Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 7 NAMAKU ALAM

KARYA : LEILA S. CHUDORI


TOPIK
PEMBAHASAN
BIOGRAFI SINOPSIS STRUKTUR UNSUR
INTRINSIK

UNSUR KAIDAH
EKSTRINSIK KEBAHASAAN
COVER
BIOGRAFI PENULIS
NAMA : LEILA SALIKHA CHUDORI
TTL : JAKARTA, 12 DESEMBER 1962
PENDIDIKAN : LESTER B. PEARSON COLEGE, UNITED WORLD COLLEGE, BRITISH
COLUMBIA
TRENT UNIVERSITY, PETERBOROUGH, KANADA
KARYA : KELOPAK-KELOPAK YANG BERGUGURAN (1984)
MALAM TERAKHIR: KUMPULAN CERPEN (1989) DITERBITKAN KEMBALI
OLEH PENERBIT KPG PADA TAHUN 2009
MENAGERIE 2 (EDITOR) (1993)
BAHASA! KUMPULAN TULISAN DI MAJALAH TEMPO OLEH AMARZAN
LOEBIS, GOENAWAN MOHAMAD, LEILA S. CHUDORI (EDITOR), BAMBANG
BUJONO (EDITOR)(2008)
9 DARI NADIRA (2009)
PULANG: SEBUAH NOVEL (2012)
LAUT BERCERITA (2017)
PRESTASI : PENULIS SKENARIO DRAMA TELEVISI TERPUJI (2006; DUNIA TANPA KOMA)
PENGHARGAAN SASTRA BADAN BAHASA INDONESIA (2011; 9 DARI NADIRA)
SOUTHEAST ASIAN WRITERS AWARD (SEA WRITE AWARD) 2020 UNTUK
NOVELNYA, LAUT BERCERITA
Namaku Alam adalah kisah anak eks tapol yang masih saja
dilimpahi 'kutukan Orde Baru'; sebuah kisah 'coming of age'.
Segara Alam, seorang anak lelaki pemberani yang mencoba
mencari identitasnya, apakah dia hadir di dunia dengan beban
SINOPSIS
sejarah di pundaknya, atau bisa hidup dengan tenang, tanpa
atribut ayahnya yang tak sempat dikenalnya.

Namaku Alam adalah kisah pencarian identitas seorang remaja;


bagaimana dia mengatasi dendam beberapa dekade karena
keluarganya didiskriminasi sepanjang sejarah Indonesia.

Pada usianya yang ke-33 tahun, Segara Alam menjenguk


kembali masa kecilnya hingga dewasa. Semua peristiwa
tertanam dengan kuat. Karena memiliki photographic memory,
Alam ingat pertama kali dia ditodong senapan oleh seorang
lelaki dewasa ketika dia masih berusia tiga tahun; pertama kali
sepupunya mencercanya sebagai anak 'pengkhianat negara';
pertama kali Alam berkelahi dengan seorang anak pengusaha
besar yang menguasai sekolah dan pertama kali dia jatuh cinta.
STRUKTU
R
1 ORIENTASI
Struktur orientasi ditandai dengan awal
mula penderitaan Segara Alam di tahun 1968
saat ia berusia 3 tahun, terdapat (halaman 19)
"Dimasa itu, kami sekeluarga menetap di
Jalan Percetakan Negara. Keluarga kami
hanya terdiri dari Ibu, Yu Kenanga, Yu Bulan,
dan aku. Menurut Yu Kenanga, Bapak
sedang bertugas jauh entah ke mana."

2
PENGUNGKAPAN
PERISTIWA (45-46)
Struktur ini ditandai dengan tokoh utama,
Alam mulai penasaran siapa sebernarnya
sosok bapaknya. Alam beserta keluarganya
mulai mendapatkan sebutan-sebutan sebagai
"Keluarga Pengkhianat Negara".
"Bertanya tentang hal-hal yang rasanya tidak
masuk akal, seperti "Kenapa mereka begitu
membenci Bapak sampai ingin

3
menembakku?" Saat itu kami tengah makan

MENUJU
malam. Mendengar lontaran pertanyaanku,
mendadak semua berhenti mengunyah”.

KONFLIK (110-330)
Saat Alam sudah menduduki bangku SMA, ia
mulai mengubah identitasnya. Alam mendaftar
SMA menggunakan nama orang tua palsu, yaitu
menggunakan nama paman dan bibinya. Ia
membuka lembaran baru, memperdalam
kemampuan karate, dan masuk kedalam ekskul
PPS (Para Pencatat Sejarah) hingga ia
menemukan cinta pertamanya di Dara Ariana
4
KONFLIK (377-417)
Ketika Alam sudah resmi berpacaran dengan Dara, alam mulai membuka
identitas dirinya. Ditambah ia bertemu kembali dengan sepupu yang dulu
sering membully, irwan. Irwan memberitahu sisi gelap keluarga Alam di
depan banyak orang. Konflik semakin memuncak ketika Alam menyadari
bahwa kakak Dara, Tommy merupakan sahabat dekat Irwan. Tommy
sangat membenci Alam, ditambah ayah tommy dan dara merupakan
seorang Jendral bintang tiga.
Alam sangat kecewa kepada kakak dara, Tommy yang selalu
merendahkan dirinya dan keluarganya
- "Lu mau menang seribu kali, Lam," Irwan tersenyum, "lu tetap aja anak
pengkhianat negara dan anak janda gatel!"
Aku tetap berdiri memandangnya dan mencoba menahan diri karena
pandanganku kabur dan darahku mendadak mendidih

5 RESOLUSI
Alam merasa sangat sakit hati ketika dirinya dan
keluarganya direndahkan oleh Tommy, kakak
dara. Hingga akhirnya, ia mengungkapkan
kekecewaan yang dirasakan kepada Dara.
"Bagaimana kamu bisa berharap aku tetap dalam
hubungan ini, Dara? Ibuku dihina sedemikian
rupa dan kakakmu serta kawan-kawannya
tertawa dan bertepuk tangan. Aku tahu, itu bukan
salahmu. Tapi aku harus mempertahankan harga
diri ibuku. Keluargaku."
UNSUR INTRINSIK
&
EKSTRINSIK
TEMA

1 Perjuangan dan Kekeluargaan

UNSUR INTRINSIK 1 TOKOH DAN PENOKOHAN

2 1. Segara Alam : Memiliki sifat pantang menyerah, memiliki rasa ingin


tahu yang tinggi, bijaksana, pemberani dan penyayang.
"Jadi, yang dikatakan Pakde Yahya dan Irwan itu benar. Bapak
dihukum mati karena dia pengkhianat negara?"
2. Bimo Nugroho: pendiam dan setia kawan
Seandainya kami binatang, aku adalah anjing pelacak dan Bimo
adalah kelinci putih yang manis, jinak tanpa curiga.
3. Ibu Ratna: Tegas, Cerdas dan bijaksana
Hidung Irwan patah. Itu dosa besar dalam kamus Ibu. Kekerasan
bukan jalan keluar, karena beratus ribu bahkan jutaan orang di
Indonesia pernah menjadi korban kekerasan fisik maupun mental,
dan kita harus mengubah itu jika ingin menjadi bagian dari
masyarakat beradab, demikian prinsip beliau.
4. Om Aji Suryo: Sabar, baik hati dan tulus
Om Aji selalu sabar mendengarkan keluh kesah kami

2
5. Bening Bulan: Penyayang, baik hati, mandiri dan tegas
Dari Yu Bulan aku memahami cara bertahan secara praktis dan
bagaimana bersenang-senang dalam masa sulit.
6. Bunga Kenanga : penyayang
Yu Kenanga dan Ibu-lah yang luar biasa.
7. Ibu Umayani : Cerdas, penyayang dan bijaksana
- Ibu Uma menatapku dengan penuh kasih. Matanya yang bersinar
itu menyapu seluruh wajahku
LATAR
UNSUR INTRINSIK 3 Latar Tempat :

1
PERPUSTAKAAN (HALAMAN 24)
Di antara rak-rak yang mengisi ruang, perpustakaan ini memiliki beberapa kursi
panjang yang juga terbuat dari kayu jati belanda dan beberapa meja kerja tempat
suaka para murid dari kebisingan kawan- kawan satu sekolah yang gemar berteriak-
teriak di lapangan basket. Aku selalu menyukai tempat ini, bukan hanya karena
lantainya yang ditutup lampit Banjarmasin hingga mengirimkan suasana hangat, tetapi
karena aku bisa sendirian.
SMA PUTRA NUSA (HALAMAN 7)
SMA Putra Nusa adalah sekolah istimewa, yang menjadi tujuan utama para orangtua
kelas menengah atas Jakarta tahun 1980-an untuk memamerkan pada rekan- rekannya
bahwa putra atau putrinya menempuh pendidikan di sekolah prestisius ini.
GEDUNG MARKAS (HALAMAN 159)
Sepanjang ingatanku, gedung yang mereka sebut markas itu sama sekali tidak seperti
sebuah markas tempat latihan aparat. Gedung yang terletak di ujung Jalan Budi
Kemuliaan menuju jembatan dekat Tanah Abang Timur dan Abdul Muis itu tak terlalu
menyolok.
Latar Waktu :
MALAM (HALAMAN 5)

2
Ketika matahari bersembunyi, bumi ditutup kelambu hitam dan ujung daun dijilat
cahaya bulan, saat itulah para malaikat diam-diam turun menyapa malam.
SIANG (HALAMAN 8)
Siang itu sungguh terik, dan pada jam pelajaran terakhir, kami mendengar Pak Suwardi
absen karena ada sanak keluarganya yang wafat.
SORE (HALAMAN 365)
Senin sore, usai sekolah, kami sepakat bertemu di lantai dua "Rumah Usmar Ismail" dan
mencoba mencari strategi terbaik.
LATAR
UNSUR INTRINSIK 3 Latar Suasana :

1 PERSETERUAN (HALAMAN 120)


"Begini, Yu...."
"Aku tidak mau dengar alasanmu! Tak akan ada yang bisa kuterima. Stop
it!"
"Yu, Rena yang justru..."
"Kamu pikir aku belum bertengkar sama dia? Ha?! Dua duanya kugasak,
tau! Kamu dan dia!"
KETEGANGAN (HALAMAN 20)
"Mana? Mana anak lelaki Pak Hananto?" Salah satu dari keempat lelaki
besar itu mengeluarkan sesuatu dari pinggangnya yang terlihat seperti
pistol.
BAHAGIA (HALAMAN 220)
"Waktu aku mendengar dari Amelia bahwa ada dua murid baru bernama
Bimo dan Alam yang akan bergabung dengan kelas ini...wow...."
"Kenapa?"
"Of course I was happy. Gokil!" Dia menyambar bahu Bimo dan menepuk-
nepuknya.

2 SEDIH (HALAMAN 158)


Ibu menoleh dan baru menyadari aku berdiri di muka pintu yang
menghubungkan ruang tamu dan ruang depart menyaksikan mereka
berdebat dengan air mata bercucuran Kulihat Ibu sekali lagi meminta
agar mereka kembali, semban berjanji akan menjawab pertanyaan
mereka di markas tetap ketiga anak harus dibawa semua.
UNSUR INTRINSIK ALUR
41
Campuran (Maju-Mundur)
-Aku rasa peristiwa yang tak bisa terusir dari benakku terjadi saat
aku masih sangat kecil. Januari 1968. Tepatnya, saat aku berusia
tiga tahun. Mustahil untuk mengingat sedini itu? Mungkin. Tapi
percayalah. Peristiwa itu masih melekat di benakku seperti
sebuah film usang yang diputar berulang-ulang. Ini sebuah
"kutukan" yang diberikan semesta kepadaku: kemampuanku
mengingat peristiwa masa lalu dengan terperinci. (hal19)
-Hanya saya tak menyangka aksi bersih-bersih sudah dimulai nini.
Yang saya dengar, kebijakan ini baru akan resmi diberlakukan
tahun depan. (hal 229)
-Begitu banyak peristiwa darah membanjir dari tahun 1965-1966.
Kuliahku dan kawan- kawan jadi semrawut. (hal 300)
-"HARI Minggu berikutnya, sebetulnya ada undangan ulang tahun
Eyang Sastrowidjojo. Tentu saja aku memohon kepada Ibu agar
dibebaskan dari segala mala dan derita menghadapi keluarga
besar Sastrowidjojo, Eyang Kakung dan Eyang Putri yang semakin
tua dan sering jengkel kepada keluarga kami."(hal 312)

SUDUT PANDANG
5 Orang pertama pelaku
utama
ex : Bimo dan aku tengah
merancang untuk
menikmati mi bakso di
warung Bu Munah.
UNSUR INTRINSIK GAYA BAHASA
16 1. Personifikasi:
- Bulan bersembunyi di balik ranting pohon randu.
2. Simile:
Kubayangkan para malaikat meluncur seperti bunyi
kesiur angin yang menyentuh pepohonan.
3. Eufemisme
Perlahan warna merah kental itu mengepung jasad
Bapak, membasahi tanah.
4. Anatomasia
Selesai membaca lembaran berisi "granat" itu, dia
menatapku sedalam-dalamnya dan memintaku
kembali ke tempat duduk
5. Metafora
Teringat, ibu yang sangat kuat ini dulunya dianggap
seperti sampah

AMANAT
7 Berfikir sebelum bertindak, dapat kita
ambil dari novel ini bahwa setiap hal
yang kita lakukan akan berbalik ke diri
kita bahkan orang-orang terdekat kita.
Pantang menyerah dan tetap berlaku
baik serta tidak memperlakukan
seseorang dengan buruk hanya karena
sesuatu yang bukan kesalahannya
UNSUR EKSTRINSIK
NILAI SOSIAL NILAI KEPAHLAWANAN
1 "Beberapa hari setelah
kunjungan kami ke
museum, aku tak bisa
2 " Jadi, kalau memang itu
benar aku adalah anak
pengkhianat negara. Aku
membiarkan kemurungan tumbuh dari akar
Bimo berlangsung terus- pengkhianat. Dan sampai
menerus. Apalagi dia sekarang tak ada yang
seperti mempunyai bisa menjelaskan apa arti
sebuah pertanyaan yang pengkhianat negara "
hanya bisa dijawab ibunya
sendiri."

NILAI MORAL NILAI RELIGI


3 " Jika Ibu Warsih dalam
keadaan babak belur
secara fisik, Ibu terlihat
4 "Malaikat-malaikat itu lalu
menunaikan tugasnya:
Mereka akan mengelilingi
lebih dalam situasi yang manusia yang sudah
lemah tak berdaya karena berada di tepi maut;
daya hidupnya seolah orang-orang yang gering,
diinjak-injak tak bersisa." yang dibunuh pencoleng,
yang digerogoti kanker,
yang di pengujung usia,
atau mereka yang
diberondong peluru
seperti Bapak."
KEBAHA S
AAN
KEBAHASAAN KONJUNGSI
KRONOLOGIS
Pertama, karena ibu
KONJUNGSI
KOORDINATIF
memilih belajar di
Faculteit Sastra dan Tetapi, untuk bulan bulan
Filsafat Universiteit pertama kami semua
Indonesia dan kedua menjadi anak SMA yang
karena ibu memilih mengenakan celana
menikah dengan "Seorang panjang (halaman 136)
Komunis" (hal 33)

MENGGUNAKAN KATA
KONJUNGSI
PENGGAMBARAN KAUSALITAS
PIKIRAN SEBAGAI
BENTUK PENOKOHAN Setengah mati
menghapus memorinya,
“Iya, gue bukan orang yang fasih dengan kata karena dia memiliki
kata seperti lu, Lam. Lu pasti memilih menulis
essay kan?” (halaman 193) kemampuan mengingat
apa saja yang terjadi
dalam hidupnya (halaman
139)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai