Anda di halaman 1dari 12

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................
Sastra adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu “shaastra” yang
berarti “teks yang mengandung intruksi atau pedoman”. Shaastra berasal dari
petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana. Teks sastra juga
tidak hanya teks yang berisikan tentang instruksi ajaran saja, melainkan bisa
d
i
g
uan negara modern, bahasa-bahasa ini (sekarang disebut “bahasa daerah”) adalah
ubahasa- 2 bahasa sastra (tradisional/klasik), masing-masing mengungkapkan identitas
ndan tradisi budaya sebuah bangsa (sekarang hanyalah “kelompok suku”). Karya-karya
a
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
r
u
j
u
k

k
e
p
a
- Milik masyarakat Karena sastra lama tidak ada pengarangnya, maka dongeng,
legenda, fabel, serta semua jenis sastra lama menjadi milik masyarakat.
Makanya kita sering mendengan istilah “legenda masyarakat sunda”, ataupun
“legenda masyarakat padang”. Ini menunjukkan kalau karyakarya sastra lama

esusastraan zaman Arab – Melayu.


ovel, berasal dari Italia yaitu novella „berita‟. Novel adalah bentuk
Sastra adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu “shaastra”
yang berarti “teks yang mengandung intruksi atau pedoman”. Shaastra
mengajarkan, memberi petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau
sarana. Teks sastra juga tidak hanya teks yang berisikan tentang instruksi
ajaran saja, melainkan bisa digunakan untuk merujuk kepada

k
e
s
u
s
a
s
t
r
a
LAMPIRAN

1. Bagaimana karakteristik dari karya sastra? (Agis)


Jawaban:
Karakteristik SastraAdanya nilai seni yang terkandung. Penggunaan
bahasa yang khas dan indah. Bersifat imajinasi atau fiksi. Atau bisa dibilang
Karya sastra memiliki berbagai karakteristik, termasuk penggunaan bahasa
kreatif, pengembangan karakter, alur cerita, tema, dan pesan moral. Penulis
sering menggunakan gaya bahasa yang kaya dan berimaginasi untuk
menggambarkan situasi, emosi, dan konflik. Karya sastra juga sering
mencerminkan budaya, nilai, dan norma-norma masyarakat pada saat karya
tersebut ditulis. Melalui karya sastra, penulis dapat menyampaikan gagasan,
pandangan hidup, dan pengalaman manusia secara mendalam dan
kompleks.

2. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam sastra lama ? (Eka W)


Jawaban :
Ada beberapa jenis karya sastra lama, yaitu mantera, peribahasa,
pantun, teka-teki, cerita binatang, cerita jenaka, dan cerita pelipur lara.
Agama Hindu merupakan agama yang pertama kali memengaruhi rakyat
Indonesia biasa juga disebut dengan sastra rakyat ialah suatu golongan
cerita yang hidup dan berkembang secara turun-temurun, dari generasi ke
generasi. Cerita ini hidup di kalangan rakyat, biasanya disampaikan secara
lisan, sehingga disebut juga sebagai sastra lisan.

3. Mengapa sejarah masuk kedalam prosa lama, sedangkan sejarah


merupakan kejadian nyata dimasa lalu? (Dina)
Jawaban:
Sejarah sering diungkapkan dalam bentuk prosa lama karena
metodenya berkembang seiring waktu. Pada masa lalu, sejarah sering
disampaikan melalui narasi berdasarkan catatan tertulis, yang sering
diungkapkan dalam bentuk prosa. Ini adalah cara orang menyimpan dan
mengkomunikasikan informasi tentang peristiwa-peristiwa penting.
Meskipun sejarah adalah catatan tentang kejadian nyata di masa lalu,
cara penyampaiannya dapat bervariasi, dan prosa adalah salah satu bentuk
yang digunakan. Selain itu, prosa memungkinkan penyampaian yang lebih
rinci dan deskriptif tentang peristiwa sejarah, yang membantu dalam
pemahaman yang lebih baik. Namun, sekarang sejarah juga disajikan dalam
berbagai format, termasuk bukan prosa, seperti film dokumenter, presentasi
visual, dan media lainnya.

4. Apa perbedaan antara sastra lama dan sastra baru? (Agnes)


Jawaban:
Sastra lama dan sastra baru adalah dua periode sastra yang berbeda
dalam perkembangan kesusastraan. Berikut adalah beberapa perbedaan
utama antara keduanya:

1.) Waktu: Sastra lama umumnya merujuk pada karya sastra yang diciptakan
sebelum abad ke-19, sementara sastra baru mengacu pada karya sastra yang
lebih kontemporer, mulai abad ke-19 hingga saat ini.

2.) Gaya dan Bahasa: Sastra lama sering kali ditulis dengan gaya bahasa
yang lebih formal dan klasik. Sastra baru cenderung lebih cenderung ke arah
bahasa yang lebih modern dan terkadang lebih informal.

3.) Tema dan Subjek: Sastra lama sering kali fokus pada mitologi, sejarah,
agama, dan nilai-nilai tradisional. Sastra baru lebih cenderung
mencerminkan perkembangan sosial, budaya, dan politik zaman mereka,
dengan tema-tema seperti industrialisasi, urbanisasi, modernitas, dan isu-isu
sosial kontemporer.

4.) Gaya Penulisan: Sastra lama mungkin lebih memperhatikan penggunaan


retorika dan gaya sastra klasik seperti simbolisme, metafora, dan rima.
Sastra baru cenderung menggunakan teknik penulisan yang lebih beragam,
termasuk penggunaan dialog yang realistis dan narasi yang lebih sederhana.

5.) Pengaruh Sastra Dunia: Sastra lama sering kali lebih dipengaruhi oleh
sastra klasik seperti sastra Yunani dan Romawi, sementara sastra baru lebih
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan global dan tren sastra internasional.

6.) Peran Penulis: Dalam sastra lama, penulis sering dianggap sebagai tokoh
yang menginspirasi dan ditampilkan sebagai otoritas moral. Di sastra baru,
penulis mungkin lebih cenderung berperan sebagai pengamat yang
mencerminkan kompleksitas masyarakat dan psikologi manusia.
Penting untuk diingat bahwa perbedaan ini adalah garis besar, dan
terdapat berbagai aliran dan perubahan di dalam masing-masing periode
sastra. Banyak karya sastra juga dapat menunjukkan pengaruh dari kedua
periode ini.

Anda mungkin juga menyukai