Anda di halaman 1dari 26

KETENAGAKERJAAN

Cilegon, Oktober 2023

1
LEARNING OBJECT

01 GAMBARAN UMUM
KETENAGAKERJAAN 03 PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

02 HUBUNGAN INDUSTRIAL
04 PENGUPAHAN

2
Gambaran Umum Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

HUBUNGAN KERJA PERJANJIAN KERJA

Hubungan kerja adalah hubungan Perjanjian kerja adalah perjanjian


antara pengusaha dengan pekerja antara pekerja dengan pengusaha
berdasarkan perjanjian kerja, yang atau pemberi kerja yang memuat:
mempunyai unsur:  syarat-syarat kerja;
 pekerjaan;  hak;
 upah;  kewajiban para pihak.
 perintah. *Sumber: UU 13/2003 Pasal 51

*Sumber: UU 13/2003 Pasal 50

3
Status Hubungan Kerja

SYARAT PERJANJIAN KERJA KLAUSUL PERJANJIAN KERJA JENIS PERJANJIAN KERJA

 kesepakatan kedua belah  nama, alamat Perusahaan, &  PERJANJIAN KERJA WAKTU
pihak; jenis usaha; TIDAK TERTENTU
 kemampuan para pihak  nama, jenis kelamin, umur, & (PKWTT) / KARYAWAN
menurut hukum untuk alamat pekerja; TETAP
membuat perjanjian;  jabatan / jenis pekerjaan;
 adanya pekerjaan yang  tempat pekerjaan;  PERJANJIAN KERJA WAKTU
diperjanjikan;  besarnya upah & cara TERTENTU (PKWT) /
 pekerjaan yang diperjanjikan pembayarannya; KARYAWAN KONTRAK
tidak bertentangan dengan  syarat, hak, & kewajiban;
ketertiban umum, kesusilaan,  jangka waktu perjanjian;  ALIH DAYA /
dan UU.  tempat & tanggal perjanjian; OUTSOURCING
 tanda tangan para pihak.

NOTE:
 ketentuan dalam perjanjian kerja (upah & syarat kerja) tidak boleh bertentangan dengan PKB dan UU;
 perjanjian sekurang-kurangnya dibuat dua rangkap dengan kekuatan hukum yang sama;
 perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali/diubah, kecuali atas persetujuan para pihak.
4
Sumber: UU 13/2003 Pasal 54 ayat (2)
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
dan Alih Daya (Outsourcing)
PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU
ALIH DAYA / OUTSOURCING
(PKWTT) / KARYAWAN TETAP
 PKWTT dapat mensyaratkan masa percobaan  Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada
paling lama 3 (tiga) bulan; Perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan
Sumber: UU 13/2003 Pasal 60 yang dibuat secara tertulis;
 Terdapat beberapa jalur penerimaan karyawan  Syarat-syarat penyerahan pekerjaan:
tetap (PKWTT) di PT KS, yaitu:  terpisah dari kegiatan utama;
 Apprentice / Pemagangan (VT)  dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari
 Management Trainee (MT) pemberi pekerjaan;
 Karyawan kontrak (PKWT)  merupakan kegiatan penunjang;
 tidak menghambat proses produksi secara langsung.
 Aktivitas rekrutmen calon karyawan meliputi:  Hubungan kerja diatur dalam perjanjian kerja tertulis antara
PERMINTAAN PENYUSUNAN WAJIB LAPOR
Perusahaan alih daya dan pekerja yang dipekerjakan
Start TENAGA KERJA PROGRAM LOWONGAN Sumber: UU 13/2003 Pasal 56
(PTK) REKRUTMEN (WLL)

PENGADAAN TAHAPAN PENERIMAAN PELAKSANAAN


KONSULTAN REKRUTMEN CALON PROGRAM MT /
KARYAWAN VT
NOTE:
 PP 35/2021 memfokuskan pada perlindungan pekerja dalam konteks
PENGANGKATAN
hubungan kerja (bukan hubungan bisnis antara Perusahaan pemberi
Selesai
KARYAWAN
pekerjaan dengan Perusahaan alih daya).
Sumber:  Jenis pekerjaan yang bisa dialih dayakan tergantung pada kebutuhan
• WI Rekrumen No:PER/3/PO/013 sektor.
• SK No:79/DU-KS/Kpts/2018 (Program Pemagangan)
• SK No:08/DU-KS/Kpts/2018 (Program MT) 5
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Menurut UU 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pekerjaan menurut jenis & sifat  PKWT tidak dapat diadakan untuk  Pengakhiran perjanjian PKWT
atau kegiatan pekerjaannya akan pekerjaan yang bersifat tetap; oleh salah satu pihak sebelum
selesai dalam waktu tertentu berakhirnya jangka waktu
 PKWT dapat diperpanjang atau perjanjian, maka pihak yang
 pekerjaan yang sekali selesai atau
diperbaharui; mengkahiri hubungan kerja
yang sementara sifatnya;
diwajibkan membayar ganti
 PKWT atas dasar jangka waktu dapat rugi kepada pihak lainnya
 pekerjaan yang selesai tidak terlalu
diadakan paling lama 2 (dua) tahun & sebesar upah sampai batas
lama & paling lama 5 (Lima) tahun;
dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk waktu berakhirnya perjanjian
jangka waktu paling lama 1 (satu) PKWT.
 pekerjaan yang bersifat musiman;
tahun; Sumber: UU 13/2003 Pasal 62

 pekerjaan yang berhubungan dengan


 Perpanjangan PKWT diberitahukan
produk baru, kegiatan baru, atau
maksimal 7 (tujuh) hari sebelum
produk tambahan yang masih dalam
PKWT berakhir;
percobaan atau penjajakan.
Sumber: UU 13/2003 Pasal 59
 Pembaruan PKWT dapat diadakan
setelah melebihi masa tenggang waktu
30 (tiga puluh) hari berakhirnya PKWT
yang lama, pembaruan hanya boleh
dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama
2 (dua) tahun. 6
Sumber: UU 13/2003 Pasal 59
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Amanat UU 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Yang Diatur
Dalam PP 35 Tahun 2021
 Terdapat pemisahan yang jelas antara pekerjaan- II. PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan
pekerjaan yang dikategorikan sebagai PKWT tertentu, yaitu:
berdasarkan jangka waktu dan selesainya  pekerjaan yang sekali selesai; atau
pekerjaan tertentu, sbb:  pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya
I. PKWT berdasarkan jangka waktu, yaitu: dalam waktu yang tidak terlalu lama.
 pekerjaan yang sementara sifatnya;
 pekerjaan yang bersifat musiman (tergantung IV. PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan
musim/cuaca/kondisi tertentu sebagai tertentu, dapat diperpanjang jangka waktunya
pekerjaan tambahan); apabila PKWT tersebut menetapkan jangka waktu
 pekerjaan yang berhubungan dengan produk dan jangka waktu tersebut telah berakhir namun
baru, kegiatan baru, atau produk tambahan pekerjaan yang diperjanjikan belum selesai.
yang masih dalam percobaan atau penjajakan. Perpanjangan jangka waktu tersebut sampai
dengan selesainya pekerjaan yang diperjanjikan.
II. PKWT berdasarkan jangka waktu dilaksanakan
paling lama 5 (lima) tahun;

Sumber:
- UU 11/2020 7
- PP 35/2021
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Amanat UU 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Yang Diatur
Dalam PP 35 Tahun 2021
V. PKWT selain jenis dan sifat pekerjaan pada poin I & III, dapat
dilaksanakan pada pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat atau
kegiatannya bersifat tidak tetap.

 Pemberian uang kompensasi berakhirnya PKWT merupakan wujud


kesamaan hak atas perlindungan dalam hal hubungan kerja
berakhir antara pekerjaan PKWT dan pekerja PKWTT.
 diberikan saat berakhirnya perjanjian;
 diberikan untuk MK paling sedikit 1 (satu) bulan;
 PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan, maka uang kompensasi
PKWT dihitung sampai dengan saat selesainya pekerjaan;
 Uang kompensasi PKWT juga berlaku untuk usaha mikro dan kecil;
 Uang kompensasi PKWT tidak berlaku bagi TKA.

Sumber:
- UU 11/2020 8
- PP 35/2021
Hubungan Industrial
Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku
dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Sumber: UU 13/2003 Pasal 1

PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SARANA PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

 Pemerintah berperan dalam menetapkan  Serikat Pekerja;


kebijakan, memberikan pelayanan, pelaksana  Organisasi pengusaha;
pengawasan, melakukan penindakan.  Lembaga kerjasama bipartit;
 Lembaga kerjasama tripartit;
 Pekerja dan Serikat Pekerja berperan  Peraturan Perusahaan;
menjalankan pekerjaan, menjaga ketertiban,  Perjanjian Kerja Bersama;
menyalurkan aspirasi, memajukan Perusahaan,  Peraturan UU ketenagakerjaan;
memperjuangkan kesejahteraan anggota.  Lembaga perselisihan hubungan industrial.

 Pengusaha berperan menciptakan kemitraan,


mengembangkan usaha, memperluas lapangan
kerja, memberikan kesejahteraan pekerja
Sumber: UU 13/2003 Pasal 102
9
Serikat Pekerja
Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di Perusahaan maupun di luar
Perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela
serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
*Sumber: UU 21/2000 Pasal 1 & uu 13/2003 Pasal 1

ASAS SERIKAT PEKERJA SIFAT SERIKAT PEKERJA


 ASAS  SIFAT
 Serikat pekerja menerima Pancasila sebagai dasar  bebas  tidak dibawah pengaruh atau tekanan
negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi NKRI; dari pihak lain;
 Serikat pekerja mempunyai asas yang tidak  terbuka  dalam memperjuangkan
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. kepentingan pekerja tidak membedakan aliran
politik;
 mandiri  tidak dikendalikan oleh pihak lain;
 demokratis  dalam pembentukan organisasi,
pemilihan pengurus dilakukan secara
demokratis;
 bertanggung jawab  dalam mencapai tujuan
dan melaksanakan hak dan kewajiban harus
bertanggung jawab kepada anggota, masyarakat,
dan negara.

10
Serikat Pekerja

TUJUAN SERIKAT PEKERJA

 Serikat pekerja bertujuan memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, dan meningkatkan

kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarganya dengan menjalankan fungsi yaitu:

 sebagai pihak pembuat PKB dan penyelesaian perselisihan industrial;

 sebagai wakil pekerja dalam lembaga kerja sama bidang ketenagakerjaan sesuai tingkatannya;

 sebagai sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan;

 sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggota;

 sebagai perencana, pelaksana, dan penanggung jawab pemogokan pekerja;

 sebagai wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di Perusahaan.

11
Perjanjian Kerja Bersama
Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat
pekerja yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan
pengusaha atau beberapa pengusaha yang memuat: syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua
belah pihak.
*Sumber: UU 13/2003 Pasal 116

KARAKTERISTIK PERJANJIAN KERJA BERSAMA MASA BERLAKU PERJANJIAN KERJA BERSAMA

 penyusunan PKB dibuat secara  masa berlaku PKB paling lama 2 (dua)
musyawarah; tahun;
 dibuat secara tertulis dengan huruf latin  PKB dapat diperpanjang paling lama 1
dan menggunakan Bahasa Indonesia, jika (satu) tahun berdasarkan kesepakatan
dibuat tidak dalam Bahasa Indonesia maka antara Serikat Pekerja & Pengusaha;
harus diterjemahkan;  Perundingan PKB berikutnya dapat dimulai
 dalam 1 (satu) Perusahaan hanya dapat paling cepat 3 (tiga) bulan sebelum
dibuat 1 (satu) PKB yang berlaku bagi berakhirnya PKB yang sedang berlaku;
seluruh pekerja;  jika perundingan PKB tidak mencapai
 perundingan PKB diwakili oleh Serikat kesepakatan, maka PKB tetap berlaku untuk
Pekerja dengan Pengusaha; paling lama 1 (satu) tahun.

12
Perjanjian Kerja Bersama

ISI PERJANJIAN KERJA BERSAMA HISTORY PKB DI PT KS

 hak dan kewajiban pengusaha;  PKB periode 1999 – 2001


 hak dan kewajiban serikat pekerja  PKB periode 2002 – 2004
dan pekerja;  PKB periode 2006 – 2008
 jangka waktu dan tanggal mulai  PKB periode 2010 – 2012
berlakunya PKB;  PKB periode 2013 – 2015
 tanda tangan para pihak pembuat  PKB periode 2016 – 2018
PKB;  PKB periode 2021 – 2023 (perpanjangan)
 tidak boleh bertentangan dengan UU;
 addendum PKB merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari PKB;

13
Perselisihan Hubungan Industrial
Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan
pertentangan antara pengusaha dengan pekerja atau serikat pekerja karena adanya perselisihan
antara lain:

1. Perselisihan Hak adalah perselisihan yang 3. Perselisihan Pemutusan Hubungan


timbul karena tidak terpenuhinya hak, Kerja adalah perselisihan yang timbul
akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau karena tidak adanya kesesuaian pendapat
penafsiran terhadap ketentuan peraturan mengenai pengakhiran hubungan kerja
perundang-undangan, perjanjian kerja, atau yang dilakukan oleh salah satu pihak.
PKB.
4. Perselisihan antar serikat pekerja
2. Perselisihan Kepentingan adalah
adalah perselisihan karena tidak adanya
perselisihan yang timbul dalam hubungan
persesuaian paham mengenai
kerja karena tidak adanya kesesuaian
keanggotaan, pelaksanaan hak, dan
pendapat mengenai pembuatan, dan/atau
kewajiban keserikatpekerjaan.
perubahan syarat-syarat kerja yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja atau PKB.
*Sumber: UU 02/2004 Pasal 1

14
Flow Proses Pedoman Penetapan Sanksi
Pelanggaran Disiplin & Mekanisme Pemberian Sanksi
Minimal Foreman
Mekanisme Teguran Lisan:
TEGURAN LISAN  Diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran ringan;
PELANGGARAN
DISIPLIN  Masa berlaku selama 2 (dua) bulan;

Mekanisme Peringatan Tertulis:


a. Peringatan Tertulis I:
PERINGATAN /
PEMBERITAHUAN OLEH  Melakukan pelanggaran ringan dalam jangka waktu berlakunya teguran lisan;
PIMPINAN & KRITERIA Minimal Superintendent  Melakukan pelanggaran ringan dan telah mendapat teguran lisan sebanyak 2X dalam jangka waktu 6
PELANGGARAN bulan dan belum pernah mendapat PT I;
PERINGATAN
TERTULIS I  Potongan insentif 25%.
b. Peringatan Tertulis II:
PERINGATAN  Melakukan pelanggaran ringan dalam jangka waktu berlakunya PT I;
TINDAKAN DISIPLIN TERTULIS II  Melakukan pelanggaran ringan dan telah mendapat PT I sebanyak 2X dalam jangka waktu 2 tahun;
 Potongan insentif 50%.
PERINGATAN c. Peringatan Tertulis III:
TERTULIS III  Melakukan pelanggaran ringan dalam jangka waktu berlakunya PT II;
 Melakukan pelanggaran ringan dan telah mendapat PT II sebanyak 2X dalam jangka waktu 3 tahun;
 Melakukan pelanggaran yang dapat dikenakan PHK sesuai Pasal 86 ayat (2) huruf b;
BERAT RINGANNYA  Melakukan mangkir sesuai Pasal 105 ayat (3) PKB;
AKIBAT & TAHAPAN  Potonga insentif 100%.
Direktur SDM
Mekanisme Demosi:
DEMOSI
 Diberikan untuk karyawan yang telah melakukan perbuatan kesalahan berat yang diancam PHK;
 Penurunan satu tingkat jabatan (gol A s.d E) atau pengurangan tunjangan (gol F);

PHK  PHK karena pelanggaran ringan dalam masa berlakunya PT III;


 PHK karena melakukan pelanggaran berat;
 PHK karena mangkir kerja;
 PHK karena tindak pidana.

Sumber: PKB 2016-2018 Pasal 87 15


Pelanggaran Disiplin
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbutan Karyawan yang melanggar tata tertib kerja, larangan
bagi karyawan, dan peraturan/kebijakan yang berlaku di Perusahaan, baik di dalam maupun diluar kerja.

PELANGGARAN RINGAN
 Terlambat masuk atau pulang kerja lebih  Tidak menggunakan pakaian kerja dan
awal; tanda pengenal;
 Meninggalkan tempat kerjanya tanpa ijin  Tidak menggunakan alat perlengkapan kerja
Pimpinan; dan/atau alat pelindung diri;
 Tidur pada jam kerja;  Tidak menjaga kebersihan dan ketertiban
 Mangkir kerja : area kerja;
 Mangkir 2 (dua) hari kerja berturut-  Tidak melaporkan tentang perubahan data
turut. kekaryawanan;
 Mangkir lebih dari 2 (dua) hari kerja  Menggunakan fasilitas dan/atau aset
tidak berturut-turut dalam kurun waktu Perusahaan tidak sesuai dengan prosedur
30 (tiga puluh) hari kalender terhitung yang berlaku;
sejak mangkir hari pertama.  Menjalankan tugas dan pekerjaan tidak
 Tidak melaksanakan tugas pekerjaan baik sesuai prosedur yang berlaku.
yang rutin maupun atas penugasan
tententu;

16
Sumber: PKB 2016-2018 Pasal 86
Pelanggaran Disiplin

PELANGGARAN YANG DAPAT DIKENAKAN PHK


 Menitipkan pencatatan;  Melakukan perbuatan asusila;
 Menghambat proses pemeriksaan;  Karyawan yang menjadi pengurus partai politik;
 Melanggar larangan yang ditentukan oleh Perusahaan  Mencetak, memperbanyak dan menyebarkan
di tempat kerja yang berbahaya dan berisiko tinggi; gambar, suara, tulisan dan atau konten lainnya;
 Bekerja dan/atau terikat hubungan kerja dengan  Mencari sumbangan dan/atau dana atas nama
pihak lain yang mengganggu pekerjaannya di Perusahaan tanpa ijin Perusahaan;
Perusahaan;  Berjudi dan/atau mabuk;
 Melaksanakan perkawinan dan/atau perceraian yang  Membawa bahan peledak;
bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor  Menyalahgunakan wewenang/ jabatan dan/atau
10 Tahun 1983; melakukan tindakan manipulasi;
 Karyawan dan/atau Keluarganya melakukan usaha;  Meminjamkan dan/ atau memindah tangankan
 Karyawan dan/atau Keluarganya menyalahgunakan barang dan/atau uang milik Perusahaan;
kartu berobat dan fasilitas kesehatan;  Menerima pemberian / gratifikasi;
 Melakukan sesuatu yang menciptakan  Melakukan korupsi;
ketidakharmonisan hubungan kerja;  Membocorkan rahasia Perusahaan.

17
Sumber: PKB 2016-2018 Pasal 86
Lembaga Kerjasama Bipartit

Lembaga Kerjasama Bipartit


adalah forum komunikasi dan
konsultasi hal-hal yang berkaitan
dengan hubungan industrial di
Perusahaan.

18
Mekanisme Bipartit

Mekanisme Bipartit adalah penyelesaian


perselisihan hubungan industrial antara
karyawan dan pimpinan karena adanya
pelanggaran disiplin dan tata tertib kerja.

19
Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha.
Sumber: UU 13/2003 Pasal 1

PRINSIP – PRINSIP PHK JENIS – JENIS PHK SESUAI PKB


 Pengusaha, pekerja, serikat pekerja, dan pemerintah a. PHK karena karyawan meninggal dunia;
dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan b. PHK karena karyawan sakit berkepanjangan atau cacat;
terjadi PHK; c. PHK karena mengundurkan diri;
d. PHK karena mangkir kerja;
 Dalam segala upaya telah dilakukan, tetapi PHK tidak e. PHK karena mencapai usia pensiun normal;
dapat dihindari, maka maksud PHK wajib dirundingkan f. PHK karena diangkat sebagai anggota Direksi;
oleh pengusaha dan serikat pekerja; g. PHK karena karyawan melakukan pelanggaran ringan
dalam masa berlakunya PT III;
 Dalam hal perundingan tidak menghasilkan h. PHK karena karyawan melakukan pelanggaran yang
persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan dapat dikenakan PHK sesuai Pasal 86 ayat (2) huruf b;
hubungan kerja dengan pekerja setelah memperoleh i. PHK karena perubahan status, kepemilikan, dan
penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan pemindahan lokasi Perusahaan;
hubungan industrial. j. PHK karena rasionalisasi.
Sumber: UU 13/2003 Pasal 151 Sumber: PKB 2016-2018 Pasal 97

20
Besaran Kompensasi PHK
UANG PENGHARGAAN MASA KERJA (UPMK)
MASA KERJA UU 13/2003
UU 11/2020 (CIPTA KERJA) PKB 2021 - 2023
(KETENAGAKERJAAN)
3 tahun ≥ MK < 6 tahun 2 bulan upah 2 bulan upah 2 bulan upah
6 tahun ≥ MK < 9 tahun 3 bulan upah 3 bulan upah 3 bulan upah
9 tahun ≥ MK < 12 tahun 4 bulan upah 4 bulan upah 4 bulan upah
12 tahun ≥ MK < 15 tahun 5 bulan upah 5 bulan upah 5 bulan upah
15 tahun ≥ MK < 18 tahun 6 bulan upah 6 bulan upah 6 bulan upah
18 tahun ≥ MK < 21 tahun 7 bulan upah 7 bulan upah 7 bulan upah
21 tahun ≥ MK < 24 tahun 8 bulan upah 8 bulan upah 8 bulan upah
24 tahun ≥ MK 10 bulan upah 10 bulan upah -
24 tahun ≥ MK < 31 tahun - - 10 bulan upah
31 tahun ≥ MK - - 12 bulan upah

UANG PENGGANTIAN HAK KOMPONEN UPAH


 Sisa cuti yang belum diambil;  upah pokok;
 Penggantian Hak sisa hari hak cuti tahunan :  tunjangan perumahan;
= sisa hari cuti tahunan x Upah Pokok terakhir.  harga catu pakaian dan catu sepatu.
22
 Penggantian Hak sisa hari hak cuti besar:
= sisa hari cuti besar x Upah Pokok terakhir.
22
 Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan
ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari UPMK;

21
Komponen Besaran Kompensasi PHK Sesuai PKB
PHK KARENA MENINGGAL DUNIA PHK KARENA PERUBAHAN STATUS / KEPEMILIKAN

 Upah pokok dan tunjangan pada bulan berjalan;  Uang pesangon, UPMK, dan UPMK yang
 Upah pokok dan tunjangan transport selama 3 besarannya dimusyawarahkan Perusahaan dan
(tiga) bulan; SKKS.
 Upah pokok XIII secara penuh;
 Kenaikan upah pokok 5% X upah pokok terakhir;
PHK KARENA MENGUNDURKAN DIRI
 Uang sesuai Pasal 166 UU 13/2003;  UPH ;
 UPH.  UPMK.

PHK KARENA PELANGGARAN PHK MENCAPAI USIA PENSIUN NORMAL


 UPH sebesar ½ x;  Kenaikan upah pokok secara otomatis sebesar
 UPMK. 5% (lima perseratus) X upah pokok terakhir
sebagai dasar perhitungan Ha Purna Tugas;
PHK KARENA MENJADI DIREKSI  Penghargaan Purna Tugas (1 X UPMK) dan UPH;
 Kompensasi penghapusan Program MPP 4 X
 Diberhentikan sebagai golongan jabatan, grade, upah bulan terakhir;
dan skala upah tertinggi diPerusahaan;  UPMK dan UPH;
 15 X upah terakhir;
 UPH dan UPMK. 22
Pengupahan Sesuai Perjanjian Kerja Bersama
 Upah pokok ditetapkan berdasarkan Sistem Grade (Hay Methode).
 Perubahan struktur upah pokok dan garis pola upah pokok didasarkan pada hasil survey pasar dan kemampuan keuangan Perusahaan.
 Program Pensiun & Program Kesejahteraan:
IURAN KARYAWAN IURAN Perusahaan IURAN KARYAWAN IURAN Perusahaan
Jaminan Kec. Kerja (JKK) - 0,9% Jaminan Kec. Kerja (JKK) Program Pensiun Manfaat 5% 18,12% Program Pensiun Manfaat
Pasti (PPMP) Pasti (PPMP)

Jaminan Kematian (JKM) - 0,3% Jaminan Kematian (JKM) Dasar Hukum: SK Direksi No.22/PD-KS/Kpts/1981 tanggal 31 Maret 1981
Tanggal Berlaku Program: 1981
Jumlah Peserta Program PPMP: 1899 Karyawan
Jaminan Hari Tua (JHT) 2% 3,7% Jaminan Hari Tua (JHT)
Dasar Hukum: IURAN KARYAWAN IURAN Perusahaan
1. UU No.24 Tahun 2011 tentang BPJS
2. PP No. 44 tahun 2015  JKM & JKK Program Pensiun Iuran Pasti 5% 15% Program Pensiun Iuran
3. PP No. 46 tahun 2015  JHT (PPIP) Pasti (PPIP)
Tanggal Berlaku Program : 01 Januari 2014 Dasar Hukum: SK No:8/C/DU-KS/Kpts/2004
Jaminan Pensiun (JP) 1% 2% Jaminan Pensiun (JP) Tanggal Berlaku Program: 18 Februari 2004

Dasar Hukum:
IURAN KARYAWAN IURAN Perusahaan
1. Pasal 41 ayat (8) & Pasal 42 ayat (2) UU Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. PP No. 45 tahun 2015 tentang Penyelenggara Program Jaminan Pensiun Tabungan Kesej. Karyawan 1,5% 1% Tabungan Kesej.
tanggal 30 Juni 2015. Karyawan
Tanggal Berlaku Program: Mei 2016
Jumlah Peserta Program JP BPJS-TK: Seluruh Karyawan Dasar Hukum: SK Direksi No.2/C/DU-KS/Kpts/2000 tanggal 31 Januari 2000
Tanggal Berlaku Program: 2000
IURAN KARYAWAN IURAN Perusahaan
Upah Penghargaan Masa Sesuai masa Upah Penghargaan Masa Kerja JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN (JPK)
Kerja (UPMK) kerja kary. (UPMK) Ditanggung Perusahaan Sepenuhnya* (Add Cost)
Dasar Hukum: UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

PROKESPEN
IURAN KARYAWAN 2% 3% IURAN Perusahaan
Iuran Normal Thn 2019: Rp. Rp. 846.181,- (Naik 5%/thn)
**Ditanggung Perusahaan Sepenuhnya 23
Kenaikan Gaji Sesuai Perjanjian Kerja Bersama
 Kenaikan upah pokok karena penilaian kinerja;
 Kenaikan upah pokok karena COLA:
 Besarnya didasarkan atas nilai Inflasi Banten tahun sebelumnya.
 Total kenaikan Upah Pokok COLA dan Merit mempertimbangkan nilai Pasar (Survey Hay) dan kenaikan UMK.
 Dalam hal total kenaikan Upah Pokok (COLA dan rata-rata Merit ) lebih rendah dari Survey Pasar dan kenaikan UMK maka
total kenaikan Upah Pokok adalah UMK ditambah dengan kesepakatan selisih dari UMK dengan rata-rata survey pasar +
UMK.
 Kenaikan upah pokok karena kinerja Perusahaan.

PERHITUNGAN KENAIKAN UPAH POKOK KARENA PROMOSI

 Apabila upah pokok karyawan lebih kecil dari minimal  Apabila karyawan mempunyai upah pokok didalam
skala upah pokok jabatan baru, maka kenaikan upah interval skala upah pokok jabatan baru diberikan
pokoknya diatur sebagai berikut: kenaikan upah pokok 3% dan sebesar-besarnya
 apabila selisih upah pokok dimaksud ≤3%, maka menjadi skala upah pokok jabatan baru;
upah pokok karyawan dinaikkan 3%;
 apabila selisih upah pokok dimaksud >3% s.d ≤15%,  Apabila karyawan mempunyai upah pokok sama
maka upah pokok karyawan dinaikkan menjadi dengan atau lebih besar dari maksimal skala gaji
minimal skala gaji jabatan baru; jabatan baru, maka tidak diberikan kenaikan.
 apabila selisih upah pokok dimaksud >15%, maka
upah pokok karyawan dinaikkan 15%;

24
Kenaikan Gaji Sesuai Perjanjian Kerja Bersama

PERHITUNGAN KENAIKAN UPAH POKOK KARENA MUTASI

 Apabila selisih upah pokok dengan minimal skala gaji ≤15%, maka upah pokok karyawan dinaikkan menjadi
minimal skala upah pokok jabatan baru;
 Apabila selisih upah pokok dengan minimal skala upah pokok >15%, maka upah pokok karyawan diberikan
kenaikan upah pokok 15%.

NOTE:
 Apabila upah pokok terakhir karyawan setelah mendapat
kenaikan upah pokok karena promosi, mutasi dan kenaikan-
kenaikan lainnya masih lebih kecil dari minimal skala upah
pokok, maka upah pokoknya akan dinaikkan ke minimal skala
upah baru setelah 6 (enam) bulan.

25
This presentation has been prepared specifically by Krakatau Steel. The content of this presentation may not be used, duplicated or transmitted in any form without the written
consent from Krakatau Steel. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai