Nama : An. H
Usia : 13 Tahun
Agama : Islam
No.RM : 11533XXX
Pekerjaan : Pelajar
Keluhan Utama : batuk dan agak nyeri lokasi terpasangnya double lumen Diagnosa
medis : CKD st V
3.1.3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi baik untuk menjalani HD rutin.
Pasien melakukan HD 2x/minggu.
2. Kebiasaan
Pasien mengungkapkan dari keluarga tidak ada yang terkena gagal ginjal atau
cuci darah. Pasien mengungkapkan ayahnya menderita penyakit hipertensi.
1. Keadaan Umum:
b. BB pre : 63 kg
d. Kesadaran : composmentis
e. GCS : 4-5-6
h. Suhu : 36.6oC
i. RR : 21 x/mnt
2. B1 (Breath)
RR: 21x/mnt, Auskultasi paru vasikuler, ekspansi dada simetris, ronchi (+)
Wheezing (+).
3. B2 (Blood)
TD 178/100 mmHg , Nadi 112 x/menit, S: 36.6oC, edema (+), ascites (-), CRT
< 2 detik, irama jantung regular, tidak ada distensi vena jugularis, terpasang
CDL di sebelah klavicula kanan.
4. 3 (Brain)
5. B4 (Bladder)
Tidak ada
6. B5 (Bowel)
Pasien sudah BAB pagi ini di rumah 1x, distended (-), bising usus 15x/mnt.
7. B6 (Bone)
Kekuata 5
n otot
a. Furosemide 3 x 40 mg
b. Captopril 1 x 10 mg (malam)
c. Prednison 1 x 30 mg (pagi)
d. Amlodipin 1 x 10 mg (pagi)
e. Clonidine 3 x 200 mg
g. NAC 3 x 200 mg
1. Data Subyektif : Pasien mengatakan sedikit nyeri pada double lumen dan agak
pusing.
2. Data Obyektif :
b. Program HD :
1) UF Goal : 1,1 L
2) UF Removed : 0,44 L
3) Lama HD : 4 jam
4) Kt/V : 1,2
5) Qb : 150 ml/mnt
6) Qd : 500 ml/mnt
8) Dialisat : bicarbonat
9) Akses : CDL klavicula kanan
10) HF : New
ascites (-), CRT < 2 detik, irama jantung regular, tidak ada
distensi vena jugularis.
e. B3 (brain) : Tingkat kesadaran: Composmentis, GCS: 4-5-6, pupil:
isokor, diameter: 3 mm, reaksi: +/+
f. B4 (Bladder) : saat dikaji, pasien belum BAK
g. B5 (Bowel) : Pasien sudah BAB pagi ini di rumah 1x, distended (-), bising
usus 14 x/mnt
h. B6 (Bone) : kekuatan otot 5 5
5 5
1. Data Subyektif: -
2. Data Obyektif:
f. B5 (Bowel) : Pasien sudah BAB pagi ini di rumah 1x, distended (-),
bising usus 14 x/mnt
i. B6 (Bone) : kekuatan otot 5 5
5 5
Hipervolemia
DO:
Produksi urine 600
cc/24 jm
Minum 500 – 600 cc/24 Hipervolemia
jm
Makan sekitar 500cc/24
jam
Edema (+)
TD: 178/110 mmHg
Nadi: 86 x/mnt
Ascites (-)
IWL: 450 cc/24 jam
IDWG : 0,5 kg
Intake : + 1100 cc/24
jam
Output : + 600 cc/24
jam Balance : + 500
cc/24 jam
Proses infeksi
DS:
2.
