Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya,
semoga kita dapat menggunakannya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kita kepada-Nya. Sholawat berbingkaikan salam tidak lupa dihaturkan kepada
Rasulullah saw, beserta keluarga, sahabat, dan umat pengikutnya, Sehingga
Alhamdulillah, atas izinnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Tugas makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam dengan judul “Faktor Pendukung Dan Penghambat Pendidikan
Islam” yang diberikan beberapa waktu yang lalu.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kita, Dr. H.
Mukhtar Mas‟ud, M.A.yang dengan senang hati memberikan ilmu pengetahuan dan
memberikan tugas kelompok kepada kami. Meski telah disusun secara semaksimal
mungkin, namun penulis sebagai manusia biasa, menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi sarana membantu pembaca
dalam memahami tentang “Faktor Pendukung Dan Penghambat Pendidikan Islam”.
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya ini, terima kasih.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II............................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN................................................................................................................ 2
A. Pengertian Faktor Pendukung PAI dan Faktor Penghambat Pendidikan Islam.......2
B. Faktor Pendukung: Kecukupan Tenaga Pendidik....................................................3
C. Faktor Pendukung: Tersedianya Dana BOS............................................................5
D. Faktor Pendukung: Sarana dan Prasarana Tersedia...............................................7
E. Faktor Pendukung: Mendapat Dukungan Pemerintah, Masyarakat dan orang tua..8
F. Faktor Penghambat: Terbatasnya Kompetensi Pendidik..........................................10
G. Faktor Penghambat: Terbatasnya Pendanaan......................................................12
H. Faktor Penghambat: Minat dan Kompetensi Belajar Peserta Didik Terbatas.......13
I. Faktor Penghambat: Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Terbatas....................14
J. Kesimpulan Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Islam.....................15
BAB III............................................................................................................................ 17
PENUTUP...................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses sistematis yang melibatkan perolehan pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang, serta
pengembangan potensi individu
Kewajiban untuk berpendidikan tidak hanya menekankan pentingnya pendidikan
sebagai hak asasi manusia, tetapi juga sebagai tanggung jawab yang harus dipenuhi
oleh individu, keluarga, dan masyarakat. Sebagaimana dalam ayat yang menjelaskan
kewajiban untuk berpendidikan
Hal ini tertera dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
٥ َع َّلَم ٱِإۡلنَٰس َن َم ا َلۡم َي ۡع َلۡم٤ ٱَّلِذي َع َّلَم ِبٱۡل َقَلِم٣ ٱۡق َر ۡأ َو َر ُّب َك ٱَأۡلۡك َر ُم٢ َخ َلَق ٱِإۡلنَٰس َن ِم ۡن َع َلٍق١ ٱۡق َر ۡأ ِبٱۡس ِم َر ِّب َك ٱَّلِذي َخ َلَق
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Pendidikan Islam adalah suatu bentuk pendidikan yang fokus pada pengajaran
dan pemahaman ajaran Islam, nilai-nilai, budaya, dan sejarahnya. Ini mencakup
serangkaian mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pemahaman
agama Islam, etika, moralitas, serta mempersiapkan individu Muslim untuk memainkan
peran yang positif dalam masyarakat.
Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu
Muslim dan mempromosikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam.
Namun, pendidikan Islam tidak selalu berjalan lancar karena adanya faktor pendukung
dan penghambat yang memengaruhi proses pendidikan ini. Pemahaman yang
komprehensif tentang faktor-faktor ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas
pendidikan Islam di berbagai konteks.
Faktor Pendukung:
PEMBAHASAN
Ilmu pendidikan Islam itu penting. Sebagaimana dalam ayat Alquran tentang
pentingnya pendidikan, yang berbunyi :
ُۗن
ُاْد ُع ِاٰل ى َس ِبْي ِل َر ِّب َك ِباْل ِحْك َم ِة َو اْلَمْو ِع َظ ِة اْل َح َس َن ِة ِباَّلِتْي ِه َي َاْح َس ِاَّن َر َّب َك ُه َو َاْع َلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبْيِلٖه َو ُه َو َاْع َلُم
ِباْل ُمْه َت ِد ْي َن
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Tuhan Sejatimu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang duduk dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl: 125).
