Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR DASAR PERIKLANAN

PERENCANAAN IKLAN KREATIF

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Periklanan Dosen
pengampu : Dr. Indira Fatra Deni P, M.A

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

1. PUTRI AMANDA (0603221025)

2. MUHAMMAD RIDHOLI (0603221014)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-nya, Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERENCANAAN IKLAN KREATIF” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr.
Indira Fatra Deni P, M.A pada mata kuliah Dasar-Dasar Periklanan. Selain itu, Makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “ Dasar Dasar Periklanan ” Bagi para pembaca dan juga bagi
penulisnya. Tak lupa lupa kita selalu bershalawat dan beriringkan salam kepada baginda alam Nabi
besar, Nabi Muhammad Saw, Semoga dengan kita selalu bershalawat kepadanya,kita dapat diakui
sebagai umatnya di yaumil akhir kelak nantinya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Dr. Indira Fatra Deni P, M.A selaku dosen
bidang studi mata kuliah Dasar Dasar Periklanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna dan oleh karena itu, kritik dan saran yang diberikan akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah yang kami buat ini.

Medan, 25 September 2023

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................................. 1

KATA
PENGANTAR...................................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4

1.1 Pendahuluan................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................... 6

2.1 Kreativitas Dalam Iklan................................................................................................................. 6

2.2 Sejarah Perkembangan Perencanaan Kreatif Periklanan............................................................... 6

2.3 Perencanaan dan Eksekusi iklan Kreatif........................................................................................ 7

2.4 Proses Kreatif periklanan............................................................................................................... 8

2.5 Strategi Kreatif Periklanan........................................................................................................... 10

2.6 Daya Tarik Iklan........................................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Pendahuluan
Salah satu komponen paling penting dalam komunikasi pemasaran adalah pesan yang ada di
iklan. Tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi pesan yang ada di iklan juga bisa menjadi sumber
entertainment, motivasi, hingga fantasi. Iklan dapat membentuk keinginan dan goals dari konsumen.
Iklan dapat menciptakan mimpi maupun pengalaman ketika menggunakan mobil BMW. Pesan-pesan
ini ditentukan oleh strategi dan taktik kreatif.
Kreativitas, dalam praktiknya, adalah kemampuan kita untuk menemukan jawaban yang baru
ketika orang-orang lain sudah menyerah. Hal ini dapat membantu kita dalam perjuangan melawan
kompetitor. Kreativitas sangat penting bagi orang yang bekerja di dunia periklanan. Produk yang kamu
pegang, target market, media, dan masyarakat selalu mengalami perubahan. Sebagai pengiklan, kamu
memerlukan kreativitas supaya bisa terus mengikuti perubahan yang ada.
Perencanaan iklan kreatif merupakan tahapan kritis dalam mengembangkan kampanye
pemasaran yang berhasil. Dalam dunia yang terus berubah dengan pesat, peran iklan kreatif menjadi
semakin penting untuk menarik perhatian konsumen dan membedakan suatu produk atau layanan dari
pesaingnya. Perencanaan yang matang memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak hanya efektif
secara komunikatif tetapi juga mampu membangun interaksi emosional dengan audiens.
Kata ‘kreativitas’ sangat sering digunakan ketika membahas dunia periklanan. Orang yang
bekerja dalam dunia iklan sering disebut sebagai tipe orang yang kreatif. Iklan, sering disebut kreatif.
Agensi periklanan juga menjual kemampuan mereka untuk menjadi kreatif. Jadi, apa sebenarnya arti
kreativitas dalam periklanan?
Pemahaman tentang kreativitas bagi orang di dunia periklanan pun berbeda-beda. Ada yang
menganggap bahwa ‘iklan adalah kreatif ketika mampu menjual produk.’ Iklan yang mampu
meningkatkan penjualan berarti lebih kreatif daripada iklan yang inovatif dan sering menang lomba.
Selain itu, ada juga yang menilai kreativitas iklan dari nilai estetika dan originalitasnya. Mereka
menganggap bahwa iklan kreatif dapat membantu suatu produk untuk stand out dari kompetitornya dan
memiliki dampak yang luas.
Perbedaan perspektif ini dapat didasari oleh peran masing-masing orang dalam industri periklanan.
Dalam industri periklanan, peran dibagi menjadi dua:
1. Manajemen: brand managers, account executives
2. Kreatif: art director, copywriter, commercial director, produser.
Orang-orang di manajemen memiliki anggapan bahwa iklan yang kreatif adalah iklan yang mampu
menjual produk serta memenuhi objectives dari client. Sementara, orang kreatif melihat iklan sebagai
cara mereka mengomunikasikan nilai estetika dan tujuan pribadi mereka. Mereka ingin memperlihatkan
talenta unik mereka dalam iklan yang dibuat olehnya.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu Kreativitas dalam Iklan?
2.bagaimana sejarah dari perkembangan perencanaan kreatif dalam periklanan?
3. Bagaimana perencanaan dan eksekusi iklan kreatif?
4.bagaimana proses kreatif dalam iklan
5.Bagaimana strategi kreativ dalam iklan?
6. Apa yang menjadi daya tarik iklan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Makalah ini dibuat bertujuan untuk membuat para pembaca bisa memahami mengenai perencanaan
dalam membuat sebuah iklan kreatif serta bagaimana strategi dan proses pembuatan iklan kreatif

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KREATIVITAS DALAM IKLAN

Kreatifitas adalah salah satu kata yang mungkin paling sering dan umum digunakan
dalam industri periklanan. Iklan bahkan kerap disebut dengan kata kreatif saja. Mereka yang
terlibat dalam proses produksi iklan sering disebut sebagai ‘tim kreatif’ atau ‘orang kreatif’.
Tanggung jawab orang kreatif adalah mengubah seluruh informasi mengenai produk seperti
atribut atau manfaat produk hingga tujuan komunikasi yang ditetapkan menjadi suatu bentuk
konsep kreatif yang mampu menyampaikan pesan pemasaran kepada khalayak.

Salah satu pandangan mengatakan bahwa iklan kreatif adalah iklan yang mampu
meningkatkan penjualan produk. Pandangan lain mengatakan iklan yang kreatif adalah iklan
yang berasal dari ide yang orisinal, memiliki nilai artistic dan estetika serta mampu
memenangkan penghargaan.

Dalam dunia periklanan, kreativitas adalah hal yang mencakup keduanya; dapat membantu
stand out dari kompetitor serta unik dan menghibur. Tetapi, iklan juga harus dapat memberi informasi
yang jelas serta mampu menjawab permasalahan dan objectives dari client. Orang kreatif dalam iklan
harus mampu memunculkan ide yang segar, unik, dan cocok, yang bisa digunakan sebagai solusi dari
masalah komunikasi. Cocok dalam hal ini adalah sesuai dengan target audiens, dapat berbicara dengan
target audiens yang sesuai.

Strategi kreatif yang baik sangatlah krusial bagi kesuksesan usaha promosi perusahaan. Baik
kamu ada di agensi iklan atau di sisi client, jika kamu terlibat dalam proses promosi kamu harus
memahami strategi dan taktik kreatif. Selain itu, nantinya kamu akan bekerja dengan spesialis kreatif
ketika menyusun iklan ini. Jadi, kamu juga harus memahami proses penyusunan strategi kreatif.

6
2.2 Sejarah Perkembangan Perencanaan Kreatif Periklanan

Bagi banyak orang, aspek yang paling menarik dari industri periklanan adalah sisi
kreatifnya. Brand besar seperti Procter & Gamble, Nissan, Coca-Cola, Nike, dan McDonald’s
mengeluarkan jutaan dolar per tahun kepada iklan dan media yang menampilkannya. Mereka
menyadari bahwa produk yang bagus harus disertai iklan yang bombastis supaya bisa sukses.

