Hasil Wawancara
Peneliti : kalo orang mau buat rumah tongkonan, apakah ada syaratnya atau ritualnya, atau
langsung saja om?
Informan : ada. jadi biasanya itu, mengadakan pertemuan dulu. Lain halnya kalo mau di
perbarui
lain halnya kalo baru mau di bangun
Peneliti : jadi itu harus di adakan rambu solo dulu om baru bisa di bangun rumah tongkonan
Informan : ya biasanya begitu. Tapi sekarang kan nda begitu, tergantung dari kemampuan
orang yang ada sekarang. Tapi kalo dlu harus dlu pernah di adakan misalkan pesta
atau pemakaman rambu solo di tempat itu dengan rambu tuka.
Peneliti : pertanyaann selanjutnya om, kan biasanya itu bentuk ukurannya itu beda beda om,
itu kenapa dan apa maknanya om
Informan : kalo maknanya itu klo ukuran orang ambil dari ukuran yang punya, itukan ukuran
badan toh, misalnya tinggi, lebar, orang biasanya ambil dari ukuran badannya.
Peneliti : oh berarti om, ini orang yang meninggal yang mau dibikinkan rumah tongkonan,
sebagaimana bentuk badannya segitu rumah tongkonannya
Informan : nda, maksudnya kalau orang yang mau bikin tongkonan toh, contohnya saya mau
bikin tongkonan, inikan ada ukuran, ukuran badan toh, misalnya tinggi saya.
Biasakan di ambil ukuran dari situ. Kalo ukuran dlu toh, tapi sekarang orang yang
mau besar toh.
Peneliti : itu om besar keccilnya, nda ada ji kaitannya dengan kastanya di atas atau tidak
Informan : nda ada, cuman modelnya yang biasa ada kastanya. Kan biasa modelnya dibuat
hanya sederhana artinya ukuran biasa. Kalo ada yang ini, ada tahapannya. Misalnya 3
ruangan di dalam. Yang pertama 1 ruangan, yang kedua ruangan, yang ketiga 3
ruangan. Nah yang keempat bisa jadi 5 ruangan di dalam.
Peneliti : kan biasanya pewarnaanya itu rumah tongkonan ada warna apa saja
Informan : dari tahapan pertama itu seharusnya tidak diwarnai kalo baru pertama dibuat. Nanti
setelah ada pesta rambu solo disitu, baru bisa diwwarnai. Ada warna merah dan bisa
di ukir.
Hasil Wawancara
Peneliti : kalau ini om sudah berapa keturunan?
Informan : saya keturunan ke 14
Peneliti : berarti darinya keturunan pertama sampe sekarang itu ini tanduknya
Informan : iya iya ,kan di rawat jadi tidak apa². Kan tongkonan ini berdiri dari abad ke 17
Peneliti : eee untuk gambar-gambar nya sendiri itu om kan ada corak-Coraknya itu ada
artinya atau bagaimana?
Informan : kalau om liat om Ndak tau juga,nanti tukang ukir yang tau itu
Peneliti : juga om biasanya ada gambar ayam di depan nya itu itu apa hubungannya?
Informan : itu gambar ayam itu yang paling diatas,kenapa karena menurut orang tua,ayam itu
dia tau tengah malam,dia tau pagi,dia tau berkokok itu jadi tidak ada hewan ee hewan
lainya itu Cuma ayam,dia tau malam dia tau siang dia tau pagi
Peneliti : sama itu juga om yang mengenai posis pembangunan tongkonan nya, biasanya
selalu berhadap hadapan kenapa itu
Informan :yang kayak begitu kalau tongkonan itu di andaikan,ibu kemudian yang lumbung
tempatta duduk dan tempat nya padi itu namanya ayah,jadi ada ibu ada ayah,
kemudian kenapa menghadap Utara Selatan,karena menurut pendapat orang dulu
bahwa nenek itu berasal dari indo cina dari selatan memakai perahu jadi model dari
bangunan di sini itu kayak seperti perahu
HASIL OBSERVASI
NO FOTO DESKRIPSI
1 Gambar rumah tongkonan yang terletak di
kecamatan kete’kesu yang telah berdiri sekitar
300 tahun lamanya. Ada delapan tongkonan di
ke’te kesu. Diatur berbaris dan berhadapan,
lengkap dengan lumbung padi yang terhubung.
Ada beberapa bagunan tongkonan yang bukan
hanya dimanfaatkan sebagai tempat tinggal tapi
ada juga yang dimanfaatkan sebagai museum.
2 Posisi pembuatan Menurut narasumber kami posisi Tongkonan dan rumah kediaman
rumah tongkonan pembuatan rumah tongkonan itu penduduk di sekitar tongkonan
harus mengarah ke utara selatan. selalu dibangun menghadap ke
Data Temuan Utara. Di hadapan tongkonan,
Informan= : kalau tongkonan itu di dibangun berbanjar dari timur ke
andaikan,ibu kemudian barat lumbung-lumbung padi atau
yang lumbung tempatta dalam bahasa Toraja di sebut
duduk dan tempat nya padi Alang. Bentuk dasar lumbung
itu namanya ayah,jadi ada atau alang mirip dengan bentuk
ibu ada ayah, kemudian tongkonan, hanya memiliki
kenapa menghadap Utara ukuran lebih kecil. Jumlah alang
Selatan,karena menurut menandakan kesejahteraan/
pendapat orang dulu kekayaan seseorang. Bagian
bahwa nenek itu berasal bawah atau kolong Alang dapat
dari indo cina dari selatan digunakan sebagai tempat untuk
memakai perahu jadi menerima tamu. (Котлер, 2008)
model dari bangunan di
sini itu kayak seperti
perahu”
2 Simbol Kepala Menurut Pak Erwin selaku informan Masyarakat Toraja menganggap
Kerbau yang kami wawancarai bahwa kepala kerbau sebagai simbol
kerbau bukan semata hanya pajangan kemakmuran. Pada masa lampau,
saja. Pak Erwin mengatakan kepala kebanyakan penilaian serta
kerbau dapat di pasang pada rumah transaksi selalu diputuskan
tongkonan ketika pemilik rumah berdasarkan pada nilai kerbau.
tongkonan tersebut telah melakukan Selain itu, dalam membedakan
upacara adat baik itu rambu solo dan status sosial seseorang dapat
rambu tuka’. dinilai berdasarkan jumlah kerbau
Data Temuan yang dimilikinya. Kerbau juga
Informan=” ya itulah semua yang merupakan simbol pengorbanan
sa bilang tadi, semua dalam menghormati orang telah
upacara telah tiada. Menurut keyakinan adat
dilakukan disitu. Suku Toraja, arwah dari orang
yang meninggal membutuhkan
Pernah potong kerbau
banyak kerbau yang akan berguna
baru bisa di pasang
dalam perjalanannya. Tak lain
kepala kerbau. nda ialah agar dapat tiba di nirwana
semuanya misalnya (Puya) dengan cepat. (Lebang,
kalo baru pertama 2017)
dibikin belum ada
upacara rambu solo,
disitu belum bisa di
pasangi kepala
kerbau.”
2 Warna apa saja Menurut informan kami ada beberapa Pewarnaan pada ragam hias
yang digunakan warna yang di gunakan Toraja tidak pernah berubah sejak
untuk mewarnai Data Informan awal ditemukan, begitu pula
rumah tongkonan Informan=”warna merah, putih, warna-warna yang digunakan,
hitam, warna kuning” yaitu merah, kuning putih dan
hitam. Keempat warna tersebut
berasal dari bahan alam asli
(arang, kapur, sumba, tanah),
yang masing-masing mempunyai
makna spiritual. (Wijayanti, 2011)
3 Apa makna dari Informan= :” ya itu saya kurang Berdasarkan Sande (1991), beliau
gambar tersebut ngerti kalo makna mengungkapkan mengenai
warna itu. Karna berbagai jenis elemen estetis
semua warna di pakai berupa ragam hias Toraja yang
disitu. Artinya kan bersumber dari lingkungan sekitar
manusia, yaitu Tuhan, manusia,
ada perbandingan
peralatan, flora dan fauna.
kalo misalnya di
(Wijayanti, 2011)
rambu tuka ada pake
warna hitam. Nah
kalo acara rambu
tuka biasanya pake
warna kuning, putih
bisa juga artinya
kuning yang bisa
membedakan dengan
hitam rambu tuka
dengan rambu solo.
Kalo putih bisa
dipake rambu solo,
merah bisa juga.
Yang hanya 2 warna
ini yang bisa
membedakan bahwa
itu tandanya upacara
rambu tuka kalo pake
kuning, yang hitam itu
tandanya itu dia pake
upacara rambu solo”