Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

(202310200035)
“Konsep Nilai dan Moral”

DOSEN PENGAMPU :
Asra Ilal Khairi, S.Pd. M.Pd.
Dr.Jupriani. S.Sn., M.Sn.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 :
1. Alyssa Khoirunnisa S (20020031)
2. Rahmadeni (20020021)

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


DEPARTEMEN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehungga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Konsep
Nilai dan Moral” tepat pada waktunya
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar di Universitas Negri Padang.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan maupun materi pembahasan. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan penulis sendiri. Maka dari itu penulis mengharapkan adanya
keritik dan saran yang membagun dari pembaca dan semua pihak.
Penulis juga berharap semoga penulisan makalah ini, dapat bermanfaat bagi penulis
maupun semua pihak, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Sekian
Wassalamualaikum Wr.Wb

PADANG, 18 september 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….………II
BAB I.PENDAHULUAN……………………………………………………………….……1
BAB II.PEMBAHASAN……………………………………………………………….….…2
BAB III.PENUTUP…………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…………10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang:
Latar belakang makalah ini membahas tentang konsep nilai dan moral, yang
merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Nilai dan moral adalah suatu
sistem yang membimbing perilaku manusia, membentuk karakter, dan mempengaruhi
interaksi sosial. Nilai adalah keyakinan atau prinsip tentang apa yang dianggap baik
atau benar, sementara moral adalah aplikasi dari nilai-nilai ini dalam tindakan nyata
dan keputusan. Pemahaman mendalam tentang konsep ini penting untuk membentuk
masyarakat yang lebih baik dan harmonis.

B. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep nilai dan moral dapat didefinisikan dan dipahami secara
mendalam?
2. Apa peran nilai dan moral dalam membimbing perilaku manusia dan membentuk
karakter?
3. Bagaimana nilai dan moral mempengaruhi interaksi sosial dan hubungan
antarindividu?
4. Bagaimana pengaruh budaya, agama, dan konteks sosial terhadap pemahaman dan
implementasi nilai dan moral?
5. Bagaimana kita dapat mengembangkan kesadaran diri terhadap nilai-nilai pribadi
dan mempraktikkan moralitas dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Makalah:
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep nilai dan moral,
termasuk definisi, asal-usul, dan evolusi pemikiran terkait.
2. Menggali peran nilai dan moral dalam membentuk perilaku manusia, karakter, dan
masyarakat.
3. Menganalisis pengaruh nilai dan moral dalam interaksi sosial, kehidupan
bermasyarakat, dan hubungan antarindividu.
4. Memahami bagaimana budaya, agama, dan konteks sosial mempengaruhi persepsi
dan implementasi nilai dan moral.
5. Mendorong pembaca untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap nilai-nilai
pribadi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan
masyarakat yang lebih etis dan harmonis.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NILAI DAN MORAL


Secara Umum, pengertian nilai dan moral dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai:
Nilai adalah keyakinan, prinsip, atau standar yang dianggap penting atau
diinginkan oleh individu, kelompok, atau masyarakat. Nilai mencerminkan
keyakinan tentang apa yang benar, baik, dan penting dalam kehidupan. Nilai-nilai
membentuk dasar perilaku, pandangan hidup, dan pilihan yang diambil oleh
seseorang. Nilai dapat bersifat individu, sosial, atau budaya, dan bisa berubah
seiring waktu dan pengalaman.

2. Moral:
Moral adalah konsep yang mengacu pada prinsip-prinsip atau standar
perilaku yang mengatur tindakan manusia berdasarkan perbedaan antara yang
benar dan yang salah. Moralitas berkaitan dengan nilai-nilai yang terkait dengan
etika dan keadilan, serta norma-norma yang membimbing tindakan manusia dalam
interaksi sosial. Moral juga melibatkan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan
orang lain serta mempengaruhi keputusan etis.
Kemudian,pengertian Nilai dan Moral dari para ahli dijelaskan sebagai
berikut :
1. Darji Darmodiharjo
Menurut Darji Darmodiharjo (1996), nilai adalah kualitas atau keadaan
sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, baik lahir maupun batin.
2. Frans Magnis Suseno
Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai Pribadi
maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara (Frans Magnis Suseno,
1998)
3. Soelaeman Soemardi:
Menurut Soelaeman Soemardi, seorang filsuf Indonesia, nilai adalah suatu
kepercayaan atau pandangan tentang apa yang benar atau baik, yang menjadi
dasar bagi tindakan manusia.
4. Hasan Langgulung:
Hasan Langgulung, seorang ahli etika dan filsafat Indonesia,
mendefinisikan nilai sebagai prinsip-prinsip atau standar yang dianggap benar

