Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMKI SUNAN KALIJAGA TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : SKETSA
Kelas/ Semester : X DKV
Materi Pokok : Menggambar Sketsa
Alokasi Waktu : 4jp x 45 menit (4 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. KI 3 (Pengetahuan): Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja sketsa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. KI 4 (Ketrampilan): Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
sketsa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam
1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan seharihari.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.1 Memahami konsep gambar sketsa dalam bidang seni rupa

Indikator:
3.1.1 Menentukan konsep gambar sketsa dalam bidang seni rupa.
3.1.2. Menentukan metode gambar sketsa dalam bidang seni rupa.

4.1. Mempresentasikan konsep gambar sketsa dalam bidang seni rupa

Indikator:
4.1.1. Mengembangkan alternatif konsep gambar sketsa dalam bidang seni rupa.
4.1.2. Menunjukan gambar dalam bidang seni rupa.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode yang digunakan dan berdiskusi, siswa mampu:
1. Pro-aktif mendefinisikan gambar sketsa dengan perilaku jujur, disiplin, kritis, inovatif,
responsif dan tanggung jawab.
2. Terampil menyebutkan contoh gambar sketsa sesuai dengan perilaku jujur, teliti dan
tanggung jawab.
3. Terampil dan Bertanggung jawab membuat sketsa benda mati baik objek (bentuk), makhluk
hidup maupun suasana keramaiandengan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, inovatif,
responsif dan tanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran
1. Sketsa bentuk (lampiran)
2. Sketsa makhluk hidup (lampiran)
3. Sketsa suasana ramai (lampiran)

E. Metode Pembelajaran
Startegi Pembelajaran: Saintifik
Model Pembelajaran: PJBL (Project Based Learning)
Metode Pembelajaran: Diskusi, Penugasan, Tanya-jawab

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Kertas A3, buku gambar, buku tulis, buku pedoman, Power point,
dan Handout
2. Alat / bahan : Pensil, spidol, tinta bak, penggaris, penghapus, rautan pensil, cutter,
drawing pen, dsb
3. Sumber Belajar : Buku, Internet, media informasi

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-1
Komponen Sikap KI-1 dan
Alokasi
Kegiatan Diskripsi kegiatan KI-2 (Karakter) Yang
Waktu
dikembangkan
Pendahuluan  Salam 1.1. Memahami nilai-nilai 0.5 menit
Guru memasuki ruang kelas dengan keimanan dengan
mengucap salam secara lembut dan menyadari hubungan
santun. Peserta didik menjawab salam keteraturan dan
dengan santun dan tertib. kompleksitas alam 1 menit
 Doa dan jagad raya
Guru mempersilahkan siswa untuk terhadap kebesaran
berdoa terlebih dahulu secara lembut dan Tuhan yang
santun sebelum memulai pelajaran menciptakannya
dengan tertib dan khidmat. Guru juga
ikut berdoa bersama siswa dengan tertib 1.3. Mengamalkan nilai-
dan khidmat. Ketua Kelas / perwakilan nilai keimanan sesuai
kelas memimpin doa dengan tertib dan dengan ajaran agama
khidmat/khusyuk. dalam kehidupan 1 menit
 Presensi sehari hari
Guru memeriksa kehadiran siswa dengan
memanggil siswa satu persatu secara adil
dan santun. Siswa menjawab panggilan
guru dengan mengacungkan tangan
ketika namanya dipanggil dengan sopan
dan tertib. 1 menit
 Apersepsi dan Motivasi 2.1. Menunjukkan perilaku
1. Guru menyampaikan tujuan ilmiah (memiliki rasa
pembelajaran sketsa dan ingin tahu; objektif;
menyampaikan kesulitan (hambatan) jujur; teliti; cermat;
mengenai pembelajaran sketsa dengan tekun; hati-hati;
bahasa yang santun agar dapat bertanggung jawab;
membantu siswa mengatasi terbuka; kritis; kreatif;
permasalahan yang akan muncul. inovatif dan peduli
Siswa mengamati, menalar dan lingkungan) dalam
merespon tujuan pembelajaran sketsa aktivitas sehari-hari
yang disampaikan guru dan sebagai wujud
mendengarkan kesulitan (hambatan) implementasi sikap
mengenai pembelajaran tentang dalam melakukan
sketsa dengan tertib dan seksama. percobaan dan 1 menit
2. Guru memberikan motivasi kepada berdiskusi
siswa menggunakan bahasa yang
santun mengenai pentingnya
mempelajari sketsa sehingga siswa
menjadi lebih bersemangat dalam
mempelajari materi sketsa serta
menjadi pribadi yang lebih mandiri,
bekerja keras dan kreatif. Siswa
mengamati, menalar dan merespon
motivasi dari guru dengan tertib dan
seksama agar siswa lebih bersemangat
dalam mempelajari materi sketsa dan
menjadi pribadi yang lebih mandiri,
bekerja keras, dan kreatif. 1 menit
3. Guru menyampaikan manfaat dari
pembelajaran sketsa dengan bahasa
yang santun agar siswa mengerti
manfaat dari pembelajaran sketsa
dengan tanggung jawab. Siswa
mengamati dan menalar penjelasan
guru mengenai manfaat mempelajari
sketsa bagi siswa dan kaitannya
dengan dunia nyata dengan tertib dan
santun. 1 menit
 Persiapan
Guru mempersiapkan bahan ajar serta
materi , sembari meminta siswa untuk
menyiapkan alat tulis yang dapat
digunakan dalam pembelajaran dengan
lembut dan santun. Siswa membantu
guru mempersiapkan bahan ajar dari
materi pembelajaran hari ini dengan
santun, serta mempersiapkan alat tulis
yang digunakan dengan tertib.
Inti  Pre test 2.1. Menunjukkan perilaku 2 menit
Guru memberikan pretest terlebih dahulu ilmiah (memiliki rasa
tentang materi sketsa dengan tanggung ingin tahu; objektif;
jawab. Siswa mengerjakan pre-test jujur; teliti; cermat;
dengan tenang dan jujur. tekun; hati-hati;
 Menentukan Pertanyaan Dasar (Essential bertanggung jawab; 20 menit
question) terbuka; kritis; kreatif;
Guru memberikan studi kasus berupa inovatif dan peduli
desain sketsa 2D sederhana dengan lingkungan) dalam
memperhatikan ketepatan objek yang aktivitas sehari-hari
dipilih untuk merangsang keingintahuan sebagai wujud
siswa dengan tanggung jawab. Siswa implementasi sikap
menalar dan mengamati desain sketsa 2D dalam melakukan
sederhana yang diberikan guru dengan percobaan dan
proaktif dan rasa ingin tahu. berdiskusi
 Desain Rancangan Project(Desaigning 7 menit
Project Plan) 3.1 Memahami konsep
Guru membimbing siswa membuat gambar sketsa dalam
rancangan pembuatan sketsa bentuk, bidang seni rupa
makhluk hidup dan atau suasana ramai
untuk melatih kemampuan keterampilan
siswa dengan penuh tanggung jawab.
Siswa mengamati dan mencoba menalar
objek apa yang tepat digunakan sebagai
project sketsa serta memperhatikan
langkahlangkah pembuatan sketsa
dengan tertib, proaktif dan tanggung
jawab.
 Membuat jadwal pengerjaan studi
(Creating Schedule) 5 menit
Guru mengarahkan siswa untuk mulai
melakukan perencanaan waktu
pembuatan sketsa sampai selesai secara
terstruktur dan tanggung jawab. Siswa
menalar, mengamati dan mencoba
menyusun langkah-langkah dalam
perencanaan pembuatan sketsa dengan
tertib dan tanggung jawab.
Guru mengarahkan siswa untuk
menyusun jadwal pelaporan hasil karya
melalui penampilan hasil karya pada 15
menit terakhir pembelajran dengan penuh
tanggung jawab. Siswa mengamati,
menalar dan mencoba menyusun jadwal
agar pembuatan sketsa berjalan sesuai
jadwal dan dapat ditampilkan pada
pelaporan hasil karya dengan tepat,
disiplin dan tanggung jawab.
 Monitoring (Monitoring the progress)
Guru mengamati dan memonitor aktivitas
siswa dengan seksama untuk dapat 5 menit
mengetahui perkembangan serta
kesulitan yang dialami siswa dengan
peduli dan tanggung jawab. Siswa
menalar dan mengerjakan studi kasus
dengan tertib, disiplin, proaktif dan
tanggung jawab serta menanya dengan
santun ketika menemukan permasalahan
dalam mengerjakan project.
 Penilaian Hasil (Assess The Outcome)
Guru mempersilahkan siswa
mengumpulkan hasil karya sketsa dengan 1 menit
yang digambarkan pada sebuah kertas
serta menilai hasil karya siswa dengan
tanggung jawab. Siswa
mengkomunikasikan hasil karya sketsa
yang telah dibuat dengan mengumpulkan
hasil karya dengan proaktif, tertib,
disiplin dan tanggung jawab.
 Evaluasi pengalaman (Evaluate the
experiment)
Guru mengevaluasi hasil karya sketsa
masing-masing siswa untuk dijadikan 5 menit
referensi perbaikan desain selanjutnya
dengan tanggung jawab. Siswa
mengamati, memperhatikan hasil
evaluasi yang disampaikan guru dengan
tertib dan seksama.
 Post test
Guru memberikan evaluasi terhadap
siswa dengan cara memberikan post test
untuk menilai kemampuan siswa secara 2 menit
benar dan tanggung jawab. Siswa
mengamati, menalar, memberikan
jawaban terkait dengan soal post test
yang diberikan guru dengan jujur dan
proaktif.
Penutup  Refleksi Materi Ajar 2 menit
Guru membimbing siswa menarik
kesimpulan tentang konsep dasar materi
ajar sketsa dengan peduli dan tanggung
jawab. Siswa mengamati dan mencoba
membuat kesimpulan berdasarkan
pemahaman dan penalaran siswa itu
sendiri lalu mendengarkan, menalar
penguatan dan penjelasan guru tentang
materi sketsa dengan seksama dan
tanggung jawab.
 Refleksi Hasil Belajar
Guru dengan jujur dan tanggung jawab 1 menit
menyampaikan hasil pretest, uji produk
dan post test siswa mengenai materi
pembelajaran sketsa. Siswa mengamati
hasil pretest, uji produk dan post test
yang diberikan oleh guru tentang materi
sketsa dengan tertib, santun, responsif
dan tanggung jawab.
 Tindak Lanjut
Guru memberikan gambaran arahan 1 menit
materi di pertemuan yang akan datang
dengan tanggung jawab agar siswa
mempersiapkan bahan belajar tentang
tentang materi menggambar objek
dengan teknik arsir. Siswa mengamati,
mengingat dan mendengarkan gambaran
arah pembelajaran selanjutnya yang
diberikan guru dengan santun dan dan
mempersiapkan diri untuk pembelajaran
selanjutnya dengan tanggung jawab.
 Doa
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mempersilahkan siswa memimpin doa. 0,5 menit
Salah satu siswa mempimpin doa dengan
tertib dan rapi dan berdoa dengan
khidmat.
 Salam
Guru mengucap salam dengan lembut
dan santun kemudian meninggalkan 0,5 menit
kelas. Siswa memberi salam dengan
sopan dan santun.

I. PENILAIAN
a. Jenis/Teknik Penilaian : Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Penilaian Afektif (Sikap)
Penilaian psikomotorik (keterampilan)
b. Bentuk Instrumen dan instrumen :

A. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Soal:

Pretest:
1. Jelaskan manfaat dari gambar sketsa!
2. Sebutkan tiga macam peralatan untuk membuat gambar sketsa!
3. Bagaimana cara untuk memahami dan menganalisa sebuah obyek yang akan dibuat
menjadi sebuah gambar?
4. Berapa pendekatan yang digunakan dalam penggunaan garis sebagai media ungkapan
sketsa, Sebutkan!
5. Apakah kesalahan pemula ketika menggambar sketsa?

Kunci Jawaban:
1. Manfaat dari gambar sketsa adalah
 Untuk memberikan gambaran tema
 Meminimalisir kesalahan
 Mempertajam pengamatan
 Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan keterampilan
tangan.
2. Tiga macam peralatan untuk membuat gambar sketsa adalah
Media gambar: kertas gambar (kertas HVS, kertas manila, kertas padalarang, kertas roti,
kertas kalkir, kertas sketsa).
 Alat gambar manual: pensil, rapido.
 Alat gambar digital: komputer dengan program Computer Aided Design (CAD),
digital pen, software design grafis.
 Alat bantu gambar: light box, scanner, meja gambar, mesin gambar, mistar gambar
segitiga, busur derajat, mal, sablon, dan penghapus.
3. Cara untuk memahami dan menganalisa sebuah obyek yang akan dibuat menjadi sebuah
gambar adalahdengan menggunakan kelima panca indra, membiasakan untuk melihat,
menyentuh, meraba, mencium, mendengar dan merasakan sebuah obyek sebelum mulai
menggambar.
4. Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam penggunaan garis sebagai media ungkapan
sketsa, yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gesture.
5. Kesalahan seorang pemula biasanya terlalu mengkhawatirkan apakah gambar itu bagus
atau tidak dan apakah gambar nya salah atau benar. Biasanya pemula takut untuk
membuat garis berulang-ulang dan selalu ingin menggunakan penghapus

Kriteria penilaian jawaban:

Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4

Soal Nomor 1 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan

Soal Nomor 2 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya
pertanyaan jawaban

Soal Nomor 3 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya serta
pertanyaan atau dua jawaban penjelasan

Soal Nomor 4 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan

Soal Nomor 5 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan

Lembar Penilaian Pengetahuan Berdasarkan Tes Tertulis: (Pretest)

Jawaban
Nama Siswa Total Nilai
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5
Posttest:
1. Jelaskan langkah-langkah menggambar sketsa yanbg telah dibuat!
2. Sebutksn kesulitan apa yang dialami ketika menggambar sketsa!
3. Sebutkan langkah awal dalam menggambar benda! Kunci Jawaban:
1. Langkah menggambar sketsa:
1)Menentukan lebar sketsa.
2)Menentukan titik tengah dan garis horizontal (sepertiga kertas bagian atas).
3)Menentukan skala sketsa.
4)Membuat titik-titik kunci dengan cara mengukur titik-titik horizontal dari titik tengah dan
mengukur titik-titik vertikal dari garis datar.
5)Menggambar detail sketsa dari yang sifatnya umum menuju ke sifat khusus.
6)Membuat perbandingan ukuran tegak hendaknya dilakukan secara benar supaya tampak
alami atau wajar.
7)Mendesain kedalaman objek sesuai dengan keadaan.
8)Memberi lettering atau tulisan sesuai dengan kebutuhan.
9)Memberi penawaran pada gambar jika diperlukan.
2. Kesulitan yang dihadapi:
 Memberi tekanan yang berbeda ketika memegang.
 Semakin kuat tekanan maka arsir yang dihasilkan tebal sebaliknya jika tekanan lemah maka
arsir yang dihasilkan tipis, kemungkinan garis yang dihasilkan pun terlihat kaku dan garis
terputus-putus.
 Takut untuk membuat garis berulang-ulang dan selalu ingin menggunakan penghapus.
 Solusinya adalah dengan menghilangkan perasaan takut untuk membuat kesalahan dan
jangan gunakan penghapus terlebih dahulu.
3. Langkah awal menggambar benda:
 Memilih dan menyusun benda yang akan digambar serta menentukan sudut pandang yang
baik.
 Mentransformasikan bentuk tiga dimensi ke atas bidang dua dimensi dengan garis dan unsur
lainnya.
 Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap benda yang digambar dengan menerapkan prinsip
perspektif, memberikan warna dan gelap terang.
 Mentransformasikan karakter benda yang digambar misalnya karakter benda keras, lunak,
liat.
Kriteria penilaian jawaban :

Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4

Soal Nomor 1 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan

Soal Nomor 2 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya
pertanyaan jawaban

Soal Nomor 3 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya serta
pertanyaan atau dua jawaban penjelasan

Lembar Penilaian Pengetahuan Berdasarkan Tes Tertulis: (Postest)

Jawaban Total Nilai


Nama Siswa
Soal 1 Soal 2 Soal 3

B. Penilaian Afektif (Sikap)


Kriteria Penilaian Aspek Afektif (Sikap):
Skor
Aspek Sikap
1 2 3 4 5

Kejujuran Duplikasi hasil Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan


karya teman hasil karya hasil karya hasil karya hasil karya
namun yang dengan dengan jujur dengan jujur
mengerjakan mandiri dan mandiri dan mandiri
lebih banyak namun tidak namun tidak namun aktif
teman bertanya aktif bertanya bertanya.
karena
cenderung
melihat contoh

Disiplin Hadir tidak Hadir tidak Hadir tepat Hadir tepat Hadir tepat
tepat waktu tepat waktu dan waktu dan waktu dan waktu dan
dan tidak mengerjakan tidak kurang mengerjakan
mengerjakan studi kasus mengerjakan mengerjakan studi kasus
studi kasus sesuai aturan studi kasus studi kasus dengan sesuai
sesuai aturan sesuai aturan sesuai aturan aturan

Tanggung Jawab Mengumpulka Mengumpulkan Mengumpukan Mengumpulka Mengumpulka


n hasil karya hasil karya hasil karya n hasil karya hasil karya
tidak sesuai sesuai tetapi tidak sesuai sesuai dan sesuai dan
dan tidak tepat tidak tepat tetapi tepat tepat waktu lebih awal dari
waktu waktu waktu waktu yang
ditentukan

Peduli Tidak aktif Tidak aktif Aktif dalam Aktif dalam Aktif dalam
dalam dalam mengerjakan mengerjakan mengerjakan,
mengerjakan mengerjakan namun tidak namun bersedia bersedia
dan tidak namun bersedia bersedia berbagi berbagi
bersedia berbagi berbagi pengetahuan bahkan
berbagi pengetahuan pengetahuan dengan teman pengetahuan
pengetahuan dengan teman dengan teman dengan teman
dengan teman bahkan
inisiatif
membantu
teman

Proaktif Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan


studi kasus studi kasus studi kasus studi kasus studi kasus
dengan pasif dengan pasif dengan aktif dengan aktif dengan aktif,
namun aktif dan berani cepat dan
bertanya bertanya berani
bertanya

Santun Membuat Melakukan hal Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan


kegaduhan dan lain ketika studi kasus studi kasus studi kasus dan
bertingkah aku proses yang yang berinisiatif
tidak santun pengerjaan dikerjakan dikerjakan menyampaikan
project/studi dengan pasif dengan aktif pendapat
kasus ketika guru ketika guru (bertanya pada
bertanya bertanya guru) dan
kesulitan kesulitan siswa bertingkah
siswa hanya menjawab laku santun
diam dengan santun
Lembar Penilaian Pengamatan Sikap :

Aspek
Nama
Tanggun Total Nilai Sikap
Siswa Kejujuran Disiplin Peduli Proaktif Santun
g Jawab

C. Penilaian psikomotorik (keterampilan)


Kriteria Penilaian Psikomotorik

Skor
Aspek Sikap
1 2 3 4 5

Ketelitian Lebih dari 9 Lebih dari 5 Lebih dari 3 Ada 1 Tidak ada
kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan
dalam langkah dalam langkah dalam langkah dalam langkah dalam langkah
pembuatan pembuatan pembuatan pembuatan pembuatan
sketsa sketsa sketsa sketsa sketsa

Kecepatan Hasil Karya Hasil Hasil Hasil Karya Hasil Karya


(Kualitas) tidak Karyahanya Karyahanya menjawab tidak
menjawab menjawab 1 menjawab 2 semua aspek menjawab
semua aspek dari semua dari semua dalam studi semua aspek
dalam studi aspek dalam aspek dalam kasus sketsa dalam studi
kasus sketsa studi kasus studi kasus tetapi tidak kasus sketsa
sketsa sketsa detail dengan detail

Sistematika Sajian Sistematika Sistematika Sistematika Sistematika Sistematika


Karya laporan acak laporan acak cukup urut laporan urut laporan urut
dan format dan format
tidak rapi rapi

Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik (Keterampilan):


Aspek
Nama Siswa Ketelitian Kecepatan Sistematika Sajian Total Nilai
(Kualitas) Karya
c. Pedoman Penskoran :
A. Pedoman Penskoran Penilaian Kognititf: (Pretest)

Total Nilai = Skor Soal 1 + Skor Soal 2 + Skor Soal 3 + Skor Soal 4 + Skor 5

Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (20)

Kategori Nilai:
Skor 5 (91-100) : A.
Skor 4 (77-90) : B.
Skor 3 (66-76) : C
Skor 2 (41-65) : D
Skor 1 (0-40) : E.

Pedoman Penskoran Penilaian Kognititf: (Posttest)

Total Nilai = Skor Soal 1 + Skor Soal 2 + Skor Soal 3

Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (12)

Kategori Nilai:
Skor 5 (91-100) : A.
Skor 4 (77-90) : B.
Skor 3 (66-76) : C
Skor 2 (41-65) : D
Skor 1 (0-40) : E.

B. Pedoman Penskoran Penilaian Sikap (Afektif):


Total = Skor Kejujuran + Skor Disiplin + Skor Tanggung Jawab + Skor Peduli+ Skor Santun + Proaktif

Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (30)

Kategori Nilai:
Skor 5 (91-100) : Sangat baik.
Skor 4 (77-90) : Baik.
Skor 3 (66-76) : Cukup baik
Skor 2 (41-65) : Kurang baik.
Skor 1 (0-40) : sangat kurang baik.
C. Pedoman Penskoran Penilaian Psikomotrik:
Total = Skor A + Skor B + Skor C

Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (15)
Kategori nilai: Skor 5 (91-100) : Sangat cepat dan tepat.
Skor 4 (77-90) : Cepat dan tepat.
Skor 3 (66-76) : Cukup cepat dan tepat.
Skor 2 (41-65) : Kurang cepat dan tepat.
Skor 1 (0-40) : sangat kurang cepat dan tepat.

Tulungagung, 13 Juli 2021


Mengetahui,

Kepala SMKI
SUNAN KALIJAGA TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran

Ahmad Daim, S.Ag Lazohra Kholida A, S.Pd


NIP. NIP.

Lampiran:
1. Materi:
a) Definisi Sketsa Sket (sketch) merupakan gambaran atau lukisan yang kasar, ringan, semata-mata
garis besar atau belum selesai. Kadang kala hanya digunakan sebagai pengingatingat saja. Sketsa
atau sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Dalam
pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas maupun
diatas kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan.
Manfaat sketsa adalah sebagai berikut:
 Untuk memberikan gambaran tema
 Meminimalisir kesalahan
 Mempertajam pengamatan
 Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan keterampilan tangan
Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam membuat gambar sketsa:
 Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertikal, horizontal, diagonal maupun
garis melengkung secara tipis-tipis.
 Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kotak/kubus dalam keadaan tipis.
 Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis
yang diinginkan.

Terdapat beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk membuat gambar sketsa:

 Media gambar: kertas gambar (kertas HVS, kertas manila, kertas padalarang, kertas roti,
kertas kalkir, kertas sketsa).
 Alat gambar manual: pensil, rapido.
 Alat gambar digital: komputer dengan program Computer Aided Design (CAD), digital
pen, software design grafis.
 Alat bantu gambar: light box, scanner, meja gambar, mesin gambar, mistar gambar segitiga,
busur derajat, mal, sablon, dan penghapus.

Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasar kertas yang digunakan,
makin gelap goresan pensil yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan
itu. Pensil adalah salah satu media gambar yang murah, mudah ditemukan, mudah digunakan dan
bisa dibawa kemana saja. Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan
penggunaannya, antara lain:

1) Pensil biasa
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam
goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan.
Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam
pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.

2) Pensil keras (Hard/H)


Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F.
Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang
keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk
menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis.

3) Pensil sedang (Medium/HB)


Pensil ini dipakai untuk membuat desain/sket/gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi
maupun gambar reklame.

4) Pensil lunak (Soft/B)


Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang.
Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenisB merupakan jenis pensil yang banyak
manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan
alam dalam warna hitam putih.

5) Konte
Berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan
lebar. Dibedakan pula menjadi:
 Hard / H / Keras
 Medium / HB / Sedang
 Soft / B / Lunak

6) Pensil warna
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. Secara umum teknik memegang
pensil dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
 Memegang pensil seperti menulis, cara ini sangat sesuai jika Anda ingin menghasilkan
gambar yang detail.
Posisi memegang pensil seperti menulis
 Memegang pensil antara ibu jari diatas dan 4 jari dibawahnya, teknik seperti ini sangat baik
untuk membuat garis-garis yang berani.
Memberi tekanan yang berbeda ketika memegang pensil jugamenghasilkan arsir yang
berbeda. Semakin kuat tekanan maka arsir yang dihasilkan tebal sebaliknya jika tekanan
lemah maka arsir yang dihasilkan tipis. Jika Anda memang baru pertama kali mulai
menggambar dengan pensil, kemungkinan garis yang Anda hasilkan pun terlihat kaku dan garis
terputus-putus. Masalah ini dapat menghilang secara perlahan jika Anda sering berlatih
dan tangan Anda pun terasa lemas dalam menghasilkan garis. Kesalahan seorang pemula
biasanya terlalu mengkhawatirkan apakah gambar itu bagus atau tidak dan apakah gambar
nya salah atau benar. Biasanya pemula takut untuk membuat garis berulang-ulang dan selalu
ingin menggunakan penghapus. Sebaiknya hilangkan perasaan takut untuk membuat
kesalahan dan jangan gunakan penghapus terlebih dahulu.

Rangkuman
Sketsa merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas
kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan.Terdapat beberapa
peralatan yang dibutuhkan untuk membuat gambar sketsa, yaitu media gambar (misal
kertas gambar), alat gambar manual (misal pensil), alat gambar digital (misal komputer) dan
alat bantu gambar (misal meja gambar). Macam dan jenis pensil sesuai dengan
penggunaannya, antara lain pensil biasa, pensil keras, pensil sedang, pensil lunak, konte, pensil
warna. Manfaat sketsa adalah untuk memberikan gambaran tema, meminimalisir kesalahan,
mempertajam pengamatan, meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan, dan
ketrampilan tangan.
Posisi memegang pensil untuk menggaris

b) Sketsa Bentuk

Bentuk-bentuk obyek alam benda adalah benda mati yang tidak dapat bergerak,
sehingga lebih mudah untuk dibuat gambarnya karena kita dapat menganalisa obyek
tersebut dengan lebih baik. Dengan menggunakan kelima panca indra anda, cobalah untuk
memahami/menganalisa sebuah obyek benda mati yang akan anda gambar. Biasakan untuk
melihat, menyentuh, meraba, mencium, mendengar dan merasakan sebuah obyek sebelum mulai
menggambar. Kegiatan ini akan membantu anda dalam memahami karakter obyek dan
mengungkapkan karakter obyek tersebut dalam bentuk gambar.
Ada beberapa kemampuan yang harus dikuasai dalam menggambar alam benda yaitu:
 Memilih dan menyusun benda yang akan digambar serta menentukan sudut pandang yang
baik.
 Mentransformasikan bentuk tiga dimensi ke atas bidang dua dimensi dengan garis dan unsur
lainnya.
 Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap benda yang digambar dengan menerapkan
prinsip perspektif, memberikan warna dan gelap terang.
 Mentransformasikan karakter benda yang digambar misalnya karakter benda keras, lunak,
liat

Dalam mentransformasikan wujud tiga dimensional menjadi gambar dua dimensional


pengetahuan dan keterampilan tentang perspektif sangat membantu untuk menciptakan ilusi
keruangan. Selain itu, kemampuan membuat skala dari ukuran sebenarnya menjadi lebi kecil
atau lebih besar adalah hal penting.
Biasanya menggambar alam benda jarang menerapkan ukuran yang lebih besar dari obyek
aslinya, paling besar sama dengan ukuran sebenarnya (life size). Menggambar alam benda yang
ukurannya lebih kecil dan disesuaikan denganukuran kertas, pengukuran skalanya dapat
dilakukan dengan teknik yang sangat sederhana tetapi efektif. Dengan hanya menggunakan
batang pensil, tangan direntangkan lurus ke depan dan pensil dipegang tegak lurus diarahkan
kepada benda yang digambar, mata dipicingkan lalu ibu jari digunakan untuk menandai ukuran
benda yang digambar pada batang pensil itu kemudian digunakan sebagai skala gambar pada
kertas gambar. Sebagai contoh, anda ingin membuat gambar sketsa sebuah cangkir seperti
gambar dibawah:

Objek gambar berupa cangkir


Posisikan obyek cangkir tersebut sedemikian rupa sehingga tampak menarik. Amati
bentuknya, raba permukaannya untuk lebih memahami cangkir tersebut. Sebelum memulai
menggambar perhatikan komposisi dari cangkir tersebut, ukurlah dengan menggunakan pensil
yang akan dipakai untuk menggambar.

Pembuatan skala menggunakan pensil


Selanjutnya ukuran tersebut dipindahkan ke kertas yang akan digunakan untuk
menggambar. Buatlah garis bantu dengan goresan tipis saja, agar mudah dihapus.

Pemindahan skala ke kertas gambar

Setelah garis bantu siap, mulailah membuat sketsa gambar cangkir tersebut

Sketsa gambar cangkir

Rangkuman : Bentuk-bentuk obyek alam benda adalah benda mati yang tidak dapat
bergerak, sehingga lebih mudah untuk dibuat gambarnya karena kita dapat menganalisa obyek
tersebut dengan lebih baik. Dalam mentransformasikan wujud tiga dimensional menjadi gambar
dua dimensional dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tentang perspektif dan membuat
skala.

c) Sketsa Makhluk Hidup


Makhluk hidup (tumbuhan, binatang dan manusia) lebih membutuhkan kecermatan
jika ingin dituangkan dalam media gambar. Menggambar tumbuhan dan binatang ada
perbedaannya, misalnya tumbuhan yang diam dapat diamati secara tetap, sedangkan
binatang tidak karena selalu bergerak. Oleh sebab itu, untuk menggambar binatang secara
langsung lebih memerlukan kecepatan dan ketajaman penglihatan dibanding menggambar
tumbuhan. Menggambar tumbuh-tumbuhan sama dengan menggambar obyek lainnya. Yang
penting adalah bagaimana melakukan persepsi terhadap bentuk, warna dan karakter dari
setiap jenis dan kelompok tumbuhan itu, kemudian dipindahkan ke atas bidang gambar.
Binatang sangat kaya akan rupa. Untuk itu, dalam menggambar binatang diperlukan
pengenalan terhadap bentuk dan anatomi setiap kelompok binatang itu.
Bentuk binatang melata berbeda dengan bentuk binatang air, binatang menyusui
berkaki empat berbeda bentuknya dengan binatang kelompok unggas. Bahkan dalam satu
kelompok terdapat pula perbedaannya; misalnya dalam kelompok binatang menyusui,
bentuk kuda berbeda dengan bentuk anjing berbeda pula dengan bentuk sapi. Menggambar
manusia memerlukan keterampilan dan ketekunan yang lebih dibanding menggambar obyek
lainnya. Hal ini disebabkan karena bentuk tubuh manusia memiliki anatomi tubuh dan
plastisitas yang kompleks dan sekaligus indah. Untuk dapat menguasainya dibutuhkan
pengetahuan tentang anatomi plastis tubuh manusia, yaitu tentang fenomena permukaan
bentuk tubuh manusia. Seniman Yunani Kuno sangat tertarik pada keindahan tubuh, mereka
mendapatkan proporsi ideal tinggi manusia adalah tujuh setengah kali panjangkepalanya,
sedangkan Leonardo Da Vinci mematok proporsi ideal tinggi manusia adalah delapan kali
tinggi kepalanya. Anatomi tubuh manusia memang rumit, namun demikian, untuk
memudahkan memahami dan menggambarnya perlu diketahui terlebih dahulu bentuk
dasarnya. Bahwa bentuk dasar tubuh manusia jika dikembalikan ke bentuk esensinya dapat
menjadi rangkaian bentuk silinder bervolume serta terbentuk oleh otot-otot utama sebagai
gambar berikut:
Proporsi tubuh orang dewasa
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa tinggi tubuh manusia dewasa normal
tingginya 7, 5 – 8 tinggi kepalanya, namun menjadi berbeda pada tinggi tubuh remaja, anak dan
bayi. Selain ukuran tinggi tubuh, adapula ciri khusus pada bentuk tubuh wanita maupun laki-
laki. Hal yang paling menonjol pada perbedaan tubuh wanita dan laki-laki, wanita pinggulnya
lebih lebar dibanding bahunya sedang laki-laki sebaliknya. Berikut ini adalah contoh urutan
yang dapat dilakukan jika ingin menggambar wajah manusia :
Sketsa wajah manusia
Rangkuman : Menggambar binatang dan manusia lebih sulit dibandingkan menggambar
tumbuhan, karena harus memperhatikan proporsi tubuh binatang dan manusia, selain itu,
binatang selalu bergerak. Proporsi ideal tinggi manusia dewasa normal tingginya 7, 5 – 8 tinggi
kepalanya. Bentuk dasar tubuh manusia jika dikembalikan ke bentuk esensinya dapat menjadi
rangkaian bentuk silinder bervolume.

d) Suasana Ramai
Tema sketsa lebih banyak dikaitkan dengan subyek yang diangkat dari penggarapan
obyek-obyek outdoor. Dalam hal ini, pemandangan diluar seperti kebun, ladang,
perkampungan padat, keramaian kota, gedung-gedung dan kesibukan orang dipasar
merupakan obyek menarik yang menggugah pelukis untuk membuat sketsa melalui
pengalaman langsung. Kontak langsung melalui pengamatan untuk mendapatkan impresi
dan mengembangkan imajinasi menjadi bagian penting dari proses penciptaan dan
pemilihan tema dalam sketsa. Dalam proses kerja seperti ini tentulah banyak diperoleh
keuntungan, antara lain mempertajam pengamatan, meningkatkan kepekaan dan
kemampuan koordinasi mata dan ketrampilan tangan.
Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan garis sebagai media ungkapan sketsa,
yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gestur. Pada pendekatan kontur, sketsa dihadirkan
dengan garis-garis tunggal seakan tak terputus, sebagai batas yang mengelilingi bentuk
subyek-subyeknya tanpa harus kehilangan spontanitasnya. Garis-garis yang dibentuk secara
free-hand ini tampak eksplisit, tajam dan presisi. Tak ada garis yang salah. Tak ada garis
yang diulang dan berlebihan, apalagi arsir. Pada pendekatan gestur, sketsa dibentuk oleh
garis-garis yang dihadirkan dengan gesekan tangan secara kontinyu sepanjang proses
penciptaan. Dengan cara ini, bentuk sketsa lebih merupakan impresi namun menjadi
mengabur, karena banyak garis yang saling menumpuk.Dalam menggambar suasana
keramaian, gambarlah secara keseluruhan, hindarkan keinginan untuk menggambar secara
detail. Pertimbangkan obyek-obyek gambar yang akan ditampilkan dalam gambar sketsa
maupun yang hendak dihilangkan. Ada banyak jenis pohon, bukit, rumah, sungai, sawah dan
lain-lain. Semuanya dapat menjadi obyek gambar yang menarik.
Sketsa suasana ramai

Rangkuman : Tema sketsa lebih banyak dikaitkan dengan subyek yang diangkat dari
penggarapan obyek-obyek outdoor yang menggugah pelukis untuk membuat sketsa melalui
pengalaman langsung. Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan garis sebagai media
ungkapan sketsa, yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gestur.

JOBSHEET
SMKI SUNAN KALIJAGA TULUNGAGUNG
PROGRAM KEAHLIAN: DKV

JOBSHEET

SEMESTER GASAL KELAS X


Membuat Sketsa
September 2020 4 x 45 menit

A. TUJUAN
1) Siswa mampu membuat gambar sketsa benda mati yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa mampu membuat gambar sketsa makhluk hidup.
3) Siswa mampu membuat gambar sketsa suasana ramai.

B. ALAT & BAHAN


1) 1 buah buku gambar A3
2) 1 buah penghapus
3) 1 buah pensil 2B
4) 1 buah penggaris

C. PETUNJUK
1) Awali setiap aktivitas denagan do’a, semoga berkah dan mendapat kemudahan.
2) Pahami tujuan, dasar teori, dan latihan-latihan praktikum dengan baik dan benar.
3) Kerjakan tugas-tugas dengan baik, sabar dan jujur.
4) Tanyakan kepada guru apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
5) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
6) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
7) Format gambar/tugas pada buku gambar

D. DASAR TEORI
a) Pengertian Sketsa
Sketsa sering dipahami sebagai lintasan peristiwa, sekilas yang kita tangkap dalam sekali
pandang. Memang begitulah peristiwa perekaman sebuah momentum dalam karya sketsa, sekali
pandang, tak banyak ornamen yang mewarnai, namun memiliki daya kuat yang menarik
perhatian kita (kalau tidak begitu rasanya tak berhasil sebuah karya sketsa).
Sketsa berfungsi sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Sketsa dapat berupa
gambar kasar bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas kanvas, Tujuan pembuatan
sketsa untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan. Garis perannya amat menonjol dalam
sebuah sketsa.
Tujuan utama membuat sketsa adalah menghasilkan bentuk dasar objek dengan posisi yang
benar. Manfaat pembuatan sketsa antara lain:
 Memberikan gambaran tema.
 Meminimalisir kesalahan.
 Mempertajam pengamatan.
 Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan ketrampilan tangan.

b) Berbagai jenis pensil yang digunakan untuk membuat sketsa


 Pilihlah pensil yang sesuai dengan kepribadian Anda.
 Ukuran pensil yang paling umum berukuran antara 9H sampai 9B.
 Biasanya pensil yang paling sering ukuran HB dan 2B.
 Dari tingkat kekerasannya pensil terbagi dari 2 jenis yaitu pensil lunak dan pensil keras.
 Pensil keras diberi tanda dengan H. Pensil lunak diberi tanda dengan B.
 Pensil ukuran H-9H menghasilkan karakter garis tipis biasanya digunakan untuk membuat
sketsa dan mengarsir daerah terang.
 Pensil B-9B menghasilkan karakter garis tebal dan biasanya digunakan untuk mengarsir
daerah gelap.

E. LANGKAH KERJA:
1) Perhatikan bentuk umum bahan yang akan digambar.
2) Amati bentuk-bentuk utama yang mewakili objek keseluruhan, posisi, kemiringan, serta
garis-garis utama objek secara proporsional.
3) Tentukan terlebih dahulu batas-batas paling atas, bawah, kiri dan kanan sehingga gambar
tidak melebihi bidang untuk menggambar. Secara bersamaan penentuan batas ini juga
mengatur komposisi supaya nantinya gambar terlihat seimbang di dalam media.
4) Membuat kerangka bentuk atau wujud dari benda yang akan digambar terlebih dahulu
(seperti : bus, mobil, truk dengan kerangka kotak, sedangkan untuk benda yang
mempunyai bentuk lengkung gunakan bentuk dasar lingkaran dan silinder. Bentuk
gabungan digunakan untuk obyek-obyek yang kompleks).

5) Mengisi volume kerangka dengan benda yang dimaksudkan secara keseluruhan dengan
menggambar garis- garis hingga menyerupai bentuk aslinya, dalam arti menggambar
benda menjadi bentuk yang lebih detail.
6) Lanjutkan dengan menebali atau membuat tekanan satu garis terhadap bentuk yang sudah
dianggap sesuai. Dengan satu tarikan garis tanpa diulang-ulang.
7) Memberi nuansa gelap terang terhadap bentuk tiga dimensi tersebut. Gunakan shade dan
shadow sebagai efek yang muncul dalam bentuk tiga dimensi. Kontras dari gelap terang
tersebut tergantung dari keberanian dan kepekaan dari terhadap jauh dekat obyek
penggambaran dan keberanian dari pembuat gambar.
8) Sebagai finishing, membuat garis arsir untuk menimbulkan efek tekstur, bayangan,
volume ataupun bentuk yang ingin dicapai pada gambar.

F. LATIHAN
a) Sketsa benda mati
 Pilih salah satu benda mati yang ada disekitar, kemudian genggam dan rasakan volume dari
benda tersebut.
 Bayangkan benda tersebut tersusun dari lingkaran/kotak/oval/ bangun gabungan.
 Kemudian pindahkan / tuangkan bentuk bentuk bangun yang dibayangkan kedalam sebuah
gambar.
 Kemudian ikuti langkah- langkah pembuatan sketsa sesuai langkah-langkah kerja diatas.
Contoh :
b) Sketsa mahkluk hidup
 Pilih gender yang akan di gambar kemudian proporsi tubuh manusia ideal terlebih dahulu.
Kemudian buat bentuk kepala, badan dan anggota tubuh. Bandingkan antara kepala, badan dan
anggota badan. Setelah itu gambar torso (bentuk badan) dan berbagai posisi tubuh.

 Untuk memudahkan mulailah dengan membuat kotak bantu terlebih dahulu.


 Untuk menggambar kepala manusia, mulailah dengan menggambar lingkaran atau bola. Bantuan
garis dapat menjaga agar proporsi keseimbangan tetap terjaga.

 Kemudian , buat bentuk tungkai dan lengan manusia dengan otot (jika menggambar manusia
dewasa). Kemudian perhatikan garis- garis yang membentuk ototnya.

 Lanjutkan pembuatan sketsa dengan langkah-langkah kerja yang telah dijelaskan diatas.
c) Sketsa suasana ramai
 Gambarlah secara keseluruhan, hindarkan untuk ingin menggambar secara detail.
 Pertimbangkan obyek-obyek gambar yang mau kamu masukkan dan keluarkan ke dalam sketsa
seperti jenis pohon, bukit, gunung, sungai, perumahan, sawah, dan lain-lain.
 Langit dan awan merupakan satu bagian dari pemandangan, karena itu tetap perhatikan cuaca,
pergerakan dan bentuk awan.
 Kemudian, lanjutkan dengan memperhatikan langkah- langkah kerja pembuatan sketsa yang telah
dijelaskan diatas.
Contoh:

G. TUGAS
1) Buatlah sebuah sketsa gambar binatang dengan garis bantu agar memudahkan menangkap
proporsi, bentuk dan karakternya.

2) Buatlah sebuah sketsa suasana keramaian dengan tema bebas ( tidak boleh mengambil
tema sekolah ).
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai