Anda di halaman 1dari 15

Ahmad Syafiq Al Mughni (A92219074)

ZAKAT SEBAGAI
INSTRUMEN
FINANSIAL ISLAM
A. Pengertian
dan Peranan
Zakat
Zakat secara bahasa berarti an-
numu wa az-ziyadah(tumbuh dan
bertambah) zakat sendiri dalam
pengertian suci berarti membersikan
diri, jiwa, dan harta.
Sementara itu Zakat menurut pengertian berkah
adalah sisa harta yang sudah dikeluarkan zakatnya
secara kualitatif akan mendapat berkah dan akan
berkembang walaupun secara kuantitatif jumlahnya
berkurang.
B. Syarat-Syarat
Zakat

Syarat-syarat zakat yang harus dipenuhi


meliputi dua aspek yaitu; syarat muzakki
dan syarat harta yang akan dizakatkan
1. Syarat-syarat
Muzakki
01
Merdeka

02 Islam

03 Baligh berakal
Syarat-syarat ulama
fiqih mengemukakan
01
Niat

02 Bersifat pemilik
2. Syarat-Syarat
Harta

1. Milik sempurna
5. Haul (melewati satu tahun)
2. Cukup senisaB
6. Harta itu berkembang
3. Melebihi kebutuhan
pokok
4. Bebas dari utang
C. Hartayang
wajib dizakatkan
1. Emas, Perak, dan Uang
2. Harta Perniagaan
3. Hasil Pertanian
4. Binatang Ternak
5. Rikaz (Harta Terpendam)
6. Barang Tambang
7. Zakat Profesi
D. Mustahiq Zakat

1. Fakir
2. Miskin 5. Riqab
3. Amil 6. Gharimin
4. Golongan Mualaf 7. Fi sabilillah
8. Ibn Sabil
E. Manajemen Zakat

1. Pengelolaan Zakat di Indonesia


2. Optimalisasi Fungsi Masjid
3. Masjid to Masjid network
Management
4. kerja Sama BAZ/LAZ dengan
Masjid
5. Optimalisasi sistem Distribusi
6. Pengelolaan Zakat di Malasiya
F. Zakat Dalam Prekonomian
Dalam bidang ekonomi, zakat mencegah terjadinya
penumpukan kekayaan pada selinting orang saka
dan mewajibkan orang kaya untuk mendistribusikan
harta kekayaan pada orang miskin.
jika di kaji lebih jauh, zakat dapat digunakan
sebagai prisai trakhir bagi prekonomian agara
tidak terpuruk ketika kemampuan konsumsi
mengakami stagnasi.
Sejarah dan
G. Perkembangan
Zakat

Sebelum islam datang, dalam kitab


agama samawi sudah ada printa
kepada umatnya untuk memerhatikan
orang miskin dengan memberikan
sebagai harta berupa sedekah.
Di Indonesia sendiri, zakat menjadi
salah satu sumber dana untuk
kepentingan pengembangan agama
islam. Zakatpun pada masa kolonial
dahulunya menjadi salah satu sumber
pendanaan melawan penjajah yang
diambil dari bagian fi sabilillah.
Di jaman kemerdekaan,
keinginan umat islam Indonesia
agar pengelolaan zakat
dilakukan seperti yang terjadi
pada masa awal islam
Pada tahun 1968
dibentuklah BAZIS
(Badan Amil Zakat Pada era reformasi, tahun 1999,
Infakdan Shadaqah) Mentri Agama Malik Fajar atas
persetujuan Presiden Bj Habibi
DKI. mengajukan RUU tentang
pengelolaan Zakat DPR. menjadi
UU No. 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat, dimasukkan
dalam lembaran negara tanggal
23 september 1999
SEKIAN
TERIMAKASIH!!

Anda mungkin juga menyukai