Oleh
ITUS SULASTRI
No Peserta: 320844000094
NIM 320844000094
Program Studi : PPG Dalam Jabatan
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM 320844000094
Program Studi : PPG Dalam Jabatan
Telah diajukan kepada dewan pembimbing pada tanggal …. Oktober 2023 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima
Mengetahui;
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul: “Meningkatkan Hasil
Belajar pada Materi Rukun Iman Melalui Metode Group Investigation
Berbantu Matching Cards di Kelas 1 SD Negeri Sukasari”. Proposal penelitian
ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Dalam Jabatan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Selama penelitiian dan penyusunan laporan penelitian dalam proposal
penelitian tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat
adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang sudah membantu.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Maka dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk kesempurnaan karya ilmiah ini. Harapan penulis semoga
laporan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
khususnya yang tertarik dengan anak.
Kuningan, Oktober 2023
Penulis,
iii
ABSTRAK
ABSTRACK
iv
DAFTAR ISI
v
G. Analisis Data .................................................................................... 17
H. Prosedur Penelitian ........................................................................... 17
I. Personalia Penelitian ........................................................................ 20
J. Rencana Pembiayaan ........................................................................ 21
K. Rencana Kerja .................................................................................. 21
v
BAB I
PENDAHULUAN
Dilihat dari tujuan diatas, ada satu tujuan yang perlu kita garis bawahi
yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa diletakkan pada urutan yang pertama dari tujuan
tidak akan ada artinya. Karena segala aktivitas yang dilakukan oleh
untuk menghasilkan peserta didik yang akan tangguh, cerdas, kreatif dan
sebagainya, namun juga berakidah yang lurus atas dasar keimanan kepada
Allah SWT.
islam. Sebagai realisasi pada tujuan diatas, di kelas 1 sekolah dasar sudah
1
Sekarang tinggal bagaimana seorang pendidik dapat menanamkan nilai-nilai
yang akan dicapai dalam kuriulum adalah sama dengan tujuan Pendidikan
nabi tuntutlah ilmu dari buaian hingga keliang lahat. Untuk mengukur
apakah hal tersebut sudah benar-benar tertanam dalam jiwa peserta didik,
tentu yang menjadi acuan pertama pengukuran tersebut adalah hasil belajar
siswa. Jika hasil belajar siswa rendah bearti pemahaman mereka tentang
materi keimanan ini belum menunjukkan keberhasilan dan jika hasil belajar
siswa tinggi tentu menjadi acuannya adalah pengalaman peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
mengajar ditemukan hasil belajar siswa pada materi rukun iman ini rendah.
Hal ini diperoleh saat melakukan observasi dan wawancara pada saat
kemudian apabila diminta dengan memulai hafalan tentang rukun iman ini
2
tersebut belum didapatkan hasil yang memuaskan. Dengan latar belakang
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi rukun iman ini adalah strategi
ditentukan yaitu 70. Dari 12 siswa hanya 5 siswa yang mencapai ketuntasan
belajar dalam kegitan pra siklus berarti masih ada 7 siswa atau 58,33%
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata kelas 59.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan tes formatif dan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi
dengan teman sejawat sebagai mitra dalam penelitian, serta
3
berkonsultasi dengan supervisor, diperoleh kekurangan-kekurangan
sebagai berikut:
a. Faktor siswa
1) Kurang disiplin dalam diskusi kelompok
2) Minat siswa terhadap pelajaran masih kurang
3) Siswa kurang memiliki rasa ingin tahu dalam pemecahan masalah
4) Perhatian siswa belum terfokus pada suatu masalah
5) Siswa menjadi kurang termotivasi untuk memahami pelajaran
b. Faktor guru
1) Belum membangun pemahaman siswa dari pengalaman baru
berdasarkan pada pengetahuan awal
2) Dalam pembelajaran peneliti belum mendorong, membimbing, dan
menilai kemampuan berpikir siswa.
