Pertemuan 2
Topik: Pengelompokan makhluk hidup
Durasi: 2 x 40 menit
Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:
1.Peserta didik mampu menjelaskan pengertian klasifikasi.
2.Peserta didik mampu menyimpulkan tujuan, manfaat dan tahapan klasifikasi.
3.Peserta didik mampu menuliskan teknik pengelompokkan makhluk hidup.
4.Peserta didik mampu membedakan ciri-ciri makhluk hidup serta mampu mengelompokkan berdasarkan
perbedaannya. Langkah Pembelajaran:
1.Memberi salam dan berdoa bersama sesuai keyakinan.
2.Mengatur tempat duduk peserta didik dan mengkondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3.Guru memotivasi peserta didik agar tetap memiliki semangat dalam proses pembelajaran.
4.Guru mempersiapkan segera peralatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran Pemantik:
Guru mengingatkan kembali materi di pertemuan pertama bahwa “sebelumnya kita telah mempelajari
karakteristik makhluk hidup dan benda mati. Apakah kalian masih ingat ciri makhluk hidup?”
5.Guru menampilkan:
a. Gambar beberapa benda yang dapat memantik peserta didik untuk mengelompokkan
b. Guru mengarahkan untuk mengamati tanaman yang peserta didik bawa
6.Guru memberikan pertanyaan “Bagaimana cara mengelompokkan benda mati dan makhluk hidup yang
ada di depan kalian?
7.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan serta
asesmen yang akan diberikan.
8.Peserta didik mengerjakan LKPD yang telah dibagikan oleh guru.
9.Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang terdapat pada LKPD.
10.Guru melakukan penilaian sikap dan keterampillan.
11.Peserta didik mengumpulkan informasi dab berdiskusi melalui kegiatan literasi untuk menyelesaikan
permasalahan di LKPD.
12.Peserta didik menyelesaikan LKPD melalui bimbingan guru.
13.Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 14. Guru memberi
penguatan pemahaman mengenai pengelompokan makhluk hidup.
15.Peserta didik mengikuti asesmen formatif secara mandiri.
16.Peserta didik dan guru melakukan refleksi pembelajaran
17.Salah satu peserta didik memimpin do’a selesai belajar.
Rencana Asesmen:
1.Diambil dari LKPD aktivitas Peserta didik pada kegiatan inti (Lampiran 2)
2.Asesmen formatif pada akhir pembelajaran (lampiran 3)
3.Materi/Bahan Ajar (Lampiran 4)
Refleksi Pertemuan 2
1. Bagaimana perasaan anda setelah memahami pengelompokan makhluk hidup?
2. Apakah kalian senang belajar pengelompokan makhluk hidup?
3. Bagian mana yang paling kalian sukai?
Sarana dan Prasarana: Laptop, LKPD, Bahan Ajar, Buku Siswa, Buku Guru, HP. Media
Pembelajaran: Powerpoint. Video pembelajaran.
Pertemuan 3
Durasi: 2 x 40 menit
Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:
1.Peserta didik mampu membedakan kunci kualifikasi, kunci dikotomi, kunci determinasi format tabel.
2.Peserta didik mampu membuat kunci klasifikasi untuk mengidentifikasi makhluk hidup di sekitar
sekolah.
Langkah/Kegiatan Pembelajaran:
1.Memberi salam dan berdoa bersama sesuai keyakinan.
2.Mengatur tempat duduk peserta didik dan mengkondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan
3.Guru memotivasi peserta didik agar tetap memiliki semangat dalam proses pembelajaran 4. Guru
memeriksa kehadiran dan kerapihan peserta didik.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan penjelasan uraian kegiatan yang akan dilakukan 6. Guru
menunjukkan gambar beberapa hewan seperti kupu-kupu, siput, bintang laut, kuda laut dan kucing
7.Guru mengarahkan pertanyaan terkait gambar:
“Apa yang membedakan dari berbagai jenis hewan tersebut?”
“Berdasarkan gambar (aktivitas no. 6) apakah pengelompokan makhluk hidup tersebut?”
8.Peserta didik diberi kesempatan mengeluarkan pendapat, bertanya atau memberi saran.
9.Peserta didik menerima pertanyaan pemantik.
Pertanyaan: a) Apakah ada makhluk hidup yang mungkin tidak tercatat? b) Apakah mungkin ada
makhluk hidup yang tidak dapat dilihat mata secara langsung karena ukurannya sangat kecil?
10.Peserta didik mengamati gambar hewan- hewan yang diperlihatkan oleh guru.
“Berdasarkan apakah pengelompokan makhluk hidup tersebut?”
11.Peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan di LKPD (Pertanyaan LKPD, kajian literatur, hingga
membuat presentasi kelompok dalam kertas karton).
12.Peserta didik melakukan kajian literatur untuk menyusun kunci dikotomi dan determinasi format tabel
(Video pembelajaran https://youtu.be/aZBEeiuwEWM.
13.Peserta didik menyelesaikan LKPD dengan bimbingan guru.
14.Peserta didik melakukan pengamatan dan kunci determinasi tanaman berdasarkan hasil studi literatur.
15.Peserta didik mengumpulkan data menggunakan LKPD yang tersedia untuk menuliskan kunci
determinasi.
16.Setiap kelompok untuk menempel hasil presentasi di kelompok masing-masing
17.Peserta didik dari anggota kelompok untuk berkeliling, sedangkan 1 anggota menjadi narasumber
untuk hasil kerja setiap kelompok.
18.Setiap kelompok untuk memberikan kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
19.Guru memberi penguatan pemahaman mengenai kunci klasifikasi makhluk hidup.
20.Peserta didik mengikuti asesmen pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
21.Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam yang dipimpin oleh ketua kelas.
Rencana Asesmen:
1.Diambil dari LKPD aktivitas Peserta didik pada kegiatan inti (Lampiran 2)
2.Asesmen formatif pada akhir pembelajaran (lampiran 3)
3.Materi/Bahan Ajar (Lampiran 4)
Refleksi Pertemuan 3
1.Bagaimana perasaan anda setelah memahami kunci klasifikasi makhluk hidup?
2.Apakah kalian senang belajar kunci klasifikasi makhluk hidup?
3.Bagian mana yang paling kalian sukai?
Sarana dan Prasarana: Laptop, LKPD, Bahan Ajar, Buku Siswa, Buku Guru, HP.
Media Pembelajaran: Powerpoint. Video pembelajaran.
LAMPIRAN 1. ASESMEN AWAL
ASESMEN KOGNITIF
Rubrik:
Jika menjawab dengan benar memperoleh skor dua (2), menjawab masih salah memperoleh satu (1), dan
tidak menjawab memperoleh nol (0).
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Langkah kerja:
1.Amati gambar dibawah ini!
Sumber: http://smpn1wonosari.sch.id/ipa/?p=563
a. Amati gejala hidup makhluk hidup yang terdapat dalam tabel dan bandingkanlah dengan benda-
benda tak hidup.
b. Lengkapi tabel berikut dengan memberi gambar centang (√) jika memiliki gejala hidup.
c. Berilah keterangan dari hasil pengamatan yang dapat disimpulkan sebagai benda hidup dan tak
hidup.
Tabel Pengamatan:
Ciri yang diamati
No. Objek Peka Ket.
Bergerak Berkembang- Mengeluar- terhadap
Bernapas Makan Iritabilitas Tumbuh biak kan zat sisa rangsangan
1. Motor
2. Bunga mawar
3. Air
4. Pesawat
5. Ayam
a.Dari hasil pengamatanmu apakah ada yang memiliki ciri-ciri yang sama?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b.Berdasarkan data tersebut, sebutkan kelompok makhluk hidup dan makhluk tak hidup!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
c. Mengapa kamu mengelompokkan objek yang kamu amati ke dalam ciri makhluk hidup dan ciri benda
tak hidup?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d.Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri makhluk hidup!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Rubrik Asesmen Presentasi LKPD Ciri-Ciri Makhluk Hidup dengan Tak Hidup
Presentasi lengkap informasi dan jelas disampaikan memperoleh tiga (melebihi ekspektasi),
sebagian informasi dan jelas tetapi sumber bukan ilmiah memperoleh dua (sesuai ekspektasi,
serta informasi dari buku teks sumber tidak jelas memperoleh satu (sedang berkembang).
Tuliskan kesimpulanmu
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Lampiran 3. ASESMEN
Pertemuan 1. Asesmen Karakteristik Makhluk Hidup dan Benda
RUBRIK:
Jika menjawab dengan benar memperoleh skor dua (2), menjawab masih salah memperoleh satu
(1), dan tidak menjawab memperoleh nol (0).
6. C 1
7. A 1
Rubrik penilaian: Jika menjawab dengan benar memperoleh skor dua (2), menjawab masih salah
memperoleh satu (1), dan tidak menjawab memperoleh nol (0).
LAMPIRAN 4. BAHAN AJAR
Bahan Ajar Pertemuan 1. Ciri-ciri makhluk hidup
Pada saat kalian duduk di SD, kalian juga sudah mempelajari tentang pengelompokan makhluk
hidup dan benda mati. Kalian dapat menentukan sesuatu termasuk makhluk hidup atau benda
mati berdasarkan ciri-ciri atau karakteristiknya. Karakteristik makhluk hidup ada yang dapat
dengan mudah diamati oleh kita dan ada yang memerlukan pengamatan secara mendetail.
Berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu, kamu tentu dapat menentukan dengan cepat
bahwa manusia, kucing, nyamuk, pohon mangga, dan tanaman padi merupakan makhluk hidup.
Sebaliknya, tanah, batu, kursi, dan sepatu merupakan benda mati. Akan tetapi, tidak semua benda
mudah dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati. Sebagai contoh, kita sering kali
kesulitan untuk memastikan apakah virus termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Untuk
dapat menentukan apakah sebuah benda termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup, kita
harus mengetahui ciri-ciri benda tersebut.
Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakannya dengan benda tak hidup?
1. Bergerak, Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas
atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk
bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk
berenang, dan sayap untuk terbang
2. Makan, Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan
berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak.
Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh
3. Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat
berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia
dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka
terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau,
kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.
4. Bernapas, Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan
mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat
makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai
aktivitas tubuh. 5. Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil
hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan
kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti
induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman
yang lebih besar
6. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula
saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih
sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan
urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida
dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh
makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun
sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.
7. Berkembang Biak, Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan
induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah
yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak.
Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya.
8. Beradaptasi, Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka
menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari
panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya.
Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang
panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya
yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi
penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan
diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat
makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.
Sumber:
Victoriani Inabuy, dkk. 2021. Buku IPA kelas 7. Jakarta: Kemdikbud RI.
Tim Abdi Guru, IPA Biologi SMP/MTs Kelas VII, Thursday, Thursday, 09 March 2017.
Jenis Klasifikasi
1.Klasifikasi sistem alami, cara pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi & fisiologi. Penganut
klasifikasi ini adalah Aristoteles. Pengamatan dilakukan melalui mata telanjang dengan mengamati
bentuk luar suatu makhluk hidup. Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah identifikasinya yang mudah.
Pengelompokkan organisme yang kurang dikenal masih mungkin menggunakan sistem klasifikasi ini.
Sistem ini juga relatif stabil dan tidak terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan
2.Klasifikasi sistem filogeni, pengelompokan yang memperhatikan sejarah evolusi suatu makhluk hidup.
Dicetuskan oleh Charles Darwin. Beliau juga mengaitkan antara klasifikasi dan evolusi. Kelebihan
sistem ini adalah dapat diketahui adanya hubungan filogenik antarorganisme yang berada dalam satu
kelompok.
Contoh:
Sistem filogeni tumbuhan
Sumber: http://www.almansyahnis.com/2012/12/sistem-klasifikasi.html
Sumber:
Victoriani Inabuy, dkk. 2021. Buku IPA kelas 7. Jakarta: Kemdikbud RI.
Klasifikasi (pengelompokan) membuat hidup lebih mudah setiap orang, termasuk ilmuwan.
Misalnya, ketika kita mengunjungi minimarket untuk membeli pasta gigi maka kita akan pergi ke
rak perlengkapan mandi. Jika kita ingin membeli minuman maka kita pergi ke lemari penyimpanan
minuman. Semua jenis barang dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu.
Kunci Determinasi
Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun,
sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Salah
satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling
berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomi.
Agar pemahamannya lebih lengkap, kita simak uraian materi di bawah ini. Penggunaan kunci
identifikasi merupakan cara yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan
maupun hewan, terutama bagi yang tidak memilih spesimen acuan. Identifikasi dengan kunci
identifikasi harus dilakukan secara bertahap, karena setiap kunci identifikasi memiliki
keterbatasan kemampuan berbeda. Ada kunci yang mengidentifikasi sampai famili, genus atau
sampai spesies. Format pada kunci identifikasi biasanya dikotom yang sering dikenal dengan kunci
dikotom. Kunci dikotom merupakan kunci identifikasi dengan menelusuri dua jalur yang
ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner (karena hanya ada
dua alternatif).
Kunci dikotom terdiri dari sederetan bait atau kuplet yang diberi nomor dan setiap bait terdiri dari
dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi ciri-ciri yang bertentangan antara satu dengan
yang lain dan ditandai dengan huruf. Ciri tersebut disusun sedemikian rupa sehingga
selangkahdemi selangkah pemakaian kunci identifikasi memiliki satu diantara dua dan beberapa
sifat yang bertentangan dan seterusnya, yang akhirnya ditemukan satu identitas.
Kunci Klasifikasi
Untuk membuat klasifikasi lebih mudah, para ilmuwan menggunakan sebuah model yang disebut
kunci klasifikasi. Kuncinya sederhana dan mudah diikuti untuk merepresentasikan dari sistem
klasifikasi. Kunci klasifikasi harus jelas, sederhana dan mudah digunakan. Jika kunci klasifikasi
membingungkan atau sulit digunakan maka itu bukan kunci yang baik. Ilmuwan menggunakan
kunci klasifikasi karena beberapa alasan berikut:
a.Lebih mudah digunakan daripada mendeskripsikan secara detail dari setiap kelompok.
b. Menunjukkan sekilas apa yang membedakan karakteristik yang dimiliki setiap kelompok.
c.Memudahkan untuk mengidentifikasi objek yang belum pernah terlihat sebelumnya.
d. Selalu memberikan hasil yang konsisten, siapapun yang menggunakannya. Ini berarti semua ilmuwan
di seluruh dunia akan mengklasifikasikan objek atau organisme dengan cara yang persis sama
Terdapat beberapa jenis kunci klasifikasi, di antaranya kunci percabangan, kunci dikotomi, kunci
format tabel dan kunci melingkar (Rickard dkk., 2009). Pada bab ini kalian akan mempelajari
tentang kunci klasifikasi dengan metode kunci dikotomi dan kunci format tabel.
Kunci Dikotom
Kunci dikotomi adalah kunci determinasi yang terdiri atas dua keterangan yang berlawanan dari
ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu jenis atau kelompok makhluk hidup. Kunci dikotomi memiliki dua
pilihan di setiap cabang. Kunci ini dimulai dari atas dengan kelompok yang lebih besar dan
perlahan-lahan dibagi menjadi kelompok lebih kecil dan lebih kecil lagi sampai tidak ada lagi
pilihan yang memungkinkan. Gambar berikut menunjukkan kunci dikotomi untuk
mengklasifikasikan hewan bertulang belakang.
Gambar Kunci Dikotomi
Kunci Determinasi
Berdasarkan Penugasan diatas, kalian telah belajar tentang penggunaan kunci dikotomi untuk
mengidentifikasi makhluk hidup. Metode lainnya yang dapat digunakan adalah menggunakan
kunci determinasi format tabel.
1.a. Tidak memiliki tulang belakang Invertebrata
1.b. Memiliki tulang belakang Vertebrata (lanjut ke No. 2)
2.a Memiliki rambut Kelas Mamalia Lanjut
2.b Tidak memiliki rambut ke No. 3
3.a. Memiliki bulu Kelas Aves
3.b. Tidak memiliki bulu Lanjut ke No.4
4.a. Memiliki kulit kering 4.b. Kelas Reptilia
Berkulit basah Lanjut ke No. 5
5.a. Memliki sisik Kelas Pisces
5.b. Tidak memiliki sisik Kelas Amfibia
Kunci determinasi format tabel merupakan kunci klasifikasi makhluk hidup yang dibuat
berdasarkan deskripsi dalam bentuk tabel. Kunci determinasi ini dapat dikotomi, memuat dua
pilihan, ataupun terdiri atas banyak pilihan. Kunci determinasi format tabel disebut juga kunci
“lanjut ke…”. Berikut ini adalah contoh kunci determinasi format tabel.
Sumber:
Victoriani Inabuy, dkk. 2021. Buku IPA kelas 7. Jakarta: Kemdikbud RI.