Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Duta Dharma Putra, S.Pd
Asal Institusi : SMAN 1 MUARA ENIM

No Masalah yang diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
masalah
1 1. Terbatasnya kosa kata Kajian Literasi: Berdasarkan dari analisis kajian
yang dimiliki oleh peserta 1. (Fajr, 2019) menungkapkan bahwa faktor-faktor literature dan wawancara,
didik terkait penggunaan kesulitan membaca teks Bahasa Inggris adalah kesulitan Keterbatasan kosa kata serta
regullar dan iregullar verb. dalam vocabulary, grammar dan pronouncition, kurangnya latihan peserta didik
2. Kurangnya latihan yang kurangnya strategi dalam pembelajaran serta kurang disebabkan oleh:
memungkinkan siswa menariknya membaca teks Bahasa Inggris bagi. a. Kurangnya strategi
untuk menambah 2. Menurut (Puspitaloka, 2018) ada beberapa hal yang pembelajaran peserta didik
perbendaharaan kosakata membuat siswa kesulitan membaca teks Bahasa Inggris. khususnya pada regullar dan
khususnya regullar dan Kesulitan yang sering ditemui adalah kurangnya iregullar verb.
iregullar verb. penguasaan kosa kata (vocabulary), pengetahuan b. Kurangnya motivasi
mereka yang kurang mengenai kosa kata (vocabulary) membaca dalam bahasa
membuat mereka ragu dalam membaca teks Bahasa Inggris diluar jam sekolah.
Inggris. c. Linkungan yang lebih banyak
3. Dalam teori belajar behaviorisme menyatakan bahwa menggunakan bahasa
perkembangan bahasa adalah bentukan atau hasil dari Indonesia dan bahasa
pengaruh lingkungan (nurture) dan bukan karena daerah.
bawaan (nature). d. Berfikir bahasa Inggris
Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa anak adalah mapel yang
dilahirkan tidak membawa kemampuan apa-apa, menakutkan (GHOST).
sehingga perlu melakukan proses belajar. Proses belajar e. Siswa bingung dalam
ini melalui imitasi, modeling, atau belajar dengan menentukan jenis kata kerja
reinforcement (penguatan) (Monks Dkk, 2001). regullar atau iregillar verb.
Wawancara: f. Guru kurang kreatif dalam
 Rekan Guru: menyajikan materi
1. Bambang Sugiantoro, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA
Kesiswaan SMAN 1 Lawang Kidul).
a) Siswa beranggapan bahwa Bahasa Inggris adalah
GHOST (hantu).
b) Siswa merasa kesulitan dalam menghafal perubahan
kata kerja terutama iregullar verb serta melafazkan
nya. Seperti: Sing-Sung-Sang
c) Cara penyajian materi oleh guru yang kurang variatif
dan monoton.
2. Dien Noveta, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA SAPRAS
SMAN 1 Muara Enim).
a) Umumnya siswa berlatih kosa kata hanya pada saat
jam pelajaran bahasa Inggris saja.
b) Siswa kebingungan dalam menentukan suatu kata
kerja tersebut masuk dalam kata kerja regullar atau
iregullar.
c) Banyak guru yang kurang mempersiapkan bahan ajar
yang variatif.
 Dosen:
Umar Abdullah, Ph.D (Dosen Bahasa Inggris UIN Raden
Patah Palembang)
............................................................................
............................................................................
 Link youtube: Cara Belajar Kosa Kata
https://www.youtube.com/watch?v=qBo67_Bs0Y4
2 1. Peserta didik kurang Kajian Literasi: Berdasarkan dari analisis kajian
percaya diri ketika 1. “Kepercayaan diri adalah keyakinan siswa bahwa literature dan wawancara,
berbicara dalam bahasa mereka memang sepenuhnya mampu menyelesaikan kurangnya kepercayaan diri
Inggris. tugas. Pada intinya semua pembelajaran adalah siswa serta menjadikan sekolah
2. Peserta didik masih satu-stunya sumber ilmu
kepercayaan siswa pada kemampuan mereka untuk
mengandalkan lingkungan pengetahuan bagi siswa
sekolah sebagai media menyelesaikan tugas.” (Brown, 2000). disebabkan oleh:
utama dalam 2. Ahmad Rohani (2004, hlm. 130) menyebutkan bahwa a. Kurang mampunya siswa
pembelajaran, tanpa ada ada dua hal yang memotivasi keterlibatan siswa dalam dalam menyelesaikan tugas
usaha untuk menambah belajar, yaitu: karena minimnya kosa kata
wawasan bhs Inggris diluar a. Motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri, yang dalam bahasa Inggris.
jam sekolah. dilandasi kebutuhan untuk belajar. b. Kurangnya motivasi siswa
3. Kurangnya b. Motivasi yang timbul dari luar, seperti stimulasi dari untuk memperoleh suatu
perbendaharaan kata guru dan lingkungan belajar. ilmu pengetahuan.
regullar dan iregullar verb 3. Zuhair (2015) kurangnya kosa kata merupakan c. Kurangnya dorongan
untuk menceritakan masalah utama yang dihadapi siswa dalam menulis. motivasi dari guru dan
kembali factual Wawancara: lingkungan sekolah.
experience.  Rekan Guru: d. Bekal ilmu pengetahuan
1. Bambang Sugiantoro, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA bahasa Inggris yang minim
Kesiswaan SMAN 1 Lawang Kidul). dari tingkatan sekolah
a) Siswa tidak mempunyai pondasi bahasa Inggris yang sebelumnya.
e. Pola fikir siswa yang skeptis.
cukup untuk mebangun konteks kalimat.
f. Siswa malas mengulang
b) Siswa beranggapan bahwa menambah kemampuan pelajaran dan berlatih
bahasa Inggris diluar jam sekolah adalah hal yang dirumah.
sia-sia kurang membawa manfaat g. Siswa banyak lemah dalam
2. Dien Noveta, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA SAPRAS hafalan.
SMAN 1 Muara Enim).
a) Siswa ragu terhadap kebenaran karangan recount
yang mereka buat sendiri.
b) Umumnya siswa masih malas mengulangi materi
yang diajarkan disekolah .
c) Siswa sulit mengingat dan mengucapkan kata kerja.
 Dosen:
Umar Abdullah, Ph.D (Dosen Bahasa Inggris UIN Raden
Patah Palembang)
............................................................................................
............................................................................................
 Link Youtube: Cara PD berbicara b. Ing
https://www.youtube.com/watch?v=Dv5Q3kx0PJ0
3 1. Strategi pembelajaran Kajian Literasi: Berdasarkan dari analisis kajian
yang dialami peserta didik 1. Kozma (dalam Uno, 2011: 1) menjelaskan bahwa strategi literature dan wawancara,
kurang memberikan pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan kurangnya strategi
kesempatan untuk yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau pembelajaran guru serta
membaca dan memahami bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya kesulitan mengetahui arti
lebih dalam sebuah teks. tujuan pembelajaran tertentu. bacaan bagi siswa disebabkan
2. Peserta didik kesulitan 2. Menurut (Puspitaloka, 2018) ada beberapa hal yang oleh:
mengetahui arti bacaan membuat siswa kesulitan membaca teks Bahasa Inggris. a. Guru tidak memilih kegiatan
recount text. Kesulitan yang sering ditemui adalah kurangnya pembelajaran yang tepat
penguasaan kosa kata (vocabulary), pengetahuan yang dapat memebrikan
mereka yang kurang mengenai kosa kata (vocabulary) fasilitas belajar bagi siswa.
membuat mereka ragu dalam membaca teks Bahasa b. Siswa kurang menguasai kosa
Inggris. kata, kurang nya strategi
3. (Fajr, 2019:3) Namun masih banyak siswa yang kesulitan belajar, serta kegiatan
dalam membaca teks Bahasa Inggris, hal ini terjadi membaca teks bahasa Inggris
karena kurangnya pemahaman dalam kosa kata, yang tidak menarik.
kurangnya strategi dalam pembelajaran serta kurang c. Teache center
menariknya membaca teks Bahasa Inggris bagi siswa. d. Motovasi belajar yang masih
Wawancara: rendah.
 Rekan Guru: e. Pengalaman membaca
1. Bambang Sugiantoro, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA terhenti ketika menemukan
Kesiswaan SMAN 1 Lawang Kidul). perubahan kata kerja.
a) Guru lebih dominan (teacher center) dalam
menjelaskan materi yang luas dengan sedikit sekali
menyentuh pengalaman belajar siswa itu sendiri.
b) Siswa merasa kesulitan memahami arti bacaan
recount text karena motivasi belajar yang kurang.
Serta kurangnya dukungan dari orang tua.
2. Dien Noveta, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA SAPRAS
SMAN 1 Muara Enim).
a) Umumnya siswa berlatih kosa kata hanya pada saat
jam pelajaran bahasa Inggris saja.
b) Penggunaan kata kerja dalam bentuk lampau (V2)
cenderung membuat siswa berhenti melanjutkan
pengalaman membaca.
 Dosen:
Umar Abdullah, Ph.D (Dosen Bahasa Inggris UIN Raden
Patah Palembang)
..............................................................................................

4 1. Terbatasnya kosakata yang Kajian Literasi: Berdasarkan dari analisis kajian


dimiliki oleh peserta didik 1. Menurut Pardiyono (2007) recount text adalah jenis literature dan wawancara,
terkait kata-kata yang teks yang menceritakan kepada pembaca tentang minimnya kosa kata, strategi
tepat untuk sesuatu yang pernah terjadi atau menceritakan kembali pembelajaran guru yang tidak
mengungkapkan ide peristiwa masa lampau. berpihak kepada siswa serta
pikiran mereka dalam 2. Hasil penelitian Windasari, Jayanti (2017): Banyak dampak negatif Google
direcountkan. siswa mengalami kesulitan saat mulai menulis teks Translation bagi siswa
2. Strategi pembelajaran recount. Kesulitan tersebut berasal dari struktur teks disebabkan oleh:
yang dialami peserta didik tata bahasa kosa kata dan mekanika penulisan. a. Peserta didik masih bingung
kurang memfasilitasi 3. Berdasarkan Hasil Penelitian Furqanul Aziez & Kosadi dalam menentukan sebuah
peserta didik untuk Hidayat kepada 40 Mahasiswa: Pada saat ditanya kisah masa lalu yang lebih
menulis yang sesuai apakah GT bermanfaat dalam kegiatan-kegiatan beragam.
dengan struktur teks perkuliahan, 18 orang atau 45% menjawab agak b. Pemahaman struktur teks
terkait. bermanfaat, sedangkan yang menyatakan bermanfaat tata bahasa kosa kata dan
3. Peserta didik terlatih 15 orang atau 37%, dan yang menyatakan sangat mekanika penulisan.
menggunakan Google bermanfaat hanya 7 orang atau 17.50%.). c. Menjadikan GT sebagai
Translate sehingga tidak Wawancara: alat penterjemah yang
terlatih untuk menganalisis  Rekan Guru: akurat.
struktur kalimat 1. Bambang Sugiantoro, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA d. Perencanaan mengajar
Kesiswaan SMAN 1 Lawang Kidul). guru yang minim.
a) Minim nya kosa kata yang dimiliki siswa e. Penggunaan GT dan
b) Perencanaan belajar yang terkesan tidak ada internet sebagai sumber
persiapan sebelumnya, sehingga peserta didik masih belajar utama akibat dari
pandemi covid 19.
belum mendapatkan gambaran utuh terhadap materi
yang diberikan.
c) Dampak negatif dari GT menyebabkan siswa malas
untuk menganalisis struktur kalimat yang mereka
buat sudah benar atau masih salah.
2. Dien Noveta, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA SAPRAS
SMAN 1 Muara Enim).
a) Siswa malas mengembangkan diri terkhusus
menambah wawasan dalam vocabullary.
b) Guru kurang mempersiapkan skenario pembelajaran
sehingga sering kali waktu KBM tidak berpusat pada
materi inti .
c) Imbas dari home school selama pandemi membuat
siswa menjadikan GT sebagai alternatif utama dalam
menyelesai terjemahan .
 Dosen:
Umar Abdullah, Ph.D (Dosen Bahasa Inggris UIN Raden
Patah Palembang)
........................................................................................
 Link Youtube: Pengaruh negatif GT terhadap siswa
https://www.youtube.com/watch?v=mRVl6hXeaWQ
5 1. Kurangnya latihan yang Kajian Literasi: Berdasarkan dari analisis kajian
intensif dalam 1. Menurut Harsono dalam mustofa (2016:162) “Latihan literature dan wawancara,
mengaktualisasikan unsur adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, kurangnya latihan simple past
kebahasaan simple past yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari tense, serta tidak mengulangi
tense. kian menambah jumlah beban latihan atau materi pelajaran dirumah bagi
2. Peserta didik tidak pekerjaannya”. siswa disebabkan oleh:
mengulang materi 2. Menurut Prof. Carol Dweck, seorang pakar psikolog a. Malas melatih diri.
pelajarannya di rumah. dari Stanford University dalam bukunya berjudul b. Umumnya siswa lebih
“Mindset”, bahwa cara berpikir seseorang terbagi dominan dalam fixed
menjadi dua, yaitu: cara berpikir tetap (Fixed mindset.
Mindset) dan cara berpikir berkembang (Growth c. Kurangnya peran orang tua
Mindset). dalam hal pengawasan dan
penekanan dalam belajar.
Seorang yang memiliki fixed mindset biasanya memiliki d. Guru jarang memberikan PR
sifat menolak tantangan baru, menganggap kerja keras e. Kemampuan pendamping
sebagai sesuatu yang sia-sia dan tidak senang menerima belajar dirumah yang juga
kritik. Kalau ada orang yang lebih hebat menjadi sangat minim.
sinis dan menganggap sebagai ancaman. Orang – orang f. Tugas mapel lain yang juga
seperti itu biasanya menjadi arogan dan sering menumpuk dalam waktu
membanggakan pencapaian masa lalu (Susah move on). yang bersamaan.

Sedangkan growth mindset sebaliknya. Berani menerima


tantangan dan pelajaran yang belum pernah dikuasai,
tidak mengeluh, melihat usaha atau latihan sebagai
bagian untuk menjadi mahir, mau menerima nasihat dan
kritik membangun serta mendapat insight dari
kesuksesan orang lain.
Wawancara:
 Rekan Guru:
1. Bambang Sugiantoro, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA
Kesiswaan SMAN 1 Lawang Kidul).
a) Kurangnya pengawasan dan penekanan dari orang
tua murid untuk lebih banyak berlatih dirumah.
b) Guru seringkali mengabaikan pemberian tugas atau
PR kepada siswa.
c) Kurangnya motivasi belajar.
2. Dien Noveta, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA SAPRAS
SMAN 1 Muara Enim).
a) Tidak adanya pendamping yang memadai dirumah
untuk membimbing anak-anak mengulas kemabli
materi disekolah.
b) Padatnya tugas-tugas yang diberikan oleh mapel lain
sehingga siswa lebih memprioritaskan tugas dan pr
dari pada mengulas pelajaran hari ini.
 Dosen:
Umar Abdullah, Ph.D (Dosen Bahasa Inggris UIN Raden
Patah Palembang)
......................................................................................
Wawancara 1: Bambang Sugiantoro, M.Pd (Guru B.Ing dan WAKA Kesiswaan SMAN 1 Lawang Kidul)

1 2

Anda mungkin juga menyukai