Anda di halaman 1dari 4

TUGAS III DASAR DASAR PENDIDIKAN TK

1. Bagaimana yang harus Anda lakukan untuk dapat mengatur kelas dengan baik ?
jelaskan

Jawaban:

Yang perlu di lakukan untuk mengatur kelas dengan baik adalah kelas dihiasi dengan warna-
warni terang dan ria tetapi tidak terlalu ramai warna karena akan mengalihkan perhatian anak.
Cahaya matahari diusahakan dapat masuk dengan baik agar kelas tidak gelap. Hindari cahaya
matahari langsung, misalnya dengan memasang kaca buram karena akan menyilaukan dan
merusak mata anak. Pastikan semua anak dapat melihat ke papan tulis dengan baik.
Usahakan kelas sebagai lingkungan belajar. Ke mana pun anak menghadap, ia belajar.
Dinding kelas, di atas papan tulis, dapat diberi hurut abjad yang berukuran besar agar anak
mulai mengenal huruf. Papan tulis sebaiknya agak rendah agar anak dapat mencapainya.
Sediakan selalu alat tulis di dekat papan tulis untuk merangsang anak menulis. Mereka akan
secara otomatis melihat abjad dan berlatih menulis. Berbagai gambar dapat dipasang di
dinding. Gambar yang menunjukkan keterampilan hidup perlu disediakan. Misalnya, gambar
bagaimana menyeberang jalan, memakai kaus kaki, memegang pensil, menalikan sepatu,
mencuci tangan makan dengan sendok, bersalaman, dan berseragam yang benar merupakan
gambar-gambar yang sewaktu-waktu dapat dipakai guru untuk mengajarkan keterampilan
hidup yang akan dipakai anak selamanya (long-life skills). Kecuali gambar pahlawan, buah-
buahan, pemandangan, binatang perlu dipajang juga. Di kelas perlu disediakan tempat untuk
memajang dan menyimpan hasil karya anak. Karya anak perlu dipajang, biasanya untuk
waktu satu minggu Hal itu memberi kebanggaan pada anak akan karyanya. Mintalah anak-
anak untuk melihat dan berkomentar tentang karyanya dan karya temannya Setelah itu, karya
tersebut perlu disimpan dan diberi catatan oleh guru sebagai bentuk portofolio anak. Meja
dan kursi disesuaikan dengan anak dan fleksibel penataannya Kadang meja dan kursi dapat
digeser untuk memberi kesempatan anak berkelompok dengan anak yang berbeda-beda. Pada
sekolah model Montessori, biasanya satu anak mendapat satu meja dan satu kursi. Mej
tersebut memiliki laci yang besar. Di dalam laci tersebut disediakan berbagai keperluan
belajar anak sehari-hari, seperti pewarna, gunting, lem, dan alat tulis. Kelas dapat digunakan
untuk bermain dalam ruang (indoor play). Oleh karena itu, bagian depan suatu saat dapat
diberi karpet, tempat anak dapat duduk atau tidur. Biasanya untuk TK sehari penuh (full-day
school) karpet tersebut dapat digunakan untuk tiduran anak saat istirahat siang. Kelas
sebaiknya dilengkapi dengan berbagai alat pembelajaran, seperti papan paku (geoboard),
model jam (jam dan menit), balok, dan berbagai manipulatif. Alat-alat pembelajaran biasanya
ditaruh dalam tempat tertentu seperti laci (draw beck). Alat-alat sejenis masuk dalam satu
kotak. Misalnya, alat untuk bermain dengan air masuk dalam satu kotak dan diberi label
"air”. Di dalamnya terdapat hal-hal berikut ini.

• Papan tulis.
• Kursi.
• Tempat membaca.
• Pojok sains.
• Tempat memajang hasil karya.
• Tempat proyek yang sedang berlangsung

Kelas pada dasarnya adalah lingkungan belajar. Oleh karena itu, kelas perlu didesain
sedemikian rupa sehingga ke arah mana pun anak menghadap ia akan belajar sesuatu.
Dindingnya mungkin penuh dengan huruf dan angka, seperti hasil karya anak. Dari langit-
langit menjulur tali atau senar untuk menggantung berbagai hasil karya anak. Berbagai jenis
mainan dan manipulatif tersedia sehingga anak-anak dapat menggunakannya saat ada waktu
luang.

Soal
2. Apakah yang dimaksud dengan asumsi ? dan ada berapa asumsi yang anda ketahui ?
jelaskan
Jawaban:
Asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar atau landasan berpikir karena dianggap
benar. Ada beberapa asumsi antara lain sebagai berikut:

Asumsi 1
Untuk meningkatkan efektivitas mereka, para guru membutuhkan: pertama, membuat
tujuan-tujuan dan sasaran secara eksplisit, kemudian untuk mendapatkannya secara
spesifik, umpan balik yang komprehensif pada luasnya pencapaian tujuan dan
sasaran-sasaran mereka. Penilaian efektif dimulai dengan tujuan-tujuan yang jelas.
Sebelum sekolah dapat menilai bagaimana baiknya anak-anak mereka belajar, mereka
harus mengidentifikasi dan mengklarifikasi apa yang sedang mereka ajarkan. Ketika
ditanyakan umumnya sekolah dapat mengatakan apa yang sedang mereka ajarkan.
Satu instrumen dirancang untuk membantu sekolah mengidentifikasi dan
mengklarifikasi tujuan pembelajaranonal mereka adalah menginventarisas, tujuan-
tujuan pembelajaran (Teaching Goals Inventory/TGI). Setelah para guru
mengidentifikasi tujuan pembelajaran tertentu, mereka menentukan metode dan media
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk anak usia dini. Kemudian menentukan
jenis, penilaian, mereka dapat lebih baik menentukan jenis umpan balik apa untuk
dikumpulkan. Pada tahap ini, para guru membutuhkan suatu cara untuk
mengumpulkan umpan balik itu. Teknik penilaian kegiatan belajar di kelas
(Classroom Assessment TechniguelCAT, menggambarkan dalam buku pegangan ini
dapat dipikirkan sebagai suatu "alat” pengumpulan sekolah yang dapat digunakan
untuk mendapatkan umpan balik tentang bagaimana baiknya pencapaiannya pada
tujuan pembelajaran mereka.
a. Asumsi 2
Untuk meningkatkan/memperbaiki pembelajaran mereka, anak-anak perlu menerima
umpan balik secara dini (awal) yang cocok dan terfokus, dan Sering mereka juga
memerlukan untuk mempelajari bagaimana menilai pembelajaran mereka sendiri.
Anak-anak membutuhkan peluang untuk memberikan dan mendapatkan pembelajaran
mereka sebelum mereka dievaluasi untuk tahap-tahap. Jika mereka menjadi
mengarahkan diri sendiri, anak-anak sepanjang hayat, mereka juga membutuhkan
pembelajaran dan latihan dalam penilaian din sendiri.
b. Asumsi 3
Jenis penilaian yang paling mirip untuk meningkatkan/memperbaiki pembelajaran dan
pembelajaran adalah bahwa dilaksanakan oleh sekolah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pihak sekolah yang diformulasikak untuk menanggapi isu-isu atau
permasalahan dalam pembelajaran. Sementara penilaian pada perkembangan atau
level program dapa memberikan informasi yang bermanfaat untuk sekolah sebagai
satu keseluruhan, penilaian berskala besar jarang dirancang untuk menanyak
pertanyaan yang berarti dan bermanfaat bagi para guru individual ruang kelas. Untuk
pemahaman yang terbaik tentang pembelajaran, sekolah membutuhkan informasi
yang spesifik dan tepat pada waktunya tentang penilaian individu di dalam kelas-
kelas, bukan tentang anak secara umum. Sebagai hasil perbedaan kebutuhan dan
tujuan, sering terjadi gap antara penilaian dan pembelajaran ruang kelas. Satu tujuan
penilaian kegiatan belajar di kelas adalah untuk mengurangi gap antara pembelajaran
dan penilaian. Permintaan sekolah dalam mendesain dan mempraktikkan penilaian
ruang kelas adalah sebuah cara untuk memastikan bahwa pertanyaan yang ditanyakan
oleh penilai memiliki arti dan bermanfaat bagi guru. Lebih dari itu, sekolah menjadi
lebih terlibat pada penyelenggaraan penilaiannya sendiri mengenai pembelajaran
pelajar, sekolah juga akan lebih mampu dan lebih tertarik dalam membuat hasil
temuan dari penilaian berskala besar.
c. Asumsi 4
Penyelidikan yang sistematis dan tantangan intelektual merupakan sumber kekuatan
motivasi, pertumbuhan, dan pembaruan bagi para guru. Penilaian kegiatan belajar di
kelas dapat memberikan tantangan seperti itu. Motivasi guru untuk selalu
memperbaiki proses pembelajaran di kelasnya serta keinginan untuk selalu
berkembang merupakan landasan kuat untuk mengadakan penilaian terhadap kegiatan
belajar di kelas.
d. Asumsi 5
Penilaian kegiatan belajar di kelas tidak memerlukan pelatihan spesialis, penilaian
dapat dilakukan melalui pengajar yang berdedikasi dari seluruh disiplin ilmu.
e. Asumsi 6
Melalui kerja sama dengan mitra kerja dan secara aktif melibatkan anak
dalam upaya penilaian kegiatan belajar di kelas.

Anda mungkin juga menyukai