Makalah Emosional
Makalah Emosional
Dosen pengampu :
NYIMAS MUAZZOMI,S.Ag.,M.Pd.I.
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-nya yang tak
ternilai dan tak dapat dihitung sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang membahas tentang “HUBUNGAN IBU BEKERJA TERHADAP
PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN” ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PENGEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
ANAK USIA DINI di program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Penulis
pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis agar di
kemudian hari penulis bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
Adapun, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya ataupun
untuk tugas perkuliahan selanjutnya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB III………………………………………………………………………………………………………………………………………………...5
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………5
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 5
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang anak adalah anugerah dan amanah Pencipta kepada orang tua. Orang tua adalah
cerminan nyata dan ditiru oleh anak-anaknya. Orang tua juga merupakan prioritas pertama bagi
anak-anaknya Dalam hal mendapatkan pendidikan. Keterlibatan orang tua sangatlah penting
Anak tumbuh dan berkembang karena orang tua khususnya ibu mampu Hal ini mempunyai
pengaruh yang besar terhadap kesuksesan seorang anak. Mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Saat ini, Anda akan menemukan banyak ibu-ibu yang juga bekerja.
Ibu bekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh ibu Dapatkan sejumlah pendapatan
tertentu untuk memuaskan dan memuaskan Keperluan keluarga. Ibu bekerja mempunyai
tanggung jawab Keluarga, khususnya anak-anak. Secara umum perkembangan anak usia dini
mencakup 5 aspek, yaitu:Aspek kognitif, fisik motorik, sosial, emosional, artistik dan
perkembangan.
1.3 Tujuan
1
BAB ll
PEMBAHASAN
Perkembangan adalah perubahan fisik dan psikologis seseorang organisme bergerak menuju
tingkat yang sistematis, progresif, dan matang berkelanjutan. Santrock menjelaskan
perkembangan dalam bahasa Inggris Artinya, perkembangan merupakan suatu pola perubahan
yang dimulai pada saat pembuahan dan bertahan seumur hidup. Pengembangan adalah
Kemampuan atau keterampilan yang meningkatkan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih
kompleks dalam pola yang teratur Dewasa. Emosi adalah perasaan yang ada di dalam diri kita,
baik menyenangkan maupun tidak Entah tidak menyenangkan, baik atau buruk. Emosi bisa
Didefinisikan sebagai melibatkan kombinasi perasaan atau emosi melalui perilaku yang jelas
seperti tersenyum atau Menyeringai. Menurut Santrock, emosi adalah Individu berpartisipasi
dalam situasi yang penting baginya Sebuah interaksi.
Reaksi yang timbul sehubungan dengan kebutuhan ,tujuan,minat serta perhatian individu
perilaku emosional dapat dilihat dari segi perubahan respon fisiologi, emosi dan perilku yang
terjadi sebagai akibat dari emosi seseorang . Emosi merupakan factor penting dalam kehidupan
manusia , emosi memiliki fungsi guna mencapai kepuasan , pemenuhan ,perlindungan diri dan
bahkan kesejahteraan pribadi ketika keadaan lingkungan atau objek tertentu tidak
menyenangkan.
Perkembangan emosional pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri anak maupun dari lingkungannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional pada anak usia dini adalah
sebagai berikut:
Faktor biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak, seperti temperamen,
genetik, dan kesehatan fisik. Temperamen merupakan bawaan anak yang mempengaruhi
bagaimana ia mengekspresikan emosinya. Anak dengan temperamen yang mudah tersinggung
atau sensitif cenderung lebih sulit mengelola emosinya. Genetik juga berperan dalam
perkembangan emosi anak. Anak dengan orang tua yang memiliki keterampilan sosial emosional
yang baik cenderung memiliki keterampilan sosial emosional yang baik pula. Kesehatan fisik
yang baik juga penting untuk mendukung perkembangan emosi anak. Anak yang sakit atau
mengalami gangguan kesehatan fisik cenderung lebih sulit mengendalikan emosinya.
2
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, seperti pola asuh,
hubungan dengan orang tua, hubungan dengan teman sebaya, dan lingkungan sosial budaya. Pola
asuh yang hangat, penuh kasih sayang, dan responsif akan membantu anak mengembangkan
keterampilan sosial emosional yang baik. Hubungan yang positif dengan orang tua akan
membantu anak belajar cara mengekspresikan emosinya secara sehat. Hubungan yang positif
dengan teman sebaya juga penting untuk membantu anak belajar cara berinteraksi dengan orang
lain dan mengelola emosinya dalam konteks sosial. Lingkungan sosial budaya juga dapat
mempengaruhi perkembangan emosi anak. Anak yang tumbuh di lingkungan yang mendukung
dan penuh kasih sayang akan lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial emosional yang
baik.
Faktor pengalaman
Faktor pengalaman merupakan faktor yang diperoleh anak dari pengalaman hidupnya, seperti
pengalaman positif dan negatif. Pengalaman positif, seperti menerima kasih sayang dari orang
tua, mendapatkan perhatian dari orang lain, dan mencapai keberhasilan, akan membantu anak
mengembangkan emosi yang positif. Pengalaman negatif, seperti mengalami kekerasan,
pengabaian, atau trauma, dapat mengganggu perkembangan emosi anak.
Pola asuh yang positif merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung perkembangan
emosional pada anak usia dini. Orang tua dapat mendukung perkembangan emosional anak
dengan cara:
Dengan dukungan yang tepat dari orang tua dan lingkungan, anak usia dini dapat
mengembangkan keterampilan sosial emosional yang baik. Keterampilan sosial emosional yang
baik akan membantu anak menjadi individu yang bahagia, sehat, dan sukses dalam
kehidupannya.
3
2.3 Ibu bekerja
Keluarga ialah lingkungan pertama untuk anak yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak Mattessich dan Hill mengatakan, keluarga adalah hubungan kekerabatan
yang erat, ataupun hubungan emosional yang begitu dekat yang memperlihatkan 4 hal yakni:
“saling ketergantungan yang erat, memelihara batas-batas yang terseleksi, kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan dan kemampuan untuk
mempertahankan identitas dan tanggung jawab.”Keluarga ialah pendidik pertama serta utama
bagi anak karna anak menghabiskan 80% keseharianya bersama keluarga serta lingkungannya.
Sehingga pendidikan serta pengetahuan pertama anak lebih dominan berasal dari keluarga serta
lingkunganya. Keluarga ialah tempat pertama serta terpenting di mana anak dibesarkan. Melalui
keluarga, anak-anak belajar untuk menanggapi orang lain, mengenal diri mereka sendiri, dan
sekaligus mengendalikan emosi mereka. Keterlibatan orangtua sangat penting pada pertumbuhan
serta perkembangan anak dikarenakan orangtua memberikan pengaruh yang
besar terhadap keberhasilan anak terutama ibu.
Ibu ialah tonggak kehidupan dalam suatu keluarga yang memberi pehatian penuh terhadap
anak-anaknya. Erickson mengatakan peran ibu penting, hal ini disebabkan para orang tua
khususnya ibu sebagai figur sentral yang dapat mendukung tumbuh kembang anaknya
disarankan untuk tidak terlalu membatasi gerak anaknya.
Peranan ibu lebih penting serta dominan dibanding peranan ayah. Hal tersebut perlu dipahami
dikarenakan ibu adalah orang yang lebih sering mendampingi anak dari lahir. Didalam keluarga,
ibu adalah figur sentral yang akan menjadi contoh serta diteladani.
Status pekerjaan ibu akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan oleh ibu
Peran ibu yakni:
“Menumbuhkan rasa kasih sayang dan cinta, menumbuhkan kemampuan
berbahasa yang baik pada anak dan mendidik anak berperilaku baik dan
benar sesuai dengan jenis kelaminnya.”
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara positif, ibu bekerja dapat memberikan teladan yang baik bagi anak dalam hal kemandirian,
tanggung jawab, dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, ibu bekerja juga dapat memberikan
kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan sosial dan emosionalnya.
Sementara itu, secara negatif, ibu bekerja dapat menyebabkan anak merasa kesepian, kurang kasih
sayang, dan kurang percaya diri. Hal ini dapat terjadi jika ibu bekerja tidak memiliki waktu yang cukup
untuk mendampingi anak di rumah.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun bahasa
yang kami sajikan. oleh karena itu mohon di berikan sarannya agar kami membuat makalah lebih
baik lagi dan semoga makalah ini bis bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita
dalam memahami paragraf
5
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf syamsu 2014 . Psikologi perkembangan anak dan remaja bandung PT Remaja
Rosdakarya. Hal 15
Sit Masganti 2017. Psikologi perkembangan anak usia dini Jakarta Prenamedia Grub. Hal.3
Sukatin et al. 2020 “Analisis Perkembangan emosi anak usia dini” Golden age : Jurnal ilmiah
tumbuh kembang anak usia dini 5(2):77-90
Syahrul, Syahrul, and Nurhafizah Nurhafizah. 2021. “Analisis Pengaruh Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini Dimasa Pandemi
Corona Virus 19.” Jurnal Basicedu 5(2): 683–96.
Dewi. 2020. “Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini.” Jurnal Golden Age 4(01): 181–90.
Oktavia, N A, and N Nurhafizah. 2020. “Dampak Perbedaan Penerapan Pola Asuh Ayah
Dan Ibu Terhadap Perkembangan Emosionai Anak Usia 4-5 Tahun.” SELING: Jurnal Program
Nurmalitasari, Femmi, Program Magister Psikologi, Fakultas Psikologi, and Universitas Gadjah.
2015. “Perkembangan Sosial Emosi Pada Anak Usia Prasekolah.” 23(2): 103–11.
Puspitawati, Herien, dkk. 2019. Bunga Rampai Kemitraan Gender Dalam Keluarga. Bogor: IPB
Latif, Mukhtar dkk. 2016. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Hal
Dacholfany, M. Ihsan & Uswatun Hasanah. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Konsep
Islam. Jakarta: Amzah. Hal. 159.
Gade, Fithriani. 2012. “Ibu Sebagai Madrasah Dalam Pendidikan Anak.” Jurnal Ilmiah
Didaktika 13(1): 31–40.
Geofanny, Ravika. 2016. “Perbedaan Kemandirian Anak Usia Dini Ditinjau Dari Ibu
Bekerja Dan Ibu Tidak Bekerja.” Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 4(4): 464–70.
6
Kartikowati, Endang &Zubaedi. 2020. Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter Pada Anak Usia Dini
Dan Dimensi-Dimensinya. Jakarta: Prenamedia Group. Hal. 148.
Badar, Anastasia Natalia, Fransiska Yuniati Demang, and Gabriel Fredi Daar. “Di Paud
Santa Juliana Golo Bilas.” 6(1): 1–11.
Yuliasari. 2021. “Vol 10 No 2 Hal 12-25 J + PLUS UNESA Jurnal Mahasiswa Pendidikan
Luar Sekolah Tahun E- ISSN 2580-8060.” 10(2): 12–25
Wijirahayu, Ani, D.K. Pranaji, and Istiqlaliyah Muflikhati. 2016. “Kelekatan Ibu-Anak,
Pertumbuhan Anak, Dan Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Prasekolah.” Jurnal Ilmu
Keluarga dan Konsumen 9(3): 171–82.
Akbar, Zarina, and Kharisma Kartika. 2016. “Konflik Peran Ganda Dan Keberfungsian
Keluarga Pada Ibu Yang Bekerja.” JPPP - Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi 5(2): 63–
69.
Rohani. 2020. “Hubungan Status Ibu Bekerja Dengan Perkembangan Mental Utamanya
Mengasuh Anak Walaupun Ibu Bekerja Di Luar Rumah . Dengan Meningkatnya Jumlah Ibu
Yang Bekerja Perlu Dikaji Dampak Positif Dan Negatif Dari Ibu Bekerja Dan.” 1(2): 114–21.
98