Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN IBU BEKERJA TERHADAP PERKEMBANGAN


EMOSIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN
Perkembangan Sosial dan Emosional Anank Usia Dini

Dosen pengampu :
NYIMAS MUAZZOMI,S.Ag.,M.Pd.I.

Disusun oleh :
KELOMPOK 2

SARA HERMAULANA (A1F123060)


YANNI ANGGRAINI (A1F123058)
ROSARINA MANALU (A1F123054)
SHERLI NURHAVIVAH (A1F123052)
SOLATIA (A1F123051)
ANISYA FITRI (A1F123050)
DWI SRI LESTARI (A1F123047)
FITRI ANDINI (A1F123045)
ZULFA DHINATA PRATIKA C (A1F123044)
ASTRIA ZHIANITA (A1F123043)
AZZAHRA SUMAYYA (A1F123042)
JESSICA SHARON SIAGIAN (A1F123038)
SARINI (A1F123036)
SHELLA NOPRIDA YANTI (A1F123035)
RIZKY KURNIASIH (A1F123034)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-nya yang tak
ternilai dan tak dapat dihitung sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang membahas tentang “HUBUNGAN IBU BEKERJA TERHADAP
PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN” ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PENGEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
ANAK USIA DINI di program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Penulis
pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis agar di
kemudian hari penulis bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
Adapun, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya ataupun
untuk tugas perkuliahan selanjutnya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Selasa, 28 november 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................................................1
1.1 Latar belakang ....................................................................................................................... 1
1.2 Rumus masalah……………………………………………………………………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………………1
BAB II…………………………………………………………………………………………………………………………………………………2
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………………………
2.1 Perkembangan emosional anak usia dini ………………………………………………………………………………………2

2.2 Faktor faktor perkembangan emosi aud………………………………………………………………………………………..3


2.3 Ibu bekerja……………………………………………………………………………………………………………………………………4

BAB III………………………………………………………………………………………………………………………………………………...5
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………5
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 5
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang anak adalah anugerah dan amanah Pencipta kepada orang tua. Orang tua adalah
cerminan nyata dan ditiru oleh anak-anaknya. Orang tua juga merupakan prioritas pertama bagi
anak-anaknya Dalam hal mendapatkan pendidikan. Keterlibatan orang tua sangatlah penting

Anak tumbuh dan berkembang karena orang tua khususnya ibu mampu Hal ini mempunyai
pengaruh yang besar terhadap kesuksesan seorang anak. Mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Saat ini, Anda akan menemukan banyak ibu-ibu yang juga bekerja.

Ibu bekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh ibu Dapatkan sejumlah pendapatan
tertentu untuk memuaskan dan memuaskan Keperluan keluarga. Ibu bekerja mempunyai
tanggung jawab Keluarga, khususnya anak-anak. Secara umum perkembangan anak usia dini
mencakup 5 aspek, yaitu:Aspek kognitif, fisik motorik, sosial, emosional, artistik dan
perkembangan.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana perkembangan emosional AUD?

2. Faktor apa saja yg mempengaruhi perkembangan emosional AUD?

3. Bagaimana cara meningkatkan perkembangan emosional AUD?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan emosional AUD

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional AUD

3. Untuk mengetahui cara meningkatkan perkembangan emosional AUD

1
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan emosional anak usia dini

Perkembangan adalah perubahan fisik dan psikologis seseorang organisme bergerak menuju
tingkat yang sistematis, progresif, dan matang berkelanjutan. Santrock menjelaskan
perkembangan dalam bahasa Inggris Artinya, perkembangan merupakan suatu pola perubahan
yang dimulai pada saat pembuahan dan bertahan seumur hidup. Pengembangan adalah
Kemampuan atau keterampilan yang meningkatkan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih
kompleks dalam pola yang teratur Dewasa. Emosi adalah perasaan yang ada di dalam diri kita,
baik menyenangkan maupun tidak Entah tidak menyenangkan, baik atau buruk. Emosi bisa
Didefinisikan sebagai melibatkan kombinasi perasaan atau emosi melalui perilaku yang jelas
seperti tersenyum atau Menyeringai. Menurut Santrock, emosi adalah Individu berpartisipasi
dalam situasi yang penting baginya Sebuah interaksi.

Reaksi yang timbul sehubungan dengan kebutuhan ,tujuan,minat serta perhatian individu
perilaku emosional dapat dilihat dari segi perubahan respon fisiologi, emosi dan perilku yang
terjadi sebagai akibat dari emosi seseorang . Emosi merupakan factor penting dalam kehidupan
manusia , emosi memiliki fungsi guna mencapai kepuasan , pemenuhan ,perlindungan diri dan
bahkan kesejahteraan pribadi ketika keadaan lingkungan atau objek tertentu tidak
menyenangkan.

2.2 Faktor factor yang mempengaruhi perkembagan emosi

Perkembangan emosional pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri anak maupun dari lingkungannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional pada anak usia dini adalah
sebagai berikut:

Faktor biologis

Faktor biologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak, seperti temperamen,
genetik, dan kesehatan fisik. Temperamen merupakan bawaan anak yang mempengaruhi
bagaimana ia mengekspresikan emosinya. Anak dengan temperamen yang mudah tersinggung
atau sensitif cenderung lebih sulit mengelola emosinya. Genetik juga berperan dalam
perkembangan emosi anak. Anak dengan orang tua yang memiliki keterampilan sosial emosional
yang baik cenderung memiliki keterampilan sosial emosional yang baik pula. Kesehatan fisik
yang baik juga penting untuk mendukung perkembangan emosi anak. Anak yang sakit atau
mengalami gangguan kesehatan fisik cenderung lebih sulit mengendalikan emosinya.

2
Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, seperti pola asuh,
hubungan dengan orang tua, hubungan dengan teman sebaya, dan lingkungan sosial budaya. Pola
asuh yang hangat, penuh kasih sayang, dan responsif akan membantu anak mengembangkan
keterampilan sosial emosional yang baik. Hubungan yang positif dengan orang tua akan
membantu anak belajar cara mengekspresikan emosinya secara sehat. Hubungan yang positif
dengan teman sebaya juga penting untuk membantu anak belajar cara berinteraksi dengan orang
lain dan mengelola emosinya dalam konteks sosial. Lingkungan sosial budaya juga dapat
mempengaruhi perkembangan emosi anak. Anak yang tumbuh di lingkungan yang mendukung
dan penuh kasih sayang akan lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial emosional yang
baik.

Faktor pengalaman

Faktor pengalaman merupakan faktor yang diperoleh anak dari pengalaman hidupnya, seperti
pengalaman positif dan negatif. Pengalaman positif, seperti menerima kasih sayang dari orang
tua, mendapatkan perhatian dari orang lain, dan mencapai keberhasilan, akan membantu anak
mengembangkan emosi yang positif. Pengalaman negatif, seperti mengalami kekerasan,
pengabaian, atau trauma, dapat mengganggu perkembangan emosi anak.

Pola asuh yang positif merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung perkembangan
emosional pada anak usia dini. Orang tua dapat mendukung perkembangan emosional anak
dengan cara:

1.Memberikan kasih sayang dan perhatian yang penuh


2.Mendengarkan anak dengan penuh perhatian
3.Membantu anak memahami emosinya
4.Membantu anak mengelola emosinya secara sehat
5.Mencontohkan keterampilan sosial emosional yang baik

Dengan dukungan yang tepat dari orang tua dan lingkungan, anak usia dini dapat
mengembangkan keterampilan sosial emosional yang baik. Keterampilan sosial emosional yang
baik akan membantu anak menjadi individu yang bahagia, sehat, dan sukses dalam
kehidupannya.

3
2.3 Ibu bekerja

Keluarga ialah lingkungan pertama untuk anak yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak Mattessich dan Hill mengatakan, keluarga adalah hubungan kekerabatan
yang erat, ataupun hubungan emosional yang begitu dekat yang memperlihatkan 4 hal yakni:
“saling ketergantungan yang erat, memelihara batas-batas yang terseleksi, kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan dan kemampuan untuk
mempertahankan identitas dan tanggung jawab.”Keluarga ialah pendidik pertama serta utama
bagi anak karna anak menghabiskan 80% keseharianya bersama keluarga serta lingkungannya.
Sehingga pendidikan serta pengetahuan pertama anak lebih dominan berasal dari keluarga serta
lingkunganya. Keluarga ialah tempat pertama serta terpenting di mana anak dibesarkan. Melalui
keluarga, anak-anak belajar untuk menanggapi orang lain, mengenal diri mereka sendiri, dan
sekaligus mengendalikan emosi mereka. Keterlibatan orangtua sangat penting pada pertumbuhan
serta perkembangan anak dikarenakan orangtua memberikan pengaruh yang
besar terhadap keberhasilan anak terutama ibu.

Ibu ialah tonggak kehidupan dalam suatu keluarga yang memberi pehatian penuh terhadap
anak-anaknya. Erickson mengatakan peran ibu penting, hal ini disebabkan para orang tua
khususnya ibu sebagai figur sentral yang dapat mendukung tumbuh kembang anaknya
disarankan untuk tidak terlalu membatasi gerak anaknya.

Peranan ibu lebih penting serta dominan dibanding peranan ayah. Hal tersebut perlu dipahami
dikarenakan ibu adalah orang yang lebih sering mendampingi anak dari lahir. Didalam keluarga,
ibu adalah figur sentral yang akan menjadi contoh serta diteladani.

Status pekerjaan ibu akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan oleh ibu
Peran ibu yakni:
“Menumbuhkan rasa kasih sayang dan cinta, menumbuhkan kemampuan
berbahasa yang baik pada anak dan mendidik anak berperilaku baik dan
benar sesuai dengan jenis kelaminnya.”

Seiring pada perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi zaman


sekarang sudah sering ditemukan ibu yang juga ikut serta untuk bekerja.
Banyak ibu bekerja sebagai pedagang, petani, pembantu rumah tangga, atau
pekerjaan lain. Ibu bekerja merupakan suatu peran ganda yang dilakukan oleh
seorang perempuan, yaitu antara mengurus keluarga dan menjalankan
pekerjaannya. Peran ibu begitu dominan dalam mengasuh serta mendidik anak
Tujuan ibu bekerja yaitu merupakan aktualisasi diri agar mengimplementasikan ilmu yang sudah
didapat. Ibu memiliki peran peran sangat penting dalam perkembangan anak. dengan terdapatnya
emansipasi wanta, setiap wanita mulai mengembanhgkan dirinya dengan memulai karir
serta bekerja diluar rumah sehingga waktu bersama keluarga khususnya anak akan berkurang.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara positif, ibu bekerja dapat memberikan teladan yang baik bagi anak dalam hal kemandirian,
tanggung jawab, dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, ibu bekerja juga dapat memberikan
kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan sosial dan emosionalnya.

Sementara itu, secara negatif, ibu bekerja dapat menyebabkan anak merasa kesepian, kurang kasih
sayang, dan kurang percaya diri. Hal ini dapat terjadi jika ibu bekerja tidak memiliki waktu yang cukup
untuk mendampingi anak di rumah.

3.2 Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun bahasa
yang kami sajikan. oleh karena itu mohon di berikan sarannya agar kami membuat makalah lebih
baik lagi dan semoga makalah ini bis bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita
dalam memahami paragraf

5
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf syamsu 2014 . Psikologi perkembangan anak dan remaja bandung PT Remaja
Rosdakarya. Hal 15

Sit Masganti 2017. Psikologi perkembangan anak usia dini Jakarta Prenamedia Grub. Hal.3

Sukatin et al. 2020 “Analisis Perkembangan emosi anak usia dini” Golden age : Jurnal ilmiah
tumbuh kembang anak usia dini 5(2):77-90

Syahrul, Syahrul, and Nurhafizah Nurhafizah. 2021. “Analisis Pengaruh Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini Dimasa Pandemi
Corona Virus 19.” Jurnal Basicedu 5(2): 683–96.

Desmita. 2016. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal. 116.

Dewi. 2020. “Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini.” Jurnal Golden Age 4(01): 181–90.

Astuti, Triwidya, Nurhafizah Nurhafizah, and Yulsyofriend Yulsyofriend. 2019.


“Hubungan Pola Komunikasi Orangtua Terhadap Perkembangan Berbicara Anak Di
Taman Kanak-Kanak Kecamatan Koto Tangah.” JRTI (Jurnal Riset
Tindakan Indonesia) 3(2): 88.

Oktavia, N A, and N Nurhafizah. 2020. “Dampak Perbedaan Penerapan Pola Asuh Ayah
Dan Ibu Terhadap Perkembangan Emosionai Anak Usia 4-5 Tahun.” SELING: Jurnal Program

Nurmalitasari, Femmi, Program Magister Psikologi, Fakultas Psikologi, and Universitas Gadjah.
2015. “Perkembangan Sosial Emosi Pada Anak Usia Prasekolah.” 23(2): 103–11.

Puspitawati, Herien, dkk. 2019. Bunga Rampai Kemitraan Gender Dalam Keluarga. Bogor: IPB

Latif, Mukhtar dkk. 2016. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Hal

Dacholfany, M. Ihsan & Uswatun Hasanah. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Konsep
Islam. Jakarta: Amzah. Hal. 159.

Gade, Fithriani. 2012. “Ibu Sebagai Madrasah Dalam Pendidikan Anak.” Jurnal Ilmiah
Didaktika 13(1): 31–40.

Geofanny, Ravika. 2016. “Perbedaan Kemandirian Anak Usia Dini Ditinjau Dari Ibu
Bekerja Dan Ibu Tidak Bekerja.” Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 4(4): 464–70.

6
Kartikowati, Endang &Zubaedi. 2020. Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter Pada Anak Usia Dini
Dan Dimensi-Dimensinya. Jakarta: Prenamedia Group. Hal. 148.

Badar, Anastasia Natalia, Fransiska Yuniati Demang, and Gabriel Fredi Daar. “Di Paud
Santa Juliana Golo Bilas.” 6(1): 1–11.

Rakhmawati, Istina. 2015. “Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak.” Jurnalbimbingan


Konseling Isla 6(1): 1–18.

Yuliasari. 2021. “Vol 10 No 2 Hal 12-25 J + PLUS UNESA Jurnal Mahasiswa Pendidikan
Luar Sekolah Tahun E- ISSN 2580-8060.” 10(2): 12–25

Wijirahayu, Ani, D.K. Pranaji, and Istiqlaliyah Muflikhati. 2016. “Kelekatan Ibu-Anak,
Pertumbuhan Anak, Dan Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Prasekolah.” Jurnal Ilmu
Keluarga dan Konsumen 9(3): 171–82.

Akbar, Zarina, and Kharisma Kartika. 2016. “Konflik Peran Ganda Dan Keberfungsian
Keluarga Pada Ibu Yang Bekerja.” JPPP - Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi 5(2): 63–
69.
Rohani. 2020. “Hubungan Status Ibu Bekerja Dengan Perkembangan Mental Utamanya
Mengasuh Anak Walaupun Ibu Bekerja Di Luar Rumah . Dengan Meningkatnya Jumlah Ibu
Yang Bekerja Perlu Dikaji Dampak Positif Dan Negatif Dari Ibu Bekerja Dan.” 1(2): 114–21.
98

Anda mungkin juga menyukai