Anda di halaman 1dari 19

PENGHITUNGAN

SDM
Pelatihan & Workshop
Membuka Layanan Rawat Inap Jiwa/ Psikiatri Bagi Rumah Sakit Umum

Yogyakarta, 9 September 2023


Novita Kurnia Sari
Departemen Keperawatan Dasar dan Manajemen Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hp. 081328066086
novita.kurniasari@umy.ac.id
AGENDA

Metode penghitungan kebutuhan tenaga


medis, perawat, dan tenaga pendukung lain

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kebutuhan SDM berdasarkan kapasitas
layanan dan jenis pasien

Perencanaan jangka Panjang untuk


mengatasi fluktuasi kebutuhan SDM
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN:

Proses pembentukan data


rekapitulasi untuk analisis dan
Siapa mengerjakan apa.
simulasi.
65% Gambaran kekuatan SDM dan
availabilitasnya.
Keahlian apa yang
PERENCANAAN dibutuhkan.
Proses pengadaan SDM.

SDM
50%
Tahapan ini sama dengan tahap
Kapan dibutuhkan pengumpulan data, lingkup lebih
kecil, diikuti kriteria penerimaan.
80%
Proses estimasi terhadap jumlah SDM
yang diperlukan. Jumlah yang dibutuhkan Proses alokasi atau relokasi
ini berdasarkan posisi, keterampilan, dan Berapa jumlahnya.
SDM.
perilaku yang diharapkan.
35% Gunakan data yang ada sehingga
penempatan sesuai dan dapat
Jumlah pasien – jenis tenaga yang dianalisis..
dibutuhkan – keahliannya apa saja – jumlah
kebutuhan
Penentuan kebutuhan tenaga di masa depan:
Jumlah dan kualifikasi

Produktivitas Penanganan
dapat informasi
ditingkatkan: ketenagakerjaan:
Peningkatan Jumlah, masa kerja, status
kedisiplinan; perkawinan, jumlah
peningkatan keahlian tanggungan, karir, jabatan,
penghasilan, diklat

SDM dapat Penyusunan


dimanfaatkan program kerja:
dengan baik: Pengadaan SDM baru
Inventarisasi SDM;
promosi; peningkatan
kemampuan; rotasi

MANFAAT
PERENCANAAN SDM
PERTIMBANGKAN FAKTOR KLIEN

1 2 3 4

Kompleksitas dan lamanya Tipe klien sesuai dengan Jumlah klien dan fluktuasinya Keadaan sosial ekonomi,
kebutuhan perawatan penyakit, usia, atau faktor harapan klien, dan keluarga.
spesifik lain
Metode

METODE
Non Ilmiah Ilmiah
PENGHITUNGAN
Non Ilmiah – perencanaan SDM hanya didasarkan
Analisis Analisis pada pengalaman, imaijnasi, dan perkiraan dari
Lingkungan Lingkungan perencanaannya saja.
Internal Eksternal
Ilmiah – perencanaan SDM hanya didasarkan pada
Audit
analisis data, informasi, dan peramalan dari
Inventarisasi Perencanaan perencanaan.
pekerjaan dan Renstra
kemampuan SDM
keahlian
Analisis lingkungan eksternal – SWOT (kebijakan
pemerintah, kondisi perekonomian, masalah
kependudukan dan persaingan, dan komposisi tenaga
kerja dan pola kerja.
Analisis Lingkungan Internal

Lakukan analisa SDM yang sudah ada dan lakukan


mapping

Lakukan analisa kebutuhan tenaga yang diperlukan


terkait program pengembangan yang telah
direncanakan.
Hitung jumlah kebutuhan tenaga – WISN (Workload
Indicator Staff Need – Indikator Kebutuhan Tenaga
Berdasarkan Beban Kerja).

Bandingkan kondisi tenaga yang ada antara peramalan


SDM yang ada dan peramalan SDM yang dibutuhkan.
Workload Indicator Staff Need
Adalah suatu metode penghitungan SDM kesehatan berdasarkan pada
beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada unit
kerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kelebihan:
▪ Mudah digunakan
▪ Mudah dioperasikan
▪ Secara teknis mudah diterapkan
▪ Komprehensif dan realistis

Langkah-langkah:
▪ Menetapkan waktu kerja tersedia
▪ Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
▪ Menyusun standar beban kerja
▪ Menyusun standar kelonggaran
▪ Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja
Menetapkan waktu kerja tersedia
▪ Tujuannya diperolehnya waktu kerja yang tersedia untuk masing-
masing kategori SDM yang bekerja di RS selama kurun waktu 1 tahun.
▪ Data yang dibutuhkan:
▪ Hari kerja (a)
▪ Cuti tahunan (b)
▪ Pendidikan dan Latihan (c)
▪ Hari libur nasional (d)
▪ Ketidakhadiran kerja (e)
▪ Waktu kerja (f)
Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
▪ Tujuannya diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada pasien,
keluarga, dan masyarakat.
▪ Data yang dibutuhkan:
▪ Struktur organisasi dan tupoksi masing-masing unit
▪ Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional
▪ Data pegawai
▪ PP tentang SDM kesehatan dan jabatan fungsional kesehatan
▪ Standar profesi, standar pelayanan, dan SOP
Menyusun Standar Beban Kerja
▪ Adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per kategori
SDM.
▪ Data yang dibutuhkan:
▪ Struktur organisasi dan tupoksi masing-masing unit
▪ Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional
▪ Data pegawai
▪ PP tentang SDM kesehatan dan jabatan fungsional kesehatan
▪ Standar profesi, standar pelayanan, dan SOP
Menyusun Standar Beban Kerja
▪ Adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per kategori
SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya
dan waktu yang tersedia per tahun.
▪ Data yang dibutuhkan:
▪ Struktur organisasi dan tupoksi masing-masing unit
▪ Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional
▪ Data pegawai
▪ PP tentang SDM kesehatan dan jabatan fungsional kesehatan
▪ Standar profesi, standar pelayanan, dan SOP
Menyusun Standar Beban Kerja
▪ Beban kerja tiap kategori SDM di tiap unit kerja RS meliputi:
▪ Kegiatan pokok yang dilakukan oleh masing-masing kategori SDM
▪ Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok
▪ Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori SDM
Menyusun Standar Kelonggaran
▪ Tujuannya adalah diperolehnya faktor kelonggaran tiap kategori SDM
meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan
suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok pelayanan.
▪ Data yang dibutuhkan:
▪ Kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan pasien, contoh: rapat,
penyusunan laporan kegiatan, menyusun kebutuhan bahan habis pakai, dll
▪ Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, bulan
▪ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan
Perhitungan Kebutuhan Tenaga per Unit
Kerja
▪ Diperoleh dari jumlah dan jenis/kategori SDM per unit kerja sesuai beban
kerja selama 1 tahun
▪ Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya
▪ Waktu kerja tersedia tersedia
▪ Standar beban kerja
▪ Standar kelonggaran masing masing kategori kategori SDM
▪ Kuantitas kegiatan pokok kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu
satu tahun
▪ Disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap
unit kerja rumah sakit selama kurun waktu satu tahun
▪ Jika data hanya tersedia 7 bulan, maka data kuantitas kegiatan pokok 5 bulan
berikutnya ditetapkan berdasarkan angka rata-rata kegiatan pokok selama 7 bulan
(ekstrapolasi)
Perhitungan Kebutuhan Tenaga per Unit
Kerja
▪ Data kegiatan instalasi rawat inap yang telah diperoleh dan standar
beban kerja dan standar kelonggaran merupakan sumber data untuk
perhitungan kebutuhan SDM di tiap unit, dengan rumus:

▪ Dalam buku User Manual WISN, langkah terakhir dan menjadi


pertimbangan pengambilan keputusan adalah rasio. Rasio inilah yang
disebut workload indicator staffing need.
Perhitungan Kebutuhan Tenaga per Unit
Kerja
▪ Ketentuan rasio
▪ 1, SDM cukup dan sesuai beban kerja berdasarkan SOP yang ditetapkan
▪ <1, SDM belum cukup dan belum sesuai beban kerja.
Misal tenaga yang ada 6 sementara kebutuhan 8 maka 6/8 = 0.75 atau hanya 75% kebutuhan
tenaga tercukupi.
▪ >1, SDM berlebihan
▪ Semakin kecil rasio WISN maka semakin tinggi beban kerja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai