan
seiring waktu, beberapa populasi ikan cod menghadapi masalah kelestarian akibat
penangkapan berlebihan. Oleh karena itu, ada regulasi yang diberlakukan untuk
menjaga keberlanjutan populasi ikan cod dan memastikan penangkapan yang
berkelanjutan.

4. Ikan Haddock.

Ikan haddock, atau dalam bahasa Latin disebut Melanogrammus aeglefinus,


adalah ikan laut yang termasuk dalam keluarga Gadidae, sama dengan ikan cod.
Ikan haddock sering ditemukan di perairan laut dingin Atlantik Utara, khususnya
di lepas pantai Amerika Utara, Eropa Utara, dan Greenland.

Daging ikan haddock dikenal dengan warna putih bersih dan rasa yang ringan. Ikan
ini sering digunakan dalam hidangan kuliner yang mirip dengan ikan cod. Ikan
haddock sering digoreng, dipanggang, atau dimasak dalam hidangan berkuah
seperti chowder.

Ikan haddock juga memiliki pentingnya dalam industri perikanan dan perdagangan
ikan. Sama seperti ikan cod, beberapa populasi ikan haddock juga menghadapi
masalah kelestarian akibat penangkapan berlebihan, sehingga peraturan dan
pengelolaan yang ketat diberlakukan untuk menjaga keberlanjutan populasi ikan
haddock.

5. Ikan Makarel.

Ikan mackerel, atau dalam bahasa Latin disebut Scomber scombrus, adalah ikan
laut yang terkenal dalam keluarga Scombridae. Mackerel adalah ikan pelagis yang
dapat ditemukan di berbagai perairan laut di seluruh dunia, terutama di perairan
Atlantik Utara dan Samudra Pasifik.

Ikan mackerel dikenal dengan dagingnya yang lezat dan kaya akan minyak, yang
memberikan rasa khas pada dagingnya. Mackerel sering digunakan dalam
hidangan kuliner seperti mackerel bakar, mackerel asap, sashimi, dan sushi.
Mackerel juga umumnya digunakan dalam kalengan, dan mackerel kalengan
merupakan produk yang populer di berbagai negara.

Ikan mackerel adalah ikan yang bernilai komersial yang signifikan, dan ada
berbagai spesies mackerel yang tersebar di berbagai perairan dunia. Mackerel
memiliki tekstur daging yang berminyak dan memiliki rasa yang khas. Ikan ini juga
merupakan sumber nutrisi yang baik, khususnya dalam hal asam lemak omega-3.

6. Ikan Sardine.

Ikan sardine adalah kelompok ikan yang termasuk dalam keluarga Clupeidae.
Mereka adalah ikan laut yang biasanya ditemukan dalam jumlah besar di perairan
laut di seluruh dunia. Ikan sardine sering dikaitkan dengan spesies tertentu, seperti
sardin pilchardus (European sardine) dan sardinops sagax (Pacific sardine),
meskipun ada banyak spesies sardine yang berbeda.

Ikan sardine dikenal dengan ukuran kecilnya, tubuh yang ramping, dan sisik yang
halus. Mereka sering digunakan dalam industri makanan, khususnya dalam bentuk
ikan kalengan. Sardine kalengan adalah produk yang populer dan dianggap sebagai
sumber protein yang terjangkau.

Selain itu, ikan sardine juga sering digunakan dalam berbagai hidangan seperti
sardine bakar, sardine panggang, dan adobo sardine. Mereka memiliki rasa yang
khas dan sering diolah dengan berbagai bumbu dan saus untuk memberikan cita
rasa yang beragam pada hidangan.
7. Ikan Swordfish.

Ikan swordfish, atau dalam bahasa Latin disebut Xiphias gladius, adalah ikan laut
yang terkenal dengan karakteristik panjangnya tubuh dan "pedang" panjang yang
menonjol dari bagian atas kepala ikan. Pedang ini terbuat dari tulang yang keras
dan tajam, yang digunakan untuk menangkap mangsa, terutama ikan kecil.

Ikan swordfish dapat ditemukan di perairan laut hangat dan tropis di seluruh dunia.
Mereka adalah pemangsa puncak dan memakan berbagai jenis ikan, cumi-cumi,
dan makhluk laut lainnya.

Daging swordfish dikenal dengan rasa yang lezat dan tekstur yang kokoh. Ikan ini
sering digunakan dalam hidangan kuliner seperti steak ikan swordfish yang
dipanggang, steak ikan swordfish yang dipanggang, atau sashimi ikan swordfish.
Dagingnya kaya protein dan rendah lemak.

8. Ikan Mahi-mahi.

Ikan mahi-mahi, yang juga dikenal dengan nama "dolphin fish" atau "dorado,"
adalah ikan laut yang terkenal dengan warna tubuh yang cerah dan memiliki tubuh
yang panjang dan pipih. Nama ilmiahnya adalah Coryphaena hippurus. Ikan mahi-
mahi biasanya ditemukan di perairan hangat dan tropis di seluruh dunia, terutama
di Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, dan Samudra Hindia.

Ikan mahi-mahi adalah ikan yang populer dalam olahraga memancing dan juga
dalam industri perikanan komersial. Mereka memiliki daging yang lezat dan
tekstur yang ringan. Daging mahi-mahi sering digunakan dalam berbagai hidangan
kuliner, termasuk hidangan panggang, bakar, ikan mahi-mahi teriyaki, sashimi, dan
sushi.

Ikan mahi-mahi memiliki warna tubuh yang mencolok, dengan warna biru, hijau,
dan kuning yang cerah, yang menjadikannya salah satu ikan yang paling dikenal
secara visual di perairan tropis. Ikan ini dikenal dengan pertumbuhan yang cepat,
serta sebagai pemangsa yang aktif, sering memburu ikan kecil dan cumi-cumi.

9. Ikan Sole:

Ikan sole adalah kelompok ikan laut yang termasuk dalam keluarga Soleidae.
Mereka dikenal dengan ciri khas tubuh pipih dan berwarna coklat atau berpasir
yang mirip dengan dasar laut, yang membantu mereka dalam berkamuflase di
lingkungan bawah laut. Ikan sole biasanya ditemukan di perairan laut dangkal,
seperti perairan pantai, pasir, atau lumpur.

Salah satu ciri khas utama ikan sole adalah kedua mata mereka terletak di satu sisi
tubuh (mata demikianlah yang "soal"). Ini memungkinkan ikan sole berbaring
mendatar di dasar laut dan tetap waspada terhadap mangsa dan pemangsa. Mereka
sering menggali pasir atau lumpur untuk mencari makanan seperti krustasea dan
organisme kecil lainnya.

Ikan sole memiliki nilai komersial dalam industri perikanan dan dapat diolah
menjadi berbagai hidangan, terutama dalam kuliner Eropa. Daging mereka dikenal
memiliki rasa yang lezat dan sering digoreng, dipanggang, atau dimasak dalam
hidangan berkuah. Beberapa jenis ikan sole yang populer antara lain Dover sole
dan lemon sole.

10. Ikan Snapper.

Ikan snapper adalah kelompok ikan laut yang termasuk dalam keluarga Lutjanidae.
Mereka dikenal dengan karakteristik tubuh yang ramping dan ekor meruncing,
serta warna kulit yang cerah dan beragam. Ikan snapper biasanya ditemukan di
perairan laut hangat dan tropis di seluruh dunia, terutama di Samudra Hindia,
Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik.
Ada berbagai spesies ikan snapper, dan masing-masing dapat memiliki penampilan
yang sedikit berbeda. Beberapa spesies yang populer dalam kuliner adalah ikan
snapper merah (red snapper) dan ikan snapper mangrove (mangrove snapper).

Ikan snapper memiliki daging yang lezat dan sering digunakan dalam hidangan
kuliner seperti snapper panggang, snapper goreng, atau ikan snapper teriyaki.
Daging snapper memiliki rasa yang lembut dan segar, dan sering menjadi pilihan
yang populer dalam restoran dan masakan laut.

Ikan snapper juga merupakan target populer dalam olahraga memancing, dan
mereka sering menjadi hasil tangkapan yang dicari oleh para pemancing. Beberapa
spesies ikan snapper tertentu dapat menghadapi tekanan penangkapan berlebihan,
dan oleh karena itu, pengelolaan yang bijak diperlukan untuk menjaga
keberlanjutan populasi ikan snapper.

11. Ikan Trout Laut.

Ikan trout laut adalah istilah yang dapat merujuk pada beberapa spesies ikan yang
memiliki hubungan dengan trout air tawar, tetapi mereka hidup di perairan laut.
Ikan trout laut sering disebut sebagai "trout laut" karena hubungan genetik dan
morfologis mereka dengan trout air tawar. Beberapa contoh spesies ikan trout laut
termasuk:

1. Sea Trout (Trout Laut): Ini adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk
pada ikan trout yang bermigrasi dari sungai ke laut dan kembali lagi, serupa
dengan salmon. Mereka memiliki warna yang berbeda dari trout air tawar dan
biasanya lebih besar. Contoh spesiesnya termasuk sea trout Atlantic (Salmo
trutta).

2. Steelhead Trout: Steelhead adalah bentuk migrasi dari rainbow trout (trout
pelangi) yang hidup di laut sebagian besar hidup mereka. Mereka kemudian
kembali ke sungai untuk berkembang biak. Steelhead memiliki daging yang
lezat dan sering diincar oleh pemancing.

3. Cutthroat Trout: Beberapa spesies cutthroat trout juga memiliki populasi yang
bermigrasi ke laut dan kembali ke sungai. Mereka dapat ditemukan di berbagai
perairan laut dan sungai di Amerika Utara.
4. Brown Trout Laut: Brown trout juga dapat bermigrasi ke laut dalam beberapa
populasi mereka. Mereka dikenal dengan karakteristik bercak merah di
tubuhnya.

c. Ikan ait tawar


Ikan air tawar adalah kelompok ikan yang hidup di perairan tawar seperti
sungai, danau, kolam, dan rawa. Jenis ikan air tawar yang populer untuk konsumsi
termasuk:

1. Ikan Mas.

Ikan mas adalah salah satu jenis ikan air tawar yang populer di berbagai negara.
Ikan mas dikenal dengan nama ilmiahnya Cyprinus carpio. Ikan mas berasal dari
Asia Barat Daya dan telah tersebar luas di seluruh dunia. Mereka memiliki
beragam varietas dan warna, termasuk mas biasa, mas koi, dan mas emas.

Ikan mas adalah ikan air tawar yang memiliki ukuran bervariasi, mulai dari yang
kecil hingga yang besar, tergantung pada jenis dan varietasnya. Mereka
memiliki warna yang beragam, dari warna oranye, merah, putih, hingga
kombinasi warna-warna cerah.

Ikan mas adalah ikan yang serbaguna dan sering dijadikan ikan hias dalam
akuarium, terutama varietas mas koi yang terkenal. Mereka juga sering
digunakan dalam akuakultur untuk tujuan komersial, terutama dalam budidaya
ikan kolam. Dalam masakan, ikan mas juga dapat dimasak dalam berbagai cara,
seperti digoreng, dibakar, atau dijadikan bahan utama dalam hidangan berkuah.
Daging ikan mas dianggap memiliki rasa yang lezat dan sering diolah dalam
masakan tradisional di berbagai belahan dunia.

2. Ikan Nila.

Ikan nila, dengan nama ilmiah Oreochromis niloticus, adalah salah satu jenis
ikan air tawar yang populer dalam akuakultur dan konsumsi di berbagai negara.
Nila berasal dari Afrika Timur dan tengah, tetapi telah tersebar luas ke berbagai
wilayah di seluruh dunia. Mereka termasuk dalam keluarga Cichlidae.
Ikan nila memiliki tubuh yang pipih dengan warna yang beragam, termasuk
merah, biru, hitam, dan putih, tergantung pada varietas dan lingkungan
hidupnya. Nila adalah ikan omnivora yang bisa memakan berbagai jenis
makanan, termasuk tumbuhan, plankton, dan serangga.

