Anda di halaman 1dari 3

Nama : Khoirunisa Andriani

NIP : 199905312019032001

Jabatan : Petugas Ukur

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kota Metro

“Peningkatan Kualitas Data Spasial melalui Reposisi bidang tanah

KW 123 Pada Kantor Pertanahan Kota Metro”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional


adalah kementerian yang mempunyai tugas di bidang
agraria/pertanahan dan tata ruang. Badan Pertanahan Nasional
bertugas untuk melakukan pendaftaran tanah di Indonesia.

Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap merupakan program


Strategis Nasional yang saat ini menjadi prioritas Kementerian
ATR/BPN. PTSL yaitu Pendaftaran Tanah pertama kali yang dilakukan
secara serentak untuk seluruh bidang tanah di Indonesia, yang sudah
dimulai sejak tahun 2017 dan ditargetkan selesai tahun 2024 dimana
seluruh bidang tanah di Indonesia sudah terpetakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Reposisi KW 123 bidang tanah
2. Bagaimana tahapan pelaksanaan Reposisi KW123 bidang tanah.

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Reposisi KW 123 bidang tanah
2. Mengetahui tahapan pelaksanaan Reposisi KW 123 bidang tanah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reposisi KW 123 bidang tanah

Peningkatan kualitas data dilakukan untuk membuat seluruh data


bidang tanah valid dan berkualitas bidang tanah KW 1. Pada
pelaksanaan dilapangan, peningkatan kualitas data dilakukan tidak
hanya pada bidang tanah KW4, KW 5 dan KW 6, tapi juga dilakukan
pada bidang tanah terpetakan KW1, KW 2, dan KW 3 dengan
melakukan reposisi serta pengukuran ulang dengan perubahan bidang
jika diperlukan.

Reposisi Bidang tanah dilakukan bertujuan untuk memastikan


posisi bidang tanah di lapangan.

B. Tahapan Pelaksanaan Reposisi KW 123 bidang tanah


Reposisi bidang tanah KW 123 dalam Kegiatan PTSL salah satu
wujud peningkatan kualitas data di Kantor Pertanahan. Pelaksanaan
Reposisi KW 123 tersebut dilakukan dengan cara :
1. Pekerjaan Lapang
a) Melakukan identifikasi bidang tanah belum terpetakan belum
bersertipikat dan sudah sertipikat dari data KW 1 sampai KW 6
b) Melakukan sensus pada bidang tanah belum terpetakan namun
belum bersertipikat dan tidak terdapat arsipnya pada Kantor
Pertanahan.
c) Melakukan pengukuran ulang pada bidang tanah bersertipikat
dengan dilengkapi Berita Acara perubahan penguasaan fisik
yang sudah tidak sesuai dengan sertipikat.
2. Pekerjaan Studio
a) Scan Peta Pendaftaran dan Surat Ukur yang ada di Kantor
Pertanahan
b) Melakukan Digitasi Peta kerja dengan CSRT yang berisi
informasi peta pendaftaran baik yang sudah terpetakan secara
online maupun offline.
c) Ploting Peta yang sudah teridentifikasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa Peningkatan kualitas data pertanahan dalam
PTSL melalui Reposisi bidang tanah KW123 merupakan langkah penting
untuk menciptakan kualitas data pertanahan yang lengkap baik dari sisi
fisik ukuran bidang tanah lokasi bidang tanah maupun yuridis informasi
kepemilikan, alas hak/surat pernyataan, dan riwayat hak serta
sinkronisasi antara data fisik maupun yuridis.

B. Saran
Dalam upaya Peningkatan Kualitas Data Spasial melalui
Reposisi bidang tanah KW 123, perlu adanya peran serta seluruh
pihak baik dari Petugas Kantor Pertanahan dan Aparat Kelurahan
Setempat guna mendapatkan Kualitas Data Spasial yang
akurat.

Anda mungkin juga menyukai