SASTRA LAMA KEL 2 New
SASTRA LAMA KEL 2 New
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Sastra adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu “shaastra” yang
berarti “teks yang mengandung intruksi atau pedoman”. Shaastra berasal dari
petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana. Teks sastra juga
tidak hanya teks yang berisikan tentang instruksi ajaran saja, melainkan bisa
d
i
g
uan negara modern, bahasa-bahasa ini (sekarang disebut “bahasa daerah”) adalah
ubahasa- 2 bahasa sastra (tradisional/klasik), masing-masing mengungkapkan identitas
ndan tradisi budaya sebuah bangsa (sekarang hanyalah “kelompok suku”). Karya-karya
a
k
a
n
u
n
t
u
k
m
e
r
u
j
u
k
k
e
p
a
- Milik masyarakat Karena sastra lama tidak ada pengarangnya, maka dongeng,
legenda, fabel, serta semua jenis sastra lama menjadi milik masyarakat.
Makanya kita sering mendengan istilah “legenda masyarakat sunda”, ataupun
“legenda masyarakat padang”. Ini menunjukkan kalau karyakarya sastra lama
1.) Waktu: Sastra lama umumnya merujuk pada karya sastra yang diciptakan
sebelum abad ke-19, sementara sastra baru mengacu pada karya sastra yang
lebih kontemporer, mulai abad ke-19 hingga saat ini.
2.) Gaya dan Bahasa: Sastra lama sering kali ditulis dengan gaya bahasa
yang lebih formal dan klasik. Sastra baru cenderung lebih cenderung ke arah
bahasa yang lebih modern dan terkadang lebih informal.
3.) Tema dan Subjek: Sastra lama sering kali fokus pada mitologi, sejarah,
agama, dan nilai-nilai tradisional. Sastra baru lebih cenderung
mencerminkan perkembangan sosial, budaya, dan politik zaman mereka,
dengan tema-tema seperti industrialisasi, urbanisasi, modernitas, dan isu-isu
sosial kontemporer.
5.) Pengaruh Sastra Dunia: Sastra lama sering kali lebih dipengaruhi oleh
sastra klasik seperti sastra Yunani dan Romawi, sementara sastra baru lebih
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan global dan tren sastra internasional.
6.) Peran Penulis: Dalam sastra lama, penulis sering dianggap sebagai tokoh
yang menginspirasi dan ditampilkan sebagai otoritas moral. Di sastra baru,
penulis mungkin lebih cenderung berperan sebagai pengamat yang
mencerminkan kompleksitas masyarakat dan psikologi manusia.
Penting untuk diingat bahwa perbedaan ini adalah garis besar, dan
terdapat berbagai aliran dan perubahan di dalam masing-masing periode
sastra. Banyak karya sastra juga dapat menunjukkan pengaruh dari kedua
periode ini.