Ikan nila sangat populer dalam budidaya ikan kolam, karena mereka tahan
terhadap berbagai kondisi lingkungan dan memiliki pertumbuhan yang cepat.
Selain itu, daging nila dianggap memiliki rasa yang lezat dan sering digunakan
dalam berbagai hidangan kuliner, terutama di masakan Asia Tenggara. Nila juga
sering dijadikan ikan hias dalam akuarium, khususnya varietas yang berwarna-
warni seperti nila merah dan nila biru.

3. Ikan Lele.

Ikan lele, dengan nama ilmiahnya Clarias gariepinus, adalah salah satu jenis
ikan air tawar yang sangat umum di budidaya dan dikonsumsi di berbagai
negara. Ikan lele berasal dari Afrika dan merupakan bagian dari keluarga
Clariidae. Mereka adalah ikan omnivora yang dapat hidup dalam berbagai
kondisi perairan tawar.

Ikan lele memiliki tubuh yang panjang, licin, dan warna yang biasanya coklat
atau hitam, meskipun warna dapat bervariasi tergantung pada varietas dan
lingkungan hidupnya. Mereka memiliki sungut yang khas di sekitar mulutnya,
yang digunakan untuk mencari makanan di dasar perairan.

Ikan lele sering dijadikan pilihan dalam budidaya ikan kolam atau akuakultur
karena pertumbuhan mereka yang cepat dan keberagaman dalam pola makan.
Daging ikan lele dianggap memiliki rasa yang lezat dan sering diolah dalam
berbagai hidangan, seperti lele goreng, lele bakar, sup lele, atau hidangan
berkuah. Selain itu, ikan lele juga sering digunakan dalam kuliner khas berbagai
negara di seluruh dunia.

4. Ikan Gurame.
Ikan gurami, dengan nama ilmiahnya Osphronemidae, adalah salah satu jenis
ikan air tawar yang populer dalam budidaya dan konsumsi, terutama di wilayah
Asia Tenggara. Ikan gurami termasuk dalam keluarga Osphronemidae yang
mencakup berbagai spesies ikan air tawar yang memiliki bentuk dan warna yang
beragam.

Ikan gurami dikenal dengan ciri khas tubuh yang pipih dan licin, serta adanya
alat pernapasan khusus yang memungkinkan mereka untuk mengambil udara
dari permukaan air. Ikan gurami memiliki berbagai varietas yang berbeda dalam
hal warna, termasuk gurami merah, gurami biru, dan lainnya.

Ikan gurami umumnya digunakan dalam budidaya ikan kolam dan akuakultur
karena pertumbuhan mereka yang cepat dan adaptabilitas mereka terhadap
berbagai kondisi air. Daging ikan gurami dianggap memiliki rasa yang lezat dan
tekstur daging yang cocok untuk berbagai hidangan kuliner. Mereka sering
diolah dalam hidangan seperti gurami bakar, gurami goreng, atau gurami asam
manis, terutama dalam masakan Asia Tenggara. Selain itu, beberapa varietas
ikan gurami juga digunakan sebagai ikan hias dalam akuarium.

5. Ikan Patin.

Ikan patin adalah ikan air tawar yang terkenal dalam budidaya dan konsumsi di
berbagai negara, terutama di wilayah Asia Tenggara. Ikan patin dikenal dengan
nama ilmiahnya Pangasius atau Pangasianodon, dan terdapat beberapa spesies
yang termasuk dalam keluarga ini, termasuk Pangasius hypophthalmus dan
Pangasianodon gigas.

Ikan patin memiliki tubuh yang panjang, pipih, dan biasanya berwarna abu-abu
atau keabu-abuan. Mereka memiliki sirip punggung yang panjang dan licin pada
kulit, dan mata mereka besar. Patin adalah ikan omnivora yang dapat makan
berbagai jenis makanan, termasuk plankton, tumbuhan, serangga, dan bahkan
jasad-jasad organik.
Ikan patin umumnya digunakan dalam budidaya ikan kolam dan akuakultur
karena pertumbuhan mereka yang cepat dan keberagaman dalam pola makan.
Daging ikan patin dianggap memiliki rasa yang lezat, lembut, dan bebas dari
bau amis yang kuat. Mereka sering diolah dalam hidangan seperti patin bakar,
patin goreng, sup patin, atau hidangan berkuah. Ikan patin juga sering dijadikan
pilihan dalam kuliner di berbagai negara, dan produk ikan patin telah menjadi
salah satu ikan air tawar yang paling dikenal di pasar global.

6. Ikan Mujair.

Ikan mujair, dengan nama ilmiahnya Oreochromis mossambicus atau


Oreochromis niloticus, adalah ikan air tawar yang populer dalam budidaya dan
konsumsi, terutama di wilayah Asia Tenggara. Ikan mujair termasuk dalam
keluarga Cichlidae.

Ikan mujair memiliki tubuh yang oval, pipih, dan biasanya berwarna perak atau
abu-abu. Mereka adalah ikan omnivora yang makanannya mencakup plankton,
tumbuhan air, serangga, dan jasad organik.

Ikan mujair adalah ikan yang sering digunakan dalam budidaya ikan kolam dan
akuakultur karena pertumbuhan yang cepat dan daya tahan yang baik terhadap
berbagai kondisi air. Daging ikan mujair dianggap memiliki rasa yang lezat dan
sering diolah dalam berbagai hidangan kuliner, seperti mujair goreng, mujair
bakar, sup mujair, atau hidangan berkuah. Ikan mujair juga sering dijadikan
pilihan dalam masakan tradisional di berbagai negara di Asia Tenggara dan
daerah lainnya.

C. Cara Memilih Ikan


Memilih ikan yang segar dan berkualitas adalah langkah penting dalam memasak
hidangan lezat dan sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih ikan yang benar:

1. Bau: Ikan yang segar seharusnya tidak memiliki bau yang sangat kuat atau amis.
Bau ikan yang segar seharusnya mirip dengan bau air laut yang segar.

2. Mata: Mata ikan seharusnya jernih dan cemerlang, bukan mata yang keruh atau
buram.

3. Kulit: Kulit ikan seharusnya lembab dan berkilap. Hindari ikan dengan kulit kering
atau terkelupas.
4. Sirip dan Ekor: Sirip dan ekor ikan seharusnya masih utuh dan tidak rusak. Hal ini
menunjukkan kesegaran ikan.

5. Daging: Ketika Anda meraba daging ikan, itu seharusnya elastis dan kembali ke
bentuk semula ketika ditekan. Hindari ikan yang terasa lembek atau terlalu keras.

7. Warna: Warna daging ikan seharusnya cerah dan konsisten. Hindari ikan dengan
bercak atau perubahan warna yang mencurigakan.

8. Tulang: Pastikan ikan memiliki tulang yang mudah dilepaskan. Tulang ikan
seharusnya tidak menempel terlalu kuat pada daging.

9. Asal Usul: Ketahui asal usul ikan, jika mungkin. Pilih ikan yang berasal dari
sumber yang terjamin kualitas dan keberlanjutannya.

10. Tanggal Kedaluwarsa: Perhatikan tanggal kedaluwarsa atau tanggal penerimaan


ikan di toko. Pilih ikan yang masih dalam periode yang aman untuk dikonsumsi.

11. Sumber: Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk membeli ikan dari penjual atau
toko ikan yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

Selain itu, penting juga untuk menyesuaikan pilihan ikan dengan resep masakan yang
ingin Anda buat. Beberapa ikan lebih cocok untuk digoreng, sementara yang lain lebih
cocok untuk dipanggang, direbus, atau diolah dalam hidangan berkuah. Dengan
memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih ikan yang sesuai untuk
kebutuhan kuliner Anda.

Syarat umum ikan sehat :


Ikan yang sehat harus memenuhi beberapa syarat umum berikut:
1. Kualitas Fisik:
a. Mata yang cerah dan jernih.
b. Kulit yang lembab, bersinar, dan bebas dari luka atau kerusakan.
c. Daging yang elastis dan kembali ke bentuk semula ketika ditekan.
d. Sirip dan ekor utuh dan tidak rusak.
2. Bau:
Tidak berbau sangat kuat atau amis. Bau ikan yang segar harus mirip dengan bau air
laut yang segar.
3. Warna:
Warna daging yang cerah dan konsisten. Hindari ikan dengan bercak atau perubahan
warna yang mencurigakan.
4. Tulang:
Tulang yang mudah dilepaskan dari daging. Tulang ikan seharusnya tidak menempel
terlalu kuat pada daging.
5. Kedaluwarsa:
Perhatikan tanggal kedaluwarsa atau tanggal penerimaan ikan di toko. Pilih ikan
yang masih dalam periode yang aman untuk dikonsumsi.
6. Tanda-tanda Kesehatan Umum:
Hindari ikan yang tampak sakit, mati, atau memiliki gejala infeksi atau kerusakan
yang parah.
7. Asal Usul:
Ketahui asal usul ikan, jika mungkin. Pilih ikan yang berasal dari sumber yang
terjamin kualitas dan keberlanjutannya.
8. Penyimpanan:
Pastikan ikan disimpan pada suhu yang tepat, baik di toko maupun selama
transportasi pulang ke rumah. Ini membantu mencegah ikan dari memburuk.
9. Sumber:
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk membeli ikan dari penjual atau toko ikan
yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Memeriksa ikan dengan cermat sebelum membeli atau memasaknya adalah langkah
penting untuk memastikan Anda mengonsumsi ikan yang segar dan aman untuk
dimakan.

Standar/persyaratan mutu ikan


Standar persyaratan mutu ikan dapat bervariasi tergantung pada negara,
organisasi, atau badan regulasi yang mengeluarkannya. Namun, beberapa persyaratan
mutu umum yang sering diterapkan untuk ikan meliputi:
1. Kualitas Fisik: Ikan harus memiliki penampilan fisik yang baik, seperti kulit yang
bersih, warna yang segar, serta bentuk dan ukuran yang sesuai.

2. Bau dan Rasa: Ikan seharusnya tidak memiliki bau atau rasa yang tidak wajar.
Mereka harus memiliki bau yang segar dan rasa yang khas, sesuai dengan jenis
ikan tersebut.
3. Kadar Air: Kandungan air dalam ikan seharusnya dalam kisaran yang sesuai. Jika
terlalu banyak air yang hilang, itu bisa menunjukkan dehidrasi atau penanganan
yang tidak benar.
4. Kandungan Lemak: Kandungan lemak dalam ikan dapat mempengaruhi kualitas
rasa dan tekstur. Standar mutu biasanya mengatur batas-batas untuk kandungan
lemak tertentu.
5. Kondisi Kesehatan: Ikan yang sehat seharusnya bebas dari penyakit, parasit, atau
cedera fisik yang signifikan.
6. Bahan Kimia Residu: Ikan harus memenuhi batas residu bahan kimia tertentu,
terutama pestisida dan logam berat.
7. Suhu Penyimpanan: Ikan harus disimpan pada suhu yang aman untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan kerusakan lainnya.
8. Labeling: Informasi yang benar dan lengkap mengenai jenis ikan, asal-usul, tanggal
pengemasan, dan informasi nutrisi harus dicantumkan pada label.
Standar persyaratan mutu ikan ini berperan penting dalam memastikan bahwa ikan yang
dikonsumsi aman, berkualitas, dan sesuai dengan harapan konsumen.
D. Cara Menyimpan Ikan
Penyimpanan ikan yang dikonsumsi dengan benar adalah penting untuk menjaga
kesegaran dan keamanannya. Berikut adalah beberapa langkah penting untuk
menyimpan ikan dengan baik:

1. Suhu Penyimpanan:
Ikan sebaiknya disimpan pada suhu rendah yang aman. Idealnya, simpan ikan
di dalam lemari pendingin atau kulkas dengan suhu sekitar 1 hingga 4 derajat
Celsius (33 hingga 39 derajat Fahrenheit).

2. Penyimpanan Pendingin:
a. Ikan segar sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap udara atau bungkus rapat
menggunakan plastik pembungkus atau kertas aluminium.
b. Pastikan ikan tidak bersentuhan langsung dengan makanan lain untuk mencegah
kontaminasi.
c. Jika ikan sudah dikemas dalam wadah khusus, pertahankan kemasan asli untuk
menjaga kesegaran.

3. Penyimpanan Beku:
a. Jika Anda tidak berencana untuk segera mengonsumsi ikan, Anda dapat
membekukan ikan. Pastikan ikan dibungkus dengan rapat dalam kantong plastik
berikat sebelum dibekukan.
b. Simpan ikan dalam freezer dengan suhu sekitar -18 derajat Celsius (0 derajat
Fahrenheit) atau lebih rendah.

4. Waktu Penyimpanan:
a. Ikan segar biasanya sebaiknya dikonsumsi dalam waktu singkat setelah dibeli,
biasanya dalam 1-2 hari.
b. Ikan yang dibekukan dapat bertahan lebih lama, tergantung pada jenisnya.
Periksa tanggal kedaluwarsa jika ikan dikemas dalam kemasan beku.

5. Penggunaan Plastik Pembungkus:


Pastikan ikan dibungkus dengan rapat dalam plastik pembungkus untuk
mencegah bau ikan meresap ke makanan lain di dalam kulkas atau freezer.

6. Pembersihan:
Sebelum menyimpan ikan, pastikan ikan telah dibersihkan dengan baik dan
tulangnya sudah dihilangkan, jika perlu.

7. Labeling:
Penting untuk memberi label pada ikan yang disimpan dengan tanggal
pembelian atau tanggal kedaluwarsa jika tidak ada tanggal pembelian pada
kemasan.

8. Keamanan Makanan:
Jangan mengonsumsi ikan yang tampak tidak segar, memiliki bau yang kuat,
atau telah kadaluwarsa.

Dengan mematuhi langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga kesegaran ikan dan
mencegahnya dari kontaminasi atau pemborosan. Ingatlah bahwa ikan segar umumnya
memiliki masa simpan yang lebih pendek daripada ikan yang dibekukan, jadi
perhatikan tanggal kedaluwarsa dan gunakan ikan sesuai dengan petunjuk
penyimpanan yang benar.

E. Hasil Olahan Ikan


b. Hasil olahan setengah jadi
Hasil olahan setengah jadi ikan merujuk pada produk ikan yang telah mengalami
tahap awal pemrosesan, tetapi belum sepenuhnya siap untuk disajikan atau
dikonsumsi. Ini bisa mencakup berbagai bentuk ikan yang telah mengalami
pemotongan, pembersihan, atau tahap awal pengolahan lainnya, tetapi masih
memerlukan langkah tambahan sebelum menjadi hidangan siap makan.

Contoh hasil olahan setengah jadi ikan bisa meliputi:


1. Filet ikan

Filet ikan adalah potongan daging ikan yang diambil dari bagian daging
filamen ikan, biasanya setelah tulang dan kulitnya dihilangkan. Potongan ini
memiliki tekstur daging yang lezat dan bebas dari tulang, sehingga sering
digunakan dalam berbagai hidangan kuliner.

Filet ikan umumnya merupakan potongan yang lebih lebar dan tebal
dibandingkan dengan ikan dalam bentuk utuh. Ini membuatnya menjadi
pilihan yang populer untuk dipanggang, digoreng, atau diolah dengan berbagai
cara sesuai dengan kebutuhan kuliner.

Filet ikan sering digunakan dalam hidangan seperti ikan panggang, ikan
goreng, sashimi, dan hidangan berkuah seperti sup ikan. Mereka juga sering
diolah dengan berbagai bumbu dan saus untuk memberikan rasa yang beragam
pada hidangan. Filet ikan biasanya merupakan pilihan yang praktis untuk
mereka yang lebih suka menghindari tulang ikan saat makan.
2. Nuget ikan

Nugget ikan adalah hidangan yang terbuat dari daging ikan yang dicincang,
dicampur dengan berbagai bumbu dan bahan tambahan, dan kemudian
dibentuk menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian digoreng hingga
kecoklatan atau dipanggang. Ini adalah versi ikan dari nugget ayam yang lebih
umum.

Proses pembuatan nugget ikan melibatkan penggilingan atau pencacahan


daging ikan hingga menjadi adonan yang halus, dan kemudian
mencampurkannya dengan berbagai bahan seperti tepung roti, bumbu, telur,
dan lainnya. Setelah adonan siap, mereka dibentuk menjadi potongan-
potongan kecil atau bentuk tertentu, sering kali berbentuk persegi atau bulat,
sebelum digoreng atau dipanggang.

Nugget ikan sering disajikan sebagai hidangan ringan atau camilan, atau
sebagai hidangan utama dalam hidangan seperti nugget ikan dengan kentang
goreng. Mereka juga dapat dihidangkan dengan saus seperti saus tomat,
mayones, atau saus sambal. Nugget ikan adalah cara yang populer dan praktis
untuk mengolah ikan dalam hidangan yang disukai oleh banyak orang,
terutama anak-anak.
3. Ikan asin

Ikan asin adalah ikan yang telah diawetkan dengan garam atau metode
pengawetan lainnya, seperti pengeringan atau pengasapan. Proses pengawetan
dengan garam atau metode lain membantu mengurangi kadar air dalam ikan
dan mencegah pertumbuhan bakteri dan mikroba yang dapat menyebabkan
pembusukan.

Ikan asin dapat hadir dalam berbagai bentuk, termasuk ikan asin kering, ikan
asin basah (dalam cairan garam), dan ikan asin yang telah diawetkan melalui
proses pengasapan. Jenis ikan yang sering dijadikan ikan asin termasuk ikan
teri, ikan selar, ikan belanak, dan banyak lagi.

Ikan asin sering digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia untuk
memberikan cita rasa asin dan gurih pada hidangan. Mereka dapat digunakan
sebagai bahan dasar untuk berbagai saus, makanan laut, atau hidangan
pendamping, dan sering dihidangkan dengan nasi atau mie. Ikan asin juga
dapat dijadikan camilan atau bahan tambahan dalam hidangan seperti mi
goreng atau nasi goreng.
4. Sosis Ikan

Sosis ikan adalah produk makanan yang terbuat dari daging ikan yang diolah
dan dicampur dengan berbagai bahan tambahan, seperti tepung, bumbu, dan
pengikat, sehingga membentuk adonan mirip sosis. Proses pembuatan sosis
ikan mirip dengan pembuatan sosis daging, namun dengan penggunaan daging
ikan sebagai bahan utama.

Sosis ikan dapat diolah menjadi berbagai bentuk, termasuk sosis panjang yang
mirip dengan sosis daging biasa atau potongan-potongan kecil dalam bentuk
bola atau silinder. Mereka kemudian bisa digoreng, dipanggang, direbus, atau
dipanggang sesuai dengan kebutuhan kuliner. Sosis ikan seringkali memiliki
rasa gurih dan lezat serta menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin
mengurangi konsumsi daging merah atau mencari alternatif sumber protein.
Selain itu, sosis ikan juga bisa dihidangkan sebagai hidangan camilan atau
hidangan utama dalam berbagai saus atau hidangan khusus.
5. Ikan kaleng

Ikan kaleng adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada ikan yang
diawetkan dan dikemas dalam kaleng atau kalengan dengan tambahan cairan
seperti minyak, saus tomat, atau air garam. Ikan kaleng adalah produk
makanan yang populer dan praktis karena memiliki umur simpan yang panjang
dan mudah disimpan. Ikan dalam kaleng biasanya sudah siap untuk
dikonsumsi setelah membuka kalengnya.

Beberapa jenis ikan yang sering dijual dalam bentuk kaleng meliputi sarden,
tuna, salmon, ikan makarel, ikan tongkol, dan banyak lagi. Ikan dalam kaleng
dapat dimakan langsung dari kaleng atau digunakan dalam berbagai hidangan,
seperti sandwich, salad, pasta, dan sup.

Ikan kaleng adalah sumber protein yang baik dan sering menjadi alternatif
yang terjangkau untuk mendapatkan asam lemak omega-3 yang bermanfaat
bagi kesehatan. Produk-produk ikan kaleng sangat umum dan tersedia di
berbagai toko makanan dan supermarket di seluruh dunia.
6. Dendeng ikan

Dendeng ikan adalah hidangan kuliner yang terbuat dari ikan yang diiris tipis,
dibumbui, dan kemudian dijemur atau dikeringkan hingga mengering. Proses
pengeringan ini bertujuan untuk mengawetkan ikan agar dapat disimpan dalam
jangka waktu yang lebih lama.

Dendeng ikan biasanya dihasilkan dari ikan laut seperti tenggiri, ikan
kembung, atau ikan lainnya. Setelah dijemur atau dikeringkan, ikan tersebut
menjadi kering dan keras, sehingga mereka perlu diolah lebih lanjut sebelum
dimakan. Proses selanjutnya melibatkan merendam dendeng ikan dalam air
untuk mengembalikan kelembabannya sebelum digoreng atau dimasak.

Dendeng ikan sering digoreng dengan bumbu atau saus khusus untuk
memberikan rasa yang khas. Hidangan ini dapat memiliki berbagai varian rasa,
seperti pedas, manis, asam, atau gurih, tergantung pada resep dan preferensi
regional. Dendeng ikan biasanya disajikan sebagai makanan ringan atau
hidangan pendamping dalam berbagai masakan di berbagai negara, terutama
di Asia Tenggara.
7. Ikan asap

Ikan asap adalah hidangan kuliner yang terbuat dari ikan yang diproses melalui
pengasapan. Proses pengasapan bertujuan untuk memberikan rasa, aroma, dan
konservasi pada ikan dengan mengeringkan dan memberikan rasa asap yang
khas.

Ikan yang paling sering digunakan dalam hidangan ikan asap adalah ikan laut,
seperti salmon, makarel, ikan kod, dan banyak lainnya. Namun, ikan asap juga
dapat dibuat dari ikan air tawar seperti trout, ikan mas, atau ikan lainnya.

Proses pengasapan melibatkan pengepulan ikan di atas api atau dalam alat
khusus yang menghasilkan asap. Asap tersebut memberikan rasa yang khas
pada ikan dan memungkinkan ikan untuk disimpan dalam jangka waktu yang
lebih lama. Ikan asap sering disajikan dalam berbagai hidangan seperti
hidangan pembuka, hidangan utama, atau dalam sushi dan sashimi.

Ikan asap sering memiliki rasa yang kuat dan lezat serta dapat dijadikan
hidangan utama atau hidangan pelengkap yang populer dalam berbagai
masakan di seluruh dunia.
8. Surimi

Surimi adalah produk ikan olahan yang terbuat dari daging ikan yang
dihancurkan, dicuci, dan kemudian diolah menjadi pasta atau adonan. Proses
pembuatan surimi melibatkan pengambilan daging ikan, terutama dari ikan
laut seperti ikan putih, ikan gadung, dan ikan gadus, dan menghilangkan
komponen berminyak dan berbau kuat yang terdapat dalam daging ikan.

Setelah daging ikan dikeringkan dan dihilangkan lemaknya, hasilnya adalah


adonan atau pasta yang kaya akan protein dan dapat digunakan dalam berbagai
produk makanan. Surimi memiliki tekstur yang lentur dan dapat dibentuk ke
dalam berbagai bentuk, seperti batangan, potongan, atau potongan kecil.

Surimi sangat umum digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk
makanan seperti kakiage, kamaboko (kue ikan Jepang), fish cake, udang palsu
(imitasi udang), serta berbagai produk makanan laut dan makanan ringan yang
mengandung seafood. Surimi juga digunakan sebagai bahan utama dalam
berbagai hidangan seperti sushi dan sashimi. Kelebihan dari surimi adalah
kemampuannya untuk mengambil rasa dan bumbu dengan baik, serta
memberikan tekstur yang khas dalam hidangan-hidangan tersebut.

Hasil olahan setengah jadi ikan ini sering digunakan dalam industri makanan dan
dapat menjadi bahan dasar untuk berbagai hidangan. Ketika menggunakan hasil
olahan setengah jadi ikan, pastikan untuk mengikuti petunjuk penyimpanan dan
pengolahan yang diberikan pada kemasannya atau sesuai dengan resep yang ingin
Anda buat untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang Anda
siapkan.

c. Hasil Olahan Jadi


Hasil olahan jadi ikan merujuk pada produk ikan yang telah mengalami tahap
pemrosesan lengkap dan siap untuk disajikan atau dikonsumsi. Ini termasuk
berbagai hidangan ikan dan produk yang telah diolah dengan berbagai cara untuk
menghasilkan makanan yang siap saji. Contoh hasil olahan jadi ikan mencakup:
1. Ikan Panggang atau Pecel LeleIkan yang sudah dimasak dengan berbagai cara,
seperti dipanggang, digoreng, atau dibakar.

2. Sushi dan Sashimi Potongan ikan mentah yang disajikan dalam hidangan
Stradisional Jepang.

3. Fish and Chips Ikan yang digoreng dengan adonan krispi dan kentang goreng.

4. Sup Ikan Hidangan berkuah yang berisi potongan ikan, sayuran, dan bumbu.

5. Stick Ikan Potongan-potongan ikan yang dicelupkan dalam adonan dan


digoreng hingga renyah.

6. Pempek: Hidangan khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri yang
dicampur dengan sagu dan bumbu, biasanya digoreng atau direbus.

7. Fish Tacos Hidangan Meksiko yang terdiri dari potongan ikan dalam tortilla
dengan berbagai bumbu dan saus.

8. Keripik Ikan Irisan ikan yang digoreng hingga kering dan renyah untuk
camilan.

9. Ikan Goreng
Ikan yang digoreng hingga garing dan berwarna keemasan, seperti ikan goreng
dengan tepung atau ikan goreng mentega.

10. Ikan PanggangIkan panggang adalah hidangan ikan yang dimasak dalam oven
atau panggangan hingga matang, sering kali dengan bumbu dan rempah-
rempah.

11. Ikan BakarIkan yang dibakar dengan bumbu dan saus khusus, seperti ikan
bakar bumbu Bali atau ikan bakar kecap.

12. Ikan Kukus Ikan yang dimasak dengan cara dikukus, sering kali dengan
tambahan bumbu dan bawang.

13. Ceviche Hidangan asal Amerika Latin yang terbuat dari potongan ikan mentah
yang "dimasak" dalam jus jeruk nipis atau lemon.

14. Pempek Hidangan Indonesia yang terbuat dari ikan yang diolah dengan
tepung sagu dan dimasak dalam berbagai bentuk seperti lenjer, kapal selam,
atau bulat.

15. Ikan Dalam Saus Ikan yang dimasak dalam berbagai saus seperti saus tomat,
saus mentega lemon, atau saus masakan Asia.
16. Katsu Ikan Ikan yang digoreng dengan lapisan tepung roti yang renyah, mirip
dengan hidangan katsu ayam.

17. Tuna Salad Daging tuna yang diolah menjadi salad dengan mayones, sayuran,
dan bumbu lainnya

18. Ikan Kari Ikan yang dimasak dalam hidangan kari dengan saus kari dan
disajikan dengan nasi.

Semua hasil olahan ikan ini biasanya siap dimakan dan dapat disajikan dalam
berbagai gaya sesuai dengan selera makan Anda. fHasil olahan jadi ikan ini bisa
sangat beragam, tergantung pada budaya kuliner dan cara memasak. Saat membeli
atau mengonsumsi produk ikan olahan jadi, pastikan untuk memeriksa tanggal
kedaluwarsa, penyimpanan yang benar, dan petunjuk pengolahan yang sesuai
untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan.

F. Kandungan Zat Gizi Dalam Ikan


Ikan adalah sumber makanan yang kaya akan berbagai zat gizi yang penting
bagi kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa kandungan zat gizi utama dalam ikan:

1. Protein: Ikan mengandung protein tinggi, yang penting untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh.

2. Lemak Sehat: Ikan mengandung lemak sehat, terutama asam lemak omega-3,
seperti EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic). Asam
lemak omega-3 baik untuk kesehatan jantung, otak, dan sistem saraf.

3. Vitamin: Ikan mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin D, vitamin A,


vitamin B6, vitamin B12, dan sejumlah kecil vitamin lainnya. Vitamin D, misalnya,
penting untuk kesehatan tulang.

4. Mineral: Ikan adalah sumber mineral penting seperti selenium, yodium, fosfor, dan
seng. Selenium dan yodium penting untuk fungsi kelenjar tiroid, sementara fosfor
penting untuk kesehatan tulang.

5. Zat Besi: Beberapa jenis ikan mengandung zat besi, yang penting untuk
pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen dalam tubuh.

6. Kalsium: Beberapa ikan seperti salmon dan sardine mengandung kalsium yang
baik untuk kesehatan tulang.

7. Antioksidan: Ikan mengandung antioksidan seperti selenoprotein dan astaksantin


yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.

8. Protein Kualitas Tinggi: Ikan mengandung protein berkualitas tinggi dengan semua
asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
9. Kolesterol Rendah: Ikan umumnya memiliki kadar kolesterol yang rendah jika
dibandingkan dengan daging merah.

Konsumsi ikan secara teratur dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan
karena kandungan nutrisinya yang kaya. Asam lemak omega-3 dalam ikan, misalnya,
diketahui dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan mendukung fungsi
otak yang sehat. Namun, penting untuk memilih jenis ikan yang sesuai dengan
preferensi kuliner dan kebutuhan diet Anda, karena kandungan nutrisi dapat bervariasi
dari satu jenis ikan ke jenis lainnya.

Komposisi Kimia Dalam Ikan

Ikan adalah sumber makanan yang kaya akan berbagai komponen kimia, termasuk
makronutrien, mikronutrien, asam lemak, vitamin, dan mineral. Berikut adalah
beberapa komposisi kimia utama dalam ikan:

1. Protein: Ikan mengandung protein yang kaya dan berkualitas tinggi. Protein adalah
komponen utama untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

2. Lemak: Ikan mengandung lemak sehat, termasuk asam lemak omega-3 seperti EPA
(asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic). Asam lemak omega-
3 memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk dukungan untuk kesehatan
jantung, otak, dan sistem saraf.

3. Air: Air adalah komponen utama dalam ikan, yang menyusun sebagian besar berat
segar ikan.

4. Vitamin: Ikan mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin D, vitamin A,


vitamin B6, vitamin B12, riboflavin, niacin, dan sejumlah kecil vitamin lainnya.
Vitamin D, misalnya, penting untuk kesehatan tulang.

5. Mineral: Ikan mengandung mineral penting seperti selenium, yodium, fosfor, dan
seng. Selenium dan yodium penting untuk fungsi kelenjar tiroid, sementara fosfor
penting untuk kesehatan tulang.

6. Zat Besi: Beberapa jenis ikan mengandung zat besi, yang penting untuk
pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen dalam tubuh.

7. Kalsium: Beberapa ikan seperti salmon dan sardine mengandung kalsium yang
baik untuk kesehatan tulang.

8. Kolesterol: Ikan umumnya memiliki kadar kolesterol yang rendah jika


dibandingkan dengan daging merah.

9. Asam Amino: Ikan mengandung sejumlah besar asam amino esensial, yang
dibutuhkan tubuh untuk sintesis protein.
10. Asam Lemak: Ikan mengandung berbagai asam lemak, termasuk asam lemak jenuh
dan tidak jenuh. Asam lemak omega-3 adalah komponen kunci yang memberikan
manfaat kesehatan yang signifikan.

11. Pigmen: Beberapa jenis ikan mengandung pigmen seperti astaksantin yang
memberikan warna pada ikan seperti salmon.

12. Antioksidan: Ikan mengandung antioksidan seperti selenoprotein yang membantu


melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.

Komposisi kimia ikan dapat bervariasi tergantung pada jenis ikan, lingkungan tempat
ikan hidup, dan faktor-faktor lainnya. Konsumsi ikan secara teratur dapat memberikan
manfaat kesehatan yang signifikan karena kandungan nutrisinya yang kaya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kami telah menjelajahi berbagai aspek ilmu bahan makanan
ikan, mulai dari peran ikan sebagai sumber protein yang penting dalam makanan
manusia hingga berbagai metode pengolahan dan pengawetan ikan. Kami juga
membahas kandungan gizi ikan, manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi ikan,
serta pentingnya ikan dalam budaya dan tradisi.

Dalam konteks ketahanan pangan dan keberlanjutan, ikan memiliki peran yang
signifikan sebagai sumber protein yang dapat memenuhi kebutuhan populasi global
yang terus bertambah. Namun, penting untuk mempertimbangkan praktik perikanan
yang berkelanjutan untuk melindungi ekosistem perairan dan keanekaragaman ikan.

Selain itu, ikan juga menyediakan manfaat kesehatan yang penting, terutama berkat
kandungan asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak.
Oleh karena itu, memasukkan ikan dalam pola makan seimbang merupakan pilihan
yang cerdas.

Selain sebagai sumber gizi, ikan juga memiliki peran dalam mempertahankan warisan
budaya dan kuliner di berbagai komunitas di seluruh dunia. Hidangan-hidangan
tradisional dengan ikan sebagai bahan utama membentuk identitas dan kekayaan
budaya yang patut dilestarikan.

Dalam kesimpulan ini, kita menyadari betapa pentingnya ikan dalam aspek nutrisi,
kesehatan, keberlanjutan, dan budaya. Penelitian dan praktik perikanan yang bijak serta
kebijakan yang mendukung perikanan berkelanjutan perlu diterapkan untuk menjaga
sumber daya ikan yang berharga dan memastikan bahwa ikan tetap menjadi sumber
pangan yang berkelanjutan dan bergizi bagi masyarakat dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Jeane L. Kandungan Gizi Pangan Ikan. Makassar. 2021


Nuryatin S. Pengantar Diversifikasi Produk Hasil Perikanan. Gorontalo: Universitas
Negri Gorontalo. 2018
Nasir M. Keanekaragaman Jenis Ikan Air Tawar . Universitas Teuku Umar. 2016
Jacoeb Agoes Mardiono, Nurjannah, Hidayah Taufik, KOMPOSISI KIMIA DAN
PROFIL ASAM LEMAK IKAN SEGAR PENYIMPANAN SUHU DINGIN. Bogor
2020
https://www.bola.com/ragam/read/5291285/pengertian-ikan-konsumsi-jenis-dan-
manfaatnya#:~:text=Bola.com%2C%20Jakarta%20%2D%20Ikan,ikan%2C%20tidak
%20semuanya%20bisa%20dikonsumsi
https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/bidangpukp/mengenal-kandungan-gizi-
pada-ikan
https://resepkoki.id/10-jenis-ikan-laut-di-indonesia-yang-sering-di-konsumsi/

Anda mungkin juga menyukai