Anda di halaman 1dari 2

Faktor Yang Mempengaruhi Kohesivitas

Menurut (Baron & Byrne, 2005) Faktor lain yang mempengaruhi kohesi kelompok antara lain:
a) Status dalam kelompok, kohesi biasanya lebih tinggi di antara anggota berstatus tinggi
dibandingkan di antara anggota berstatus rendah
b) Upaya yang diperlukan untuk bergabung dengan kelompok, semakin besar upaya,
semakin tinggi kemungkinan kohesi,
c) Adanya ancaman eksternal atau persaingan yang kuat, ancaman tersebut meningkatkan
minat dan komitmen anggota terhadap kelompok, dan (d) ukuran, kelompok kecil
cenderung lebih kohesif dibandingkan kelompok besar.
Menurut hasil penelitian Dyaram & Kamalanabhan (2005), kohesi kelompok juga berperan
dalam kohesi kelompok, kelompok yang memiliki kohesi cenderung berkinerja baik dalam
menyelesaikan dan mencapai tugas tujuan kelompok. Kohesi juga dapat dipahami sebagai
sejauh mana anggota kelompok berkeinginan untuk terus menjadi bagian dari kelompok. Selain
itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kohesi kelompok meliputi produktivitas dan kinerja
seseorang dalam kelompsok. Kohesi juga dapat dipahami sebagai sejauh mana anggota
kelompok berkeinginan untuk terus menjadi bagian dari kelompok. Selain itu, faktor-faktor yang
mempengaruhi kohesi kelompok meliputi produktivitas dan kinerja seseorang dalam kelompok.
tim yang kohesif cenderung lebih produktif. Menurut penelitian Hongyan (2008) , dalam
sebuah organisasi, faktor kunci untuk meningkatkan kinerja anggotanya adalah kekompakkan.
Kekompakkan dapat meningkatkan komitmen, loyalitas, serta daya tarik organisasi itu sendiri,
hal itu semua mampu memperkuat kohesivitas kelompok di dalam organisasi.
REFERENSI
Sari, Y., Erlyani, N., & Akbar, S. N. (2017). Peranan komunikasi interpersonal terhadap
kohesivitas kelompok pada komunitas motor di banjarbaru. Jurnal Ecopsy, 3(2).

Anda mungkin juga menyukai