Anda di halaman 1dari 27

BAB III

Asuhan Keperawatan Pada Pasien CHRONIC KIDNEY DISEASE


(CKD) pada anak yang Menjalani Hemodialisa di
Ruang HD Malahayati RSUD Dr. Saiful
Anwar

3.1. Pengkajian Data

3.1.1. Identitas Pasien

Nama : An. H

Usia : 13 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Belum kawin

Agama : Islam

No.RM : 11533XXX

Tgl Pengkajian : 14 Agustus 2023 jam 07.10 WIB


Sumber Informasi Pasien : Pasien + Ibunya
Pendidikan : Smp

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Jl. Mawar desa Kebonagung

No.Telpon : Tidak Terkaji


Keluarga yang bisa dihubungi : Ibunya

3.1.2. Status Kesehatan Saat Ini

Keluhan Utama : batuk dan agak nyeri lokasi terpasangnya double lumen Diagnosa
medis : CKD st V
3.1.3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi baik untuk menjalani HD rutin.
Pasien melakukan HD 2x/minggu.

3.1.4. Riwayat Kesehatan Terdahulu

1. Penyakit yang dialami : Pasien mengatakan bahwa melakukan hemodialisa


bulan Januari - Februari 2023 ( 2 bulan ), setelah menderita SLE ( Systemic
Lupus Erythematosus) kemudian dinyatakan sembuh oleh dokter dan tidak
perlu HD lagi. Setelh 6 bulan berlalu pasien merasa sesak lagi dan
diperiksakan kembali ke rumah sakit kemudian dianjurkan untuk MRS dan
HD lagi.

2. Kebiasaan

a. Merokok : tidak pernah

b. Kopi : tidak pernah

c. Minuman kemasan : Pasien mengatakan jarang jarang


mengkonsumsi minuman kemasan

3.1.5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengungkapkan dari keluarga tidak ada yang terkena gagal ginjal atau
cuci darah. Pasien mengungkapkan ayahnya menderita penyakit hipertensi.

3.1.6. Pola Aktivitas Latihan


Pola Aktivitas Latihan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Mandi 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 2
Berjalan 0 2
Naik Tangga 0 2
Ket: Pemberian Skor 0 = Mandiri, 1 = Alat bantu, 2 = Dibantu
orang lain, 3= Tidak mampu
3.1.7. Pola Nutrisi
Pola Nutrisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
Jenis Diit Nasi, sayur, lauk pauk, dan Nasi, sayur, lauk pauk dan
buah buah
Frekuensi 1 porsi 3x/hari 1 porsi 3x/hari
Nafsu Makan Baik Baik
Jenis Minum Minuman kemasan Air Putih
Frekuensi ± 1.200 cc/24jam Menyesuaikan program dokter
500 - 600 cc/24 jam

3.1.8. Pola Eliminasi


Pola Sebelum Sakit Setelah Sakit
Eliminasi
Frekuensi BAB 1x/24jam Pasien sudah BAB 1x
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya Mengatasi Tidak ada Tidak ada
Frekuensi BAK BAK jarang ± 600-700 cc/24 jam
Kesulitan ada Tidak ada
Upaya Mengatasi Periksa ke rumah sakit Disarankan HD rutin

3.1.9. Pola Istirahat Tidur


Pola Istirahat Tidur Sebelum Sakit Setelah Sakit
Frekuensi tidur 2x 2x
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
2 jam di siang hari, 7 - 8 2 jam di siang hari, 7 - 8
Durasi tidur
jam di malam hari jam di malam hari

3.1.10. Integritas Ego

 Pengambilan keputusan: dibantu oleh ibunya

 Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya,


perawatan diri, dll): tidak ada, karena pasien sudah terdaftar pada BPJS
 Yang biasa dilakukan apabila stress/ mengalami masalah: pasien biasanya
tidur
 Harapan setelah menjalani perawatan: pasien berharap bisa sembuh
seperti semula
 Perubahan yang dirasa setelah sakit: aktifitas sedikit menurun

3.1.11. Pola Nilai, Kepercayaan dan Cultural

 Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk pasien: iya

 Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan dirumah (jenis


dan frekuensi): Sholat berjamaah di rumah
 Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: sholat
berjamaah
 Harapan pasien untuk melaksanakan ibadahnya: tidak terkaji

3.1.12. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum:

a. Keadaan umum : baik

b. BB pre : 63 kg

c. BB post HD yll : 62,5 kg

d. Kesadaran : composmentis

e. GCS : 4-5-6

f. Tensi : 178/100 mmHg

g. Nadi : 112 x/mnt

h. Suhu : 36.6oC

i. RR : 21 x/mnt

2. B1 (Breath)

RR: 21x/mnt, Auskultasi paru vasikuler, ekspansi dada simetris, ronchi (+)
Wheezing (+).
3. B2 (Blood)

TD 178/100 mmHg , Nadi 112 x/menit, S: 36.6oC, edema (+), ascites (-), CRT
< 2 detik, irama jantung regular, tidak ada distensi vena jugularis, terpasang
CDL di sebelah klavicula kanan.

4. 3 (Brain)

Tingkat kesadaran: Composmentis, GCS: 4-5-6, pupil: isokor, diameter: 3


mm, reaksi: +/+

5. B4 (Bladder)
Tidak ada

6. B5 (Bowel)

Pasien sudah BAB pagi ini di rumah 1x, distended (-), bising usus 15x/mnt.

7. B6 (Bone)
Kekuata 5
n otot

3.1.13. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Laboratorium tanggal 08 Agustus 2023


Jenis pemeriksaan nilai satuan Nilai rujukan
Hemoglobin 9,30 g/dl 13,4 - 17,3
Eritrosit 3,45 106/µL 4,74 - 6,32
3
Leukosit 26,30 10 /µL 5,07-11,10
Hematocrit 27,50 % 39,9 – 51,10
Trombosit 240,00 103/µL 185,00-398,00
Besi / iron 7,9 mg/dL 49 - 151
TIBC 223 mg/dL 250 - 350
Ureum 96,3 mg/dl 16,6 – 48,5
Kreatin 4,03 mg/dl < 1,2
Saturasi transferin 97 % 16 - 45
Rapid Test Antigen Negatif - -

3.1.14. Program Terapi

a. Furosemide 3 x 40 mg

b. Captopril 1 x 10 mg (malam)

c. Prednison 1 x 30 mg (pagi)

d. Amlodipin 1 x 10 mg (pagi)

e. Clonidine 3 x 200 mg

f. Hidrokloroquin 1 x 200 mg (pagi)

g. NAC 3 x 200 mg

h. Myehofenolat sodium 2 x 180 mg

i. Calcium laktat 2 x 500 mg

DATA INTRA HD (jam 10.40)

1. Data Subyektif : Pasien mengatakan sedikit nyeri pada double lumen dan agak
pusing.

2. Data Obyektif :

a. Keadaan Umum : baik

b. Program HD :

1) UF Goal : 1,1 L

2) UF Removed : 0,44 L

3) Lama HD : 4 jam

4) Kt/V : 1,2

5) Qb : 150 ml/mnt

6) Qd : 500 ml/mnt

7) Heparin : minimal heparin

8) Dialisat : bicarbonat
9) Akses : CDL klavicula kanan

10) HF : New

c. B1 (Breath) : RR 21 x/mnt, dada simetris, suara nafas tambahan (+),


Rh (+), Whe (+), batuk.
d. B2 (Blood) : TD: 146/90 mmHg, Nadi 100 x/mnt, edema (-),

ascites (-), CRT < 2 detik, irama jantung regular, tidak ada
distensi vena jugularis.
e. B3 (brain) : Tingkat kesadaran: Composmentis, GCS: 4-5-6, pupil:
isokor, diameter: 3 mm, reaksi: +/+
f. B4 (Bladder) : saat dikaji, pasien belum BAK

g. B5 (Bowel) : Pasien sudah BAB pagi ini di rumah 1x, distended (-), bising
usus 14 x/mnt
h. B6 (Bone) : kekuatan otot 5 5
5 5

DATA POST HD (jam 11.57)

1. Data Subyektif: -

2. Data Obyektif:

a. Keadaan Umum : baik

b. B1 (Breath) : RR 21 x/mnt, dada simetris, suara nafas tambahan (+),


Rh (+), Whe (+), masih batuk.
c. B2 (Blood) : TD: 146/90 mmHg, Nadi 90 x/mnt, edema (-), ascites (-), CRT

< 2 detik, irama jantung regular, tidak ada distensi vena


jugularis, terpasang CDL di sebelah klavicula kanan, tidak
ada pus di exitsite CDL.
d. B3 (brain) : Tingkat kesadaran: Compos mentis, GCS: 4-5-6, pupil:
isokor, diameter: 3 mm, reaksi: +/+, suhu 36,5 C
e. B4 (Bladder) : Saat dikaji, pasien belum BAK

f. B5 (Bowel) : Pasien sudah BAB pagi ini di rumah 1x, distended (-),
bising usus 14 x/mnt
i. B6 (Bone) : kekuatan otot 5 5
5 5

3.2. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan


Analisa Data Pre HD
1. DS: CKD
 Pasien
mengungkapkan BB Gangguan fungsi
tidak naik regulasi ginjal
 Pasien
mengungkapkan HD Gangguan reabsorbsi
2x/minggu Na dan air
 Pasien mengatakan
bahwa makan sehari 3x Gangguan aliran balek
dengan diit nasi, sayur, vena
lauk pauk dan buah

Efek agen farmokologi

Hipervolemia
DO:
 Produksi urine 600
cc/24 jm
 Minum 500 – 600 cc/24 Hipervolemia
jm
 Makan sekitar 500cc/24
jam
 Edema (+)
 TD: 178/110 mmHg
 Nadi: 86 x/mnt
 Ascites (-)
 IWL: 450 cc/24 jam
 IDWG : 0,5 kg
 Intake : + 1100 cc/24
jam
 Output : + 600 cc/24
jam Balance : + 500
cc/24 jam
Proses infeksi
DS:
2.
Pasien mengatakan sering Produksi skret Bersihan Jalan Nafas
batuk meningkat tidak efektif
DO: Ketidak mampuan
membersihkan skret
 Batuk tidak efektif
 Tidak mampu batuk
Obstruksi jalan napas
 Sputum berlebih
 Mengi, wheezing dan/
atau ronchi kering
Bersihan jalan napas
tidak efektif
3. DS: CKD st V
 Pasien mengungkapkan
HD 2x/minggu Hemodialisa 2x/mggu +
Perawatan luka CDL
DO:
 Terpasang CDL di Terdapat kelembapan
sebelah klavicula kanan luka + Pertahanan
 Tidak ada pus di exitsite tubuh tidak adekuat
CDL
 Tampak sedikit Risiko infeksi
Port De Entry
kemerahan di sekitar
exitsite CDL
 TD : 178/110 mmHg
Risiko Infeksi
 Nadi : 90x/menit
 Hasil lab leukosit pada
tgl 8/8/2023:
7,96x103/µL
Analisa Data Intra HD
4.. DS: CKD st V
Pasien mengatakan
bahwa nyeri pada loksi Agen cidera fisik
pemasangan CDL (terpasang CDL)
P: pasien mengungkapkan
nyeri bertambah saat Terputusnya kontinuitas
aktivitas berlebih dan jaringan
berkurang saat dibuat Nyeri Akut
istirahat
Mengeluarkan zat-zat
Q: pasien
mengungkapkan nyeri proteolitik
seperti di tarik - tarik
R: pasien
Merangsang serabut
mengungkapkan nyeri
saraf sensori
pada daerah sekitar
pinggang
S: pasien mengungkapkan Nyeri Akut

skala nyeri 3
T: pasien mengungkapkan
nyeri bila ditekan

DO:
 Pasien kadang nampak
menyeringai kesakitan
menahan sakit
 Pasien mendapatkan
terapi obat Natrium
Diclofenac 2x1
 TD: 140/90 mmHg
Nadi: 86 x/mnt
5. DS: CKD St V
 Pasien mengatakan
sedikit pusing
Terapi Pengganti Ginjal
DO: (Hemodialisis)

 TD : 140/90 mmHg
Difusi & Ultrafiltrasi Risiko Syok
 Nadi : 100 x/mnt
 UF Goal : 1,1 Liter
Penurunan volume darah

Ketidakseimbangan
jantung merespon
penurunan volume darah

Hipotensi intradialisis

Resiko Syok
Analisa Data Post HD
6. DS: CKD st V
 Pasien mengatakan Hemodialisa
bahwa warna BAK agak Pemasangan DL
kemerahan setelah Trauma post
operasi Aff DJ Stent 3 pemasangan DL
hari yang lalu
 Pasien mengungkapkan Risiko Perdarahan
HD 2x/minggu
Risiko Perdarahan
DO:
 TD : 140/90 mmHg
 Nadi : 100x/m
 Hasil lab trombosit tgl
8/8/2023 : 240x103/µL
 Dosis heparin :minimal

3.3. Diagnosa Keperawatan

Tgl. No. Diagnosis Keperawatan


14 Pre HD
Agustus 1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme
2023 regulasi ditandai dengan berat badan meningkat dalam waktu
singkat.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses
infeksi di tandai dengan batuk
3 Resiko infeksi dibuktikan dengan adanya luka double lumen.
Intra HD
4. Nyeri akut berhubungan dengan proses Hemodialisa ditandai
dengan pasien meringis.
5. Risiko syock dibuktikan dengan Hipotensi

Post HD
6. Risiko perdarahan dibuktikan dengan efek agen farmakologis
antikoagulan
3.4. Intervensi Keperawatan

Diagnosa
No Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Intervensi Keperawatan Pre HD
1 Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen hipervolemia
berhubungan asuhan keperawatan 4
dengan jam keseimbangan Observasi
gangguan cairan membaik 1. Periksa tanda dan gejala
mekanisme dengan kriteria hasil: hipervolemia (ortopnea,
regulasi ditandai 1. Tekanan darah dispnea, edema, JVP/CVP
dengan berat membaik meningkat, refleks
badan meningkat 2. Berat badan membaik hepatojugular positif, suara
dalam waktu nafas tambahan)
singkat. 2. Identifikasi penyebab
hipervolemia
3. Monitor status hemodinamik
(frekuensi jantung, tekanan
darah, MAP, CAP, PAP, PIMP,
CO, CI), jika tersedia
4. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
5. Timbang berat badan setiap
hari pada waktu yang sama
6. Tinggikan kepala tempat tidur
30-40°
Edukasi
7. Anjurkan melapor jika BB
bertambah >1kg dalam sehari
8. Ajarkan cara mengukur dan
mencatat asupan dan haluan
cairan
9. Ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian diuretik

Observasi
11. Identifikasi kesiapan
hemodialisis (misal tanda-
tanda vital, berat badan
kering, kelebihan cairan,
kontraindikasi pemberian
heparin)
12. Monitor tanda vital, tanda-
tanda perdarahan, dan
respons selama dialisis
13. Monitor tanda-tanda vital
pasca hemodialisis
Terapeutik
14. Siapkan peralatan
hemodialisis (misal : bahan
habis pakai, blood line
hemodialisis)
15. Lakukan prosedur dialisis
dengan prinsip aseptik
16. Atur filtrasi sesuai kebutuhan
penarikan kelebihan cairan
17. Hentikan hemodialisis jika
mengalami kondisi yang
membahayakan (mis. Syok)
Edukasi
18. Ajarkan pembatasan cairan,
pencegahan infeksi akses HD,
dan pengenalan tanda
perburukan kondisi
Kolaborasi
19. Kolaborasi pemberian heparin
pada bloodline, sesuai indikasi
2 Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas tidak
nafas tidak efektif Tindakan keperawatan efektif
dibuktikan 4 jam diharapkan tidak
dengan Batuk batuk lagi ditandai Observasi
dengan: 1. Monitor pola napas
1 Batuk berkurang
2.Suara nafas 2. Monitor bunyi napas tambahan
tambahan berkurang 3. Monitor sputum (jumlah warna,
aroma)

Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan
napas
5. Posisikan semi fowler atau
fowler Lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
6. Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
7. Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi
8. Anjurkan asupan cairan 600 ml
hari, sesuai advis dokter.

Kolaborasi
9. Pemberian
bronkodilator,ekspektoran
mukolitik, jika perlu
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
berhubungan asuhan keperawatan 4
dengan jam tingkat infeksi Observasi
terpasangnya menurun dengan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
double lumen kriteria hasil: lokal dan sistemik
ditandai dengan 1. Kemerahan Terapeutik
kemerahan di menurun 2.Tidak 2. Batasi jumlah pengunjung
sekitar exit set demam 3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik
pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
5. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
6. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
7. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi
8. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi,
jika perlu
Intervensi Keperawatan Intra HD
4 Nyeri Akut Setelah dilakukan Managemen Nyeri
berhubungan asuhan keperawatan
dengan Proses selama 4 jam, maka Observasi
HD, ditandai diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan pasien menurun dan kontrol durasi, frekuensi, kualitas,
tampak meringis nyeri meningkat dengan intensitas nyeri
dan mengeluh kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
sakit. 1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non
menurun verbal
2. Meringis menurun 4. Identifikasi faktor yang
3.Tekanan darah memperberat dan
membaik memperingan nyeri
Terapeutik
5. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
6. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
7. Fasilitasi istirahat dan tidur
8. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
9. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
10. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
11. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
5. Risiko Syok Setelah dilakukan Pencegahan Syok
dibuktikan asuhan keperawatan
dengan Hipotensi selama 4 jam, maka Observasi
diharapkan tingkat syok 1. Monitor stsatus kardiopulmonal
menurun dengan (frekuensi dan kekuatan nadi,
kriteria hasil: frekuensi napas, TD, MAP)
1. Frekuensi nadi 2. Monitor status oksigenasi
membaik (oksimetri, nadi, AGD)
2.Tekanan darah 3. Monitor status cairan (masukan
sistolik membaik dan haluaran dan respons
3.Tekanan darah pupil)
diastolik 4. Periksa riwayat alergi
membaik Terapeutik
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%
Edukasi
6. Jelaskn penyebab/faktor risiko
syok
7. Jelaskan tanda dan gejala awal
syok
8. Anjurkan melapor jika
menemukan/ merasakan tanda
dan gejala awal syok
9. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian IV, jika
perlu
11. Kolaborasi pemberia transfuse
darah, jika perlu
12. Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
Intervensi Keperawatan Post HD
Risiko Perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan
dibuktikan dengan asuhan keperawatan
trauma dan 15 jam tingkat Observasi
terpasangnya double perdarahan menurun 1. Monitor tanda dan gejala
lumen dengan kriteria hasil: perdarahan
1.Hematuria menurun 2. Monitor tanda- tanda vital
2.Tekanan darah ortostatik
membaik 3. Monitor koagulasi (mis.
3. Frekuensi nadi Prothrombn time (PT), partial
membaik throvloplastin time (PTT),
4. Suhu tubuh membaik fibrinogen, degradasi fibrin dan/
atau platelet

Terapeutik
4. Pertahankan bed rest selama
perdarahan
5. Batasi tindakan invasif, jika perlu
Edukasi
6. Menjelaskan tanda dan gejala
perdarahan
7. Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
8. Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika
perlu
3.5 Implementasi Keperawatan

NO.DX JAM IMPLEMENTASI

Pre HD
1.6 Memberikan posisi yang nyaman pada pasien dengan cara
1 07.20
mengatur tempat tidur pasien dengan kepala agak tinggi
(semi fowler)
1.1 Melakukan BHSP kepada pasien serta melihat adanya
tanda hipervolemia salah satunya adanya pitting edema
1.2 Menanyakan kepada pasien jumlah urine per 24 jam dan
menanyakan jumlah minum per 24 jam serta menjaga
minum air yang cukup dengan cara menyesuaikan jumlah
kencing selama 24 jam ditambahkan dengan 500 cc.
1.3 Melakukan pengukuran Tensi: 178/100 Nadi 112
1.5 Menanyakan BB pasien dan kenaikan BB.
1.8 Menganjurkan pasien untuk tetap mengukur jumlah urine
per 24 jam
1.14 Menyiapkan peralatan hemodialisis
1.12 Menanyakan kepada pasien apakah ada tanda-tanda
perdarahan.
1.15 Melakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik
1.16 Mengatur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan
cairan (UF Goal = 1,1 L, Lama HD = 4 jam, Kt/V = 1,2; Qb
= 150, Qd = 500, dialisat bicarbonat, Akses CDL klavicula
kanan, minimal heparin)
1.12 Menanyakan kepada pasien apakah ada tanda-tanda
perdarahan.
1.17 Melakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik
1.18 Mengatur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan
cairan (UF Goal = 1,1 L, Lama HD = 4 jam, Kt/V = 1,2; Qb
= 150, Qd = 500, dialisat bicarbonat, Akses CDL klavicula
kanan, minimal heparin)

2.1 Memonitor pola nafas.


2 07.20
2.2 Memonitor bunyi nafas tambahan.
2.5 Memberikan posisi semi fowler atau senyaman
mungkin.
2.9 Pemberian bronkodilator,ekspektoran mukolitik, (NAC)

3.18 Mengajarkan kepada pasien dan keluarga mengenai


3 07.20
pencegahan infeksi akses HD dan menyuruh keluarga
untuk segera lapor apabila ada tanda perburukan kondisi
ketika HD
3.3 Melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien
3.2 Menyarankan kepada keluarga untuk menunggu di
luar ruangan dulu
3.1 Mengkaji tanda & gejala infeksi pada akses HD CDL
3.4 Mempertahankan teknik aseptik pada perawatan
luka CDL post tindakan hemodialisa
Menjelaskan tanda & gejala infeksi kepada pasien
Intra HD
4.1 Menanyakan pada pasien nyeri di bagian mana? Sudah
4 10.30
berapa lama dirasakan nyerinya? Nyeri yang dirasakan
seperti apa?
4.2 Menanyakan pasien skala nyeri yang dirasakan saat ini
4.3 Melihat respon nyeri pasien yang dimunculkan yaitu pasien
tampak menyeringai kesakitan
4.10 Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
dan sesuai dosis dari dokter
4.11 Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri : Teknik tarik nafas dalam
4.6 menekan akses double lumen agar proses HD
lancer.
5.1 Melakukan pengukuran tensi 140/90, Nadi 100x/m
5 11.00
5.7 Menjelaskan tanda & gejala awal syok kepada pasien &
keluarga (seperti pusing, lemas, keringat dingin, badan
anyep, pandangan gelap)
5.8 Menyuruh pasien & keluarga untuk segera lapor apabila
menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok

Post HD
6.8 Menganjurkan segera melapor apabila terjadi perdarahan
6 12.00
(seperti BAK darah, Gusi berdarah, Batuk darah, Akses HD ada
rembesan darah)

3.5. Evaluasi Keperawatan

Tanggal Jam Diagnosa Evaluasi


Pre HD
14 12.00 1 S: Pasien mengungkapkan tidak ada keluhan
Agustus O: Edema (-), Tensi: 140/90 mmHg, Nadi: 90 x/mnt,
2023 UF tercapai 1,1 L, BB post: 62,5 kg
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
11.00 2 S: Pasien mengatakan masih batuk
O: Batuk (+), Whezing (+), Ronchi (+)
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi 5 dan 9 dilanjutkan
07.15 3 S: -
O: Masih tampak sedikit kemerahan di sekitar exitsite
CDL, Suhu: 36.5oC, tidak tampak pus di exitsite
CDl
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi 5,6 dan 7 dilanjutkan
Intra HD
11.00 4 S:Pasien mengatakan nyeri masih ada tapi berkurang,
skala nyeri 1
O: Pasien sudah tidak menyeringai
Tensi : 140/90 mmHg, Nadi: 100x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi 10 dan 11 dilanjutkan
11.30 5 S: Pasien mengatakan sudah tidak pusing lagi
O: Tensi: 140/90 mmHg, Nadi: 90 x/mnt
A: Masalah tidak menjadi aktual
P: Intervensi dihentikan
Post HD
12.15 6 S: Pasien mengungkapkan tidak ada perdarahan.
O: Tensi: 100/70 mmHg, Nadi: 90 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 9 dilanjut

Anda mungkin juga menyukai