Aksi Nyata 3.3
Aksi Nyata 3.3
Laporan kegiatan ini disusun oleh penanggung jawab program, dalam hal ini adalah guru mapel bahasa
Indonesia. Kemudian hasil laporan disampaikan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan orang tua peserta
didik.
kemampuan membaca dan berbicara yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan wawasan dan pola
pikir murid dalam menyongsong arus globalisasi dan mampu menjawab tantangan masa kini yang semakin
tergerus oleh arus negatif digitalisasi. Aksi nyata ini merupakan kegiatan untuk menciptakan budaya positif
sekolah yang bermula dari kelas.
2. Deskripsi Aksi Nyata
Aksi nyata yang dilaksanakan CGP bertema “Meningkatkan Jiwa Kepemimpinan melalui Program
Kemerdekaan Literasi Membaca dan Berbicara di SDN Pondok Kelapa 03 Pagi”. Kegiatan ini dilakukan
untuk meningkatkan kesadaran peserta didik agar tidak melakukan perundungan di mana pun ia berada
dan meningkatkan kemampuan membaca dan berbicara di sekolah.
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi
fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Literasi merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan
hidup. Dalam perkembangannya literasi telah bergeser ke makna yang lebih luas lagi. Kemampuan
berbicara pun merupakan bagian dari literasi karena berbicara merupakan aktivitas keterampilan dalam
menyampaikan informasi secara lisan untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaan.
3. Rencana tindakan aksi nyata:
Sebelum melakukan kegiatan terlebih daluhu CGP mengomunikasikan rencana ini kepada kepala sekolah,
wakabid kurikulum, koordinator literasi perpustakaan, wali kelas, dan guru pengajar di jam pertama dan
terakhir.
Membangun kerja sama dengan semua pihak dan terutama Tim Monev.
Kegiatan ini dilakukan oleh calon agen perubahan sebanyak 26 orang yang dipilih berdasarkan
kemampuannya dalam memimpin kelas. Kegiatan ini dilakukan selama seminggu sekali dalam waktu
kurang lebih dua bulan kemudian mereka bertugas menyampaikan hasil pelatihannya kepada teman-
temannya dan memberikan contoh atau suri teladan kepada teman-temannya
.
Kegiatan literasi dilakukan 15’ sebelum pembelajaran pertama dimulai dan di akhir pembelajaran.
Dialkukan oleh seluruh peserta didik, meliputi kelas 1-6. Kegiatan yang dilakukan membaca lalu
mepresentasikan hasil membacanya di muka kelas. Setelah itu mereka membuat karya berupa fishbone,
AIH, infografis, komik, puisi, cerpen, atau karya lainnya sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
4. Hasil dari Aksi Nyata
Hasil dari aksi nyata yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Terbangunya semangat untuk meningkatakan literasi membaca dan bercerita
Siswa merasa percaya diri ketika guru meminta mereka untuk membaca nyaring di depan kelas.
Menghasilkan produk atau karya laporan membaca berupa fishbone, AIH, infografis, komik, puisi, cerpen,
artikel, atau karya lainnya sesuai bakat dan minat masing-masing.
PERASAAN (FEELINGS)
Banyak hal yang dirasakan sebelum, ketika dan setelah melakukan aksi nyata. Di awal muncul perasaan
tidak yakin bahwa proses ini akan berjalan baik dan mendapat dukungan dari semua pihak, namun setelah
berkoordinasi dengan semua pihak terkait Alhamdulillah mereka mendukung program ini karena kegiatan
ini merupakan aktivitas positif dan tentunya berdampak pada murid.
Ketika melaksanakan kegiatan ada perasaan kurang puas dengan kondisi peserta didik karena masih
tampak beberapa murid yang kurang berminat dalam mebaca dan menyampaikan laporan hasil
membacanya. Melihat kondisi ini saya pun melakukan coaching dengan mereka sampai akhirnya mereka
menemukan solusi sendiri atas hambatan yang dialaminya, terkait kurangnya minat mereka dalam
membaca. Selanjutnya saya pun menyampaikan perkembangan kondisi literasi membaca murid kepada
wali kelas dan koordinator literasi di setiap jenjang.
Setelah melakukan aksi nyata muncul perasaan lega karena ada perubahan yang cukup berarti. Mereka
mulai menampakkan minatnya dalam literasi. Hal ini tampak dari karya-karya mereka setelah ia membaca
melalui karya positif dengan berbagai bentuk. Perubahan terjadi secara perlahan-lahan, namun pasti
sampai akhirnya terjadi pembiasaan. Inilah yang kami harapkan yaitu adanya perbubahan paradigma
pengambilan keputusan jangka pendek melawan jangka panjang. Di mana proses perubahan yang terjadi
secara perlahan dalam jangka pendek dapat berarti untuk perubahan jangka panjang.
PEMBELAJARAN YANG DIPEROLEH (FINDING)
Pembelajaran diawali dengan sosialisasi, konsolidasi, komunikasi dan komitmen bersama dalam
mewujudkan perubahan karakter positif dan budaya positif peserta didik di sekolah. Alhamdulillah kami
dapat menjalankan kegiatan bersama murid yang tentunya atas dukungan guru, wali kelas, dan semua
perangkat pimpinan sekolah. Saya merasa bahwa kegiatan aksi nyata ini mampu mengubah paradigma
positif dalam pengembangan budaya positif di sekolah. Hal ini tampak dari munculnya agen perubahan
dalam hal kepemimpinan dan kompetensi literasi membaca dan berbicara ke arah yang lebih baik.
RENCANA PERBAIKAN DI MASA DEPAN (FUTURE)
Selaku CGP saya terus berkomitmen untuk melaksanakan aksi nyata ini sebagai perilaku positi dan perlu
dikembangan di sekolah sampai akhirnya menjadi budaya positif. Saya berharap semua warga sekolah pun
tetap berkomitmen membudayakan literasi membaca dan berbicara di sekolah sampai akhirnya kegiatan
ini menjadi budaya yang terus menerus berlangsung tanpa henti karena perubahan positif ini akan
dirasakan sampai kapan pun dan di mana pun. Kegiatan ini merupakan hal yang dianggap kecil dan
sederhana, tetapi dampaknya akan dirasakan oleh semua siswa secara holistik dan kosisten.
CGP pun akan terus melakukan kerja sama sengan semua pihak yang terkait agar kegiatan ini tidak
berhenti di tengah jalan dan terus melakukan monev, pembelajaran dan refleksi secara optimal (MELR).
Kami pun berencana untuk melakukan monev setiap sebulan sekali untuk melihat perubahan perilaku
peserta didik. Tetap semangat dan terus berbuat kebaikan demi perubahan positif yaitu peningkatan
karakter positif perserta didik dan pembelajaran yang berdampak pada murid
Dokumentasi