Disusun oleh :
Kelompok 1
Sepasang pelajar (WL dan NA) kelas 3 SMK ditangkap oleh polisi atas dugaan
menggugurkan kandungan secara sengaja. NA dan WL sudah menjalin hubungan selama 2 tahun
dan keduanya melakukan hubungan badan hingga NA hamil. WL dan NA menyembunyikan
kehamilan itu dari orang sekitar, baik keluarga maupun teman sekolah. NA memakai baju ukuran
besar untuk menyembunyikan kehamilannya. Keduanya merasa terjepit keadaan, terlebih, akan
menghadapi ujian nasional pada April 2019 mendatang dan merasa belum siap berumah tangga.
Akhirnya keduanya sepakat untuk menggugurkan kandungan.
1. Tahap Understanding
NA tidak memahami bagaimana kesehatan seksual dan reproduksi remaja dan norma –
norma yang ada, akibat orang tuanya tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang hal
tersebut (hanya menyampaikan sekedarnya saja)
2. Tahap Memory
NA tidak mengingat apa yang disampaikan oleh orang tuanya
3. Tahap Satisfaaction
NA tidak merasa puas terhadap apa yang disampaikan oleh orang tuanya
4. Tahap Compliance
NA tidak patuh terhadap apa yang disampaikan oleh orang tuanya, karena menganggap
yang disampaikan tidak penting.
2.2 The Role of Appraisal by Lazarus
- Personal stressor
Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
- Tekanan
Terjepit oleh keadaan sehingga merasa tertekan
- Ancaman
NA masih berstatus sebagai pelajar kelas 3 SMK dan sebentar lagi
akan mengikuti Ujian Nasional bulan April 2019, jika ia ketahuan
hamil oleh pihak sekolah risikonya dikeluarkan dari sekolah (di DO)
NA takut kehamilannya diketahui oleh orang tuanya
NA merasa belum siap untuk berumah tangga
2. Stress
NA merasa tertekan oleh keadaan yang dialaminya
- Resistance
NA meminta uang kepada orang tuanya (dengan alasan membayar kebutuhan
sekolah) namun sebenarnya untuk membeli obat abortus via online seharga Rp
1.750.000,-
- Exhaustion
Setelah 4 hari mengkonsumsi obat aborsi, NA meraskan ingin melahirkan dan
pergi ke Rumah Sakit, saat itulah kedua orang tuanya mengetahui bahwa NA
telah berbadan dua. NA melahirkan bayi yang sudah dalam kondisi tidak
bernyawa lagi. NA beserta keluarganya dibantu oleh warga sekitar untuk
menguburkan jasad bayi tersebut, namum warga merasakan kejanggalan yang
terjadi terhadap kematian bayi dari NA. Maka beberapa warga melaporkan
kejadian tersebut kepada pihak berwajib, hingga akhirnya NA di penjara
dengan ancamanukuman 10 tahun dan tidakbisa mengikuti ujian nasional.
2.3 The Protection Motivation Theory (PMT)
Tahap- tahap berdasarkan PMT
1. Behavior
NA menggugurkan kandungannya (aborsi) dengan membeli obat aborsi via online dari
internet
2. Behavioral intentions
NA berniat menggugurkan kandungan
3. A. Severity
NA merasa aborsi tidak berbahaya bagi dirinya
B. Susceptability
NA mengetahui aborsi tindakan yang aman baginya
C. Responsive Effectiveness
NA merasa aborsi adalah tindakan yang tepat
D. Self Efficacy
NA merasa bahwa aborsi adalah pilihan yang tepat
E. Fear
NA merasa ketakutan untuk melakukan aborsi lebih kecil daripada tidak bisa
mengikuti Ujian Nasional
BAB III
PERAN SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
Berdasarkan current issue yang dijelaskan di atas, maka rekomendasi peran dari
Sarjana Kesehatan Masyarakat sesuai dengan Ottawa Charter adalah :
2. Supportive Environment
Bina suasana di lingkungan tempat tinggal
- Bekerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif (tidak remang- remang, dll.) sehingga
meminimalisir kemungkinan pasangan kekasih berdua- duaan di tempat yang
remang- remang.
- Membuat iklan layanan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal tentang
dampak dan bahaya dari Pre- Marital Sex dan aborsi.
3. Community Action
Pemberdayaan di sekolah
- Membentuk PIK R/M (Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa) di
sekolah yang diintegrasikan dengan UKS atau Poskestren
- Pembentukan kader kesehatan reproduksi remaja dan pendampingan kesehatan
remaja di sekolah
- Penyuluhan terkait kesehatan reproduksi remaja dan bahaya sex bebas beserta PMS
- Memaksimalkan peran peer educator di sekolah, seperti memberikan informasi
kepada teman2nya terkait kesehatan seksual & reproduksi remaja serta memberikan
solusi ketika temannya mempunyai masalah.