Nama Kegiatan : Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Berbasis Industri dalam Kurikulum
Merdeka SMK Negeri 1 Warungasem
URAIAN
NO
PEMBAHASAN
1. Acara dipandu oleh Bapak Faisal Anggi Tofani, S.Pd. selaku pembawa acara, dilanjutkan
peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah itu peserta berdoa dipandu oleh Bapak
Zarqoni, S.Pd.I.
Sambutan oleh Bapak Suyanta, S.Pd., M.Si. selaku kepala sekolah, yaitu dengan
memotivasi peserta kegiatan untuk mendengarkan pemaparan narasumber dengan
sungguh-sungguh dan diharapkan peserta menyampaikan banyak diskusi sehingga akan
mendapatkan pencerahan yang dapat digunakan untuk mengembangkan implementasi
kurikulum merdeka. Bapak kepala sekolah membuka acara dengan membaca basmallah.
2. Pemaparan disampaikan oleh Bapak Arief Joko Suryadi, S.Ag., M.Si. selaku narasumber
dari Direktorat Jenderal Vokasi.
Berikut pemaparan materinya :
a. Pembelajaran bermakna adalah ketika ada suatu masalah, dipaparkan ke peserta didik
lalu peserta didik mencari solusi.
b. Merdeka belajar adalah langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya
Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar
Pancasila.
c. Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan
untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Karakteristik kurikulum merdeka:
1) Pengembangan soft skill dan karakter
2) Fokus pada materi esensial
3) Pembelajaran yang fleksibel
d. Punishment boleh, tapi semua harus ada peningkatan softskill
e. Salah satu tupoksi kepala sekolah adalah mengembangkan kewirausahaan. Guru
berkolaborasi agar hasil belajar peserta didik dapat optimal, sehingga sekolah dapat
bertransformasi.
f. 3 (tiga) karakteristik kurikulum merdeka:
1) Penyederhanaan konten fokus pada materi esensial
2) Pembelajaran berbasis proyek yang kolaboratif, aplikasi dan lintas mapel
3) Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan jam pelajaran yang memberi
fleksibilitas untuk merancang kurikulum operasional dan pembelajaran sesuai
tingkat kemampuan peserta didik.
g. Pendidikan kejuruan akan berhasil, jika siswa:
1) Dilatih dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang digunakan dalam
pekerjaan.
2) Dilatih dengan cara mereplikasi lingkungan kerja semirip mungkin dengan yang
terjadi di IDUKA
3) Dilatih berulang-ulang secara langsung dan secara individual dalam kebiasaan
berfikir dan bekerja seperti di IDUKA
4) Memperhatikan permintaan pasar
Tujuan:
1) Merancang pembelajaran yang seimbang antara teori dan praktik di industri
2) Mudah memusatkan perhatian pada satu project
3) Mempelajari kompetensi dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama
4) Memiliki penguasaan terhadap kompetensi lebih mendalam dan berkesan
5) Mengarahkan siswa agar mampu bekerja dengan terampil di dunia kerja
6) Menyiapkan siswa agar memiliki kompetensi teknis serta kemampuan kerjasama
sesuai tuntutan di dunia kerja
7) Membudayakan budaya kerja industri, terutama budaya mutu, presisi dan efisiensi
serta ekonomis
8) Memberikan wahana pengalaman belajar siswa dengan pengalaman berhasil.
Sesi tanya jawab:
1) Penanya : Noor Rahmad, S.Pd.
Pertanyaan : Kenapa SMK masih berdasarkan jurusan, bukan bakat minat? Sesuai
passion maka akan tersalurkan.
Jawaban : SMK sudah memberi peluang konsentrasi keahlian yang dibutuhkan
industri. Kita sedang berupaya membuat petunjuk teknis masuk SMK. Nantinya SMK
bertanggung jawab ke SMP untuk memberikan gambaran konsentrasi keahlian bagi
peserta didik SMP. Melalui kurikulum merdeka ini membantu mengembangkan bakat
anak di mata pelajaran pilihan
Notulis,