v
dan baik oleh individu atau kelompok, yang membimbing tindakan dan
pengambilan keputusan.

5. Mulyadhi Kartanegara:
Menurut Mulyadhi Kartanegara, seorang ahli sosiologi Indonesia, nilai
adalah keyakinan yang dipegang oleh individu atau kelompok masyarakat
tentang apa yang dianggap baik dan penting dalam kehidupan.

B. CIRI-CIRI NILAI DAN MORAL


Ciri-ciri Nilai :
1. Biasanya terbentuk dari proses interaksi sosial di masyarakat.
2. Setiap anggota kelompok biasanya memiliki perbedaan nilai-nilai sosial.
3. Dampaknya berbeda-beda terhadap tindakan yang dilakukannya.
4. Nilai sosial mempengaruhi kepribadian individu dalam bermasyarakat.

Ciri-ciri Nilai Moral menurut Bertens K :

1. Terkait tanggung jawab

Nilai moral berkaitan dengan individu manusia, terutama yang bertanggung


jawab dalam keputusan dan tindakan. Nilai moral dapat menentukan kesalahan
atau ketidakbersalahannya seseorang, karena dia memiliki tanggung jawab atas
tindakan dan keputusannya.

2. Terkait hati nurani

Salah satu ciri khas nilai moral adalah nilai-nilai yang dapat memunculkan
suara hati nurani seseorang. Baik itu menyalahkan orang karena meremehkan atau
menentang nilai-nilai moral atau memuji seseorang karena mewujudkan nilai-nilai
moral.

3. Memiliki kewajiban yang mutlak

Nilai moral memiliki kewajiban yang mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki nilai estetika, maka dia mungkin hanya
menghargai lukisan yang bagus, sedangkan orang lain mungkin tidak menghargai
lukisan tersebut. Namun, dalam nilai moral, seseorang harus mengakui dan
merealisasikannya. Kewajiban yang mutlak melekat pada nilai moral, karena
nilai-nilai ini berlaku bagi manusia sebagai manusia.

C. Jenis Nilai dan Moral

Jenis-jenis Nilai adalah sebagai berikut :

vi
1. Nilai Material:
Nilai material berkaitan dengan benda atau hal-hal yang bersifat fisik
dan dapat diukur dengan keberadaannya. Nilai material sering terkait dengan
kekayaan, harta, properti, uang, barang-barang konsumsi, dan segala sesuatu
yang dapat memiliki nilai moneter atau fisik yang dapat diestimasi.

2. Nilai Vital:
Nilai vital mencakup hal-hal yang terkait dengan kebutuhan pokok
manusia untuk bertahan hidup, seperti makanan, minuman, pakaian, tempat
tinggal, kesehatan, pendidikan, dan akses ke layanan dasar. Nilai-nilai ini
sangat mendasar dan penting bagi kehidupan sehari-hari dan perkembangan
individu.

3. Nilai Kerohanian:
Nilai kerohanian adalah nilai-nilai yang bersifat abstrak dan
berhubungan dengan dimensi spiritual atau batiniah kehidupan manusia. Nilai
kerohanian ini membimbing individu dalam mencari makna hidup dan
mengembangkan hubungan dengan sesuatu yang lebih besar daripada diri
sendiri.

a. Nilai Kebenaran:
Nilai kebenaran adalah nilai yang terkait dengan mencari dan
mempertahankan kebenaran atau kebenaran dalam pikiran, perkataan, dan
tindakan. Ini melibatkan integritas, kejujuran, dan konsistensi antara
keyakinan dan realitas.
b. Nilai Keindahan:
Nilai keindahan berkaitan dengan apresiasi terhadap keindahan dan
estetika dalam berbagai bentuk seni, musik, alam, atau karya manusia. Ini
mencakup persepsi dan apresiasi terhadap harmoni, simetri, bentuk, warna,
dan aspek estetika lainnya.
c. Nilai Kebaikan atau Moral:
Nilai kebaikan atau moral adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan
perilaku manusia yang dianggap baik, benar, dan etis. Ini termasuk nilai-nilai
seperti altruisme, empati, keadilan, tenggang rasa, dan sikap positif terhadap
orang lain.
d. Nilai Religius:
Nilai religius melibatkan aspek spiritualitas dan keyakinan terkait
dengan agama atau kepercayaan tertentu. Ini mencakup nilai-nilai moral, etika,
kebijaksanaan, dan hubungan dengan Tuhan atau kekuatan spiritual.
Jenis-jenis Moral antara lain sebagai berikut :
1. Moral Ketuhanan:
Konsep ini erat kaitannya dengan ajaran agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan atau kekuatan spiritual. Ahli teologi dan filosof keagamaan seperti Thomas

vii
Aquinas, Al-Ghazali, dan Immanuel Kant telah memberikan kontribusi signifikan
terhadap pemahaman moral dalam konteks agama.

2. Moral Ideologi dan Filsafat:


Pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti Karl Marx (ideologi Marxis), John
Stuart Mill (utilitarianisme), Immanuel Kant (deontologi), dan Friedrich Nietzsche
(nihilisme) mempengaruhi pemahaman tentang moral dalam konteks ideologi dan
filsafat.
3. Moral Etika dan Kesusilaan:
Ahli etika dan filosof seperti Aristotle (etika Aristotelian), Immanuel Kant
(etika kantian), John Stuart Mill (etika utilitarian), dan banyak lainnya telah
berkontribusi dalam memahami etika dan kesusilaan.
4. Moral Disiplin dan Hukum:
Konsep moral terkait dengan disiplin dan hukum berkaitan dengan norma-
norma sosial dan hukum. Pemikiran dari ahli hukum dan sosiologi seperti Emile
Durkheim, Max Weber, dan John Rawls dapat memberikan wawasan tentang
moralitas dalam konteks sosial dan hukum.

D. FUNGSI NILAI DAN MORAL

Fungsi Nilai :

1. Mengarahkan Tingkah Laku Masyarakat agar Lebih Sesuai dengan Nilai-nilai


yang Berlaku:
Nilai-nilai memainkan peran penting dalam membimbing perilaku dan
tindakan masyarakat. Nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat
mempengaruhi norma-norma sosial, etika, dan moral yang membentuk cara
masyarakat berinteraksi dan berperilaku. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai panduan
untuk menilai apakah suatu perilaku atau tindakan sesuai atau tidak sesuai dengan
norma yang diakui. Misalnya, nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan toleransi
dapat membimbing perilaku masyarakat dalam menjalin hubungan yang sehat dan
harmonis.

2. Sebagai Petunjuk bagi Masyarakat dalam Melakukan Tindakan dan Berpikir:


Nilai-nilai memberikan arahan dan pedoman bagi masyarakat dalam
mengambil keputusan, melakukan tindakan, dan membentuk pikiran. Nilai-nilai
ini membantu individu dan kelompok dalam menentukan prioritas, memilih
tujuan, dan mengambil keputusan etis. Misalnya, nilai-nilai seperti tanggung
jawab sosial, integritas, dan rasa hormat mempengaruhi cara masyarakat berpikir
dan bertindak terhadap lingkungan, sesama, dan diri sendiri.

3. Bisa Dijadikan Sebagai Alat untuk Menentukan Kelas Sosial:

viii
Nilai-nilai dapat mencerminkan struktur sosial dan mempengaruhi
penentuan kelas sosial. Nilai-nilai tertentu, seperti ambisi, kerja keras, dan
pendidikan, bisa digunakan untuk menilai atau mengklasifikasikan individu atau
kelompok dalam masyarakat. Nilai-nilai ini dapat membantu membentuk struktur
sosial, mengarahkan distribusi sumber daya, dan memengaruhi status sosial.

4. Sebagai Motivasi untuk Melakukan Suatu Hal:


Nilai-nilai berfungsi sebagai pendorong dan motivasi bagi individu untuk
melakukan tindakan atau mencapai tujuan tertentu. Nilai-nilai seperti ambisi,
inovasi, atau keadilan dapat memberikan dorongan dan semangat kepada individu
untuk berusaha mencapai prestasi dan tujuan hidup mereka.
5. Sebagai Pendorong, Pengawas, dan Benteng Perlindungan agar Selalu Berbuat
Baik:
Nilai-nilai memainkan peran sebagai pendorong dan pengawas perilaku
manusia. Mereka membimbing individu untuk selalu berbuat baik, mencegah
perilaku yang tidak etis, dan melindungi dari kecenderungan melakukan tindakan
yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Nilai-nilai moral seperti kejujuran,
integritas, dan empati membentuk landasan etika yang membimbing tindakan
positif dan bertanggung jawab.
6. Sebagai Penjaga Stabilitas Budaya Masyarakat, agar Lebih Terstruktur dalam
Bermasyarakat:
Nilai-nilai memegang peran penting dalam menjaga stabilitas dan
keteraturan dalam budaya masyarakat. Mereka membentuk norma-norma dan
aturan tidak tertulis yang memandu tindakan dan interaksi sosial. Nilai-nilai ini
memainkan peran kunci dalam membentuk struktur sosial, norma, dan tradisi yang
membentuk suatu masyarakat.
7. Untuk Mendorong Masyarakat Saling Bekerjasama dan Disiplin:
Nilai-nilai seperti kerjasama, gotong royong, dan disiplin membantu
mendorong masyarakat untuk bekerja sama, mencapai tujuan bersama, dan
menjaga keteraturan sosial. Nilai-nilai ini memotivasi individu untuk bertindak
sesuai dengan kepentingan bersama dan meningkatkan efisiensi dan harmoni
dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi Moral :
1. Memberikan Landasan bagi Tindakan Seseorang:
Moral memberikan landasan atau dasar bagi tindakan individu. Nilai-nilai
moral membimbing individu dalam memilih tindakan yang dianggap benar dan
sesuai dengan norma sosial dan etika. Misalnya, moral mengajarkan untuk tidak
berbohong, mencuri, atau menyakiti orang lain, dan hal ini membentuk tindakan
yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.

ix
2. Menjaga Keharmonisan Sosial:
Moral memainkan peran penting dalam menjaga keharmonisan sosial.
Nilai-nilai moral yang dipatuhi oleh masyarakat membantu menciptakan
lingkungan sosial yang stabil, di mana individu dapat hidup bersama dengan
saling menghormati dan menghargai perbedaan. Moralitas menciptakan landasan
untuk interaksi yang positif dan meminimalkan konflik di masyarakat.
3. Menjadi Pedoman dalam Membuat Keputusan:
Moral memberikan pedoman dan arahan saat individu dihadapkan pada
situasi yang memerlukan pengambilan keputusan. Nilai-nilai moral membimbing
individu untuk memilih tindakan yang konsisten dengan prinsip-prinsip etika dan
nilai-nilai yang diyakini sebagai benar. Moral membantu menilai apakah suatu
tindakan akan membawa konsekuensi positif atau negatif.
4. Mendorong Perkembangan Pribadi:
Moral mendorong perkembangan pribadi dan pertumbuhan karakter. Nilai-
nilai moral seperti integritas, tanggung jawab, dan empati membentuk landasan
untuk perkembangan kepribadian yang baik. Menciptakan pribadi yang jujur,
peduli, dan bertanggung jawab adalah tujuan moralitas untuk mendorong
perkembangan diri yang positif.
5. Menjadi Dasar bagi Hukum dan Peraturan:
Moral juga menjadi dasar bagi pembentukan hukum dan peraturan dalam
masyarakat. Nilai-nilai moral yang dianggap penting dan diakui secara luas dapat
diresmikan menjadi hukum untuk menjaga keadilan, keamanan, dan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Hukum sering mencerminkan nilai-nilai etika dan
moral masyarakat.

E. CONTOH PENERAPAN NILAI DAN MORAL

1. Religiusitas:
Religiusitas adalah nilai ketaatan seseorang terhadap aturan dan ajaran
dalam agama yang dianutnya. Contoh penerapannya adalah ketika seseorang
mematuhi ritual dan ajaran agamanya seperti melakukan ibadah, mengikuti
perayaan keagamaan, atau mengamalkan ajaran moral agama.

2. Saling Menghargai:
Nilai saling menghargai mengajarkan untuk menghargai keberagaman dan
perbedaan dalam masyarakat. Contoh penerapannya adalah saat individu
menghargai pendapat, budaya, dan keyakinan orang lain tanpa menghakimi atau
mendiskriminasi.

x
3. Kekeluargaan:
Kekeluargaan mengajarkan pentingnya hubungan keluarga. Contoh
penerapannya adalah ketika anggota keluarga saling mendukung, menghormati
orangtua, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan keluarga.

4. Kejujuran:
Nilai kejujuran mengajarkan untuk berperilaku jujur dan berkata apa adanya.
Contoh penerapannya adalah ketika seseorang mengakui kesalahan, memberikan
informasi yang benar, dan tidak menipu atau mengelabui orang lain.

5. Gotong Royong:
Gotong royong menjadi nilai yang kuat dalam masyarakat Indonesia. Contoh
penerapannya adalah saat masyarakat bekerja sama dalam membersihkan lingkungan,
membantu tetangga yang membutuhkan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial
bersama.

6. Toleransi:
Nilai toleransi mengajarkan untuk menerima perbedaan dan keberagaman
dalam masyarakat. Contoh penerapannya adalah saat individu menghormati dan
menerima orang dengan latar belakang budaya, agama, atau pandangan yang berbeda
tanpa melakukan diskriminasi atau prasangka.

xi
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Materi memahami konsep nilai dan moral mengajarkan kita bahwa nilai-nilai
adalah panduan abstrak yang menjadi dasar bagi perilaku manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai material, vital, dan kerohanian membentuk landasan nilai, mencakup
kebutuhan fisik, keharmonisan batin, dan prinsip moral yang mendalam.Moral, di sisi
lain, merujuk pada seperangkat prinsip etika dan nilai-nilai yang mengarahkan
perilaku manusia dalam masyarakat. Moral memainkan peran penting sebagai
pemandu tindakan yang etis, menjaga stabilitas sosial, dan membentuk identitas
kultural.
Dalam rangka menerapkan nilai dan moral dengan baik, penting bagi setiap
individu untuk memahami dan mempertimbangkan implikasi nilai-nilai tersebut
dalam mengambil keputusan sehari-hari. Penerapan nilai dan moral yang tepat
membangun masyarakat yang adil, etis, dan berdaya, menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pertumbuhan dan kesejahteraan bersama. Dengan memahami dan
menghargai konsep nilai dan moral, kita dapat membimbing tindakan dan interaksi
kita menuju suatu masyarakat yang lebih baik.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Dimohon kepada para pembaca untuk bisa memberi saran yang
membangun demi kemajuan pada makalah penulis kedepannya.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Atmamihardja, Mamik. (2013). "Moralitas dalam Perspektif Filsafat Barat dan


Filsafat Islam". Penerbit Gema Insani.
Velasquez, Manuel G. (2016). "Etika Bisnis: Etika Bisnis dalam Dunia Global".
Penerbit Salemba Empat.
Setiawan, Henry. (2015). "Etika Pendidikan". Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Singer, Peter. (2011). "Moralitas: Bagaimana Kita Membangun Dunia yang Lebih
Baik". Penerbit Qanita.
Suhardi dan Sri Sunarti. (2009) Sosiologi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Kaelan, M. (2011). "Etika dan Moral Islam". Penerbit Gema Insani.
Soetomo, Wijayanto. (2006). "Etika Bisnis: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia".
Penerbit PPM.
Moeliono, Anton. (2004). "Karakter Bangsa: Nilai-Nilai Moral dan Etika
Kebangsaan". Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

xiii

Anda mungkin juga menyukai