Disusun oleh :
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu sesuai harapan kami dan
tanpa adanya halangan suatu apapun. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan bagi kami umat islam.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat, Bapak Miswanuddin, M.Ag
sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Qiraat yang telah memberikan pengarahan dan
pemahaman dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam menyusun mekalah
ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang kami miliki. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk makalah ini menjadi lebih baik kedepannya nanti.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah maupun bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
Pedahuluan ............................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
Pembahasan .............................................................................................................................. 5
A. Definisi al-Qur’an .......................................................................................................... 5
B. Pengertian Ulumul Qur'an ........................................................................................... 6
C. Sejarah Perkembangan Ilmu Al-Qur’an .................................................................... 7
D. Definisi Ilmu Qira’at ..................................................................................................... 8
E. Sejarah Perkembangan Ilmu Qira’at .......................................................................... 9
Bab III ..................................................................................................................................... 11
Kesimpulan ............................................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 12
3
BAB I
Pedahuluan
A. Latar Belakang
Allah SWT sebagai pencipta semua mahluk yang ada, dan menempatkan manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna. Dengan sifat Rahman dan Rakhim-Nya Allah
menurunkan pedoman sebagai hidayah untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Agar kebahagiaan itu bisa di capai manusia. Tuhan sendiri menjajikan bagi setiap
hamba-Nya mengikuti petunjuk-Nya mereka pasti akan memperoleh kebahagiaan
sepanjang masa.
ي َيأْ ِت َينَّكُ ْۚم فَ ِا َّما َجمِ ْي ًعاۚ مِ ْن َها ا ْه ِبطُ ْوا قُ ْلنَا ْۚ َاي تَ ِب َۚع فَ َم
ْۚ ن هُدًى م ِِن َۚ َل هُد ۚ علَ ْي ِه ْۚم خ َْو
َۚ ف ف ۚ َ َيحْ زَ ن ُْونَۚ هُ ْۚم َو
َ ل
Kami berfirman ”turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku
kepadamu,maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka,dan tidak pula bersedih hati.”1 Qs.Al baqarah:38
Perintah dan janji janji tersebut sebenarnya di tunjukkan kepada seluruh umat
manusia dan anak cucu Adam. Di sini perlu adanya hubungan erat anatara pencipta dan
makhluk-Nya. Dalam merealisasikan komunikasi anatara Tuhan dan yang maha gaib
dengan manusia yang berada di alam nyata,di utuslah utusan utusan-Nya. Melalui para
malaikat,Allah SWT menurunkan hidayah berua wahyu-wahyu yang di sampaikan
kepada para nabi dan rosul-Nya. Agar bisa direalisasikan oleh para umat. Al -Qur’an
juga sebagai pedoman pertamadan utama umat Islam. Diturunkan dengan bahasa Arab.
Namun yang menjadi masalah adalah pangkal perbedaan kapasitas manusia dalam
memahami Al-Qur’an. Kareana pada kenyatanya tidak semua yang pandai bahasa Arab,
sekalipun orang Arab sendiri mampu memahami dan menangkap pesan ilahi yang
terkandung dalam Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan pengertian dari ilmu al-Qur’an?
2. Sebutkan pengertian dari ilmu qira’at?
3. Apa perbedaan antara ilmu al-Qur’an dengan ilmu Qira’at?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu al-Qur’an
2. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu qira’at
3. Untuk mengetahui perbedaan antara ilmu al-Qur’an dengan ilmu qira’at
1QS.al-Baqarah[2]:38
4
BAB II
Pembahasan
A. Definisi al-Qur’an
Al -Qur’an merupakan sumber ajaran Islam pertama dan utama menurut keyakinan
umat Islam yang diakui kebenarannya oleh penelitian ilmiah. Al -Qur’an dalah kitab suci
yang di dalamnya terdapat firman firman (wahyu) Allah,yang di sampaikan oleh malaikat
jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rosul Allah secara berangsur angsur yang bertujuan
menjadi petunjuk bagi umat Islam dalam hidup dan kehidupannya guna mendapatkan
kesejahteraan di dunia dan akhirat. Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari kara qara-
a,yaqra-u,qira’atan atau qur-anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun
(al-dhommu) huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian ke bgian yang lain secara teratur.
Sementara itu para ulama memberikan pendapat yang berebeda beda mengenai asal kata Al-
Qur’an.2 Imam Asy’syafi’i (150-204H/767-820M) berpendapat bahwa kata Al-Qur’an di
baca tanpa hamzah (al-Qur’an) tidak di ambil dari kata lain, tetapi ia nama khusus yang di
pakai untuk kitab suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimanakitab
injil dan taurat di pakai untuk kitab Tuhan yang diberikan kepada Nabi Isa dan Musa.
5
di jelaskan diatas sebanding dengan kata fu’lan (dari akar kata fa’la), rujhan (dari akar kata
rajaha) dan ghufran (dari akar kata ghafara). Al Qur’an sendiri memuat beberapa kata
Qur’anan untuk makna bacaan seperti dalam surat al-Qiyamah [75] ayat17-18 dan surat
Yasin 9 [36] ayat 69.4
Suatu ketika Imam Syafi'i dituduh mempunyai paham yang menyimpang berkenaan
dengan Al-Qur'an. Ia diajukan ke hadapan khalifah Harun al-Rasyid. Khalifah bertanya,
"Bagaimana pendapatmu tentang Kitab Allah? Imam Syafi'i menjawab, "Kitab Allah yang
mana sebab Allah telah menurunkan banyak kitab suci." "Kitab Allah yang diturunkan
kepada Muhammad SAW," jawab Khalifah. Imam Syafi'i menambahkan, ilmu Al-Qur'an
itu banyak sekali. Apakah Anda bertanya tentang bagian-bagian yang muhkam,
mutasyabih, bagian-bagian yang dibelakangkan atau didahulukan, ataukah tentang nasikh
dan mansukh, ataukah soal-soal yang lain. Dari jawaban Imam Syafi'i itu, mengindikasikan
bahwa Ulum Al-Qur'an itu sangat banyak. Ulum Al-Qur'an adalah sekumpulan ilmu yang
membahas tentang berbagai segi dari Al-Qur'an. Para ulama mendefinisikan Ulum Al-
Qur'an sebagai, ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an dari
segi aspek turun, sistematika, pengumpulan dan penulisan, bacaan, tafsir, kemukjizatan,
serta nasikh dan mansukh."3 Sebagian ulama mengatakan bahwa ilmu-ilmu ini juga
6
disebut dengan ushul al-tafsir. Sebab, cakupan pembahasan dalam Ulum Al-Qur'an
berkaitan dasar-dasar memahami Al-Qur'an. Karena itu, seluk-beluk Ulum Al-Qur'an
mutlak harus dikaji dan dikuasai oleh seorang mufasir.
7
Kemudian, pada abad ketiga hijriyah banyak tokoh yang menyusun sebuah kitab-kitab.
Seperti, Ali bin al-Madani, yaitu menyusun kitab Asbab al-Nuzul. Abu Bakar al-Sijitsani
dengan Kitab Gharib Al-Qur’an. Ali bin Ibrahim bin Sa’id al-Hufi dengan Kitab I’rab Al-
Qur’an. Terutama Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam penyusun Kitab Nasikh Mansukh dan
Qira’at, kemudian Alam al-Din al-Sakhawi penyusun kitab Ilm Al-Qira’at.7 Ilmu Qiraat
sudah ada pada sejak Nabi Muhammad di makkah, tetapi mulai dipergunakanya pada
waktu Nabi di Madinah. Kemudian, orang yang pertama kali menyusun atau membahas
Ilmu Qira’at adalah Abu Ubaid bin Salam dengan kitab yang berjudul Qira’at yang
dikerahakan sebanyak 25 perawi. Ada juga yang berpendapat bahwa yang menulis pertama
kali adalah Tsabit al-Baghdadi al-Dharir.
7Iwan Romadhan Sitorus, “Asal Usul Ilmu Qira’At,” EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis 7,
no. 1 (2018): 75, https://doi.org/10.29300/jpkth.v7i1.1589.
8Mufida Ulfa, “Diktat Ilmu Qira’at Edit,” 2021.
9Khairunnas Jamal Afriadi Putra, Pengantar Ilmu Qira’at.
8
Qira’at adalah perbedaan cara-cara melafalkan A-Qur’an, baik mengenai huruf-
hurufnya atau cara pengucapan huruf-huruf tersebut seperti takhfif (meringankan),
tasqil (memberatkan), atau yang lainnya.
3. Al-Shabuni:
Qira’at adalah suatu madzhab cara melafalkan Al-Qur’an yang dianut oleh salah
seorang imam berdasarkan sanad-sanad yang bersambung kepada Rasulullah saw.10
10Ratna Umar, “Qira’at Al-Qur’an (Makna Dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at),” Jurnal Al-Asas 3
(2019): 37.
11 Sitorus, “Asal Usul Ilmu Qira’At.” EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis (2018): 75.
12 Ibid.76
9
maupun yang syaz. untuk perbedaan yang berikutnya adalah Al-Quran sebagai terdiri dari
susunan ayat dan lafaz, sedangkan Qiraat terdiri dari bacaanya dan juga lafaznya.
10
Bab III
Kesimpulan
Al -Qur’an dalah kitab suci yang di dalamnya terdapat firman-firman (wahyu) Allah,yang
di sampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rosul Allah secara berangsur
angsur yang bertujuan menjadi petunjuk bagi umat Islam dalam hidup dan kehidupannya guna
mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Pengertian dari Ulum Al-Qur'an adalah
sekumpulan ilmu yang membahas tentang berbagai segi dari Al-Qur'an. Sedangakan pengertian
dari ilmu qira’at adalah ilmu yang mempelajari atau memahami tentang bacaan dalam al-
Qur’an. Perbedaan Qur'an dengan Qiraat adalah, Al-Quran yaitu kalam Allah yang diturunkan
oleh malaikat jibril secara mutawattir yang diturunkan sebagai mu'jizat. sedangkan Qiraat
adalah suatu yang berbeda pada lafaznya atau juga pembacaanya yang dari takhfif atau taskil.
Ada ulama' yang berpendapat, bahwa Al-Qur'an adalah semua yang mencakup tempat yang
diperselisihkan bacaanya yang secara mutawattir dari Nabi Muhammad SAW. sedangkan
Qiraat adalah perbedaan dari bentuk bacaanya baik yang mimiliki kedudukan mutawattir
maupun yang syaz. untuk perbedaan yang berikutnya adalah Al-Quran sebagai terdiri dari
susunan ayat dan lafaz, sedangkan Qiraat terdiri dari bacaanya dan juga lafaznya.
11
Daftar Pustaka
Ahmad Izami,Ulumul Qur’an:Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas Al-Qur’an,Bandung
Sitorus, Iwan Romadhan. “Asal Usul Ilmu Qira’At.” EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran
Keislaman Dan Tafsir Hadis 7, no. 1 (2018): 75.
https://doi.org/10.29300/jpkth.v7i1.1589.
Umar, Ratna. “Qira’at Al-Qur’an (Makna Dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan
Qira’at).” Jurnal Al-Asas 3 (2019): 37.
12