Pasien mengatakan sering Produksi skret Bersihan Jalan Nafas
batuk meningkat tidak efektif
DO: Ketidak mampuan
membersihkan skret
Batuk tidak efektif
Tidak mampu batuk
Obstruksi jalan napas
Sputum berlebih
Mengi, wheezing dan/
atau ronchi kering
Bersihan jalan napas
tidak efektif
3. DS: CKD st V
Pasien mengungkapkan
HD 2x/minggu Hemodialisa 2x/mggu +
Perawatan luka CDL
DO:
Terpasang CDL di Terdapat kelembapan
sebelah klavicula kanan luka + Pertahanan
Tidak ada pus di exitsite tubuh tidak adekuat
CDL
Tampak sedikit Risiko infeksi
Port De Entry
kemerahan di sekitar
exitsite CDL
TD : 178/110 mmHg
Risiko Infeksi
Nadi : 90x/menit
Hasil lab leukosit pada
tgl 8/8/2023:
7,96x103/µL
Analisa Data Intra HD
4.. DS: CKD st V
Pasien mengatakan
bahwa nyeri pada loksi Agen cidera fisik
pemasangan CDL (terpasang CDL)
P: pasien mengungkapkan
nyeri bertambah saat Terputusnya kontinuitas
aktivitas berlebih dan jaringan
berkurang saat dibuat Nyeri Akut
istirahat
Mengeluarkan zat-zat
Q: pasien
mengungkapkan nyeri proteolitik
seperti di tarik - tarik
R: pasien
Merangsang serabut
mengungkapkan nyeri
saraf sensori
pada daerah sekitar
pinggang
S: pasien mengungkapkan Nyeri Akut
skala nyeri 3
T: pasien mengungkapkan
nyeri bila ditekan
DO:
Pasien kadang nampak
menyeringai kesakitan
menahan sakit
Pasien mendapatkan
terapi obat Natrium
Diclofenac 2x1
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 86 x/mnt
5. DS: CKD St V
Pasien mengatakan
sedikit pusing
Terapi Pengganti Ginjal
DO: (Hemodialisis)
TD : 140/90 mmHg
Difusi & Ultrafiltrasi Risiko Syok
Nadi : 100 x/mnt
UF Goal : 1,1 Liter
Penurunan volume darah
Ketidakseimbangan
jantung merespon
penurunan volume darah
Hipotensi intradialisis
Resiko Syok
Analisa Data Post HD
6. DS: CKD st V
Pasien mengatakan Hemodialisa
bahwa warna BAK agak Pemasangan DL
kemerahan setelah Trauma post
operasi Aff DJ Stent 3 pemasangan DL
hari yang lalu
Pasien mengungkapkan Risiko Perdarahan
HD 2x/minggu
Risiko Perdarahan
DO:
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 100x/m
Hasil lab trombosit tgl
8/8/2023 : 240x103/µL
Dosis heparin :minimal
Post HD
6. Risiko perdarahan dibuktikan dengan efek agen farmakologis
antikoagulan
3.4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Intervensi Keperawatan Pre HD
1 Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen hipervolemia
berhubungan asuhan keperawatan 4
dengan jam keseimbangan Observasi
gangguan cairan membaik 1. Periksa tanda dan gejala
mekanisme dengan kriteria hasil: hipervolemia (ortopnea,
regulasi ditandai 1. Tekanan darah dispnea, edema, JVP/CVP
dengan berat membaik meningkat, refleks
badan meningkat 2. Berat badan membaik hepatojugular positif, suara
dalam waktu nafas tambahan)
singkat. 2. Identifikasi penyebab
hipervolemia
3. Monitor status hemodinamik
(frekuensi jantung, tekanan
darah, MAP, CAP, PAP, PIMP,
CO, CI), jika tersedia
4. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
5. Timbang berat badan setiap
hari pada waktu yang sama
6. Tinggikan kepala tempat tidur
30-40°
Edukasi
7. Anjurkan melapor jika BB
bertambah >1kg dalam sehari
8. Ajarkan cara mengukur dan
mencatat asupan dan haluan
cairan
9. Ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian diuretik
Observasi
11. Identifikasi kesiapan
hemodialisis (misal tanda-
tanda vital, berat badan
kering, kelebihan cairan,
kontraindikasi pemberian
heparin)
12. Monitor tanda vital, tanda-
tanda perdarahan, dan
respons selama dialisis
13. Monitor tanda-tanda vital
pasca hemodialisis
Terapeutik
14. Siapkan peralatan
hemodialisis (misal : bahan
habis pakai, blood line
hemodialisis)
15. Lakukan prosedur dialisis
dengan prinsip aseptik
16. Atur filtrasi sesuai kebutuhan
penarikan kelebihan cairan
17. Hentikan hemodialisis jika
mengalami kondisi yang
membahayakan (mis. Syok)
Edukasi
18. Ajarkan pembatasan cairan,
pencegahan infeksi akses HD,
dan pengenalan tanda
perburukan kondisi
Kolaborasi
19. Kolaborasi pemberian heparin
pada bloodline, sesuai indikasi
2 Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas tidak
nafas tidak efektif Tindakan keperawatan efektif
dibuktikan 4 jam diharapkan tidak
dengan Batuk batuk lagi ditandai Observasi
dengan: 1. Monitor pola napas
1 Batuk berkurang
2.Suara nafas 2. Monitor bunyi napas tambahan
tambahan berkurang 3. Monitor sputum (jumlah warna,
aroma)
Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan
napas
5. Posisikan semi fowler atau
fowler Lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
6. Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
7. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
8. Anjurkan asupan cairan 600 ml
hari, sesuai advis dokter.
Kolaborasi
9. Pemberian
bronkodilator,ekspektoran
mukolitik, jika perlu
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
berhubungan asuhan keperawatan 4
dengan jam tingkat infeksi Observasi
terpasangnya menurun dengan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
double lumen kriteria hasil: lokal dan sistemik
ditandai dengan 1. Kemerahan Terapeutik
kemerahan di menurun 2.Tidak 2. Batasi jumlah pengunjung
sekitar exit set demam 3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik
pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
5. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
6. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
7. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi
8. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi,
jika perlu
Intervensi Keperawatan Intra HD
4 Nyeri Akut Setelah dilakukan Managemen Nyeri
berhubungan asuhan keperawatan
dengan Proses selama 4 jam, maka Observasi
HD, ditandai diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan pasien menurun dan kontrol durasi, frekuensi, kualitas,
tampak meringis nyeri meningkat dengan intensitas nyeri
dan mengeluh kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
sakit. 1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non
menurun verbal
2. Meringis menurun 4. Identifikasi faktor yang
3.Tekanan darah memperberat dan
membaik memperingan nyeri
Terapeutik
5. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
6. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
7. Fasilitasi istirahat dan tidur
8. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
9. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
10. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
11. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
5. Risiko Syok Setelah dilakukan Pencegahan Syok
dibuktikan asuhan keperawatan
dengan Hipotensi selama 4 jam, maka Observasi
diharapkan tingkat syok 1. Monitor stsatus kardiopulmonal
menurun dengan (frekuensi dan kekuatan nadi,
kriteria hasil: frekuensi napas, TD, MAP)
1. Frekuensi nadi 2. Monitor status oksigenasi
membaik (oksimetri, nadi, AGD)
2.Tekanan darah 3. Monitor status cairan (masukan
sistolik membaik dan haluaran dan respons
3.Tekanan darah pupil)
diastolik 4. Periksa riwayat alergi
membaik Terapeutik
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%
Edukasi
6. Jelaskn penyebab/faktor risiko
syok
7. Jelaskan tanda dan gejala awal
syok
8. Anjurkan melapor jika
menemukan/ merasakan tanda
dan gejala awal syok
9. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian IV, jika
perlu
11. Kolaborasi pemberia transfuse
darah, jika perlu
12. Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
Intervensi Keperawatan Post HD
Risiko Perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan
dibuktikan dengan asuhan keperawatan
trauma dan 15 jam tingkat Observasi
terpasangnya double perdarahan menurun 1. Monitor tanda dan gejala
lumen dengan kriteria hasil: perdarahan
1.Hematuria menurun 2. Monitor tanda- tanda vital
2.Tekanan darah ortostatik
membaik 3. Monitor koagulasi (mis.
3. Frekuensi nadi Prothrombn time (PT), partial
membaik throvloplastin time (PTT),
4. Suhu tubuh membaik fibrinogen, degradasi fibrin dan/
atau platelet
Terapeutik
4. Pertahankan bed rest selama
perdarahan
5. Batasi tindakan invasif, jika perlu
Edukasi
6. Menjelaskan tanda dan gejala
perdarahan
7. Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
8. Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika
perlu
3.5 Implementasi Keperawatan
Pre HD
1.6 Memberikan posisi yang nyaman pada pasien dengan cara
1 07.20
mengatur tempat tidur pasien dengan kepala agak tinggi
(semi fowler)
1.1 Melakukan BHSP kepada pasien serta melihat adanya
tanda hipervolemia salah satunya adanya pitting edema
1.2 Menanyakan kepada pasien jumlah urine per 24 jam dan
menanyakan jumlah minum per 24 jam serta menjaga
minum air yang cukup dengan cara menyesuaikan jumlah
kencing selama 24 jam ditambahkan dengan 500 cc.
1.3 Melakukan pengukuran Tensi: 178/100 Nadi 112
1.5 Menanyakan BB pasien dan kenaikan BB.
1.8 Menganjurkan pasien untuk tetap mengukur jumlah urine
per 24 jam
1.14 Menyiapkan peralatan hemodialisis
1.12 Menanyakan kepada pasien apakah ada tanda-tanda
perdarahan.
1.15 Melakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik
1.16 Mengatur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan
cairan (UF Goal = 1,1 L, Lama HD = 4 jam, Kt/V = 1,2; Qb
= 150, Qd = 500, dialisat bicarbonat, Akses CDL klavicula
kanan, minimal heparin)
1.12 Menanyakan kepada pasien apakah ada tanda-tanda
perdarahan.
1.17 Melakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik
1.18 Mengatur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan
cairan (UF Goal = 1,1 L, Lama HD = 4 jam, Kt/V = 1,2; Qb
= 150, Qd = 500, dialisat bicarbonat, Akses CDL klavicula
kanan, minimal heparin)
Post HD
6.8 Menganjurkan segera melapor apabila terjadi perdarahan
6 12.00
(seperti BAK darah, Gusi berdarah, Batuk darah, Akses HD ada
rembesan darah)