Anda di halaman 1dari 16

MENTAL HEALTH CAMPAIGN PROJECT

“Fenomena Bystander Effect”

Diajukan Sebagai:
Tugas UAS

Mata Kuliah:
Kesehatan Mental 04

Dosen Pengampu:
Zahrani, M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh :
Kelompok 03

Annisa Khairani 2107101130027


Eka Hemalia Putri 2107101130073
Khansa Khairunnisa 2107101130038
Teuku Febryan Tazrin 2107101130093

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2022
A. Analisis Isu
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial dimana artinya manusia tidak
dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan kehidupan
sehari-harinya baik dalam lingkungan keluarga, sosial, maupun dalam pekerjaannya. Namun
pada kenyataannya di era globalisasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa rasa
kepedulian antar sesama manusia menurun drastis dikarenakan orang lebih mementingkan
kesenangan dirinya terlebih dahulu dibandingkan orang lain, hal ini yang membuat manusia
lupa akan hakikatnya sebagai makhluk sosial dan menjadikan dirinya makhluk individual
(Fatimah, 2015).
Pada zaman sekarang seiring berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak
hilangnya kesadaran antar sesama untuk saling tolong menolong, berkaitan dengan teknologi
yang semakin maju banyak dari kita yang tidak bisa terlepas dari teknologi misalnya,
penggunaan handphone sehari-hari. Dari contoh sekitar ketika terjadi pembullyan, banyak
dari mereka memilih untuk tidak membantu temannya tetapi mereka merekam kejadian
tersebut yang sudah pasti menggunakan handphone untuk merekam kejadian pembullyan
tersebut. Contoh lain yang sering terjadi di sekitar yaitu ketika terjadi kecelakaan lalu lintas,
ada sebagian orang yang akan membantu korban kecelakaan tetapi sebagian besarnya
memilih untuk merekam saja atau bahkan tidak menolong sama sekali. Dari fenomena sekitar
yang berkaitan dengan bystander effect bisa kita lihat bahwa banyak kurangnya kepedulian
untuk saling tolong menolong antar sesama.
Istilah bystander effect diperkenalkan oleh seorang psikolog sosial bernama
Bibb Latane dan John Darley. Penyebab bystander effect menurut Bibb Latane dan John
Darley, terdapat dua alasan mengapa fenomena ini dapat terjadi. Pertama, Difusi tanggung
jawab. Artinya ketika orang tidak merasa harus menolong dan bertanggung jawab terhadap
keadaan korban karena ada banyak orang di sekitarnya. Kedua, Terlalu melihat sesuatu.
Pada saat menolong seseorang, terutama korban kecelakaan, diperlukan cara dan langkah-
langkah yang benar serta diterima secara sosial. Biasanya ketika ada seseorang yang
meminta bantuan, mungkin anda akan melihat reaksi orang lain terlebih dahulu. Selain
itu, anda atau orang lain mungkin merasa takut untuk menolong karena tidak mengetahui
cara yang tepat untuk memberikan bantuan.
“Bystander effect” adalah suatu fenomena dalam psikologi sosial ketika seseorang
membutuhkan pertolongan tapi orang disekitarnya tidak ada yang membantu. Menurut

1
Fischer, dkk (2011) bahwa bystander effect adalah situasi kehadiran individu lain dalam
kondisi membutuhkan pertolongan, diasumsikan dapat mengurangi keinginan menolong
individu. Menurut Nurhalizah (2019), bystander effect adalah situasi atau keadaan di mana
orang hanya menjadi pengamat, tidak melakukan apapun untuk membantu atau menolong,
dalam keadaan darurat individu lebih cenderung cepat memberikan respon apabila sendirian
dari pada dalam keadaan ramai, karena mereka beranggapan bahwa orang lain juga
mengetahui situasi tersebut, semakin banyak orang yang hadir, maka semakin kecil orang
benar-benar memberikan pertolongan.
Menurut penelitian sebelumnya berkaitan dengan faktor bystander effect yang
dilakukan oleh Zaedy, Setiawan, dan Iriansyah (2021) dengan judul “Persepsi Citra Visual
dan Pengaruh Bystander Effect terhadap Kehidupan Sosial di Masyarakat”. Dalam penelitian
tersebut menghasilkan bahwa masyarakat agar lebih prososial dalam menolong meskipun
dinilai dengan adanya orang yang banyak atau keramaian terkadang korban merasa sesak,
akan tetapi jika merasa seperti itu akan lebih baik jika memberi simpati lalu pergi seperti
bertindak apatis. Jangan melakukan dokumentasi tanpa izin dari korban yang dieksploitasi.
Isu atau fenomena ini sangat penting untuk diangkat dikarenakan banyak sekali
pelaku bystander effect tidak mengetahui bahwa sikapnya yang hanya mengamati dan tidak
bertindak adalah tindakan yang salah. Bahkan mereka tidak mengetahui jika mereka
merupakan pelaku dari bystander effect. Jika isu atau edukasi mengenai bystander effect tidak
diberikan lebih lanjut, maka kedepannya orang-orang akan terus tetap mengamati dan
menonton tanpa memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan pertolongan darurat.
Dampak dari adanya fenomena bystander effect adalah tidak ada orang yang akan
menolong korban yang membutuhkan pertolongan, hal ini dikarenakan orang-orang tersebut
beranggapan bahwa akan ada orang lain yang menolong korban. Jika semua orang
memikirkan hal yang sama, maka akhirnya tidak akan ada yang menolong korban sama
sekali. Kemajuan teknologi masa kini juga berkontribusi memberikan dampak, dimana orang-
orang ini tidak hanya menjadi “pengamat” saja namun juga ditambah dengan aksi memfoto
atau memvideokan korban yang kemudian memviralkannya di media sosial. Seperti
memvideokan korban kecelakaan yang terdapat luka-luka lebar, jenazah yang berlumuran
darah, atau kejadian-kejadian yang mengandung unsur kekerasan, padahal hal tersebut tidak
baik dilihat oleh masyarakat luas. Kemajuan teknologi disalahgunakan bagi kepuasan
sekelompok orang yang mungkin dengan sengaja tidak mau memberikan pertolongan kepada
korban dan lebih memilih untuk menjadikan konten dalam tayangan di media sosial untuk
memperoleh sebuah penghasilan.

2
B. Penyebab Isu
Menurut Bibb Latane dan John Darley, penyebab terjadinya bystander effect ada dua.
Pertama yaitu difusi tanggung jawab, yang dimana individu tidak merasa harus menolong dan
bertanggung jawab terhadap keadaan korban karena terdapat banyak orang disekitarnya.
Mereka merasa jika membantu orang lain di tempat publik itu merupakan tanggung jawab
bersama bukan tanggung jawab individu saja. Jadi semakin banyak orang di tempat publik
keinginan mereka untuk menolong akan semakin sedikit. Hal ini dikarenakan orang-orang
tersebut merasa tidak bertanggung jawab. Kedua, terlalu melihat sesuatu. Yang dimana yaitu
seperti menolong korban kecelakaan, maka diperlukan cara-cara dan langkah-langkah yang
benar sehingga tidak terjadi kesalahan, terkadang hal ini yang buat orang-orang takut untuk
menolong.

C. Gagasan Penyelesaian Isu


1. Edukasi
Edukasi bystander effect dapat dimulai diberi dari sekolah dan guru kepada
murid-muridnya untuk selalu saling menolong tanpa berpikir orang lain akan
menolongnya lebih dulu (bystander effect).
Selain dari guru, edukasi dapat diberikan melalui social media tidak hanya
bisa diberikan oleh influencer, edukasi dapat kita berikan di social media baik dengan
video reels, video tiktok, hingga podcast.
Edukasi juga dapat diberikan oleh mahasiswa yang mempunyai cukup
pemahaman mengenai bystander effect. Edukasi ini dapat berbentuk sharing and
discussion bersama beberapa peserta.
Cara lain untuk mengedukasi banyak orang betapa bahayanya bystander effect
ini adalah dengan edukasi dari webinar.

2. Mengubah Mindset Diri Sendiri


Untuk meminimalisir adanya bystander effect, kita dapat memulainya dari
mindset diri sendiri ketika melihat orang lain sedang butuh pertolongan, terutama
dalam keadaan darurat.

3. Memiliki Rasa Empati yang Tinggi

3
D. Langkah Penyelesaian Isu
Kelompok memiliki 2 rancangan project dimana yang pertama adalah project online
dan yang kedua ialah project offline, yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Instagram (project online)
- Membuat akun instagram dengan username @The.emtion
- Memposting Feed Instagram (Berisikan poster dan konten edukasi mengenai
bystander effect)
- Update kegiatan project offline melalui instagram story dengan live report
- Membuat dan meng-upload video aftermovie

2. Project “The Emtion” (project offline)


The Emtion diambil dari kata Empathy and Action yang bermaksud setiap
orang harus memiliki empati dan juga menunjukkan aksi mereka ketika orang lain
membutuhkan pertolongan, ini akan menjadi salah satu cara menghindari bystander
effect.
- Menargetkan 15-20 peserta
- Membagikan kertas poster yang berisi pemahaman mengenai bystander effect
kepada peserta
- Menjelaskan secara umum seperti definisi, isu, penyebab, dan dampak mengenai
bystander effect
- 1 atau 2 Peserta diminta untuk membagikan ceritanya mengenai bystander effect,
apakah dia pernah menjadi pelaku tanpa sadar ataupun menjadi korban.
- Mengadakan ice breaking
- Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok
- Setiap kelompok diminta untuk memecahkan kasus dan langkah apa yang akan
dilakukan setelah dibagikan kertas yang berisikan kasus bystander effect
- Masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka.
- Outcome yang diharapkan ialah peserta dapat memahami betapa penting dan
bahayanya efek dari bystander ini. Setelah kegiatan ini selesai, peserta juga
diharapkan dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan ketika
melihat seseorang yang butuh pertolongan darurat.

4
E. Pelaksanaan
Kegiatan 1. Mengedit Flyer
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 4 mei 2023, di edit melalui aplikasi canva dan
disebarkan menggunakan instagram story dan whatsapp status.

Output : Dengan menyebarkan flyer ke media sosial dapat menjangkau dan memberitahu
banyak orang tentang projek ini

Kegiatan 2. Membuat akun dan mengupload feeds Instagram


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2 mei 2023 sampai tanggal 6 mei 2023 di akun
instagram @the.emtion

5
Output: Akun instagram @the.emtion meraih 32 followers instagram
Kegiatan 3. Mencari Referensi dan Mengedit Poster “bystander effect”
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 mei 2023, mencari referensi di artikel yang terkait
dengan “bystander effect” dan mengedit poster di aplikasi canva. Menyebarkan poster di
media sosial dan juga dalam bentuk hardcopy untuk dibagikan kepada seluruh peserta yang
berhadir.

6
Output : Peserta yang berhadir dapat membaca sekilas tentang bystander effect sebelum
dijelaskan secara mendalam oleh pemateri
Kegiatan 4. Mencari Referensi untuk Kasus bystander effect
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 Mei 2023 dengan mencari beberapa referensi
mengenai contoh kasus dari bystander effect di internet, setelah mendapatkan referensi
kemudian kasus di buat, dan kelompok membuat 4 buah kasus, yaitu:
1. Telah terjadi kasus pelecehan seksual kepada remaja perempuan berusia 17 tahun.
Kamu merupakan salah satu teman dari korban Korban tersebut namun tidak akrab
dengannya. korban tidak bisa melakukan apa-apa dikarenakan takut, padahal hal ini
sudah terjadi kepadanya tidak hanya sekali. sebagai salah satu teman dari korban,
bagaimana tindakan yang bisa kelompok berikan untuk menghindari bystander
2. Kamu sedang menikmati udara sambil berjalan-jalan ditaman. Kemudian kamu
melihat ada seorang nenek yang terjatuh tanpa tau akibatnya apa. Kamu tidak berani
menolong nenek tersebut karena takut dikira penyebab dari jatuhnya si nenek dan
takut terjadi hal yang tak terduga saat kamu menyelamatkannya. Karena hal tersebut,
tindakan apa yang bisa kelompok berikan untuk menolong nenek tersebut?
3. Setiap hari kamu mendengarkan keributan di rumah tetangga kamu, bahkan sering
terdengar tangisan istri dari kekerasan yang terjadi dalam rumah tersebut. Suaminya
merupakan seorang polisi dan istrinya hanya ibu rumah tangga biasa. Kamu sendiri
bukan tipe orang yang suka ikut campur dalam rumah tangga seseorang. Apa tindakan
yang kelompok lakukan jika disituasi ini?
4. Kamu bekerja di sebuah perusahaan besar. Di dalamnya kamu menjumpai dan
memiliki teman yang sangat dekat dengan mu, bahkan ia sering membantu mu dalam
menyelesaikan perkerjaan, sering membantu mu dalam hal ekonomi, dll. Tetapi suatu
hari, kamu mendapati jika ia melakukan kecurangan dalam pekerjaannya yang mana
hal itu bisa merugikan perusahaan. (teman kamu merupakan supervisor). Sebagai
teman dekat dan sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Hal apa yang akan kamu
lakukan?
Output: Peserta lebih memahami mengenai bystander effect dengan memecahkan kasus yang
diberikan

Kegiatan 5. Melakukan Live Report dan Mengupload di Instagram Story

7
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 Mei 2023 di lapangan tugu USK, dan dilakukan live
report kegiatan yang dilakukan di hari tersebut dengan meng-upload ke instagram story
@the.emtion

Output: Kegiatan yang dilakukan bisa diikuti dan dilihat dengan platform yang sudah
tersedia, dan menjadi arsip bagi kegiatan ini.

Kegiatan 6. Melakukan Psikoedukasi


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 mei 2023 di lapangan tugu USK

8
Output: Peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai fenomena bystander
effect, peserta juga mampu memecahkan kasus mengenai bystander effect.

Kegiatan 7. Mengedit dan Mengupload Video Aftermovie Kegiatan Psikoedukasi


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 mei 2023 di applikasi capcut

9
https://www.instagram.com/reel/Cr6B5jbrFzQ/?
utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Output: Video reels mendapatkan 536 views dan 35 likes

F. Kendala dan Strategi Penyelesaian


Pada kegiatan psikoedukasi, kelompok sedikit kesulitan mencari peserta untuk
mencapai target minimal peserta yaitu 15 orang, sehingga strategi penyelesaian kelompok
adalah mengajak teman-teman anggota kelompok untuk ikut bergabung, sehingga pada hari
H, kegiatan ini memiliki 16 peserta. Kendala lainnya saat mengupload live report, terkendala
jaringan. Strategi penyelesaiannya kelompok hanya mengupload live report sampai kegiatan
diskusi kelompok, tetapi memasukkan dokumentasi lainnya ke feeds instagram dan after
movie.

G. Kesimpulan dan Saran


Setelah melakukan project yang bernama the emtion ini, sangat banyak pengalaman
dan ilmu yang kami dapatkan. Jika di sekolah atau kampus tidak diajarkan mengenai
fenomena bystander effect ini maka dengan adanya project ini dapat memberikan

10
pengetahuan tentang bystander effect, yang mana fenomena bystander effect ini sering kita
temui bahkan kita sendiri yang mengalami di kehidupan sehari-hari.
“Bystander effect” adalah suatu fenomena dalam psikologi sosial ketika seseorang
membutuhkan pertolongan tapi orang disekitarnya tidak ada yang membantu. Pada intinya,
project the emtion ini sangat berguna bagi kalangan mahasiswa dan juga dari berbagai
kalangan karena kepedulian untuk saling tolong menolong sesama itu sangatlah penting
untuk diterapkan dalam diri seseorang dan menerapkan sikap empati yang tinggi.
Saran kedepannya kelompok harus mencari peserta jauh sebelum hari dimana
kegiatan akan dilaksanakan, menyiapkan lebih banyak materi dan dijelaskan secara
mendalam lagi sekaligus dengan prakteknya.

LAMPIRAN

11
12
13
14
REFERENSI

Amtiran, A. A. (2022). Fenomena “Bystander Effect” dan Krisis Kasih Akibat Kemajuan
Teknologi. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 5(6), 1980-1985.
Sultan Adik Arrohim Zaedy , Ade Setiawan, Tommy Iriansyah (2021). Persepsi Citra Visual
dan Pengaruh Bystander Effect Terhadap Kehidupan Sosial di Masyarakat. Visual
Heritage, Jurnal Kreasi Seni dan Budaya. 4(1), 33-42.
Syarif, A. F. (2015). Altruisme Ditinjau dari Bystander Effect dan Jenis Kelamin pada
Mahasiswa PPKN Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).
R. Dirga (2020). Bab 1 bystander effect. Repository Universitas Bina Darma.

15

Anda mungkin juga menyukai