(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. KI 3 (Pengetahuan): Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja sketsa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. KI 4 (Ketrampilan): Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
sketsa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
Indikator:
3.1.1 Menentukan konsep gambar sketsa dalam bidang seni rupa.
3.1.2. Menentukan metode gambar sketsa dalam bidang seni rupa.
Indikator:
4.1.1. Mengembangkan alternatif konsep gambar sketsa dalam bidang seni rupa.
4.1.2. Menunjukan gambar dalam bidang seni rupa.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode yang digunakan dan berdiskusi, siswa mampu:
1. Pro-aktif mendefinisikan gambar sketsa dengan perilaku jujur, disiplin, kritis, inovatif,
responsif dan tanggung jawab.
2. Terampil menyebutkan contoh gambar sketsa sesuai dengan perilaku jujur, teliti dan
tanggung jawab.
3. Terampil dan Bertanggung jawab membuat sketsa benda mati baik objek (bentuk), makhluk
hidup maupun suasana keramaiandengan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, inovatif,
responsif dan tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
1. Sketsa bentuk (lampiran)
2. Sketsa makhluk hidup (lampiran)
3. Sketsa suasana ramai (lampiran)
E. Metode Pembelajaran
Startegi Pembelajaran: Saintifik
Model Pembelajaran: PJBL (Project Based Learning)
Metode Pembelajaran: Diskusi, Penugasan, Tanya-jawab
I. PENILAIAN
a. Jenis/Teknik Penilaian : Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Penilaian Afektif (Sikap)
Penilaian psikomotorik (keterampilan)
b. Bentuk Instrumen dan instrumen :
Soal:
Pretest:
1. Jelaskan manfaat dari gambar sketsa!
2. Sebutkan tiga macam peralatan untuk membuat gambar sketsa!
3. Bagaimana cara untuk memahami dan menganalisa sebuah obyek yang akan dibuat
menjadi sebuah gambar?
4. Berapa pendekatan yang digunakan dalam penggunaan garis sebagai media ungkapan
sketsa, Sebutkan!
5. Apakah kesalahan pemula ketika menggambar sketsa?
Kunci Jawaban:
1. Manfaat dari gambar sketsa adalah
Untuk memberikan gambaran tema
Meminimalisir kesalahan
Mempertajam pengamatan
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan keterampilan
tangan.
2. Tiga macam peralatan untuk membuat gambar sketsa adalah
Media gambar: kertas gambar (kertas HVS, kertas manila, kertas padalarang, kertas roti,
kertas kalkir, kertas sketsa).
Alat gambar manual: pensil, rapido.
Alat gambar digital: komputer dengan program Computer Aided Design (CAD),
digital pen, software design grafis.
Alat bantu gambar: light box, scanner, meja gambar, mesin gambar, mistar gambar
segitiga, busur derajat, mal, sablon, dan penghapus.
3. Cara untuk memahami dan menganalisa sebuah obyek yang akan dibuat menjadi sebuah
gambar adalahdengan menggunakan kelima panca indra, membiasakan untuk melihat,
menyentuh, meraba, mencium, mendengar dan merasakan sebuah obyek sebelum mulai
menggambar.
4. Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam penggunaan garis sebagai media ungkapan
sketsa, yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gesture.
5. Kesalahan seorang pemula biasanya terlalu mengkhawatirkan apakah gambar itu bagus
atau tidak dan apakah gambar nya salah atau benar. Biasanya pemula takut untuk
membuat garis berulang-ulang dan selalu ingin menggunakan penghapus
Soal Nomor 1 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan
Soal Nomor 2 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya
pertanyaan jawaban
Soal Nomor 3 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya serta
pertanyaan atau dua jawaban penjelasan
Soal Nomor 4 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan
Soal Nomor 5 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan
Jawaban
Nama Siswa Total Nilai
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5
Posttest:
1. Jelaskan langkah-langkah menggambar sketsa yanbg telah dibuat!
2. Sebutksn kesulitan apa yang dialami ketika menggambar sketsa!
3. Sebutkan langkah awal dalam menggambar benda! Kunci Jawaban:
1. Langkah menggambar sketsa:
1)Menentukan lebar sketsa.