3) Dalam pembelajaran siswa sebagai penerima pengetahuan, belum
dikemas menjadi proses mengkonstruksi
C. Perumusan Masalah
Proses pemerikasaan siswa yang diduga mengalami kesulitan
dalam belajar dapat dilakukan melalui diagnosa kesulitan belajar. Melalui
kegiatan diagnosis itulah guru mengetahui siswa-siswi mana yang harus
mendapat bantuan. Peneliti mendapat rumusan masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi Rukun Iman sebelum menggunakan Metode Group
Investigation Berbatu Matching Cards di kelas I SD Negeri Sukasari
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam Materi Rukun Iman selama menggunakan Metode Group
Investigation Berbantu Matching Cards di kelas I SD Negeri Sukasari
3. Bagaimana respon siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Materi Rukun Iman setelah menggunakan Metode Group Investigation
Berbantu Matching Cards di kelas I SD Negeri Sukasari.
4
D. Cara Memecahkan Masalah
Berdasarkan hasil dari proses pembelajaran, refleksi pembelajaran,
diskusi dan hasil konsultasi dari supervisor diperoleh hal-hal yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Materi Rukun Iman pada siswa kelas I semester 1 pada
Sekolah Dasar Negeri Sukasari Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan Tahun Pelajaran 2023/2024 bahwa analisis masalah
pembelajaran yang perlu diungkap adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan Metode Group Investigation berbantu Matching Cards
dapat memngingat urutan rukun iman dengan benar.
b. Melalui penggunaan Metode Group Investigation berbantu Mathing
Cards diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang
Urutan rukun iman.
Masalah tersebut diatas muncul karena adanya 3 faktor yang tejadi
pada waktu proses pembelajaran berlangsung dari siklus I dilanjutkan
siklus II sebagai berikut:
a. Pada proses pembelajaran guru kurang konsentrasi walaupun telah
dipandu oleh rencana pembelajaran.
b. Rencana pembelajaran yang telah disusun belum sesuai dengan
panduan pembuatan rencana pembelajaran.
c. Guru tidak begitu memperhatikan pentingnya media pembelajaran
guna memperjelas informasi dari kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan hasil kolaborasi dengan teman sejawat dan konsultasi
dengan supervisor, dalam proses pembelajaran perlu menerapkan Metode
Group Investigation berbantu Matching Cards yang sesuai dengan
kompetensi dasar yang akan disampaikan. Melalui cara tersebut siswa
akan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran lebih lanjut.
E. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan Group Investigation berbantu Matching
Cards dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Sukasari
5
tentang rukun iman, memberikan rasa ingin tahu sehingga motovasi
peserta didikuntuk mengetahui apa satuan berat.
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini akan
memberikan manfaat berarti bagi perorangan maupun institusi dibawah
ini:
1. Manfaat bagi Guru:
a. Meningkatkan kualitas guru dalam mengelola proses pembelajaran
dan membawa siswa pada pengalaman belajar yang bermakna.
b. Meningkatkan motivasi kinerja guru terhadap hasil belajar siswa
c. Memacu kreatifitas dan kredibilitas guru dalam melaksanakan
tugasnya.
d. Guru dapat melakukan penilaian terhadap siswa untuk 3 ranah
sekaligus, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
2. Manfaat bagi Siswa:
a. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
6
b. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru,
atau sebaliknya.
c. Meningkatkan prestasi belajar dalam menempuh tes formatif dan
dalam ulangan umum semester tahun pelajaran 2020/2021.
3. Manfaat bagi Sekolah:
Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini akan memberikan sumbangan
yang baik pada sekolah itu sendiri khususnya dan sekolah lain pada
umumnya dalam rangka perbaikan pembelajaran.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
222 8
Islam ialah suatu proses yang dilandaskan oleh nilai-nilai yang berisi ajaran
Islam melalui adanya suatu pengajaran yang diberikan untuk dijadikan sebuah
pedoman dalam hidup umat Islam.
B. Rukun Iman
Pengertian rukun iman adalah dasar kepercayaan dalam Islam yang
wajib diamalkan oleh orang yang beriman. Kata 'rukun' sendiri memiliki arti
dasar atau pokok yang harus dikerjakan. Sementara 'iman' bermakna yakin
atau percaya. Umat Islam wajib memahami dan mengamalkan tiap rukun
mengakui dengan lisan, serta melakukan dengan perbuatan. Maka dari itu,
222 9
C. Metode Group Investigation
1. Pengertian Metode
Metode (berasal dari Bahasa Yunani: methodos) secara harfiah
berarti pengejaran pengetahuan, penyelidikan, cara penuntutan
penyelidikan, atau sistem semacam itu. Dalam beberapa abad terakhir
ini lebih sering berarti proses yang ditentukan untuk menyelesaikan
tugas.
2. Hakikat Metode Group Investigation
Pembelajaran tipe Group Investigation (GI) merupakan salah satu
bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi)
pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia,
misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui
internet.
222 10
c. Berbagi informasi dengan anggota kelompok lainnya dalam
membahas materi pembelajaran
4. Kelemahan Group Investigation, antara lain:
a. Memilih sendiri anggota kelompoknya (siswa yang pandai
memilih siswa yang pandai pula)
b. Tidak semua anggota kelompok berpartisipasi dalam mencari
jawaban
5. Langkah-langkah Group Investigation:
1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3) Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok
mendapat tugas satu materi/ tugas yang berbeda dari kelompok
lain.
D. Media Pembelajaran
a. Pengertian
Menurut Heinich dalam Udin S. Winataputra (2004:5.3) kata
media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata
”medium” yang secara hanafiah berarti ”perantara” (between) yaitu
perantara sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receiver).
Dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut:
Menurut Schramm dalam Udin S. Winataputra (2004:5.4) media
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Menurut Briggs dalam Udin S. Winataputra (2004:5.4) media
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti
222 11
buku, film, video, slide dan sebagainya.
Menurut NEA dalam Udin S. Winataputra (2004:5.4) media adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengan
termasuk teknologi perangkat kerasnya.
Berdasar rumusan di atas penulis menyimpulkan bahwa media
merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi
kepada orang lain.
5)
d. Langkah-langkah Kegiatan
1) Guru menyiapkan gambar-gambar tentang persegi panjang sesuai
pada lembar kerja siswa
2) Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa mengenai
pengertian pecahan dan dilanjutkan tentang mengenal pecahan
sederhana. Beberapa siswa diminta untuk mengemukakan
pendapatnya, apabila siswa belum memahami pecahan guru
mengarahkan pemahaman siswa dengan menunjukkan salah satu
gambar persegi panjang yang dipotong dua dan dipotong empat.
3) Guru meminta salah satu siswa untuk menceritakan isi gambar
222 12
4) Guru menyiapkan gambar yang lain, salah satu siswa ditunjuk ke
depan untuk menceritakan gambar secara berurutan hingga akhir.
222 13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. Siklus PTK
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas terdiri dari dua siklus. Langkah-langkah setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
4. Mata Pelajaran
Objek penelitian adalah Materi Rukun Iman Bab 2 fokus pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti dengan kompetensi dasar
Mengenal enam rukun iman.
222 14
B. Persiapan PTK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
C. Subjek Penelitian
PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri
Sukasari Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan yang terdiri dari 12
Siswa yang komponen di dalamnya 4 siwa Laki-laki dan 8 orang siswa
perempuan
D. Sumber Data
1. Siswa
Adapun karakteristik siswa yang dapat peneliti paparkan adalah
sebagai berikut:
a) Mayoritas Siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Sukasari adalah anak
petani.
222 15
b) Kurangnya sarana dan prasarana siswa dalam belajar, misalnya tidak
memiliki buku pelajaran
c) Rendahnya minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran
Matematika.
d) Kesadaran dan kebutuhan siswa untuk belajar Matematika sangat
kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rendahnya hasil tes formatif
dan tes semester yang lalu serta banyaknya siswa yang tidak
mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah yang diberikan guru setiap
selesai dengan berbagai alasan.
2. Guru
1) Belum membangun pemahaman siswa dari pengalaman baru
berdasarkan pada pengetahuan awal
2) Dalam pembelajaran peneliti belum mendorong, membimbing, dan
menilai kemampuan berpikir siswa.
3) Dalam pembelajaran siswa sebagai penerima pengetahuan, belum
dikemas menjadi proses mengkonstruksi
3. Teman Sejawat.
Telaah hasil proses belajar mengajar teman sejawat merupakan
data awal untuk melaksanakan PTK ini dengan berbantu Matching Cards
pada pembelajaran Bab 2 sub Materi Rukun Iman fokus pebelajaran
PAIBP materi satuan berat di kelas I SD Negeri Sukasari Kecamatan
mandirancan Kabupaten Kuningan apakah metode tersebut dapat
mengatasi masalah masalah yang terjadi dan dapat memaksimalkan hasil
pembelajaran di SD Negeri Sukasari khususnya umunya untuk para
pembaca.
222 16
kemudian dengan lebar evaluasi diri untuk data pembanding antara hasil
observasi peneliti terhadap peserta didik khususnya antusiame peserta didik
ketika mengikuti proses pembelajaran biasa dengan proses pembelajaran
berbantu Matching Cards.
F. Indikator Kinerja
Peneliti berharap dengan pembelajaran Bab 2 Materi Rukun Iman
fokus pembelajaran PAIBP materi Rukun Iman berbantu Matching Cards
dapat meningkatkan nilai peserta didik secara drastis diharapakan dari 12
peserta didik lebih dari 65% siswa memperoleh nilai di atas nilai KKM, serta
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika dengan
rasa antusias yang tinggi dan peserta didik dapat berperan aktif pada saat
proses belajar mengajar di kelas sehingga pembelajaran kan lebih hidup dan
akan terajdi komuikasi dua arah antara siswa dengan guru sehingga hasil dari
prosesbelajar mengajar dapat maksimal sesuai dengan harapan.
G. Analisis Data
Dalam pelaksanaan PTK ini peneliti mengumpulkan data berupa:
1. Data hasil belajar siswa (Nilai)
2. Motovasi siswa pada saat pembelajaran
H. Prosedur Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas terdiri dari tiga siklus. Langkah-langkah setiap siklus terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah
222 18
4. Refleksi
Dari hasil observasi peneliti bersama teman sejawat mengadakan
diskusi untuk mengetahui kebaikan dan kekurangan pada saat
berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran. Data yang diperoleh
digunakan sebagai dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi guru dan siswa
selama perbaikan pembelajaran. Hasil evaluasi digunakan untuk
merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II yang difokuskan
pada penggunaan Matching Cards.
Siklus II
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah siklus I
b. Meyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan indikator mengenal
urutan rukun iman dengan benar.
c. Memilih dan menentukan media visual yang tepat yaitu Matching
Cardsyang sesuai dengan indikator urutan rukun iman.
d. Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas siswa dan
aktivitas guru beserta indikatornya.
e. Merancang dan menyusun evaluasi
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan indikator mengenal
pecahan sederhana yang melibatkan guru dan teman sejawat sebagai
pengamat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan gambar-gambar tentang hubungan antar satuan berat
sesuai pada lembar kerja siswa
222 19
dengan kalimat sesuai dengan urutan rukun iman.
d. Guru menyiapkan gambar yang lain, salah satu siswa ditunjuk ke
depan untuk menceritakan gambar secara berurutan hingga akhir.
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan perbaikan pembelajaran tentang urutan
rukun iman di kelas I dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya. Adapun
aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut:
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan (aktivitas) guru berupa persiapan, membuka pelajaran,
mengaitkan pengalaman belajar, memotivasi siswa, penyajian sesuai
dengan urutan materi, peggunaan Matching Cards, penggunaan alat
peraga, bimbingan siswa mengalami kesulitan belajar, kesesuaian
alokasi waktu, pelaksanaan evaluasi, mengakhiri pelajaran (terlampir).
b. Observer mengamati hasil yang telah dicapai siswa, setelah
dilaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui instrument
pengamatan aktifitas siswa selama dalam pembelajaran berupa
perhatian siswa terhadap materi, keberanian siswa dalam bertanya,
semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, kemampuan siswa serta
kesungguhan siswa pada peraturan, keaktifan siswa di kelas
(terlampir).
4. Refleksi
Dari hasil observasi peneliti bersama teman sejawat mengadakan
refleksi untuk mengetahui kebaikan dan kekurangan pada saat
berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran. Secara umum hamper
semua aspek yang menjadi fokus pengamatan baik pada perbaikan
pembelajaran siklus I maupun pada perbaikan pembelajaran siklus II.
Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar bagi peneliti untuk
mengevaluasi guru dan siswa selama perbaikan pembelajaran. Selanjutnya
hasil evaluasi dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan.
I. Personalia Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan secara individual untuk
memenuhi tugas Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten
222 20
J. Rencana Pembiayaan
Pembiayaan yang muncul akibat dari kegiatan penelitian ini
sepenuhnya tanggung jawab pribadi tidak melibatkan atau memberatkan
pihak manapun baik pihak perguruan tinggi ataupun tempat penelitian.
K. Rencana Kerja
Adapun rencana kerja PTK ini adalah sebagai berikut
Tabel 3
Agenda Kegiatan PTK
Jenis
No. Kegiata Agustus September Oktober November Desember
n
Menyusu
1 x x
n
Proposal
Revisi
2 Proposal x x x x x x
/ Pra
siklus
3 Siklus 1 x
Analisi
4 x
s
Siklus
1
5 Siklus 2 x
Analisi
6 x
s
Siklus
2
Analisi
s Data
7 Siklus x x x
1
dan 2
Menyusun
8 Hasil x x x x
Analisi
s
222 21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dari setiap siklus yang
dilaksanakan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan
tujuan penelitian yang ditulis oleh penulis sebagai berikut:
A. Deskripsi Per Siklus
Pelaksanaan Siklus I
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar siswa, maka peneliti mengembangkan rencana
Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus yang
masing–masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi.
1. Proses Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah. Dalam mengidentifikasi masalah dan
merumuskan masalah ini, penulis berkolaborasi dengan beberapa teman
sejawat dan supervisor untuk mengungkap dan memperjelas
permasalahan yang penulis hadapi untuk dicarikan jalan pemecahan
yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.
b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan indikator Menyusun
urutan rukun iman dengan benar menitik beratkan pada penerapan
Pendekatan matching cards.
c. Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas
guru beserta indikatornya sebagai panduan bagi observer dalam
mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan
pada kegiatan guru dalam penerapan Pendekatan matching cards.
d. Merancang dan menyusun evaluasi yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran.
22
222
2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja kelompok.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja
c. Menciptakan masyarakat belajar dengan jalan membentuk kelompok-
kelompok dalam pembelajaran.
d. Siswa bersama grupnya dengan menyampaikan hasil kerja.
e. Guru bersama siswa melakukan refleksi di akhir pertemuan untuk
membahas hasil kerja kelompok secara klasikal
f. Melaksanakan evaluasi tentang urutan rukun iman.
3. Proses Pengamatan
a. Observer mencatat temuan pada saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaran
b. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan
pada kegiatan guru dalam penerapan Pendekatan Matching cards.
c. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap peneliti saat proses perbaikan
pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Sebelum kegiatan inti peneliti mempersiapkan rencana
pembelajaran
2) Bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar masih
secara umum belum menyeluruh pada siswa mengalami kesulitan
belajar.
3) Dalam pembelajaran guru tidak menyesuaikan alokasi waktu
d. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap siswa dalam mengikuti
proses perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran masih kurang
2) Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang, terlihat waktu
bertanya siswa tampak malu-malu
3) Tidak semangat siswa dalam mengikuti pelajaran
23
222
4. Proses Refleksi
24
222
c. Guru menerangkan terlalu cepat, sehingga siswa tidak dapat mendengarkan
dengan jelas.
d. Dalam pembelajaran kurang mengunakan media yang bisa menarik perhatian peserta
didik
e. Guru belum memberikan bimbingan secara khusus kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.e-jurnal.com/2017/06/penerapan-model-pembelajaran-talking.html.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Sutarno, Nono. (2006). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas
Terbuka