NARKOSIS NITROGEN
Oleh :
Blok 2 Biomedik
Tahun Ajaran 2022/2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkosis saat menyelam atau dikenal juga sebagai narkosis nitrogen
merupakan sebuah kondisi dimana seseorang kehilangan kesadarannnya saat
menyelam di kedalaman laut. Hal ini disebabkan oleh efek bius dari gas tertentu pada
tekanan tinggi. Penyelam perlu memerhatikan batas kedalaman penyelaman yaitu
sekitar 30 m dengan tekanan sekitar 3 sampai 4 ATM. Penyelaman diluar batasan
tersebut memerlukan bantuan khusus berupa campuran selain udara. Campuran
tersebut dapat berupa campuran helium dan oksigen; oksigen murni; trimix dari
oksigen, helium, dan nitrogen; atau campuran gas eksotis berupa neon, hidrogen, atau
bahkan argon. Campuran-campuran ini memberikan keuntungan karena memiliki
kepadatan yang lebih rendah, pengurangan dukungan pembakaran dan opersional
serta dapat mengontrol lebih baik dari toksisitas oksigen.
Penyelaman teknis memberikan perspektif baru akan konsep dasar menyelam
dengan menggunakan campuran gas selain udara. Penyelaman teknis ini
menggunakan lebih dari satu gas campuran selama penyelaman. Dengan adanya
prinsip ini, tenaga medis perlu memahami dan menyiapkan penanganan untuk
menangani masalah tertentu yang dapat terjadi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar balakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Apa saja gejala dan tanda dari narkosis nitrogen?
2. Apa faktor yang memengaruhi narkosis nitrogen?
3. Bagaimana pengaruh narkosis nitrogen terhadap sel?
4. Bagaimana cara dalam mencegah narkosis nitrogen?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui gejala dan tanda dari narkosis nitrogen
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi narkosis nitrogen
3. Mengetahui pengaruh narkosis nitrogen terhadap sel
4. Mengetahui cara-cara dalam mencegah narkosis nitrogen
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan edukasi terkait
bahayanya narkosis nitrogen serta bagaimana cara untuk menghindari hal ini terjadi.
PENYEBAB
Nitrogen memilki sifat diatomik, tidak berbau, tidak berwarna serta tidak berasa.
Organisme hidup biasnya memilki komponen nitrogen. Nitrogen ini biasanya digunakan
penyelam untuk mencairkan oksigen. Narkosis nitrogen yaitu gangguan yang diakibatkan
sifat anastesi yang dikeluarkan di bawah tekanan, akibat alasan tersebut, udara bertekanan
dengan terkandung nitrogen di dalamnya, penggunaannya memiliki batas kedalaman tertentu
(Saraswati, 2018)
Biasanya nitrogen timbul pada tekanan tertentu yaitu 4 ATM atau 30 meter dibawah
air (Marsanto, Robidi and Rukaesih, 2021). Pendapat lainnya dari (Hadi, 1991) Narkosis
nitrogen timbul pada kedalaman 30 meter atau sekitar 3,2 atm, dan setiap masuk 10 meter ke
bawah air gejala yang ditimbulkan akan lebih parah. Batas tekanan yang menimbulkan
Narkosis Nitrogen yang dimiliki penyelam juga berbeda-beda, tergantung kondisi kesiapan
fisik. Menurut (Hadi, 1991) banyak faktor yang meningkatkan resiko penyelam keracunan
nitrogen seperti air laut yang dingin, bekerja berat di bawah air, gelisah, kurangnya
pengalaman, menurunnya kadar oksigen dan naiknya kadar karbondioksida dalam udara
pernapasan.
