Induk ikan patin harus dipelihara secara terpisah di kolam yang lain. Induk
ikan patin diberi perlakuan yang sedikit berbeda dengan yang bukan induk
dalam kolam pemeliharaan. Perlu adanya pengendalian dan pengawasan
stok induk maupun benih melalui kontinuitas produksi benih, pemijahan,
pengobatan tepat dan pemeliharaan kualitas induk, serta adanya
pengendalian dan pengawasan guna kesinambungan produksi melalui
pengontrolan pada jumlah benih, regenerasi induk, manajemen pakan, serta
lingkungan. Pakan induk yang digunakan yaitu pelet dengan kandungan
protein sebanyak 32%. Tingkat pemberian pakan diberi sebanyak 1,0%-1,5%
per bobot badan per hari. Kapasitas produksi benih 500 juta ekor per tahun,
dimana sebagian benih dijual dan sisanya dipelihara sampai ukuran fingerling
sebagai stok (30-60 juta).
Ikan patin dapat bertahan hidup dalam kondisi perairan yang buruk dan akan
tumbuh normal pada perairan yang memenuhi persyaratan ideal seperti
halnya pada habitat aslinya. Kandungan oksigen yang cukup baik untuk
kehidupan ikan P. hypophthalmus berkisar antara 2-5 ppm dengan kandungan
karbondioksida tidak lebih dari 12,0 ppm. Nilai pH atau derajat keasaman
berkisar antara 7,2-7,5, serta kadar ammonia yang masih dapat ditoleransi
oleh ikan P. hypophthalmus yaitu 1 ppm. Suhu air yang optimum untuk
kehidupan ikan P. hypophthalmus yaitu sekitar 28-29 ⁰C. Dalam kondisi
lingkungannya, ikan P. hypophthalmus lebih menyukai perairan dengan
fluktuasi suhu yang rendah. Kehidupan ikan P. hypophthalmus akan terganggu
bila suhu perairan menurun hingga 14-15 ⁰C atau meningkat hingga di atas
35 ⁰C. Aktivitas ikan P. hypophthalmus akan terhenti apabila suhu perairan
berada di bawah 6 ⁰C atau di atas 42 ⁰C.
Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3—4 kali per han, yakni pada pagi han (07.00). slang han (12.00),
sore han (16.00), dan malam han (21.00). Sebagal ikan nokturnal, jumlah pakan dibenikan pada sore han
dan malam han sebaiknya lebih banyak dibandingkan dengan pakan yang dibenikan pada pagi dan sore
hari.