Anda di halaman 1dari 4

Ikan patin atau P.

hypophthalmus merupakan salah satu ikan dari golongan


catfish. Ikan patin P. hypophthalmus berbentuk fusiform (torpedo), berwarna
putih perak dan berwarna kebiruan pada bagian punggung. Ikan P.
hypophthalmus memiliki bentuk tubuh memanjang dan memampat secara
lateral, kepala dan abdomen rata, ekor mengerut di belakang sirip adiposa
namun sedikit memanjang pada bagian sebelum tangkai ekor, serta memiliki
moncong yang cukup menonjol. Bentuk mulut ikan P. hypophthalmus adalah
sub-terminal, yang mana rahang bagian atas lebih panjang dari pada rahang
bagian bawah. Ikan P. hypophthalmus memiliki empat buah kumis yang
memiliki fungsi sebagai alat peraba yang menjadi ciri khas dari ikan
golongan catfish, serta memiliki sirip ekor yang berbentuk simetris. Ikan P.
hypophthalmus memiliki dua buah barbel. Ikan patin memiliki sirip punggung
adiposa pendek dan sirip anal besar. Ikan patin merupakan ikan nokturnal,
yang aktif bergerak dan mencari makan di malam hari.

Pengelolaan induk dalam usaha pembenihan memiliki peran penting dalam


menunjang keberhasilan, karena induk adalah salah satu faktor utama yang
akan menentukan kualitas dan kuantitas benih yang akah dihasilkan.
Pengelolaan induk bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
dalam usaha pembenihan, serta dapat menghasilkan benih yang berkualitas
baik. Standar awal pada pemeliharaan induk adalah menghasilkan larva yang
sehat. Larva yang sehat dapat diperoleh dari induk yang dipelihara dengan
baik, yakni mendapat pakan yang bermutu dan memenuhi syarat sebagai
pakan induk, serta dipelihara dalam wadah dengan kualitas air yang baik. Ciri-
ciri induk ikan P. hypophthalmus yang baik adalah pertumbuhannya cepat,
agresif, tidak cacat, dan sehat. Calon induk ikan P. hypophthalmus jantan dan
betina yang dipelihara tidak boleh berasal dari keturunan yang sama agar
pada saat pemijahan tidak terjadi inbreeding.
Seleksi induk ikan P. hypophthalmus bertujuan untuk memperoleh induk yang
memiliki kualitas baik. Induk ikan P. hypophthalmus betina yang telah matang
gonad memiliki ciri-ciri postur tubuh yang cenderung melebar dan pendek,
perut lembek, halus, dan membesar ke arah anus, serta alat kelamin
membengkak, membuka, dan berwarna merah tua. Sedangkan pada induk
ikan P. hypophthalmus jantan memiliki postur tubuh relatif lebih langsing dan
panjang, alat kelamin membengkak dan berwarna merah tua. Apabila bagian
perut dekat dengan lubang kelamin diurut perlahan akan mengeluarkan cairan
berwarna putih kental yang merupakan cairan sperma.

Induk ikan P. hypophthalmus yang telah matang gonad minimal berumur 2


tahun dengan kisaran berat tubuh setiap individu adalah 1,5-2 kg. Kolam
Induk sebaiknya dibuat dalam beberapa kelompok dan dipelihara secara
terpisah untuk dapat digunakan pada proses pemijahan secara bergantian.
Kolam pemeliharaan induk dapat berupa kolam tanah atau tembok dan
memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air.

Induk ikan patin harus dipelihara secara terpisah di kolam yang lain. Induk
ikan patin diberi perlakuan yang sedikit berbeda dengan yang bukan induk
dalam kolam pemeliharaan. Perlu adanya pengendalian dan pengawasan
stok induk maupun benih melalui kontinuitas produksi benih, pemijahan,
pengobatan tepat dan pemeliharaan kualitas induk, serta adanya
pengendalian dan pengawasan guna kesinambungan produksi melalui
pengontrolan pada jumlah benih, regenerasi induk, manajemen pakan, serta
lingkungan. Pakan induk yang digunakan yaitu pelet dengan kandungan
protein sebanyak 32%. Tingkat pemberian pakan diberi sebanyak 1,0%-1,5%
per bobot badan per hari. Kapasitas produksi benih 500 juta ekor per tahun,
dimana sebagian benih dijual dan sisanya dipelihara sampai ukuran fingerling
sebagai stok (30-60 juta).

Ikan patin dapat bertahan hidup dalam kondisi perairan yang buruk dan akan
tumbuh normal pada perairan yang memenuhi persyaratan ideal seperti
halnya pada habitat aslinya. Kandungan oksigen yang cukup baik untuk
kehidupan ikan P. hypophthalmus berkisar antara 2-5 ppm dengan kandungan
karbondioksida tidak lebih dari 12,0 ppm. Nilai pH atau derajat keasaman
berkisar antara 7,2-7,5, serta kadar ammonia yang masih dapat ditoleransi
oleh ikan P. hypophthalmus yaitu 1 ppm. Suhu air yang optimum untuk
kehidupan ikan P. hypophthalmus yaitu sekitar 28-29 ⁰C. Dalam kondisi
lingkungannya, ikan P. hypophthalmus lebih menyukai perairan dengan
fluktuasi suhu yang rendah. Kehidupan ikan P. hypophthalmus akan terganggu
bila suhu perairan menurun hingga 14-15 ⁰C atau meningkat hingga di atas
35 ⁰C. Aktivitas ikan P. hypophthalmus akan terhenti apabila suhu perairan
berada di bawah 6 ⁰C atau di atas 42 ⁰C.

Pertumbuhan pada ikan P. hypophthalmus merupakan pertambahan ukuran,


panjang, maupun berat dalam satu waktu. Pengukuran pertumbuhan induk
ikan P. hypophthalmus dilakukan dengan tujuan agar mengetahui pertambahan
panjang dan berat induk ikan P. hypophthalmus. Pengukuran pertumbuhan
tidak dapat dilakukan setiap hari atau dalam rentang waktu yang dekat karena
dapat menyebabkan induk ikan P. hypophthalmus stress. Stress dapat
mengganggu kecepatan proses kematangan gonad induk. Pertumbuhan
dipengaruhi oleh kepadatan induk ikan. Peningkatan kepadatan akan diikuti
dengan penurunan laju pertumbuhan dan pada tingkat kepadatan tertentu
pertumbuhan akan berhenti. Hal tersebut dapat terjadi karena padat
penebaran yang tinggi dapat mengganggu proses fisiologi dan tingkah laku
induk ikan terhadap ruang gerak, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan
kondisi kesehatan dan fisiologis induk ikan. Akibat dari proses tersebut adalah
penurunan pemanfaatan pakan, serta penurunan pertumbuhan dan
kelangsungan hidup.
Dalam pelaksanaannya, pemberian pelet baru dihentikan setelah hampir 25% dan ikan yang ada telah
meninggalkan tempat pemberian pakan. Hal mi menandakan bahwa sebagian besar ikan patin sudah
mulai kenyang. iarak waktu pemberian pakan yang satu dengan pemberian pakan berikutnya adalah
empat jam karena biasanya ikan kembali lapar setiap 3—4 jam setelah makan terakhir.

Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3—4 kali per han, yakni pada pagi han (07.00). slang han (12.00),
sore han (16.00), dan malam han (21.00). Sebagal ikan nokturnal, jumlah pakan dibenikan pada sore han
dan malam han sebaiknya lebih banyak dibandingkan dengan pakan yang dibenikan pada pagi dan sore
hari.

Anda mungkin juga menyukai