Kampanye iklan yang strategi kreatifnya buruk dapat mengalami kerugian. Banyak
perusahaan yang mengeluarkan banyak uang bagi iklan, tetapi mereka kesulitan ketika
menyusun kampanye kreatif yang dapat membedakan mereka dengan kompetitornya.

Contohnya; Burger King. Sejak 1987 hingga sekarang, Burger King mengubah ide
besar tema iklannya 11 kali, dan mengganti agensi iklan sebanyak 6 kali. Hal ini mereka
lakukan karena mereka ingin punya identitas yang kuat di pasar fast-food, tetapi strategi kreatif
yang dilakukan tidak pernah berhasil. Market share Burger King di antara pasar fast-
food menurun dan cabang-cabang BK tidak senang dengan kemampuan perusahaan dalam
pemasaran.

Kreativitas periklanan tidak hanya eksklusif dibutuhkan oleh orang yang ada di tim
kreatif iklan. Tim bisnis juga membutuhkan kreativitas, terutama untuk proses perencanaan
kegiatan promosinya. Baik orang dari sisi agency, seperti account executives, media planners,
researchers, maupun tim client, seperti marketing dan brand manager, harus bekerja sama untuk
mencari solusi kreatif dari permasalahan yang ditemukan di proses perencanaan,
pengembangan, dan eksekusi kampanye periklanan

2.3 PERENCANAAN DAN EKSEKUSI IKLAN KREATIF

Pekerjaan dari tim kreatif dalam sebuah agensi sering menemui tantangan. Mereka
harus melakukan riset, mendalami brief, memahami pernyataan strategi, tujuan komunikasi,
serta mencari input lain yang relevan lalu mengubah semua hal itu menjadi pesan iklan. Secara
umum pekerjaan dari tim kreatif adalah:

• Menulis copy,

7
• Merancang/design layout dan ilustrasi,
• Memproduksi iklan yang mengomunikasikan tema utama dari kampanye.

Tim kreatif harus mampu menaruh pesan iklan dalam bentuk yang menarik perhatian
konsumen dan membuat iklan yang mudah diingat. Hal ini sulit karena setiap situasi marketing
berbeda, dan masing-masing kampanye iklan membutuhkan pendekatan kreatif yang berbeda-
beda. Tidak ada formula jitu yang bisa dipakai untuk semua iklan.

2.4 PROSES KREATIF IKLAN

Meskipun tidak ada satu formula jitu dalam pengembangan iklan, terdapat proses
umum dalam pembuatan iklan. Salah satu pendekatan yang paling terkenal dalam mendapat
kreativitas bagi iklan dibangun oleh James Webb Young. Young adalah mantan creative vice
president di agensi J. Walter Thompson.

Menurut Young, proses produksi ide adalah proses yang pasti. Untuk mendapatkan
ide, kamu bisa berpikir dan mengikuti teknik operasi yang dapat kamu pelajari dan kontrol.
Semakin banyak latihan berpikir yang kamu lalui, kamu bisa menjadi semakin efektif dalam
mendapatkan strategi kreatif. Model proses kreatif Young terdiri dari lima langkah:

• Immersion (keterlibatan diri)

Dalam tahap ini, kamu mengumpulkan materi mentah dan informasi melalui riset
latar belakang dan membenamkan diri kamu dalam masalah yang ada dalam project ini,
masalah yang kamu akan selesaikan (dalam konteks ini, biasanya adalah brief kampanye dari
client).

Riset latar belakang harus kamu lakukan untuk memahami produk atau jasa client,
target market, kompetitor, dan informasi lain yang relevan. Spesialis kreatif harus memiliki
pengetahuan yang luas mengenai tren umum, kondisi dan perkembangan pasar, serta riset
mengenai teknik periklanan yang sedang hits dan efektif. Terdapat beberapa cara untuk
melakukan riset latar belakang:

1. Membaca semua hal yang berkaitan dengan produk atau pasar: buku, artikel umum,
laporan riset, jurnal, dan sebagainya.

8
2. Bertanya kepada orang yang terlibat dengan pembuatan produk: desainer, engineer, tim
sales, konsumen
3. Mendengar apa saja yang diomongkan oleh masyarakat. Kunjungi toko, mall, restoran,
hingga percakapan di social media untuk tahu pendapat pasar terhadap produkmu.
Kamu juga bisa melakukan wawancara kualitatif, etnografi, maupun menyebarkan
kuesioner kuantitatif.
4. Menggunakan produk atau jasa dan menjadi lebih familiar dengannya. Lebih sering
kamu pakai produk, maka kamu akan lebih kenal dengan produk tersebut.
5. Memahami bisnis client untuk memahami orang seperti apa yang akan kamu persuasi.

• Digestion

Setelah mendapatkan informasi, kamu harus mencernanya kembali dan memikirkan informasi-
informasi yang relevan.

• Incubation

Dalam tahap ini, kamu mengeluarkan masalah dari pikiran sadar (conscious mind) dan
membuat alam bawah sadar kamu mengolah informasi yang kamu dapatkan kepada masalah
yang kamu miliki di awal.

• Illumination

Ketika kamu sudah menerapkan informasi kepada masalah, kamu bisa mengeluarkan
ide sebagai solusi terhadap masalah yang kamu punya. Dalam tahap ini, kamu akan
menemukan tema utama yang akan menjadi major selling idea/big idea dari kampanye
iklanmu. John O’Toole mendefinisikan big idea sebagai “that flash of insight that synthesizes
the purpose of the strategy, joins the product benefit with consumer desire in a fresh, involving
way, brings the subject to life, and makes the reader or audience stop, look, and listen.”

Fungsi dari big idea adalah sebagai basis utama dari seluruh kegiatan kampanye
kamu. Dengan big idea yang kuat, maka ke depannya kamu akan bisa merancang kegiatan
kampanye dengan lebih mudah, efektif, dan menarik. Seluruh kegiatan kampanye juga akan
lebih mudah diingat karena kamu konsisten menampilkan ide yang sama di semua kegiatan
kampanye. Contoh dari big idea adalah “Just Do It” dari Nike dan “Mulai Aja Dulu” dari
Tokopedia.

9
• Reality or Verification

Dalam tahap ini, kamu meninjau ulang idemu untuk melihat apakah ide tersebut masih
terlihat baik. Kamu juga harus melihat apakah idemu sudah menjawab permasalahan atau
belum. Setelah itu, kamu bentuklah ide tersebut menjadi eksekusi yang bisa dijalankan.

Setelah mendapat big idea, pemasar dan agensi terkait akan melakukan eksekusi
strategi tersebut. Desainer dan copywriter dari agensi akan merancang layout, tagline, body
line, hingga storyline dari iklan yang ingin ditampilkan. Jika agensi ingin membuat iklan dalam
bentuk video, seperti contohnya iklan TV, mereka bisa mengajak kerja sama production house
untuk memproduksi video iklan yang sesuai dengan visi dan big idea yang telah ditentukan.

Jika materi iklan sudah selesai diproduksi, agensi iklan dapat menghubungi media
planners yang dapat merancang penempatan iklan. Penempatan ini bisa dilakukan di billboard,
TVC, hingga iklan video di YouTube.

2.5 STRATEGI KREATIF IKLAN

Setelah inti pesan (the big idea) telah ditemukan, perlu dipikirkan bagaimana strategi
kreatif akan diterapkan, agar isi pesan tersebut dapat sampai dan diterima dengan tepat oleh
sasaran, serta mampu mencapai tujuan komunikasi yang ditetapkan. Pada dasarnya dalam
strategi kreatif atau pesan, dikembangkan dari dua focus utama yakni terfokus pada produk,
atau terfokus pada sasaran.

Apabila strategi terfokus pada produk, biasanya pemanfaatan kelebihan-kelebihan apa


yang terkandung dalam suatu produk. Tetapi apabila focus pada sasaran, maka strategi yang
ditempuh adalah melalui hal-hal apa yang ada pada sasaran, seperti kebutuhan, keingingan,
citra yang ada dan sejenisnya.

Terdapat bermacam-macam strategi dalam penyusunan suatu perencanaan pesan


periklanan, tetapi pada dasarnya aliran-aliran tersebut dikembangkan dari dua focus utama di
atas. Secara umum aliran-aliran tersebut dapat dikelompokkan dalam 4 strategi dasar
perencanaan pesan periklanan, yakni :

1.Usp strategy (strategi tawaran keunikan)

Suatu yang penting dalam strategi USP ini, dikenal adanya konsep “Ide Penjualan
Utama” (The Major Selling Idea). Yakni bagaimana mendapatkan suatu keunikan produk,

10
keuntungan dan kelebihan yang ada untuk dimanfaatkan sebagai ‘claim’ tersebut. Strategi ini
juga dikenal sebagai strategi “Hard Selling.”

2.Image strategy (strategi pembentukan citra)

Adakalanya kita tidak menemukan kelebihan atau keunikan yang ada pada suatu
produk, gagasan atau jasa, sehingga sulit menentukan ‘janji penjualan’ seperti dalam strategi
USP. Banyak produk sejenis yang dipromosikan, susah membedakan satu dengan lainnya.

Untuk itu perlu dikembangkan suatu strategi kreatif, yang didasari pada pengembangan
kekuatan dan identitas produk agar mudah diingat dan mempunyai makna tertentu. Strategi ini
disebut sebagai strategi pembentukan citra (Image Strategy).

3.Inherent drama strategy (strategi drama)

Strategi lain yang juga dimanfaatkan janji penjualan dari kelebihan produk, adalah
melalui penonjolan sifat-sifat karakteristik atau kelebihan produk secara dramatis. Penonjolan
secara dramatis tersebut akan mampu menggerakkan sasaran untuk menggunakan produk
tersebut.

Aliran dramatis ini dipelopori oleh Leo Burnett, pendiri ‘Leo Burnet Advertising’ di
Chicago. Burnett memberikan gambaran bahwa strategi dramatis ini sering sulit diciptakan,
tetapi pasti selalu ada. Apabila ditemukan, strategi ini sangat menarik dan lebih dipercaya, dari
berbagai strategi lainnya.

4. Positioning strategy (strategi positioning)

Konsep pengembangan strategi pesan yang disebut “positioning” ini diperkenalkan


oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an, dalam bukunya “Positioning, The Battle
for Your Mind”. Positioning menjadi popular dan menjadi salah satu konsep dasar
pengembangan kreatif periklanan. Ide dasar positioning adalah upaya menempatkan
kemapanan atau posisi tertentu suatu produk (merek) dalam benak pikiran konsumen.

Trout dan Ries menggambarkan bahwa positioning merupakan suatu ‘citra” yang
terbentuk dalam pikiran konsumen, yang dikaitkan dengan suatu produk atau merek tertentu,
dan dalam kaitannya dengan citra dari produk saingan. Selanjutnya konsep positioning
berkembang tidak sekedar dari factor persaingan saja.

11
Positioning lebih luas dapat diterapkan berdasarkan atribut harga, kualitas produk,
penerapan penggunaan, beda kategori produk, segmentasi sasaran, symbol budaya, disamping
berdasarkan kompetisi.

2.6 DAYA TARIK IKLAN

Daya tarik iklan dimaksudkan sebagai pendekatan yang digunakan dalam menarik
perhatian konsumen serta mempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk / jasa yang
diiklankan. Dengan demikian dengan daya tarik ini diharapkan mampu menggerakkan orang,
berbicara mengenai keinginan atau kebutuhan mereka dan pada akhirnya membangkitkan
ketertarikan mereka.

Dalam kaitannya dengan penyusunan pesan iklan, daya tarik dapat dikelompokkan dalam
kategori sebagai berikut:

• Daya Tarik Informatif / Rasional

Daya tarik atau pendekatan rasional ditekankan pada segi praktis, fungsi dan kegunaan
produk yang dikaitkan dengan kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Ini dimanfaatkan sebagai
pertimbangan rasional sasaran untuk menggunakan produk tertentu. Isi pesan biasanya didasari pada
fakta, proses belajar, ataupun persuasi secara rasional.

• Daya Tarik Emosional

Daya tarik emosional berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial sasaran,
dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Beberapa motivasi dalam menentukan keputusan
pembelian biasanya didasari pada motivasi emosional. Sering terjadi konsumen merasa memiliki
suatu produk lebih penting dibanding dengan memahami pengetahuan, keistimewaan atau kegunaan
produk itu sendiri. Daya tarik rasional sering dianggap kurang tajam untuk menarik perhatian
konsumen. Maka daya tarik emosional lebih sering dimanfaatkan

Daya tarik emosional menjadi popular dalam periklanan, mengingat beberapa keputusan
pembelian sering dibuat atas dasar perasaan dan emosi. Di samping itu ada beberapa produk yang
tidak mempunyai perbedaan dengan produk pesaingnya. Dalam kondisi ini, membuat keputusan
pembelian secara rasional, konsumen sering kesulitan untuk memutuskan. Maka satu-satunya
alternatif adalah menggunakan dasar emosional.

12
• Daya Tarik Kombinasi

Daya tarik mengkombinasikan dua daya tarik yakni rasional dan emosional. Di mana
konsumen seringkali dihadapkan oleh dua daya tarik rasional (dengan daya pikir/rasio) dan
daya tarik emosional (psikologis). Daya tarik ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa
pendekatan rasional pada dasarnya tidak banyak, bahkan untuk produk yang bersifat sangat
rasional dan fungsional sekalipun seperti produk sabun cuci deterjen juga memiliki aspek atau
elemen emosional dalam memilihnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

pesan yang kreatif dan efektif dalam iklan sangatlah penting dalam
mencapai tujuan pemasaran. Dalam dunia periklanan, kreativitas memegang
peranan penting dalam menciptakan kampanye yang berbeda, unik, dan
menarik bagi target audiens. Agensi iklan dan tim kreatif harus bekerja secara
sinergis untuk menghasilkan strategi iklan yang efektif dan berkesan.
Pemasaran berkelanjutan juga menjadi tren yang harus diikuti, di mana bisnis
harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan sosial dalam
mengembangkan kampanye iklan mereka.

Pengembangan dan eksekusi kreatif dari pesan iklan adalah hal yang
sangat penting bagi strategi komunikasi pemasaran. Pemasar biasanya bekerja
sama dengan agensi iklan untuk membangun dan mempersiapkan strategi
kreatif. Agensi iklan dan spesialis kreatif bertanggung jawab untuk merancang
cara berkomunikasi kepada konsumen.

13
Proses perancangan strategi kreatif didasari oleh tujuan
dan objectives yang spesifik. Juga dipengaruhi oleh beberapa faktor; target
audiens, masalah utama yang harus dihadapi, serta tujuan yang ingin dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Belch, G.E., & Belch, M.A. (2003) Advertising and Promotion, Sixth Edition. The McGraw

Hill Companies

Morissan. 2007, Periklanan ; Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta : Ramdina Prakarsa.

Prayitno, Sunarto., 1993, Pengantar Periklanan; Program Pendidikan dan Pelatihan

Manajemen Pemasaran Radio Siaran Swasta PRSSNI DKI Jakarta;

Kasali, Rhenald., 1992, Management Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Jefkins, Frank., 1997, Periklanan. Jakarta: Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai