Anda di halaman 1dari 2

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATHU

NAMA : AZUARDI
NIM : 044055953
JURUSAN : S1 KOMUNIKASI
MATA KULIAH : SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA
UPPBJ : BENGKULU

Sistem Komunikasi Indonesia merupakan kajiam ilmiah yang merupakan mata kuliah di
perguruan tinggi sebagai upaya, proses pengembangan, pembinaan dan acuan bahasa nasional
bahasa Indonesia (Pengindonesiaan atau pribumisasi dengan menggunakan Wawasan
Keindonesiaan. Hal tersebut dikembangkan secara multidispliner dihubungkan dengan teori sistem,
berdasarkan pemahaman bahwa ilmu komunikasi sebagai ilmu sosial yang bersifat tidak bebas nilai.
Sistem komunikasi Indonesia memiliki karakteristik sendiri berbeda dengan sistem komunikasi di
negara lain. Karakteristik lahir sebagai bagian dari sistem kenegaraan Indonesia berdasarkan filsafat
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian, sistem komunikasi Indonesia
tercantum dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Dikutip dari buku, Prof. Dr. Anwar Rifin mengembangkan kajian sistem komunikasi Indonesia dengan
bertitik tolak pasal 28 UUD 1945, tentang kemerdekaan mengeluarkan pendapat, pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya yang disebut dengan istilah kemerdekaan informasi publik. Hal itu
dikembang dengan asas kebebasan dan tanggunga jawab yang seimbang sebagai implementasi
ideologi pancasila.
Berdasarkan persepektif ideologi tersebut, maka sistem komunikasi Indonesia, disebut juga
sebagai sistem komunikasi pancasila, yang berbeda dengan ; sistem komunikasi otoritarian, sistem
komunikasi libertarian, dan sistem komunikasi komunis.
Sistem komunikasi Indonesia memiliki berbagai subsistem yaitu :
a. Sistem Pers Indonesia,
b. Sistem Perfilman Indonesia, dan
c. Sistem Penyiaran Indonesia yang mengandung nilai-nilai ketuhanan YME, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan kedailan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia
Di Indonesia terdapat dua sistem komunikasi :
a. Sistem Komunikasi Tradisional maupun
b. Sistem Komunikasi Modern
Kedua system diatas memiliki eksistensinya masing-masing, meski tidak dapat dipungkiri
bahwa media komunikasi modern lebih dominan eksistensinya dari pada media komunikasi tradisional.
Sistem Komunikasi Indonesia terdiri dari dua entitas sistem komunikasi tradisional dan modern.
Sistem Komunikasi Indonesia harus berpedoman pada aturan hukum yang tertulis yang terdapat pada
Undang-Undang Dasar 1945 maupun undang-undang lainnya.
Secara filosofis semua perundang-undangan yang berlaku mendasarkan pada filosofi bangsa
dan di atas nilai-nilai budaya bangsa. Filosofi bangsa dan nilai-nilai budaya bangsa mendasari
terbentuknya sistem sosial dan sistem politik Indonesia. Atas dasar nilai-nilai yang ada pada sistem
sosial dan sistem politik inilah kerangka Sistem Komunikasi Indonesia dikembangkan pada alinea 4
Undang-Undang Dasar 1945 secara tersirat dapat menjadi dasar bagi sistem komunikasi Indonesia;
Sistem Komunikasi Indonesia terdapat dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Selanjutnya pada Pasal 28 dikemukakan: ”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.
Implementasi Pasal 28 ini adalah pada Undang-Undang 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Undang-
Undang 40 Tahun 1999 tentang Pers, UndangUndang 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dan
Undang-undang 8 Tahun 1992 tentang Perfilman.
Pada intinya, dari semua undang-undang terkait tentang komunikasi mendasarkan pada Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan filosofisnya.
Dengan demikian, sistem komunikasi Indonesia hakikatnya adalah pemenuhan hak warga
negara untuk menyampaikan pesan baik verbal maupun non verbal atau pun informasi yang berbentuk
lisan maupun tulisan yang berdasarkan pada pasal 28 diatas tersebut. Sehingga penyampaian pesan
melalui komunikasi bisa berjalan dengan baik, jelas dan bisa di mengerti dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, baik itu di forum resmi maupun tidak resmi, sesuai dengan teori Sistem
Komunikasi diatas. Karena jika kita melakukan komunikasi tidak sesuai dengan teori UUD 1945, Pasal
28 UUD dan Pancasila. Maka akan terjadi hal-lah yang tidak kita inginkan. Oleh karena itu, kita dalam
berkomunikasi/menyampaikan pesan hars berhati-hati, kalau bisa sebelum kita berbicara kita harus
memikirkan terlebih dahulu sebelum pesan itu kita sampaikan.
Contoh Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari :
a. Dalam menyampaikan pendapat harus siap untuk diterima ataupun sebaliknya siap untuk tidak
diterima dalam suatu forum resmi atau tidak resmi.
b. Dalam menyampaikan pendapat, kita harus siap di kontrol apabila ada pendapat yang kita
utarakan tidak sesuai dengan pendapat orang banyak dan pendapat kita kurang cocok di
forum.
c. Memunculkan sikap yang positif, mau menerima pendapat orang lain, memiliki integritas diri
yang kuat.
d. Berbicaralah dengan jelas dan bisa di mengerti oleh orang yang mendengarnya.
e. Berbicaralah sesuai dengan UUD 1945, dan Pasal 28.
f. Jangan mau menang sendiri.
g. Rapat di Kantor Desa membahas Pencairan Dana Desa
h. Rapat membahas Pemilihan Anggota BPD di desa
i. Rapat membahas gotong royong membersihkan pemakaman umum.

Anda mungkin juga menyukai