Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adietya Ainul Yasa

NIM:

BIOGRAFI SINGKAT
5 TOKOH SOSIOLOGI
1. AUGUST COMTE.
August Comte atau yang lebih dikenal dengan bapak Sosiologi Dunia sebab
termasuk pendiri sosiologi sekaligus tokoh sosiologi klasik awal. Nama asli beliau adalah
Isidore Marie Auguste Francois Xavier Comte, yang lahir pada tanggal 17 Januari 1798 di
Montpellier, Paris. Kota ini tidak hanya menjadi kota kelahiran tokoh di bidang sosiologi
ini, akan tetapi juga menjadi kota tempatnya tumbuh dan menjalani pendidikan. Beliau
merupakan keturunan Bangsawan Katolik.

Beliau pernah menempuh pendidikan di Ecole Polytechnique di Paris. Setelah


resmi ditutup pada tahun 1816, Akhirnya beliau melanjutkan pendidikan di jurusan
kedokteran. Meskipun terlahir sebagai bangsawan, beliau semasa hidupnya selalu
terbelit kemiskinan dan selalu bergantung pada bantuan finansial orang sekitar. Kondisi
finansial ini pula yang membuatnya kesulitan untuk mendapat posisi akademis, sehingga
beberapa ilmu pengetahuan dan publikasi ilmiahnya tentang filosofi positivisme gagal
dilakukan. Meski begitu beliau tidak pernah patah semangat dengan kondisi finansial
yang serba kekurangan itu. Beliau pernah menerbitkan beberapa buku dan salah satu
buku terbitan yang paling masyhur atau terkenal berjudul “Systeme de Politique
Positive”.

2. Karl Marx.

Karl Marx adalah tokoh Sosiologi yang lahir pada tahun 1881 di Trie Heinrich
Marx yang mendapat julukan Godfather.Karl Marx mempunyai pengaruh besar pada
perkembangan ilmu sosiologi dan ilmu-ilmu di bidang ekonomi. Karya-karya beliau
banyak yang membahas beberapa ilmu sosial dan ilmu ekonomi. Lewat karyanya Marx
kemudian mampu menyampaikan perspektif berbeda tentang konflik sosial di sosiologi.

Ada beberapa karya yang sangat terkenal dan menjadi patokan peneliti sosiologi
untuk menganalisi beberapa masalah sosial yang ada di masyarakat. Salah satunya
adalah dari bukunya yang berjudul “The Have vs Have Not” yang menjelaskan
perbedaan antara masyarakat pemilik konflik dengan mereka yang tidak memiliki
konflik. Beliau merupakan Tokoh Sosiologi Klasik dan Bapak Komunisme. Karl Marx juga
mengkritik system kapitalis yang menimbulakan ketimpangan sosial,eksploitasi, dan
alienasi (proses menuju pengasingan diri). Beliau juga merupakan pengemban teori
konflik kelas, yaitu pandangan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan antara
kelas-kelas sosial yang bertentangan kepentingannya. Karl Marx juga menyebutkan tiga
komponen utama masyarakat: infrastruktur (basis ekonomi), superstruktur (lembaga-
lembaga sosial), dan ideologi (sistem nilai dan kepercayaan).

3. Ibn Khaldun.

Siapah sih yang tidak kenal dengan ulama’ sekaligus sejarawan kharismatik yang
satu ini?. Terutama Mahasiswa UIN Maliki Malang yang salah satu Mabna nya bernama
Ibn Khaldun. Yaps, Beliau selain menjadi Ulama’ yang Kharismatik juga merupakan salah
satu tokoh sosiologi yang lahir pada 01 Ramadhan 732 H atau 27 mei 1332 M di
Tunisia. Nama lengkap Abū Zayd Abd Ar-Raḥmān Ibn Muḥammad Ibn Khaldūn Al-
Ḥaḍram.

Ibnu Khaldun kemudian dikenal dunia sebagai Bapak Sosiologi dan juga
sejarawan. Berhubung terlahir dari keluarga yang aktif di dunia politik, dirinya juga
dikenal sebagai ahli politik Islam dan dikenal juga sebagai Bapak Ekonomi Islam.
Sungguh hebat sekali prestasi-prestasi ulama’ Islami pada zaman dahulu, dan itu pun
tidak gampang sekali untuk meraih prestasi dan menciptakan karya-karya yang amat
luar biasa pemikiran yang dituangkan dalam karya-karya tersebut. Harus ada
pengorbanan harta dan pikiran yang tidak gampang bisa dilakukan oleh orang biasa.

Sepanjang hidupnya, Ibnu Khaldun menulis banyak karya. Diantaranya adalah


Kitab al-‘Ibar yang terdiri atas tujuh jilid dimana jilid pertama dikenal dengan judul
Muqaddimah dan juga at-Ta’rif bi Ibn Khaldun yang merupakan autobiografi. Selain
merupakan Tokoh sosiologi Islam, beliau juga salah satu perintis ilmu sosial peratama.
Beliau juga pernah menulis Muqaddimah, sebuah karya monumental yang
menguraikan sejarah, geografi, politik, ekonomi, budaya, dan agama dari berbagai
peradaban. Karena jiwa Sosial dan Loyalitas Beliau sangat kuat, Beliau akhirnya
mengemukakan konsep asabiyyah, yaitu ikatan Solidaritas dan Loyalitas yang mengikat
anggota kelompok atau masyarakat. Selain menjadi tokoh Sosiologi beliau juga
merupakan sejarawan yang diakui dunia. Beliau mengidentifikasi siklus sejarah yang
melibatkan tiga tahap: tahap badawi (nomaden), di mana asabiyyah kuat dan
masyarakat sederhana; tahap hadhari (urban), di mana asabiyyah melemah dan
masyarakat kompleks; dan tahap keruntuhan, di mana asabiyyah hilang dan masyarakat
runtuh.

Anda mungkin juga menyukai