2)Menentukan titik tengah dan garis horizontal (sepertiga kertas bagian atas).
3)Menentukan skala sketsa.
4)Membuat titik-titik kunci dengan cara mengukur titik-titik horizontal dari titik tengah dan
mengukur titik-titik vertikal dari garis datar.
5)Menggambar detail sketsa dari yang sifatnya umum menuju ke sifat khusus.
6)Membuat perbandingan ukuran tegak hendaknya dilakukan secara benar supaya tampak
alami atau wajar.
7)Mendesain kedalaman objek sesuai dengan keadaan.
8)Memberi lettering atau tulisan sesuai dengan kebutuhan.
9)Memberi penawaran pada gambar jika diperlukan.
2. Kesulitan yang dihadapi:
Memberi tekanan yang berbeda ketika memegang.
Semakin kuat tekanan maka arsir yang dihasilkan tebal sebaliknya jika tekanan lemah maka
arsir yang dihasilkan tipis, kemungkinan garis yang dihasilkan pun terlihat kaku dan garis
terputus-putus.
Takut untuk membuat garis berulang-ulang dan selalu ingin menggunakan penghapus.
Solusinya adalah dengan menghilangkan perasaan takut untuk membuat kesalahan dan
jangan gunakan penghapus terlebih dahulu.
3. Langkah awal menggambar benda:
Memilih dan menyusun benda yang akan digambar serta menentukan sudut pandang yang
baik.
Mentransformasikan bentuk tiga dimensi ke atas bidang dua dimensi dengan garis dan unsur
lainnya.
Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap benda yang digambar dengan menerapkan prinsip
perspektif, memberikan warna dan gelap terang.
Mentransformasikan karakter benda yang digambar misalnya karakter benda keras, lunak,
liat.
Kriteria penilaian jawaban :
Soal Nomor 1 Jawaban salah, dan Jawaban kurang Jawaban benar, tetapi Jawaban benar,
tidak ada kaitannya tepat, tetapi masih masih kurang spesifik jelas, lengkap dan
dengan soal ada kaitannya dan kurang jelas mudah dipahami
pertanyaan
Soal Nomor 2 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya
pertanyaan jawaban
Soal Nomor 3 Jawaban salah, dan Jawaban benar, Jawaban benar, tetapi Jawaban benar, dan
tidak ada kaitannya tetapi hanya masih kurang lengkap menyebutkan
dengan soal menyebutkan satu ketiganya serta
pertanyaan atau dua jawaban penjelasan
Disiplin Hadir tidak Hadir tidak Hadir tepat Hadir tepat Hadir tepat
tepat waktu tepat waktu dan waktu dan waktu dan waktu dan
dan tidak mengerjakan tidak kurang mengerjakan
mengerjakan studi kasus mengerjakan mengerjakan studi kasus
studi kasus sesuai aturan studi kasus studi kasus dengan sesuai
sesuai aturan sesuai aturan sesuai aturan aturan
Peduli Tidak aktif Tidak aktif Aktif dalam Aktif dalam Aktif dalam
dalam dalam mengerjakan mengerjakan mengerjakan,
mengerjakan mengerjakan namun tidak namun bersedia bersedia
dan tidak namun bersedia bersedia berbagi berbagi
bersedia berbagi berbagi pengetahuan bahkan
berbagi pengetahuan pengetahuan dengan teman pengetahuan
pengetahuan dengan teman dengan teman dengan teman
dengan teman bahkan
inisiatif
membantu
teman
Aspek
Nama
Tanggun Total Nilai Sikap
Siswa Kejujuran Disiplin Peduli Proaktif Santun
g Jawab
Skor
Aspek Sikap
1 2 3 4 5
Ketelitian Lebih dari 9 Lebih dari 5 Lebih dari 3 Ada 1 Tidak ada
kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan
dalam langkah dalam langkah dalam langkah dalam langkah dalam langkah
pembuatan pembuatan pembuatan pembuatan pembuatan
sketsa sketsa sketsa sketsa sketsa
Total Nilai = Skor Soal 1 + Skor Soal 2 + Skor Soal 3 + Skor Soal 4 + Skor 5
Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (20)
Kategori Nilai:
Skor 5 (91-100) : A.
Skor 4 (77-90) : B.
Skor 3 (66-76) : C
Skor 2 (41-65) : D
Skor 1 (0-40) : E.
Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (12)
Kategori Nilai:
Skor 5 (91-100) : A.
Skor 4 (77-90) : B.
Skor 3 (66-76) : C
Skor 2 (41-65) : D
Skor 1 (0-40) : E.
Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (30)
Kategori Nilai:
Skor 5 (91-100) : Sangat baik.
Skor 4 (77-90) : Baik.
Skor 3 (66-76) : Cukup baik
Skor 2 (41-65) : Kurang baik.
Skor 1 (0-40) : sangat kurang baik.
C. Pedoman Penskoran Penilaian Psikomotrik:
Total = Skor A + Skor B + Skor C
Total
Nilai Akhir = -------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Maksimal (15)
Kategori nilai: Skor 5 (91-100) : Sangat cepat dan tepat.
Skor 4 (77-90) : Cepat dan tepat.
Skor 3 (66-76) : Cukup cepat dan tepat.
Skor 2 (41-65) : Kurang cepat dan tepat.
Skor 1 (0-40) : sangat kurang cepat dan tepat.
Kepala SMKI
SUNAN KALIJAGA TULUNGAGUNG Guru Mata Pelajaran
Lampiran:
1. Materi:
a) Definisi Sketsa Sket (sketch) merupakan gambaran atau lukisan yang kasar, ringan, semata-mata
garis besar atau belum selesai. Kadang kala hanya digunakan sebagai pengingatingat saja. Sketsa
atau sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Dalam
pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas maupun
diatas kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan.
Manfaat sketsa adalah sebagai berikut:
Untuk memberikan gambaran tema
Meminimalisir kesalahan
Mempertajam pengamatan
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan keterampilan tangan
Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam membuat gambar sketsa:
Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertikal, horizontal, diagonal maupun
garis melengkung secara tipis-tipis.
Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kotak/kubus dalam keadaan tipis.
Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis
yang diinginkan.
Media gambar: kertas gambar (kertas HVS, kertas manila, kertas padalarang, kertas roti,
kertas kalkir, kertas sketsa).
Alat gambar manual: pensil, rapido.
Alat gambar digital: komputer dengan program Computer Aided Design (CAD), digital
pen, software design grafis.
Alat bantu gambar: light box, scanner, meja gambar, mesin gambar, mistar gambar segitiga,
busur derajat, mal, sablon, dan penghapus.
Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasar kertas yang digunakan,
makin gelap goresan pensil yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan
itu. Pensil adalah salah satu media gambar yang murah, mudah ditemukan, mudah digunakan dan
bisa dibawa kemana saja. Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan
penggunaannya, antara lain:
1) Pensil biasa
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam
goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan.
Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam
pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.
5) Konte
Berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan
lebar. Dibedakan pula menjadi:
Hard / H / Keras
Medium / HB / Sedang
Soft / B / Lunak
6) Pensil warna
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. Secara umum teknik memegang
pensil dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Memegang pensil seperti menulis, cara ini sangat sesuai jika Anda ingin menghasilkan
gambar yang detail.
Posisi memegang pensil seperti menulis
Memegang pensil antara ibu jari diatas dan 4 jari dibawahnya, teknik seperti ini sangat baik
untuk membuat garis-garis yang berani.
Memberi tekanan yang berbeda ketika memegang pensil jugamenghasilkan arsir yang
berbeda. Semakin kuat tekanan maka arsir yang dihasilkan tebal sebaliknya jika tekanan
lemah maka arsir yang dihasilkan tipis. Jika Anda memang baru pertama kali mulai
menggambar dengan pensil, kemungkinan garis yang Anda hasilkan pun terlihat kaku dan garis
terputus-putus. Masalah ini dapat menghilang secara perlahan jika Anda sering berlatih
dan tangan Anda pun terasa lemas dalam menghasilkan garis. Kesalahan seorang pemula
biasanya terlalu mengkhawatirkan apakah gambar itu bagus atau tidak dan apakah gambar
nya salah atau benar. Biasanya pemula takut untuk membuat garis berulang-ulang dan selalu
ingin menggunakan penghapus. Sebaiknya hilangkan perasaan takut untuk membuat
kesalahan dan jangan gunakan penghapus terlebih dahulu.
Rangkuman
Sketsa merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas
kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan.Terdapat beberapa
peralatan yang dibutuhkan untuk membuat gambar sketsa, yaitu media gambar (misal
kertas gambar), alat gambar manual (misal pensil), alat gambar digital (misal komputer) dan
alat bantu gambar (misal meja gambar). Macam dan jenis pensil sesuai dengan
penggunaannya, antara lain pensil biasa, pensil keras, pensil sedang, pensil lunak, konte, pensil
warna. Manfaat sketsa adalah untuk memberikan gambaran tema, meminimalisir kesalahan,
mempertajam pengamatan, meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan, dan
ketrampilan tangan.
Posisi memegang pensil untuk menggaris
b) Sketsa Bentuk
Bentuk-bentuk obyek alam benda adalah benda mati yang tidak dapat bergerak,
sehingga lebih mudah untuk dibuat gambarnya karena kita dapat menganalisa obyek
tersebut dengan lebih baik. Dengan menggunakan kelima panca indra anda, cobalah untuk
memahami/menganalisa sebuah obyek benda mati yang akan anda gambar. Biasakan untuk
melihat, menyentuh, meraba, mencium, mendengar dan merasakan sebuah obyek sebelum mulai
menggambar. Kegiatan ini akan membantu anda dalam memahami karakter obyek dan
mengungkapkan karakter obyek tersebut dalam bentuk gambar.
Ada beberapa kemampuan yang harus dikuasai dalam menggambar alam benda yaitu:
Memilih dan menyusun benda yang akan digambar serta menentukan sudut pandang yang
baik.
Mentransformasikan bentuk tiga dimensi ke atas bidang dua dimensi dengan garis dan unsur
lainnya.
Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap benda yang digambar dengan menerapkan
prinsip perspektif, memberikan warna dan gelap terang.
Mentransformasikan karakter benda yang digambar misalnya karakter benda keras, lunak,
liat
Setelah garis bantu siap, mulailah membuat sketsa gambar cangkir tersebut
Rangkuman : Bentuk-bentuk obyek alam benda adalah benda mati yang tidak dapat
bergerak, sehingga lebih mudah untuk dibuat gambarnya karena kita dapat menganalisa obyek
tersebut dengan lebih baik. Dalam mentransformasikan wujud tiga dimensional menjadi gambar
dua dimensional dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tentang perspektif dan membuat
skala.
d) Suasana Ramai
Tema sketsa lebih banyak dikaitkan dengan subyek yang diangkat dari penggarapan
obyek-obyek outdoor. Dalam hal ini, pemandangan diluar seperti kebun, ladang,
perkampungan padat, keramaian kota, gedung-gedung dan kesibukan orang dipasar
merupakan obyek menarik yang menggugah pelukis untuk membuat sketsa melalui
pengalaman langsung. Kontak langsung melalui pengamatan untuk mendapatkan impresi
dan mengembangkan imajinasi menjadi bagian penting dari proses penciptaan dan
pemilihan tema dalam sketsa. Dalam proses kerja seperti ini tentulah banyak diperoleh
keuntungan, antara lain mempertajam pengamatan, meningkatkan kepekaan dan
kemampuan koordinasi mata dan ketrampilan tangan.
Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan garis sebagai media ungkapan sketsa,
yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gestur. Pada pendekatan kontur, sketsa dihadirkan
dengan garis-garis tunggal seakan tak terputus, sebagai batas yang mengelilingi bentuk
subyek-subyeknya tanpa harus kehilangan spontanitasnya. Garis-garis yang dibentuk secara
free-hand ini tampak eksplisit, tajam dan presisi. Tak ada garis yang salah. Tak ada garis
yang diulang dan berlebihan, apalagi arsir. Pada pendekatan gestur, sketsa dibentuk oleh
garis-garis yang dihadirkan dengan gesekan tangan secara kontinyu sepanjang proses
penciptaan. Dengan cara ini, bentuk sketsa lebih merupakan impresi namun menjadi
mengabur, karena banyak garis yang saling menumpuk.Dalam menggambar suasana
keramaian, gambarlah secara keseluruhan, hindarkan keinginan untuk menggambar secara
detail. Pertimbangkan obyek-obyek gambar yang akan ditampilkan dalam gambar sketsa
maupun yang hendak dihilangkan. Ada banyak jenis pohon, bukit, rumah, sungai, sawah dan
lain-lain. Semuanya dapat menjadi obyek gambar yang menarik.
Sketsa suasana ramai
Rangkuman : Tema sketsa lebih banyak dikaitkan dengan subyek yang diangkat dari
penggarapan obyek-obyek outdoor yang menggugah pelukis untuk membuat sketsa melalui
pengalaman langsung. Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan garis sebagai media
ungkapan sketsa, yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gestur.
JOBSHEET
SMKI SUNAN KALIJAGA TULUNGAGUNG
PROGRAM KEAHLIAN: DKV
JOBSHEET
A. TUJUAN
1) Siswa mampu membuat gambar sketsa benda mati yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa mampu membuat gambar sketsa makhluk hidup.
3) Siswa mampu membuat gambar sketsa suasana ramai.
C. PETUNJUK
1) Awali setiap aktivitas denagan do’a, semoga berkah dan mendapat kemudahan.
2) Pahami tujuan, dasar teori, dan latihan-latihan praktikum dengan baik dan benar.
3) Kerjakan tugas-tugas dengan baik, sabar dan jujur.
4) Tanyakan kepada guru apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
5) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
6) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
7) Format gambar/tugas pada buku gambar
D. DASAR TEORI
a) Pengertian Sketsa
Sketsa sering dipahami sebagai lintasan peristiwa, sekilas yang kita tangkap dalam sekali
pandang. Memang begitulah peristiwa perekaman sebuah momentum dalam karya sketsa, sekali
pandang, tak banyak ornamen yang mewarnai, namun memiliki daya kuat yang menarik
perhatian kita (kalau tidak begitu rasanya tak berhasil sebuah karya sketsa).
Sketsa berfungsi sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Sketsa dapat berupa
gambar kasar bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas kanvas, Tujuan pembuatan
sketsa untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan. Garis perannya amat menonjol dalam
sebuah sketsa.
Tujuan utama membuat sketsa adalah menghasilkan bentuk dasar objek dengan posisi yang
benar. Manfaat pembuatan sketsa antara lain:
Memberikan gambaran tema.
Meminimalisir kesalahan.
Mempertajam pengamatan.
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan ketrampilan tangan.
E. LANGKAH KERJA:
1) Perhatikan bentuk umum bahan yang akan digambar.
2) Amati bentuk-bentuk utama yang mewakili objek keseluruhan, posisi, kemiringan, serta
garis-garis utama objek secara proporsional.
3) Tentukan terlebih dahulu batas-batas paling atas, bawah, kiri dan kanan sehingga gambar
tidak melebihi bidang untuk menggambar. Secara bersamaan penentuan batas ini juga
mengatur komposisi supaya nantinya gambar terlihat seimbang di dalam media.
4) Membuat kerangka bentuk atau wujud dari benda yang akan digambar terlebih dahulu
(seperti : bus, mobil, truk dengan kerangka kotak, sedangkan untuk benda yang
mempunyai bentuk lengkung gunakan bentuk dasar lingkaran dan silinder. Bentuk
gabungan digunakan untuk obyek-obyek yang kompleks).
5) Mengisi volume kerangka dengan benda yang dimaksudkan secara keseluruhan dengan
menggambar garis- garis hingga menyerupai bentuk aslinya, dalam arti menggambar
benda menjadi bentuk yang lebih detail.
6) Lanjutkan dengan menebali atau membuat tekanan satu garis terhadap bentuk yang sudah
dianggap sesuai. Dengan satu tarikan garis tanpa diulang-ulang.
7) Memberi nuansa gelap terang terhadap bentuk tiga dimensi tersebut. Gunakan shade dan
shadow sebagai efek yang muncul dalam bentuk tiga dimensi. Kontras dari gelap terang
tersebut tergantung dari keberanian dan kepekaan dari terhadap jauh dekat obyek
penggambaran dan keberanian dari pembuat gambar.
8) Sebagai finishing, membuat garis arsir untuk menimbulkan efek tekstur, bayangan,
volume ataupun bentuk yang ingin dicapai pada gambar.
F. LATIHAN
a) Sketsa benda mati
Pilih salah satu benda mati yang ada disekitar, kemudian genggam dan rasakan volume dari
benda tersebut.
Bayangkan benda tersebut tersusun dari lingkaran/kotak/oval/ bangun gabungan.
Kemudian pindahkan / tuangkan bentuk bentuk bangun yang dibayangkan kedalam sebuah
gambar.
Kemudian ikuti langkah- langkah pembuatan sketsa sesuai langkah-langkah kerja diatas.
Contoh :
b) Sketsa mahkluk hidup
Pilih gender yang akan di gambar kemudian proporsi tubuh manusia ideal terlebih dahulu.
Kemudian buat bentuk kepala, badan dan anggota tubuh. Bandingkan antara kepala, badan dan
anggota badan. Setelah itu gambar torso (bentuk badan) dan berbagai posisi tubuh.
Kemudian , buat bentuk tungkai dan lengan manusia dengan otot (jika menggambar manusia
dewasa). Kemudian perhatikan garis- garis yang membentuk ototnya.
Lanjutkan pembuatan sketsa dengan langkah-langkah kerja yang telah dijelaskan diatas.
c) Sketsa suasana ramai
Gambarlah secara keseluruhan, hindarkan untuk ingin menggambar secara detail.
Pertimbangkan obyek-obyek gambar yang mau kamu masukkan dan keluarkan ke dalam sketsa
seperti jenis pohon, bukit, gunung, sungai, perumahan, sawah, dan lain-lain.
Langit dan awan merupakan satu bagian dari pemandangan, karena itu tetap perhatikan cuaca,
pergerakan dan bentuk awan.
Kemudian, lanjutkan dengan memperhatikan langkah- langkah kerja pembuatan sketsa yang telah
dijelaskan diatas.
Contoh:
G. TUGAS
1) Buatlah sebuah sketsa gambar binatang dengan garis bantu agar memudahkan menangkap
proporsi, bentuk dan karakternya.
2) Buatlah sebuah sketsa suasana keramaian dengan tema bebas ( tidak boleh mengambil
tema sekolah ).
Contoh: