Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AYAT DAN HADITS PENDIDIKAN ISLAM


“Term dan Konsep Pendidikan Islam; Q.S Al-Baqarah 31”

DI SUSUN
O
L
E
H

ICHWAN HATRIL (23861005)


TRI SAPUTRA (23861016)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN 2023 M/1444 H

1
KATA PENGANTAR
‫ميحرال نمحرال هللا مسب‬

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil‟alamin, Segala puji hanya layak kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terma dan Konsep
Pendidikan Islam”.
Kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan makalah ini,
karena itu Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Ayat dan Hadits Pendidikan Islam Bapak Dr. M. Taqiyuddin, S.Ag., M.Pd.I dan Bapak
Ngadri Yusro, M.Pd.I. Yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar.
Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi kedepannya.
Meskipun Kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun
tak ada gading yang tak retak, Kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.

Muara Enim, September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

C. Tujuan ................................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6

A. Q.S Al-Baqarah ayat 31 ....................................................................................................... 6

B. Asbabun Nuzul Q.S Al-Baqarah Ayat 31 ............................................................................ 6

C. Isi Kandungan Q.S Al-Baqarah Ayat 31 .............................................................................. 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10

Kesimpulan ............................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran merupakan pedoman dan petunjuk hidup bagi muslim yang disampaikan oleh
Allah kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril. Terdapat banyak peristiwa dan
hikmah di dalamnya yang dijadikan sebagai pelajaran hidup bagi seorang muslim. Selain itu,
banyak nilai yang dapat ditemui. Nilai-nilai tersebut mengatur segala aspek kehidupan yang
mencakup akidah, muamalah, tauhid, ibadah dan lain-lain termasuk tentang
pendidikan/pengajaran.
Proses pengajaran dimulai dari penyampai pesan (massage producer) kepada penerima
pesan pertama (first massage recipient), kemudian dia menyampaikan pesan kepada penerima
pesan ke dua (second massage recipient). Hal ini sesuai dengan pendidikan yang diajarkan dalam
Islam melalui surat al-Baqarah ayat 31-33. Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang
ditujukan oleh Allah (massage producer) kepada Nabi Adam (first massage recipient) kemudian
pesan itu disampaikan kepada Malaikat (second massage recipient). Nabi Adam merupakan simbol
adanya manusia yang berfungsi sebagai penerima juga bertugas sebagai penyampai, dalam hal ini
menerima ilmu kemudian menyampaikan/mengajarkannya.
Islam merupakan jalan hidup yang harus dilalui dan dijalani oleh setiap umat muslim agar
mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Islam menempatkan pendidikan pada
posisi yang sangat urgen di dunia terutama di Indonesia yang konon menjadi negara tertinggal di
berbagai bidang, salah satunya adalah dalam pendidikan. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dibutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang profesional yang kreatif serta mempunyai kehendak
untuk menyalurkan ilmunya kepada anak-anak didiknya agar kelak menjadi manusia yang berguna
bagi nusa, bangsa dan agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Evaluasi Pendidikan pada surat Al-Baqarah 31?
2. Apa asbabun nuzul surat Al-Baqarah 31?
3. Apa isi kandungan surat Al-Baqarah ayat 31?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Evaluasi Pendidikan pada surat Al-Baqarah ayat 31
2. Untuk mengetahui asbabun nuzul pada surat Al-Baqarah ayat 31
3. Untuk mengetahui isi kandungan surat Al-Baqarah ayat 31

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Q.S Al-Baqarah ayat 31

٣١ َ‫ع َلى اال َم ٰ ٓلٮكَة فَقَا َل اَ اۢۡنب ُٔــ اون اى با َ اس َمآء ٰ ٓهؤ َُالٓء ا ان ُك انت ُ ام صٰ دق اين‬
َ ‫ض ُه ام‬ َ ‫ع َّل َم ٰادَ َم ااالَ اس َما ٓ َء ُك َّل َها ث ُ َّم‬
َ ‫ع َر‬ َ ‫َو‬

Artinya :
“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada
para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang
benar!”

B. Asbabun Nuzul Q.S Al-Baqarah Ayat 31


Hal ini merupakan sebutan yang dikemukakan oleh Allah Swt, di dalamnya terkandung
keutamaan Adam atas malaikat berkat apa yang telah dikhususkan oleh Allah baginya berupa ilmu
tentang nama-nama segala sesuatu, sedangkan para malaikat tidak mengetahuinya. Hal ini terjadi
sesudah para malaikat diperintahkan untuk bersujud kepada Adam. Sesungguhnya bagian ini
didahulukan atas bagian tersebut (yang mengandung perintah Allah kepada para malaikat untuk
bersujud kepada Adam) karena bagian ini mempunyai kaitan erat dengan ketidaktahuan para
malaikat tentang hikmah penciptaan khalifah, yaitu di saat mereka menanyakan hal tersebut.
Kemudian Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui.
Karena itulah Allah menyebutkan bagian ini sesudah hal tersebut, untuk menjelaskan kepada
mereka keutamaan Adam, berkat kelebihan yang dimilikinya di atas mereka berupa ilmu
pengetahuan tentang nama-nama segala sesuatu.

C. Isi Kandungan Q.S Al-Baqarah Ayat 31


Ayat ini menjelaskan beberapa inetraksi yang dilakukan Allah Swt., bersama Nabi Ȃdam
As., dan para malaikat, pada ayat sebelumnya surah al-Baqarah ayat 30 menjelaskan tentang para
malaikat yang seolah memprotes, mengapa manusia yang melakukan kerusakan dan
menumpahkan darah yang akan dijadikan Allah Swt., sebagai khalifah di bumi, melainkan bukan

6
para malaikat yang terpelihara dari kesalahan-kesalahan. Lalu kemudian Allah SWT., menjawab
pertanyaan malaikat pada surah al-Baqarah ayat 31 yang intinya adalah Allah menjelaskan
keutamaan manusia dibandingkan malaikat sebagai khalifah di bumi.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, dalam ayat ini Allah Swt., menegaskan keutamaan manusia
dibandingkan dengan malaikat. Allah Swt., mengungkapkan hikmah di balik dipilihnya manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Awalnya, manusia tidak mengatahui apapun, termasuk ketika
dipilih sebagai khalifah. Allah Swt., kemudian mengajarkan hal-hal yang tidak mereka ketahui
sebelumnya dan tidak diajarkan kepada malaikat. Itulah salah satu keutamaan manusia
dibandingkan dengan malaikat.1
Dengan menyebutkan namanya. Al-Asmâ’ yang dimaksud dalam surah al-Baqarah ayat 31
adalah nama-nama benda. Sengaja digunakan al-asmâ’ karena hubungan kuat antara yang
menamakan dan yang dinamai, di samping cepat dipahami. 2
Selanjutnya dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
dalam ayat tersebut, Allah Swt., mengajarkan berbagai nama benda ciptaan-Nya, seperti manusia,
binatang, langit, Bumi, lautan, dan kuda. Sedangkan menurut Ibnu Hatim meriwayatkan dari Ibnu
Jarir dari Ashim bin Kulaib dari Sa’id bin Ma’bad dari Ibnu Abbas bahwa Allah Swt., mengajarkan
manusia tentang segala sesuatu termasuk benda-benda yang selalu berkembang.3
Penjelasan di atas juga senada dengan M. Quraish Shihab, bahwa maksud dari surah al-
Baqarah ayat 31 adalah: Allah Swt., mengajarkan Ȃdam nama-nama benda seluruhnya dan
memberinya potensi pengetahuan tentang nama-nama atau kata-kata yang digunakan
menunjukkan benda-benda, atau mengenalkannya benda-benda. Selain itu ayat ini juga
menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah untuk mengetahui nama atau fungsi dan
karakteristik benda-benda, nama fungsi dari api, fungsi angin dan sebagainya. Dia juga
dianugerahi potensi untuk bahasa. sistem pengajaran bahasa kepada manusia (anak kecil) bukan
memulai dengan mengajarkan kata kerja, tetapi mengajarnya lebih dahulu nama-nama. 4
Nabi Ȃdam As., mengajarkan kepada para malaikat berapa nama tersebut ijmal dengan
penyampaian berdasarkan ilham atau sesuai, menurut kondisi malaikat. Atau Nabi Ȃdam,
menampakkan nama tersebut kepada mereka dengan menyebut contoh-contoh tersebut. 5

1 Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, Tafsir Ibnu Katsir 1 (Bandung: Sygma Creative Media, 2012), h. 146.
2 Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir al-Maraghi Jilid 1 (Semarang: CV Toha Putra Semarang, 1992), h.138-139
3 Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury,Tafsir Ibnu…, h. 146
4 M.Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbâh Pesan, Kesan, & Keserasian Alquran Juz‘Amma 1 (Jakarta:Lentera Hati, 2002),h. 176-177.
5 Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir.., h. 140.

7
Dalam tafsir al-Maraghi menjelaskan bahwa pengajaran dan penuturan Ȃdam As., kepada
para malaikat terkandung tujuan memuliakan kedudukan Ȃdam dan terpilihnya Ȃdam sebagai
khalifah. Dengan demikian malaikat tidak lagi merasa tinggi diri, sekaligus merupakan
penunjukkan ilmu Allah yang hanya dianugerahkan kepada siapa saja yang kehendaki-Nya.6
Terkait dengan al-‘aql, Al Rasyidin menjelaskan bahwa al-‘aql adalah entitas ruhani yang
memiliki energi atau daya untuk melakukan penalaran dan pemahaman.7 Dalam tafsir an-Nur juga
menjelaskan bahwa Allah memerintahkan malaikat agar menjelaskan nama-nama benda itu
dengan sesuatu yang bisa memberi pengertian untuk memperhatikan kelemahan mereka, karena
tidak mengetahuinya. Juga untuk menunjukkan bahwa memegang jabatan kekhalifan di Bumi,
mengolah dan menata urusan dan menegakkan keadilan, bisa dilakukan sesudah mengetahui
tingkatan adat kebiasaan dan setelah mengetahui siapa yang ahli untuk jabatan itu.8
Al-Maraghi juga menjelaskan bahwa berdasarkan ayat tersebut kita mendapat suatu
pelajaran bahwa seseorang yang menuduh kepada orang lain dituntut menunjukkan bukti sebagai
hujjah atas tuduhannya. Disisi para malaikat bermaksud mengungkapkan rahasia - rahasia gaib,
tetapi ternyata dugaan mereka itu meleset. Jadi, pengertian ayat tersebut seolah - olah mengatakan
kepada para malaikat, “Kalian tidak mengetahui rahasia-rahasia apa yang kalian maksudkan. Jadi,
bagaimana kalian berani mengatakan yang belum kalian ketahui.9
Di akhir ayat 31 surat al-Baqarah ini Allāh menantang para malaikat untuk
memberitahukan nama-nama tersebut fa qāla anbi’ūnī bi asmā’i hā’ulā’i in kuntum śādiqīn:
Kalimat tantangan ini semakin memperkuat bahwa nabi Ādam (dan keturunannya) yang mampu
untuk mengemban amanat sebagai khalīfah fi al-ardl bukan para malaikat.10
Kalimat tantangan yang dimaksud dalam ayat ini adalah anbi’ūnī yang dimaknai dengan
akhbirūnī yang berarti kabarkanlah kepada-Ku berita besar itu. Di sini seakan-akan disampaikan
“Jika kalian memang benar bahwa khalīfah yang Aku ciptakan di bumi itu akan melakukan
kerusakan dan menumpahkan darah, maka kabarkanlah kepada-Ku tentang nama- nama itu (yang
kelak akan menjadi khalīfah). Bagaimana kalian bisa mengaku tahu sesuatu yang belum ada,
padahal kalian tak tahu apa yang kalian lihat dan kalian saksikan??? Aku tak akan menciptakan

6 Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir.., h. 140.


7 Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir An-Nur Jilid 1 (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011) h. 52.
8 Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir An-Nur.., h. 52
9 Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir.., h. 141.
10 ‘Ᾱshūr, Tafsīr Al-Tahrīr Wa Al-Tanwīr, p. 411.

8
khalīfah jika kalian lebih tahu dan lebih baik darinya”.11 Berdasarkan ayat tersebut kita mendapat
suatu pelajaran bahwa seseorang yang menuduh kepada orang lain dituntut menunjukkan bukti
sebagai hujjah atas tuduhannya. Di sini para malaikat bermaksud mengungkapkan rahasia rahasia
gaib, tetapi ternyata dugaan mereka itu meleset.12 Ayat ini sekaligus merupakan perhatian bagi
umat manusia agar menyadari kekurangan kekurangannya. Mereka pun harus megakui kemurahan
dan kasih saying Allah kepada mereka. Ayat ini juga merupakan nasihat kepada manusia agar
tidak berpura pura mengetahui jika memang tidak mengetahui, dan hendaknya tidak
menyembunyikan sesuatu yang ia ketahui.13

11
Abū Ishāq Aḥmad ibn Muḥammad Al-Tha’labiy, Al-Kasyf Wa Al-Bayān ‘an Tafsīr Al-Qur’Ān (Beirut: Dār Ihyā’ alTurāth al-
‘Arabiy, 2002), p. 178.
12 An-Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press (1995) Cet.Ke-6
13 Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT.Bumi Aksara (2012), Cet.Ke-2

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ayat ini menjelaskan beberapa intetraksi yang dilakukan Allah Swt., bersama Nabi Ȃdam
As., dan para malaikat, pada ayat sebelumnya surah al-Baqarah ayat 30 menjelaskan tentang para
malaikat yang seolah memprotes, mengapa manusia yang melakukan kerusakan dan
menumpahkan darah yang akan dijadikan Allah Swt., sebagai khalifah di bumi, melainkan bukan
para malaikat yang terpelihara dari kesalahan-kesalahan. Lalu kemudian Allah Swt., menjawab
pertanyaan malaikat pada surah al-Baqarah ayat 31 yang intinya adalah Allah menjelaskan
keutamaan manusia dibandingkan malaikat sebagai khalifah di bumi. Selanjutnya dalam tafsir
Ibnu Katsir bahwa Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dalam ayat tersebut, Allah Swt.,
mengajarkan berbagai nama benda ciptaan-Nya, seperti manusia, binatang, langit, Bumi, lautan,
dan kuda. Sedangkan menurut Ibnu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Jarir dari Ashim bin Kulaib
dari Sa’id bin Ma’bad dari Ibnu Abbas bahwa Allah SWT.
Di akhir ayat 31 surat al-Baqarah ini Allāh menantang para malaikat untuk
memberitahukan nama-nama tersebut fa qāla anbi’ūnī bi asmā’i hā’ulā’i in kuntum śādiqīn:
Kalimat tantangan ini semakin memperkuat bahwa nabi Ādam (dan keturunannya) yang mampu
untuk mengemban amanat sebagai khalīfah fi al-ardl bukan para malaikat. Dalam tafsir an-Nur
juga menjelaskan bahwa Allah memerintahkan malaikat agar menjelaskan nama-nama benda itu
dengan sesuatu yang bisa memberi pengertian untuk memperhatikan kelemahan mereka, karena
tidak mengetahuinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abū Ishāq Aḥmad ibn Muḥammad Al-Tha’labiy, Al-Kasyf Wa Al-Bayān ‘an Tafsīr Al-Qur’Ān
(Beirut: Dār Ihyā’ alTurāth al -‘Arabiy, 2002), p. 178.
Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir al-Maraghi Jilid 1 (Semarang: CV Toha Putra
Semarang, 1992), h. 138-139.
Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir.., h. 140.
Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir.., h. 141. ‘Ᾱshūr, Tafsīr Al-Tahrīr Wa Al-
Tanwīr, p. 411.
Ahmad Mushthafa al-Maraghi,Terjemahan Tafsir.., h. 140.
An-Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Gema
Insani Press (1995) Cet.Ke-6.
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT.Bumi Aksara (2012), Cet.Ke-2
M.Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbâh Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran Juz ‘Amma 1
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 176-177.
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, Tafsir Ibnu Katsir 1 (Bandung: Sygma Creative Media,
2012), h. 146.
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury,Tafsir Ibnu…, h. 146
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir An-Nur Jilid 1 (Jakarta: Cakrawala Publishing,
2011) h. 52.

11

Anda mungkin juga menyukai