Efek nitrogen pada tubuh terjadi pada saraf pusat. Tetapi lokasi dan mekanisme yang
tepat masih diperdebatkan. Asumsi kepatutan lipid oleh Meyer dan Overton berpendapat
“semua zat gas dan volatil menginduksi narkosis jika mereka menembus lipid sel dalam
konsentrasi molar tertentu yang merupakan karakteristik untuk setiap jenis sel." Teori ini
diperluas dengan menerapkan konsep "volume kritis", narkosis terjadi ketika gas inert atau
anastesi mengubah bagian lipid dari sel. sering dianggap sebagai membran sel, membuat
bagian sel itu membengkak serta menggangu fungsi sel tertentu (Patrick J. Kirkland et al.,
2022)
Tabel 2 Hubungan kedalaman (kaki) penyelaman dengan volume (liter) nitrogen yang
larut dalam tubuh (John E. Hall, 2011).
Bila orang bernapas dalam lingkungan udara bertekanan tinggi dalam jangka
waktu lama, jumlah nitrogen yang larut dalam cairan tubuhnya akan meningkat. (John
E. Hall, 2011) Mekanismenya ialah, nitrogen larut dalam substansi lemak di membran
saraf dan, karena efek fisik nitrogen dalam mengubah aliran ion yang melewati
membran, akan menurunkan eksitabilitas saraf. (John E. Hall, 2011) Pada kedalaman
120 kaki (±40 m), gejala yang dirasakan oleh seorang penyelam ialah rasa riang dan
kurang berhati-hati.
o Pada kedalaman 150 sampai 200 kaki (±50 – 65 m), timbul rasa mengantuk.
(John E. Hall, 2011)
o Pada kedalaman 200 sampai 250 kaki (±65 – 80 m), kekuatannya akan berkurang
sekali, dan penyelam sering terlalu lemah untuk melakukan pekerjaan yang
diperlukannya. (John E. Hall, 2011)
o Pada kedalaman lebih dan 250 kaki (>80 m, tekanan 8,5 atmosfer) biasanya
penyelam hampir tidak dapat melakukan apa-apa akibat narkosis oleh nitrogen
bila ia berdiam terlalu lama di kedalaman tersebut. (John E. Hall, 2011)
b. Kelelahan
Penyelam dalam keadaan kelelahan atau merasa takut/cemas.
(Kirkland et al., 2022) Kelelahan dan kurang tidur mempengaruhi
peningkatan sensitivitas terhadap narkosis nitrogen. (Cipullo, 2014)
Seorang penyelam yang tidak terlatih atau lelah cenderung tidak
mengontrol pernapasannya dan tubuhnya lelah terlebih dahulu. (Cipullo,
2014) Penyelaman dengan kedalaman yang cukup besar membutuhkan
asupan volume ventilasi yang lebih besar, yang, jika tidak dikendalikan,
dapat menyebabkan narkosis. (Cipullo, 2014)
4. Durasi penyelaman
Nitrogen yang larut dalam cairan tubuh akan menjadi hampir seimbang dalam
waktu kurang dari satu jam, tetapi untuk jaringan lemak keseimbangan baru terjadi
setelah beberapa jam, karena memerlukan nitrogen lima kali lipat lebih banyak, dan
suplai darahnya relatif sedikit. (John E. Hall, 2011) Karena alasan ini, bila orang tinggal
di kedalaman hanya untuk beberapa menit saja, tidak banyak nitrogen yang larut dalam
cairan tubuh dan jaringan. (John E. Hall, 2011)
Apabila penyelam menyelam dalam waktu yang lama (bahkan hingga berjam-
jam), kadar nitrogen akan lebih banyak larut dalam cairan darah, jaringan, dan lemak,
menyebabkan potensi lebih meningkat untuk mengalami narkosis nitrogen. (John E.
Hall, 2011) Narkosis nitrogen dapat diringankan dengan penyelam tidak menghabiskan
waktu terlalu lama di dalam air dan segera kembali ke permukaan. (Bove, 2004)
DAFTAR PUSTAKA
AmericanAddictionCenters (2020) Drinking Before Scuba Diving: Why You Shouldn’t.
Available at: https://alcohol.org/effects/drinking-before-scuba-diving/ (Accessed:
15 October 2022).
Bove, A.A. (2004) ALFRED A. BOVE Bove and Davis’ DIVING MEDICINE. 4 th.
Saunders, The Curtis Center, Independence Square West, Philadelphia.
Cherry, K. (2022) How Depressants Affect Your Body. Available at:
https://www.verywellmind.com/what-are-depressants-2795572 (Accessed: 16
October 2022).
Cipullo, I. (2014) Nitrogen narcosis. Available at: https://flipper.diff.org/app/items/info/6377
(Accessed: 15 October 2022).
Davis, A. (2019) Nitrogen Narcosis - Perceptions of Susceptibility. Available at:
http://scubatechphilippines.com/scuba_blog/nitrogen-narcosis-susceptibility-
factors/ (Accessed: 15 October 2022).
Fatimah, Andarini, S., & Melani A, A. (2019). Pengaruh Frekuensi Menyelam Meningkatkan
Risiko Kejadian Barotrauma pada Nelayan Penyelam Tradisional. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, 30(4), 283–286.
Gotter, A. (2018) Nitrogen Narcosis: Definition, Symptoms, Causes, and Treatment.
Available at: https://www.healthline.com/health/nitrogen-narcosis (Accessed: 12
October 2022).
Hadi, N. (1991) ‘Tinjauan Tentang Penyelaman’, Oseana, XVI(4), pp. 1–12. Available at:
http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xvi(4)1-12.pdf.
John E. Hall (2011) Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th edn, Elsevier.
12th edn. USA.
Kirkland, P.J. et al. (2022) ‘Nitrogen Narcosis In Diving’, StatPearls [Preprint]. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470304/ (Accessed: 17 October 2022).
Lafère, P., Guerrero, F., Germonpré, P., & Balestra, C. (2021). Comparison of insulation
provided by dry or wetsuits among recreational divers during cold water immersion
(< 5°C). International Maritime Health, 72(3), 217–222.
https://doi.org/10.5603/IMH.2021.0040
Marsanto, B., Robidi and Rukaesih, A.M. (2021) ‘Analisis Kebutuhan Asuransi Untuk
Peserta Olahraga Diving’, 8(1), pp. 24–30.
Myelin: MedlinePlus Medical Encyclopedia (no date). Available at:
https://medlineplus.gov/ency/article/002261.htm (Accessed: 17 October 2022).
O, E. (2020) Scuba Diving and Drinking Alcohol - Why Not? - DOWN TO SCUBA.
Available at: https://www.downtoscuba.com/scuba-diving-and-drinking-alcohol/
(Accessed: 15 October 2022).
Patrick J. Kirkland et al. (2022) ‘Nitrogen Narcosis In Diving’, In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing [Preprint]. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470304/.
R, V. (2018) What is Nitrogen Narcosis? – Diving Info. Available at: https://diving-
info.com/nitrogen-narcosis/ (Accessed: 15 October 2022).
Saraswati, D.A. (2018) Faktor Risiko Gejala Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Pencari
Ikan Hias Laut Di Kabupaten Banyuwangi.
Simamora, A. (2017) ‘Lipid Struktur dan Fungsi’, Modul Blok 3 Biologi Sel 1, pp. 1–16.
Soncini R. (2020). Nitrogen Narcosis at shallow depths _ DAN Southern Africa.
Store – Unit Kegiatan Selam Air-387 Universitas Diponegoro (no date). Available at:
https://uksa387.ukm.undip.ac.id/category/store/ (Accessed: 11 October 2022).
Vrijdag, X.C.E. (2021) Monitoring gas narcosis in hyperbaric environments. University of
Auckland.
Wijaya, w. (2019). Mengenal Selam dan Dekompresi | Parangtritis Geomaritime Science
Park.