Anda di halaman 1dari 3

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

PEMBELAJARAN SOSIAL-EMOSIONAL
Pengembangan Kompetensi Sosial-Emosional Pada Mata Pelajaran

Oleh
Nadya Rizqi Hasanah Devi

A. Menyusun teknik-teknik yang akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi


sosial- emosional pada mata pelajaran yang diampu.
Berikut Langkah-langkah yang dapat dapat dikuti:

1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata
pelajaran yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu yang
dapat Anda kuasai).
Mata pelajaran yang diampu adalah Bahasa Indonesia, pada pelajaran terserbut
menggunakan capaian pembelajaran, yaitu Peserta didik mampu menyampaikan
ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra teks pidato secara etis
dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks pidato.
Beberapa kompetensi sosial-emosional yang dikembangkan melalui mata pelajaran
Bahasa Indonesia antara lain:
a. Kemampuan peduli terhadap lingkungan: siswa diajarkan untuk memiliki sikap
peduli dengan lingkungan sekolah melalui kegiatan Jumat Bersih.
b. Kemampuan menulis: siswa diajarkan menyampaikan gagasan atau ide untuk
mengajak warga sekolah dengan menyiapkan teks pidato yang persuasif.
c. Kemampuan bekerjasama: Siswa diajarkan tentang pentingnya bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama, baik di dalam kelas maupun dalam lingkungan sosial yang
lebih luas. Hal ini mencakup keterampilan dalam bekerja dalam kelompok,
menghargai perbedaan, dan memecahkan konflik.
d. Kemampuan mengelola emosi: Siswa diajarkan untuk memahami perasaan dan
emosi mereka sendiri serta cara mengelolanya dengan baik. Hal ini mencakup
keterampilan dalam mengidentifikasi emosi, mengatasi rasa takut dan kecemasan,
serta mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif.
2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi
sosial emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran
yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi

Ada beberapa teknik pembelajaran yang gunakan untuk dapat membantu


mengembangkan kompetensi sosial emosional dalam pelajaran Bahasa Indonesia, di
antaranya:
a. Diskusi kelompok: Teknik ini dapat membantu siswa untuk berbicara dan
mendengarkan pandangan orang lain, sehingga dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan berempati.
b. Proyek sosial: Teknik ini dapat membantu siswa membangun keterampilan berpikir
kreatif dan kritis dalam mencari solusi atas masalah sosial, serta dapat
mengembangkan keterampilan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik.
c. Simulasi: Teknik ini dapat membantu siswa memahami proses pengambilan
keputusan dalam situasi sosial yang kompleks, sehingga dapat mengembangkan
keterampilan mengelola emosi dan berpikir kritis.
d. Kegiatan refleksi: Teknik ini dapat membantu siswa untuk memahami perasaan dan
emosi mereka sendiri, sehingga dapat mengembangkan keterampilan mengelola
emosi dan membangun sikap positif.

e. Pembelajaran kolaboratif: Teknik ini dapat membantu siswa belajar bersama dalam
kelompok dan saling membantu, sehingga dapat mengembangkan keterampilan
bekerja sama, menghargai perbedaan, dan memecahkan konflik.
f. Tutor sebaya adalah teknik pembelajaran yang kooperatif untuk membiasakan rasa
saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama.

3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan
dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi,
artikel, skenario, kasus, dll)
a. Teknik Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok dan tutor
sebaya.
b. Penjelasan apa yang dilakukan guru
c. Setelah guru melakukan profiling terhadap seluruh siswa maka guru mengintruksikan
kepada siswa untuk berkelompok
d. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik
Guru menyediakan media untuk kegiatan refleksi pembelajaran sebelumnya dengan
permainan melalui quizizz dan kahoot agar siswa dapat apersepsi dari materi
sebelumnya. Setelah itu, guru membentuk kelompok untuk mengidentifikasi
pemodelan teks pidato. Siswa dalam kelompok menganalisis unsur kebahasaan dari
teks pidato yang ada dalam model teks. Setelah siswa membuat teks pidato, guru
menilai produk teks tersebut. Lalu, guru membuat kelompok berpasangan dua orang
dengan berdasarkan hasil teks pidato yang telah dibuat. Siswa yang memiliki kriteria
mampu menulis teks dengan baik dipasangkan dengan siswa yang masih menujukkan
hasil teks pidato kurang baik. Pada proses pembelajaran berkelompok tersebut, guru
memberikan motivasi pada siswa untuk belajar berbagi pengetahuan, saling bertanya
mengenai materi yang belum dikuasai dan berlatih untuk bersabar dalam
membimbing temannya. Selain itu, siswa yang dibimbing juga berlatih untuk tidak
malu bertanya serta menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan kemampuan
dirinya, khususnya untuk keterampilan menulis.
e. Penjelasan tentang tujuan
Tujuan dilakukannya pembelajaran secara berkelompok karena teknik ini dapat
membantu siswa untuk berbicara dan mendengarkan pandangan orang lain, sehingga
dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan
berempati

Anda mungkin juga menyukai