1
Alisyah Pitri, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Islam: Paradigma, Berpikir Kesisteman Dan
Kebijakan Pemerintah (Literature Review Manajemen Pendidikan),(Jurnal Ilmu Hukum Humaniora dan
Politik, Dinasti Review, Volume II, 2022), h.32
B. Faktor Pendukung: Kecukupan Tenaga Pendidik
1. Kualitas Pengajaran yang Lebih Baik: Ketersediaan jumlah guru yang cukup
memungkinkan untuk pengajaran yang lebih personal dan interaktif. Guru dapat
memberikan perhatian lebih kepada setiap siswa, membantu mereka memahami
konsep-konsep agama Islam dengan lebih baik.
2. Pembagian Beban Kerja: Dengan jumlah guru yang memadai, beban kerja di
antara mereka dapat dibagi secara adil. Ini dapat mencegah kelelahan
berlebihan di kalangan guru dan memungkinkan mereka untuk tetap fokus pada
pengajaran yang berkualitas.
3. Diversitas Pengetahuan dan Keterampilan: Guru yang beragam dalam
pengetahuan dan keterampilan agama Islam dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada siswa. Misalnya, seorang guru mungkin memiliki pengetahuan
yang mendalam tentang tafsir Quran, sementara yang lain mungkin lebih ahli
dalam hadis atau hukum Islam.
4. Pengembangan Potensi Siswa: Guru yang cukup dapat membantu
mengidentifikasi bakat dan minat siswa dalam agama Islam, dan memberikan
dukungan yang diperlukan untuk pengembangan mereka. Ini bisa melibatkan
kegiatan ekstrakurikuler atau bimbingan khusus.
5. Kontinuitas Pembelajaran: Dengan kecukupan guru, institusi pendidikan dapat
mempertahankan program pengajaran yang konsisten dan terus-menerus. Ini
penting agar siswa dapat mengikuti perkembangan materi dengan baik.
6. Peningkatan Kualifikasi: Guru yang memiliki kesempatan untuk mengikuti
pelatihan dan meningkatkan kualifikasi mereka dapat memberikan pengajaran
yang lebih baik kepada siswa. Mereka dapat terus mengikuti perkembangan
dalam bidang agama Islam.
7. Manajemen Kelas yang Efektif: Guru yang jumlahnya cukup dapat lebih efektif
dalam mengelola kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Mereka dapat memantau perkembangan siswa dengan lebih baik.
8. Peningkatan Kepemimpinan: Dalam konteks Pendidikan Agama Islam,
kecukupan tenaga pendidik juga dapat menciptakan peluang untuk
pengembangan kepemimpinan di kalangan guru, yang dapat menginspirasi
siswa untuk berperan aktif dalam masyarakat.
Pendidikan yang berorientasi pada nilai, ajaran, dan prinsip-prinsip syariat, baik
dalam pengertian agama sebagai wahyu maupun agama sebagai kultur islami.
Paradigma rancang bangun pendidikan dalam pendekatan ini adalah paradigma
integratif. Artinya, setiap satuan pelajar dan seluruh struktur kurikulumnya ber-
wawasan islami sehingga tidak ada satu kegiatan pun yang terlepas dari pendidikan
syariat. Dengan demikian, pendidikan yang memiliki kekhasan keagamaan tidak
menganut pendekatan atau paradigma pendidikan keagamaan yang hanya sebagai
komponen pendidikan: Dalam tingkat pendidikan profesional dan pendidikan tinggi, ilmu
islami atau Islam untuk disiplin ilmu merupakan salah satu ciri ke- khasan kelembagaan
pendidikan tersebut.2
Kecukupan tenaga pendidik bukan hanya tentang jumlah guru yang mencukupi,
tetapi juga tentang komitmen mereka dalam memberikan pendidikan agama Islam yang
bermutu kepada siswa. Faktor ini menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung
perkembangan spiritual, moral, dan intelektual siswa dalam konteks agama Islam Ini
juga memungkinkan pengajaran yang lebih baik, bimbingan pribadi, interaksi berpusat
pada siswa, pembentukan karakter, konsistensi program, pengembangan keterampilan
berpikir kritis, dan perhatian terhadap kesejahteraan siswa. Faktor ini menciptakan
lingkungan pendidikan yang mendukung pemahaman agama Islam yang mendalam
oleh siswa.
Dengan memiliki jumlah guru yang memadai dan berkualitas, kita dapat
memberikan pendidikan agama Islam yang lebih efektif, mendalam, dan berorientasi
pada siswa. Hal ini akan berdampak positif pada pemahaman agama Islam dan praktik
keagamaan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
2
Jusuf Amir Feisal, Reorientasi Pendidikan Islam, (Cet.I: Jakarta; Gema Insani Press, 1995), h.19.
C. Faktor Pendukung: Tersedianya Dana BOS
Sekarang yang menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan yaitu adanya
program bantuan operasional sekolah (BOS) yang diluncurkan oleh pemerintah sebagai
solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan
Permendikbud No 8 tentang Juknis pengelolaan dana BOS 2017. BOS adalah program
pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan
dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA)
sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun. Program Wajib
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan dana BOS dalam pendidikan Islam
harus sesuai dengan pedoman dan peraturan yang berlaku dan memperhatikan prinsip-
prinsip keadilan dan kesetaraan bagi semua siswa, tanpa membedakan agama atau
keyakinan. Dana ini dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan agama Islam dan
memastikan bahwa siswa menerima pendidikan yang seimbang antara aspek agama
dan umum.
1. Ruang Kelas: Ruang kelas yang nyaman, bersih, dan dilengkapi dengan fasilitas
yang memadai dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk
pengajaran agama Islam.
2. Perpustakaan : Ketersediaan perpustakaan dengan koleksi buku-buku Islam, Al-
Quran, tafsir, hadis, dan literatur keagamaan lainnya sangat mendukung
peningkatan pengetahuan keagamaan siswa.
3. Mushola atau Tempat Ibadah: Fasilitas untuk shalat dan kegiatan ibadah lainnya
perlu tersedia bagi siswa dan staf sekolah.
4. Peralatan Keagamaan: Peralatan seperti sajadah, Al-Quran, dan bahan-bahan
ibadah lainnya perlu tersedia dalam jumlah yang cukup.
5. Sumber Daya Digital: Teknologi pendidikan seperti komputer, internet, dan
perangkat lunak pendidikan Islam dapat membantu mendukung pembelajaran
interaktif.
6. Fasilitas untuk Kegiatan Keagamaan: Ruang untuk kegiatan keagamaan seperti
pengajian, kajian kitab, atau ceramah perlu tersedia.
7. Fasilitas Seni Islam: Fasilitas untuk seni Islam, seperti kaligrafi atau seni khat,
dapat membantu siswa mengembangkan apresiasi terhadap seni Islam.
4
Irjus Indrawan, Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Cet.1: Yogyakarta; Deepublish, 2015),
h.10
E. Faktor Pendukung: Mendapat Dukungan Pemerintah, Masyarakat dan
Orang Tua Peserta Didik
1. Dukungan Keuangan: Pemerintah dan orang tua yang menyediakan dana untuk
pendidikan dapat membantu sekolah menyediakan fasilitas yang baik dan
sumber daya pendidikan yang memadai.
2. Dukungan Moral: Masyarakat dan orang tua yang memberikan dorongan moral
kepada peserta didik dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar dan
berprestasi.
3. Partisipasi Aktif: Dukungan aktif dari orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti
pertemuan orang tua-guru atau kegiatan sukarela, dapat memperkuat hubungan
antara sekolah, orang tua, dan peserta didik.
4. Ketersediaan Sumber Belajar: Pemerintah yang memastikan ketersediaan buku
teks dan materi pembelajaran yang berkualitas dapat mendukung proses
pendidikan.
5. Program Dukungan: Program-program pemerintah atau masyarakat yang
memberikan bantuan pendidikan, seperti beasiswa atau pelatihan tambahan,
dapat membantu peserta didik mencapai potensi maksimal mereka.
Semua faktor ini dapat berkontribusi signifikan terhadap kualitas pendidikan dan
perkembangan peserta didik.
5
Normina, Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan, (Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, UIN Antasari,
Volume 14, 2016) h.1
pendidikan Islam yang berkualitas. Beberapa aspek khusus dalam konteks pendidikan
Islam meliputi:
Guru merupakan komponen terpenting dalam suatu pendidikan. Oleh karena itu,
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, salah satu syarat yang harus dimiliki guru
adalah kompetensi. Standar kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
6
Rika Sukmawati, “Analisis kesiapan mahasiswa menjadi calon guru profesional berdasarkan standar kompetensi
pendidik” (Jurnal Analisa, Sunan Gunung Djati State Islamic University (UIN), Volume V, 2019), h. 96
1. Keterbatasan Pelatihan: Banyak pendidik mungkin tidak mendapatkan pelatihan
yang memadai dalam mengajar mata pelajaran Islam atau metodologi
pengajaran yang efektif.
2. Kurangnya Sumber Daya: Sekolah dan lembaga pendidikan seringkali
kekurangan sumber daya, seperti buku teks, materi ajar, atau teknologi
pendukung yang dapat membantu meningkatkan kompetensi pendidik.
3. Tingkat Gaji Rendah: Gaji rendah bagi pendidik dapat mengurangi daya tarik
profesi ini, sehingga mengakibatkan kurangnya minat dalam meningkatkan
kompetensi mereka.
4. Kualitas Pendidikan Dasar yang Beragam: Pendidik Islam mungkin berasal dari
latar belakang pendidikan yang beragam, yang dapat mempengaruhi tingkat
kompetensi mereka.
5. Kurangnya Akses ke Pelatihan Berkualitas: Terutama di daerah pedesaan atau
kurang berkembang, pendidik mungkin kesulitan untuk mengakses pelatihan
pendidikan berkualitas.
6. Perubahan Kurikulum: Perubahan yang sering dalam kurikulum pendidikan juga
dapat menantang pendidik untuk terus mengikuti perkembangan terbaru.
Untuk mengatasi hambatan ini, perlu ada upaya untuk meningkatkan pendanaan
pendidikan Islam, baik melalui dana publik maupun swasta. Ini akan membantu
memastikan bahwa pendidikan Islam tetap berkualitas dan dapat memberikan
kontribusi yang berharga bagi perkembangan individu dan masyarakat Muslim secara
keseluruhan.
7
Armawati, Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam: Sistem Pendanaan, (Jurnal
Manajemen Terapan, Dinasti Review, Volume II, 2021), h.412
2. Efisiensi Pengelolaan Dana: Penting untuk memastikan bahwa dana yang
tersedia digunakan secara efisien. Lembaga-lembaga pendidikan Islam perlu
memiliki manajemen keuangan yang baik dan transparan untuk menghindari
pemborosan dan penyalahgunaan dana.
3. Pengembangan Program Sponsorship: Program sponsor atau beasiswa dapat
membantu siswa yang kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan Islam. Ini
bisa melibatkan komunitas lokal, organisasi keagamaan, atau yayasan amal
yang bersedia memberikan dukungan keuangan kepada siswa yang berpotensi.
4. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Lainnya:
Lembaga pendidikan Islam dapat menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi
dan lembaga pendidikan lainnya untuk mendapatkan dukungan keuangan, akses
ke sumber daya, atau fasilitas bersama. Ini dapat mengurangi beban keuangan
dan meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pendidikan Islam dapat mendorong dukungan finansial dan
sosial. Kampanye pendidikan dan advokasi dapat membantu menggalang
dukungan dari masyarakat.
Konsep biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran baik yang berupa uang
maupun bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak yakni
masyarakat, orangtua, dan pemerintah terhadap pembangunan pendidikan agar tujuan
serta cita-cita yang sudah ditentukan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
Selanjutnya biaya pendidikan harus digali dari berbagai sumber, dipelihara,
dikonsolidasikan, dan ditata secara administratif sehingga dilaksanakan secara efektif
dan efisien8
8
Armawati, Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam: Sistem Pendanaan, (Jurnal
Manajemen Terapan, Dinasti Review, Volume II, 2021), h.415.
manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Muslim dan masyarakat secara
keseluruhan.
H. Faktor Penghambat: Minat dan Kompetensi Belajar Peserta Didik Terbatas
1. Minat Terbatas: Jika peserta didik memiliki minat yang rendah terhadap
pelajaran agama atau Islam, hal ini bisa menghambat motivasi mereka untuk
belajar dengan baik.
2. Kompetensi Belajar: Tingkat pemahaman dan keterampilan belajar yang terbatas
pada peserta didik dapat membuat mereka kesulitan dalam memahami materi
pelajaran agama Islam.
3. Keterbatasan Sumber Daya: Kurangnya buku teks yang memadai, guru yang
berkualitas, atau fasilitas pendidikan yang memadai juga dapat membatasi
kemampuan peserta didik untuk belajar dengan baik.
4. Kurangnya Dukungan Keluarga: Dukungan dari keluarga sangat penting dalam
pendidikan Islam. Jika peserta didik tidak mendapatkan dukungan yang cukup
dari keluarga mereka, hal ini dapat menjadi penghambat.
5. Kualitas Pengajaran: Kualitas pengajaran agama Islam juga berperan penting.
Guru yang tidak mampu menyampaikan materi dengan baik atau kurangnya
metode pengajaran yang menarik dapat menghambat pembelajaran.
9
Tutut Sari Handayani, Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Pada
Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ranah Kognitif Peserta Didik, (Jurnal Pendidikan
Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta, Volume V, 2016), h.385.
lingkungan pendidikan yang memotivasi, relevan, dan mendukung, serta dengan
memberikan dukungan individual ketika diperlukan.
10
Erni Susilawati, Manajemen Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran, (Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin, Volume VI, 2020), h. 57
biaya pemeliharaan dan pembaruan bisa menjadi faktor penghambat ketika
sumber daya yang diperlukan tidak tersedia.
Dalam melaksanakan pendidikan Agama tidak lepas kerja sama antara Tokoh
Agama dalam lingkungan tempat tinggal. Dalam pelaksanaan pendidikan Islam
terhadap anak juga harus dimulai dari keluarga sebelum anak di diserahkan kepada
Tokoh Agama dan guru untuk mendapatkan ilmu tambahan tentang Agama.
Penting juga untuk memperhatikan bahwa faktor-faktor ini dapat bervariasi dari
tempat ke tempat dan mungkin memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada
konteks sosial, politik, budaya, dan ekonomi masing-masing. Oleh karena itu, upaya
kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan penting untuk mengatasi faktor
penghambat dan memaksimalkan faktor pendukung dalam pendidikan Islam.
Melihat faktor-faktor ini dalam konteks yang lebih luas dan mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk memperkuat faktor pendukung dan mengatasi faktor
penghambat. Kolaborasi antara pemerintah, keluarga, masyarakat, institusi pendidikan,
dan para pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk memperbaiki pendidikan
Islam dan mendorong perkembangan yang berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor pendukung dan penghambat pendidikan Islam
1. Faktor Pendukung Pendidikan Islam:
a. Kecukupan Tenaga Pendidik: Ketersediaan guru atau pendidik yang
berkualitas dan kompeten dalam bidang pendidikan Islam sangat
mendukung keberhasilan pendidikan Islam.
b. Tersedianya Dana BOS: Dukungan dana dari dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Islam.
c. Sarana dan Prasarana Tersedia: Ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas
teknologi pendukung merupakan faktor penting dalam mendukung
pendidikan Islam.
d. Dukungan Pemerintah, Masyarakat, dan Orang Tua Peserta Didik:
Dukungan pemerintah, masyarakat, dan orang tua peserta didik sangat
dibutuhkan untuk memajukan pendidikan Islam.
2. Faktor Penghambat Pendidikan Islam:
a. Terbatasnya Kompetensi Pendidik: Kurangnya pendidik yang memiliki
kompetensi dan pemahaman yang memadai tentang pendidikan Islam
dapat menghambat pengembangan pendidikan Islam yang berkualitas.
b. Terbatasnya Pendanaan: Keterbatasan pendanaan dapat membatasi upaya
pengembangan dan peningkatan fasilitas, kurikulum, dan pelatihan pendidik
dalam pendidikan Islam.
c. Minat dan Kompetensi Belajar Peserta Didik Terbatas: Minat dan
kompetensi belajar yang terbatas pada siswa dapat mempengaruhi
efektivitas proses pembelajaran di lingkungan pendidikan Islam.
d. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Terbatas: Keterbatasan sarana dan
prasarana yang memadai dapat menghambat penggunaan dan
pemanfaatan teknologi serta sumber daya pembelajaran lainnya dalam
pendidikan Islam.
Peningkatkan kualitas pendidikan Islam, dibutuhkan upaya untuk memperkuat
faktor pendukung seperti kecukupan tenaga pendidik, tersedianya dana BOS, sarana
dan prasarana yang memadai, serta dukungan pemerintah, masyarakat, dan orang tua
peserta didik. Di sisi lain, faktor penghambat seperti terbatasnya kompetensi pendidik,
pendanaan, minat dan kompetensi belajar peserta didik, serta pemanfaatan sarana dan
prasarana yang terbatas perlu diatasi melalui upaya kolaboratif dari berbagai pihak
terkait.
DAFTAR PUSTAKA