Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KUALITAS LAYANAN DAN GANGGUAN TELEKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH
HAYKAL SILABAN (523223004)
YUSUF ARIANSAH HASIBUAN (5233530012)
GIDEON FERC SILITONGA (5233530005)

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SUMATERA UTARA
2023-2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Penulis
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, dan perlindungan
kepada penulis sehingga menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini sudah di susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis dengan
lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.
Medan,27 September 2023

Haykal Silaban
Yusuf Ariansah Hasibuan
Gideon Fercy Silitoga

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. PENGERTIAN 5
B. KUALITAS LAYANAN 6
C. GANGGUAN TELEKOMUNIKASI 9
BAB III PENUTUP 12
A. KESIMPULAN 12
B. SARAN 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Pada era globalisasi, Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sebuah media yang
digunakan dengan tujuan mentransfer data/informasi baik dalam memperolehnya maupun
memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi dan
telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia. Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan
sebuah dunia baru, interkasi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa
batas. Perkembangan teknologi informasi yang pada awalnya hanya melalui surat menyurat,
berkembangan melalui media telepon koin ataupun telepon rumah, dan pada saat ini menggunakan
telepon bergerak tanpa kabel yang lebih di kenal dengan handphone.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi saat ini pemenuhuan kebutuhan dapat
diperoleh melalui media yang lebih modern yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
internet. Teknologi internet memberikan kemudahan kepada para pengguna serta memberikan
manfaat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan, Maka dari itu teknologi internet mempunyai
peranan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan banyaknya pengguna akses internet
menjadi peluang untuk perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dengan menyediakan jasa jaringan Telekomunikasi atau jasa
layanan internet.

Masyarakat membutuhkan akses informasi yang beragam, mudah, cepat dan tanpa batas
maka menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan penyelenggara jaringan telekomunikasi di
Indonesia untuk melakukan inovasi dalam penyediaan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pasar agar dapat menarik minat calon pelanggan dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi yang terbaru. Penyelanggara jaringan telekomunikasi di Indonesia merupakan salah satu
sektor yang penting dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Menkominfo
berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor informatika dan komunikasi memberikan
kontribusi secara positif sebanyak 4,25% terhadap Produk Domestik Bruto Negara Indonesia.
Penyelenggara jaringan telekomunikasi memiliki peran penting sebagai infrastrukur digital, karena
menjadi tumpuan kekuatan ekonomi digital di Indonesia (kementrian Komunikasi dan Informasi,
2021).

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pada penjelasan di latar belakamg, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana pengaruh kualitas layanan dan gangguan telekomunikasi”

4
BAB II
PEMBAHASAN
KUALITAS LAYANAN
1. Pengertian Kualitas Layanan
Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Berikut ini beberapa definisi dari kualitas layanan menurut beberapa ahli :

Definisi kualitas layanan atau kualitas jasa menurut Wyckof (Tjiptono, 2002:59) adalah sebagai
berikut :

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Definisi kualitas layanan atau kualitas jasa menurut Parasuraman (1988:23) adalah sebagai berikut :

Kualitas layanan merupakan refleksi persepsi evaluatif konsumen terhadap pelayanan yang
diterima pada suatu waktu tertentu. Kualitas pelayanan ditentukan berdasarkan tingkat
pentingnya pada dimensidimensi pelayanan.

Berdasarkan dua definisi kualitas layanan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua faktor utama
yang mempengaruhi kualitas layanan, yaitu layanan yang diharapkan (expected service) konsumen
dan layanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) oleh konsumen atau hasil yang
dirasakan.

a. Dimensi Kualitas Layanan

Banyak dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan atau kualitas jasa.
Setidaknya ada empat konsep pengukuran kualitas layanan yaitu: Nordic Model, SERVQUAL model,
Three-Component Model, dan Multi Model (Tjiptono et al., 2004:267). Brady dan Cronin (2001:37)
mengukur kualitas layanan berdasarkan Multi Model yang mencakup tiga dimensi yaitu kualitas
interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil. Berikut ini diulas mengenai dimensi kualitas
layanan/jasa menurut Parasuraman, et al., (1988) dan Brady dan Cronin (2001)

Parasuraman, menyusun dimensi pokok yang menjadi faktor utama penentu kualitas layanan jasa
sebagai berikut:

1. Reliability (Keandalan). Yaitu kemampuan untuk mewujudkan pelayanan yang dijanjikan dengan
handal dan akurat.

2. Responsiveness (Daya tanggap). Yaitu kemauan untuk membantu para konsumen dengan
menyediakan pelayanan yang cepat dan tepat.

3. Assurance (Jaminan). Yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, dan kesopanan atau kebaikan dari
personal serta kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan keinginan.

4. Empathy (Empati). Yaitu mencakup menjaga dan memberikan tingkat perhatian secara individu
atau pribadi terhadap kebutuhan-kebutuhan konsumen

5
5. Tangible (Bukti langsung). Yaitu meliputi fasilitas fisik, peralatan atau perlengkapan, harga, dan
penampilan personal dan material tertulis.

Apabila layanan yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas layanan
dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang diterima melampaui harapan konsumen, maka
kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya apabila layanan yang
diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Dengan
demikian baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam
memenuhi harapan konsumen secara konsisten.

Brady dan Cronin menyusun dimensi pokok yang menjadi faktor utama penentu kualitas
pelayanan jasa sebagai berikut:

1. Kualitas interaksi. Kualitas interaksi diukur berdasarkan sikap, perilaku dan keahlian

2. Kualitas lingkungan fisik. Kualitas lingkungan fisik diukur berdasarkan ambient conditions, desain
dan faktor sosial

3. Kualitas hasil. Kualitas hasil diukur berdasarkan waktu tunggu, bukti fisik, dan valensi

b.Karakteristik Kualitas Layanan

1. Intangibility

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium sebelum dibeli. Jasa mengandung unsur
experience quality dan credence quality yang tinggi. Experience quality adalah karakteristik-
karakteristik yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi, dan
kesopanan. Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek yang sulit dievaluasi, bahkan
setelah pembelian dilakukan. Misalnya sebagian besar orang sulit menilai peningkatan kemampuan
berbahasa Inggrisnya setelah mengikuti kursus bahasa Inggris selama periode tertentu.

2. Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi, sedangkan jasa dijual terlebih
dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Maka efektifitas individu
dalam menyampaikan jasa merupakan unsur penting dalam pemasaran jasa.

3. Variability

Jasa bersifat sangat variabel (non-standardized output), artinya banyak variasi bentuk,
kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Ini terjadi
karena jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya. Berbeda dengan
mesin, orang biasanya tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan
perilaku.

4. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan demikian bila
suatu jasa tidak dimanfaatkan, akan berlalu atau hilang begitu saja.

6
2.Kualitas Layanan
a. Pengertian Kualitas Layanan
Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Berikut ini beberapa definisi dari kualitas layanan menurut beberapa ahli :

Definisi kualitas layanan atau kualitas jasa menurut Wyckof adalah sebagai berikut :

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Definisi kualitas layanan atau kualitas jasa menurut Parasuraman adalah sebagai berikut :

Kualitas layanan merupakan refleksi persepsi evaluatif konsumen terhadap pelayanan yang diterima
pada suatu waktu tertentu. Kualitas pelayanan ditentukan berdasarkan tingkat pentingnya pada
dimensidimensi pelayanan.

Berdasarkan dua definisi kualitas layanan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua faktor
utama yang mempengaruhi kualitas layanan, yaitu layanan yang diharapkan (expected service)
konsumen dan layanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) oleh konsumen atau hasil
yang dirasakan.

b. Dimensi Kualitas Layanan

Banyak dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan atau kualitas jasa.
Setidaknya ada empat konsep pengukuran kualitas layanan yaitu: Nordic Model, SERVQUAL model,
Three-Component Model, dan Multi Model. Brady dan Cronin mengukur kualitas layanan
berdasarkan Multi Model yang mencakup tiga dimensi yaitu kualitas interaksi, kualitas lingkungan
fisik dan kualitas hasil. Berikut ini diulas mengenai dimensi kualitas layanan/jasa menurut
Parasuraman dan Brady dan Cronin.

Parasuraman menyusun dimensi pokok yang menjadi faktor utama penentu kualitas layanan jasa
sebagai berikut:

1. Reliability (Keandalan). Yaitu kemampuan untuk mewujudkan pelayanan yang dijanjikan dengan
handal dan akurat.

2. Responsiveness (Daya tanggap). Yaitu kemauan untuk membantu para konsumen dengan
menyediakan pelayanan yang cepat dan tepat.

3. Assurance (Jaminan). Yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, dan kesopanan atau kebaikan dari
personal serta kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan keinginan.

4. Empathy (Empati). Yaitu mencakup menjaga dan memberikan tingkat perhatian secara individu
atau pribadi terhadap kebutuhan-kebutuhan konsumen.

5. Tangible (Bukti langsung). Yaitu meliputi fasilitas fisik, peralatan atau perlengkapan, harga, dan
penampilan personal dan material tertulis.

7
c. Karakteristik Kualitas Layanan

Karakteristik pokok jasa dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Intangibility

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium sebelum dibeli. Jasa mengandung unsur
experience quality dan credence quality yang tinggi. Experience quality adalah karakteristik-
karakteristik yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi, dan
kesopanan. Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek yang sulit dievaluasi, bahkan
setelah pembelian dilakukan. Misalnya sebagian besar orang sulit menilai peningkatan kemampuan
berbahasa Inggrisnya setelah mengikuti kursus bahasa Inggris selama periode tertentu.

2. Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi, sedangkan jasa dijual terlebih
dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Maka efektifitas individu
dalam menyampaikan jasa merupakan unsur penting dalam pemasaran jasa

3. Variability

Jasa bersifat sangat variabel (non-standardized output), artinya banyak variasi bentuk,
kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Ini terjadi
karena jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya. Berbeda dengan
mesin, orang biasanya tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan
perilaku.

4. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan demikian bila
suatu jasa tidak dimanfaatkan, akan berlalu atau hilang begitu saja.

3. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)


Di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses
konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya.
Inilah yang disebut dengan evaluasi alternatif pasca pembelian atau pasca konsumsi. Proses ini juga
dapat disebut sebagai proses evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari evaluasi pasca konsumsi
tahap kedua adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang
telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen akan memiliki
perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan
mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan
yang tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan
konsumsi produk tersebut.

8
GANGGUAN TELEKOMUNIKASI
1.Pengertian Gangguan Telekomunikasi
Dalam proses pengiriman informasi, selalu ada kemungkinan data yang
diterima tidak sama dengan data yang dikirim. Kejadian seperti ini disebabkan
adanya gangguan selama proses transmisi. Kalian pasti sudah familiar dengan
kata noise? Secara harfiah, noise diartikan sebagai suatu sinyal yang tidak
diinginkan yang memengaruhi kualitas sinyal asli. Selain noise, juga ada
atenuasi atau pelemahan sinyal, dan distorsi atau perubahan bentuk
gelombang.

2.Atenuasi
Mengapa sinyal bisa melemah? Ibarat kita sedang ngobrol dengan
kawan, tentu ada jarak wajar yang bisa didengar oleh lawan bicara kan?
Begitu pula dengan transmisi informasi jarak jauh. Meskipun telah
dimodulasi, tentu jarak juga masih dapat melemahkan sinyal. Sementara itu,
pada sisi receiver dibutuhkan daya sinyal minimum agar dapat diterjemahkan
menjadi deretan informasi yang tepat.

Pelemahan sinyal dipicu beberapa faktor antara lain daya pancar pada
antena pengirim, jenis media yang digunakan, multipath fading*, dan lain-lain.
Untuk mengantisipasi pelemahan, biasanya pada jarak tertentu (sesuai
spesifikasi media) dipasang repeater yang kurang lebih isinya antenna
transceiver dan amplifier. Nah maka dari itu repeater ini berfungsi untuk
menguatkan sinyal.

Pelemahan Sinyal

Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi atenuasi adalah dengan
memperbesar daya pancar antena, tapi konsekuensinya konsumsi energi
listrik tentu juga akan membesar.

3.Distorsi

Bagi sebagian penikmat musik, distorsi memang tidak selalu bersifat


buruk karena memang ada distorsi yang masih terdengar harmonis
bergantung pada jenis musiknya. Namun, karena kita disini sedang membahas
gangguan telekomunikasi, maka distorsi adalah salah satu hal yang dihindari.

Kenapa bisa ada distorsi? Pada umumnya, perangkat elektronika selalu


memiliki range maksimal untuk amplitudo sinyal yang dapat diterima. Ketika
amplitudo sinyal tersebut melebihi batas, maka akan terjadi pemotongan
sinyal sehingga informasi aslinya dapat terganggu karena ada bagian yang
hilang.

Distorsi Amplitudo

Selain distorsi amplitudo, sinyal juga dapat mengalami perubahan


bentuk gelombang dikarenakan adanya distorsi harmonik dan distorsi fasa.
Distorsi harmonik biasanya disebabkan adanya penambahan sinyal dengan
frekuensi yang berkelipatan dari frekuensi asli. Tentunya, hal ini
menyebabkan perubahan bentuk gelombang asli, dan juga bisa berdampak
pada kesalahan interpretasi informasi pada sisi receiver.Sementara itu, pada
distorsi fasa, gelombang mengalami pergeseran fasa yang mengakibatkan
adanya delay penerimaan informasi.

4.Noise
Mungkin gangguan yang satu ini yang paling familiar di telinga kita.
Kalo saya sih sebagai orang telco, kalo ada temen yang brisik, ceriwis, ato
sliweran gosip sana-sini suka kubilang “Ah noise mulu lo”. Hahaha. Jadi, pada
intinya noise itu semacam suara-suara lain (lebih tepatnya dibilang
sinyal/gelombang) yang bukan bagian dari informasi, namun dia ikut-ikutan
bikin rusak si informasi. Contoh paling gampang, kalo dosen kamu ngoceh
(red: ngajar), trus tiba-tiba ada kereta api lewat, kan kalo doi terusin ngomong
mulu inshaAllah mahasiswa pasti ga ada yang bisa denger apa yang
disampein kan ya. Jadi noise itu gitu anaknya, suka bikin salah paham dengan
mengubah keseluruhan sinyal informasi (suara dosen) yang semestinya
diterima receiver (kuping mahasiswa) menjadi sinyal lain yang bisa jadi
berbeda sama sekali (campuran bising kereta dan samar-samar suara dosen).
Gambar di atas adalah ilustrasi dari pengaruh noise terhadap sinyal.
Jika diperhatikan, sinyal kotak (digital) paling atas bentuknya kemudian
berubah kena pengaruh si noise. Di penerima, sinyal+noise ini menyebabkan
kesalahan penerjemahan informasi. Tiga garis (merah, abu-abu, biru) yang ada
di gambar paling bawah menunjukkan proses deteksi bit 1 dan 0 yang
dilakukan pada sisi penerima. Karena bentuk sinyal yang sudah berubah, bit
yang semestinya 0 akan diterjemahkan menjadi 1 jika level sinyalnya di atas
garis abu-abu (bergantung pada threshold preset di sisi receiver).
BAB III
PENUTUPAN

A.Kesimpulan
Meningkatnya persaingan dalam dunia telekomunikasi membuat perusahaan beralih strategi,
selain mempertahankan kualitas produk, perusahaan juga mulai meningkatkan pelayanan.
Perusahaan sadar, konsumen terlebih pelanggan saat ini lebih mementingkan pelayanan daripada
nilai suatu produk. Nilai investasi dari sebuah pelayanan dapat memberikan keuntungan jangka
panjang bagi perusahaan, maka kualitas pelayananpun menjadi prioritas utama bagi perusahaan.

Kualitas pelayanan merupakan sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit
maupun implisit atas kemudahan untuk mendapatkan jasa pelayanan. Diperlukan adanya
departemen khusus untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Customer Service sebagai
front liner sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa untuk memberikan
pelayanan yang baik bagi pelanggan. Sebagai ujung tombak perusahaan customer service memiliki
peran penting dalam pembentukan citra perusahaan. Kualitas pelayanan yang baik dari Customer
Service akan mendorong terciptanya tingkat kepuasan pelanggan akan suatu jasa yang ia terima, dan
mempengaruhi terbentuknya citra perusahaan.

Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi


adalahteknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Peranantelekomunikasi
telah melahirkan berbagai aplikasi. Perkembangan telekomunikasitelah membawa
perubahan yang besar dalam proses interaksi sosial masyarakat.Dengan teknologi inilah
seseorang dapat mengirimkan atau menerima informasi ke pihak lain yang letaknya
berjauhan. Selain telekomunikasi terdapat juga istilahsejenis yaitu komunikasi data.
Komunikasi data hanyalah bagian daritelekomunikasi yang secara khusu berkenaan dengan
data/informasi dalam bentukdigital dari suatu piranta ke piranti lain.

B.Saran
Ada pun dari pembahasan kelompok kami ini didapat koefisien korelasi antara kualitas
pelayanan, tingkat kepuasan pelanggan mempunyai kekuatan hubungan yang lemah-cukup kuat
terhadap citra perusahaan, menandakan kedua variabel tersebut tidak terlalu kuat membentuk citra
perusahaan. Secara langsung sebesar 26,6% variabel kualitas pelayanan mempengaruhi
pembentukan citra perusahaan, sebesar 73,4% terdapat faktor lainnya yang memiliki kekuatan
hubungan yang sangat kuat untuk membentuk citra perusahaan. Maka, perlu adanya penelitan
faktor-faktor lain untuk mengetahui faktor lain yang mempunyai pengaruh kuat pada citra
perusahaan.

Dalam rangka meningkatkan citra perusahaan, perlu adanya peningkatan lagi pada dimensi-
dimensi pembentuk kualitas pelayanan karena dari semua dimensi memiliki nilai koefisien yang
masih cukup kuat, terutama peningkatan pada dimensi reliability yang memiliki nilai terendah
diantara dimensi lainnya terutama untuk penyediaan waktu yang disediakan petugas dalam
menghadapi keluhan maupun permintaan dan sikap tanggap Customer Service.

Pada pembahasan gangguan telekomunikasi kami menyarankan Operator jaringan yang


kepentingannya:

– Untuk meningkatkan kompatibilitas sistem telekomunikasi;

– Untuk dapat memberikan jasa dgn area yg luas atau bahkan jasa internasional;

– Untuk dapat membeli peralatan dari beberapa vendor.

Produsen peralatan, kepentingannya:

– Untuk mendapatkan informasi tentang standar masa depan bagi kegiatan pembangunan mereka
sedini mungkin;

– Untuk mendukung standar yang didasarkan pada teknologi mereka sendiri;

– Untuk mencegah standarisasi jika itu membuka pasar mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai