Anda di halaman 1dari 13

Penerapan Model Problem Based Learning

Untuk Meningkatan Kinerja dan Prestasi Hasil Belajar Fisika Siswa


di SMK Al Hadi Kota Bandung

Haris Royani
SMK AL HADI Kota Bandung

Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan prestasi hasil
belajar Fisika siswa di kelas TKJ SMK AL HADI Kota Bandungdengan penerapan model
Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Fisika Kompetensi Suhu Kalor dan Sifat
Mekanik Bahan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan,
setiap pertemuan dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran. Setiap siklus meliputi empat langkah,
yaitu perencanaan , tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan kinerja pada siklus 1 sebesar 22,50% , pada siklus 2 sebesar 38,75% terjadi
peningkatan 16,25% . Peningkatan prestasi belajar Fisika rata-rata pra-siklus 30,75, siklus 1 rata-
rata 65,08, pada siklus 2 rata-rata 72,50 .Penelitian ini 2 siklus, karena pada siklus 2, prestasi hasil
belajar siswa mencapai rata-rata 70, penerapan model PBL perlunya diterapkan dan diteruskan
dalam pembelajaran karena adanya peningkatan baik kinerja maupun prestasi hasil belajar.
Kata kunci : PBL, Kinerja , Prestasi hasil belajar

Application Of The Problem Based Learning Model


To Improve Performance and Achievement Of Physics Student Learning Outcomes In
Vocational School

Abstract: This Classroom Action Research aims to improve the performance and achievement of
Physics learning outcomes of TKJ students at SMK AL HADI Kota Bandungwith the application
of the Problem Based Learning model in learning Physics of Competence in Heat Temperature and
Mechanical Properties of Materials. This research is two cycles, each cycle includes four steps,
namely planning, action, observation and reflection. The results showed an increase in cycle
performance 1: 22.50%, cycle 2: 38.75%, an increase of 16.25%. Increased Physics learning
achievement pre-cycle average of 30.75, cycle 1 averaged 65.08, in cycle 2 the average was 72.50.
This study was 2 cycles, because in cycle 2, achievement of student learning outcomes reached an
average on average 70, the application of the PBL model needs to be applied because of the
increase in performance and achievement of learning outcomes. Keywords: PBL, Performance,
Learning Outcomes
PENDAHULUAN cenderung nyontek dengan temannya, tidak
Pendidik atau Guru sebagai salah satu percaya diri.
ujung tombak pendidikan yang akan Dengan memperhatikan keadaan di atas
membekali generasi masa depan dapat maka diperlukan metode dan model
memberikan inspirasi kepada siswa, siswa pembelajaran yang akan dapat mengaktifkan
bukan lagi sebagai obyek belajar, tetapi peserta, meningkatkan kinerja siswa dan
diposisikan sebagai subyek belajar. Siswa inovasi pembelajaran Fisika di SMK. Oleh
berangkat dari rumah sudah membawa bekal sebab itu dipilih Model Problem Based
pengetahuan, yang bisa didapat dari berbagai Learning (PBL) dalam pembelajaran Fisika
sumber buku paket maupun digital, modul, untuk meningkatan Kinerja dan Prestasi hasil
diktat, hotspot area yang ada di sekolah, di belajar siswa Kelas TKJ di SMK Al Hadi
Mall. Peran guru sebagai fasilitator sangat Tahun Pelajaran 2018/2019. Model PBL
dibutuhkan siswa dalam mengembangkan dipilih untuk menyelesaikan masalah di kelas
potensinya. TKJ karena kecenderungan siswa yang pasif,
Selanjutnya perubahan paradigma perlu ditingkatkan kinerja dan prestasi hasil
belajar dari siswa dalam bekerja secara belajarnya.
individu kemudian beralih secara kelompok Berdasarkan latar belakang dan
dalam memecahkan masalah, masalah dapat identifikasi masalah maka perumusan
dipecahkan dengan base learning yang dapat masalah dalam penelitian ini adalah (1)
diselesaikan secara berkelompok dan Bagaimana proses pembelajaran Fisika
berkolaborasi dalam mencapai tujuan belajar. dengan model PBL untuk meningkatkan
Tugas pendidik memberikan arahan, belajar kinerja siswa kelas
atau pelayanan yang menyenangkan bagi TKJ di SMK Al Hadi? (2) Bagaimana proses
siswa. pembelajaran Fisika dengan model PBL
Pengamatan yang dilakukan Peneliti di untuk meningkatkan prestasi hasil belajar
SMK Al Hadi bahwa siswa kurang antusias siswa kelas TKJ di SMK Al Hadi?
dan pasif dalam mengikuti proses belajar Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
mengajar dengan metode klasikal, masih untuk :(1) Meningkatkan kinerja siswa kelas
banyaknya siswa yang senang bermain game TKJ di SMK Al Hadi melalui penerapan
online dari gadget, mencuri waktu membaca Model PBL dalam pembelajaran Fisika. (2)
WhatsApp-an, menyelesaikan tugas belum Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa
optimal masih ketergantungan dengan kelas TKJ di SMK Al Hadi dengan
temannya. Malu bertanya, malu penerapan Model PBL dalam pembelajaran
mengemukakan pendapat, tidak menghargai Fisika.
temannya saat temannya presentasi, ulangan
Pembelajaran Fisika adalah proses adalah catatan tentang outcome atau hasil
interaksi antara siswa, guru dan media akhir yang diperoleh setelah suatu pekerjaan
pembelajaran pada lingkungan alam, atau Kinerja dijalankan selama kurun waktu
kompetensi untuk penelitian ini tentang Suhu tertentu. Dengan demikian kinerja hanya
dan Kalor, Sifat Mekanik Bahan. mengacu pada serangkaian hasil yang
Penyampaian suhu dan kalor, dan sifat diperoleh seorang pegawai selama periode
mekanik bahan ini karena konseptual dan tertentu dan tidak termasuk karakteristik
faktual, maka penting untuk penerapan pribadi pegawai yang dinilai.
model pembelajaran berbasis masalah, agar Ada 10 aspek kinerja yang teramati : (1)
siswa mendapat pengalaman empiris tentang Mendengarkan secara aktif, (2)
suhu dan kalor, dan sifat mekanik bahan. Menyampaikan argumentasi, (3) Kemauan
untuk bertanya, (4) Menghargai kontribusi,
A. Kinerja
(5) Kerjasama dalam menyelesaikan tugas,
Istilah kinerja merupakan terjemahan
(6) Menerima tanggung jawab, (7)
dari performance yang sering diartikan oleh
Menghormati perbedaan individu, (8)
para cendekiawan sebagai “penampilan”,
Mengungkapkan ketidaksetujuan, (9)
“unjuk kerja”, atau “Hasil” (Yeremias T.
Mengambil giliran dan berbagi tugas, (10)
Keban, 2004: 191). Pengertian kinerja
Berkompromi dalam menyelesaikan tugas
menurut KBBI ada 3 pengertian antara lain:
(Purwanto, 2008). Sepuluh aspek kinerja ini
1) Sesuatu yang dicapai, 2) Hasil yang
sebagai variabel yang akan digunakan untuk
diperlihatkan, 3) kemampuan kerja. Secara
penelitian ini.
etimologis, kinerja adalah sebuah kata yang
dalam bahasa Indonesia berasal dari kata B. Prestasi Hasil Belajar
dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari Prestasi adalah segala jenis pekerjaan
bahasa asing, bisa pula berarti hasil kerja. yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan
Sehingga pengertian kinerja dalam organisasi kecakapan suatu bangsa menurut Adi
merupakan jawaban dari berhasil atau Nugroho. Kalau menurut W.J.S Winkel
tidaknya tujuan organisasi yang telah Poerwadarminta, “prestasi adalah hasil yang
ditetapkan. dicapai”. Berdasarkan pendapat diatas,
Berbeda dengan Bernardin dan Russel penulis berkesimpulan hahwa prestasi adalah
(1993: 379) dalam Yeremias T. Keban (2004: segala usaha yang dicapai manusia secara
192) mengartikan kinerja sebagai the record maksimal dengan hasil yang memuaskan.
of outcomes produced on a specified job Menurut W.J.S Poerwadarrninta (1987:
function or activity during a specified time 767) rnenyatakan bahwa prestasi belajar
period. Dalam definisi ini, aspek yang adalah hasil yang dicapai sebaik–baiknya
ditekankan oleh kedua pengarang tersebut menurut kemampuan anak pada waktu
tertentu terhadap hal–hal yang dikerjakan C. Model Problem Based Learning
atau dilakukan. Jadi prestasi belajar adalah Barrow mendefinisikan pembelajaran
hasil belajar yang telah dicapai menurut berbasis masalah sebagai “pembelajaran
kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai yang akan resolusi suatu masalah. Masalah
dengan perkembangan serta perubahan tersebut dipertemukan pertama-tama dalam
tingkah laku pada diri seseorang yang proses pembelajaran” (1980:1). PBL
diperlukan dari belajar dengan waktu merupakan salah bentuk peralihan dari
tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan paradigm pengajaran menuju paradigma
dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian. pembelajaran (Barr dan Tagg, 1995). Jadi
Prestasi hasil belajar pelajaran Fisika yang fokusnya adalah pada pembelajaran siswa
akan diukur adalah kemampuan siswa dalam dan bukan pada pengajaran guru (Miftahul
memahami konsep, perhitungan dan aplikasi Huda, 2014:271). Langkah-langkah PBL
standar kompetensi suhu dan kalor, dan sifat dapat dijelaskan sebagaimana pada Gambar
mekanik bahan. Prestasi belajar yang akan 1.
digunakan sebagai variabel penelitian adalah
ranah kognitif.
METODE PENELITIAN dikerjakan setiap hari Selasa. Pelaksanaan
Penelitian tindakan dikerjakan mulai tanggal 15 Januari
1
diperoleh melalui proses menuju pemahaman
Penyajian Masalah
Gambar 1. Langkah-langkah PBL (Modifikasi dari buku Model-model pengajaran dan

6 2 3
Pengorganisasian
Evaluasi proses Pembimbingan
pemecahan masalah
5
4
Menganalisis proses
Menyajikan Hasil
pemecahan masalah
Karya
pembelajaran, Miftahul
Huda, 2014)
sampai 5 Maret 2018. Jam pelajaran 4-6
dilaksanakan di SMK 3 Yogyakarta, Jl. R.W
siang pukul 09.15-11.45 WIB, pertemuan
Monginsidi No. 2 Yogyakarta. Pembuatan
setiap hari Selasa durasi 3 x 45 menit.
rencana tindakan berdasarkan refleksi yang
Setting penelitian dilakukan di dalam
ditulis pada proposal dilaksanakan pada
kelas di ruang 79 : untuk penentuan masalah,
tanggal 2 Januari – Fabruari 2019,
pengorganisasian belajar, pembimbingan,
presentasi dan evaluasi .Pemberian masalah Gambar 2. Siklus dalam penelitian CAR
setiap kelompok diberi masalah yang model Kemmis dan Targart
berbeda, dari masalah tersebut didiskusikan
penyelesaiannya, siswa menuliskan soal, Rencana tindakan dilakukan dalam dua
membuat ilustrasi gambar, mengidentifikasi siklus, setiap siklusnya terdiri dari 2 tatap
masalah dengan menuliskan diketahui, muka, sekali tatap muka 3x 45 menit. Setiap
ditanya, menjawab masalah , lalu menarik siklus mencakup 4 tahapan, yaitu:
kesimpulan dari masalah, selanjutnya setelah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
siswa menyelesaikan , siswa presentasi dan refleksi. Kegiatan perencanaan dilakukan
mengevaluasi hasilnya. pada tiap pertemuan dalam satu siklus.
Penelitian tindakan kelas ini akan Pada siklus I : (1) Perencanaan: a.
dilaksanakan di kelas TKJ SMK AL HADI menyiapkan bahan ajar, silabus, RPP, Kertas
Kota Bandungsemester genap tahun A3, spidol warna, naskah soal pos tes,
pelajaran 2018/2019, Kelas TKJ, jumlah lembar penilaian kinerja, b. menyiapkan
Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah form angket , tentang penerapan PBL
32 Siswa. sebagai refleksi
Penelitian ini menggunakan rancangan Pelaksanaan pada Pertemuan 1 :a. Guru
penelitian tindakan kelas (Classroom action mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
research) dengan mengikuti model yang atau kompetensi suhu dan kalor yang harus
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dicapai dan rambu-rambu tugas yang akan
(1990:14), yang kemudian oleh Suharsimi dilakukan., b. Siswa dibagi ke dalam

Reflect ing

Planning
Observing

Acting

Reflecting
Planning
Observing

Acting

Arikunto (2006:16) dan Yoko Rimy kelompok 9-10 Kelompok, setiap kelompok
(2008:12) dijabarkan sebagai berikut: membahas masalah yang berbeda, c. Guru
membagi masalah kepada kelompok, d.
Siswa mengerjakan masalah yang diberikan Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
dengan rambu-rambu : menuliskan soal, Pegumpulan data dilakukan dengan
membuat ilustrasi gambar, menuliskan instrumen kinerja dan instrumen hasil belajar
diketahui , ditanya, proses penyelesaian (kognitif). Untuk instrumen kinerja ada 10
masalah dan menarik kesimpulan akhir dari indikator : (1) Mendengarkan secara aktif,
masalah. (2) Menyampaikan argumentasi, (3)
Pada pertemuan 2 dan 3 : a) Siswa Kemauan untuk bertanya, (4) Menghargai
secara kelompok menyiapkan hasil kontribusi, (5) Kerjasama dalam
penyelesaian masalah untuk dipersentasikan menyelesaikan tugas, (6) Menerima
didepan kelas, b) Guru mengarahkan tata tanggung jawab, (7) Menghormati perbedaan
cara presetansi dan aturan mainnya, c) Siswa individu, (8) Mengungkapkan
mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian ketidaksetujuan, (9) Mengambil giliran dan
masalah yang telah dibuat , d) Diadakan berbagi tugas, (10) Berkompromi dalam
tanya jawab, e) Kolaborator guru mencatat menyelesaikan tugas.
kinerja siswa sesuai format kinerja, f) Guru Prestasi belajar yang diukur adalah hasil
sebagai pengarah jika ada permasalahan lembar kerja hasil diskusi kelompok, dengan
yang tidak bisa dijawab oleh kelompok yang memberi nilai menulis soal dengan skor 10,
presentasi, g) Setelah semua kelompok ilustrasi gambar skor 30, diketahui skor 10,
presentasi kemudian diadakan pos tes ditanya skor 10, penyelsaian masalah skor
Kegiatan pengamatan dilakukan guru 30, kesimpulan 10 dan Teknik untuk hasil
peneliti dan kolaborator terhadap kinerja belajar dengan mengadakan pos tes, soal
siswa dalam diskusi kelompok, proses berupa pilihan ganda yang diuraikan
penyelesaian masalah, diskusi kelas sejumlah 10 soal berisi konsep dan
(presentasi) dan guru peneliti mengoreksi perhitungan . Serta dokumentasi berupa
pos tes kemudian hasilnya dimasukkan ke rekapitulasi pos tes. Hasil nilai prestasi
dalam daftar nilai (prestasi) belajar Siswa. belajar gabungan antara hasil diskusi dan
Refleksi pada akhir siklus I Siswa diberi hasil pos tes kemudian dirata-rata. Bukti
angket tentang pembelajaran dengan model foto-foto kegiatan dilampirkan..
PBL dalam Pembelajaran Fisika sebagai Data hasil observasi, catatan guru,
refleksi untuk mendiskusikan temuan- kuesioner terbuka dianalisis secara deskriptif
temuan dalam pembelajaran. Refleksi untuk mengetahui kualitas proses belajar
dilakukan juga oleh peneliti bersama mengajar. Untuk mengetahui peningkatan
kolaborator. Dan seterusnya, siklus kedua kualitas hasil belajar dilakukan dengan cara
mirip dengan siklus I, tetapi dengan materi menggabungkan hasil diskusi kelompok
Fisika berbeda sifat mekanik bahan. dengan hasil pos tes kemudian dirata-rata
(Prestasi belajar kognitif).
Teknik analisis data dilakukan dengan dilakukan pembelajaran yang dapat
teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif, mengaktifkan, menggerakan para siswa,
yakni dengan mendeskripsikan data dipilih model Problem Based Learning
mengenai kinerja siswa selama proses (PBL), karena di dalam PBL, merancang dan
pembelajaran baik dalam proses perancangan membagi masalah dengan siswa aktif
masalah, hasil penyelesaian masalah, diskusi mendiskusikannya, serta
kelompok dan diskusi kelas dalam bentuk mempresentasikannya.
Presentasi dan Tanya jawab, deskripsi Tabel 2. Hasil ulangan umum semester
kuantitatif dengan mendeskripsikan kinerja ganjil mata pelajaran Fisika kelas TKJ
dari hasil angket siswa mengenai penerapan Tahun Pelajaran 2018/2019
Model PBL diakhir proses dan prestasi
Hasil Ulangan Umum
belajar Siswa dari nilai hasil diskusi dan pos Prestasi Belajar
Fisika
tes baik pada siklus I dan seterusnya.
Nilai Minimum 13
Indikator Keberhasilan Nilai Maksimum 50
Penelitian Tindakan Kelas ini berhasil Ketuntasan 0 (0%)
jika ada peningkatan Kinerja 15%, dan hasil
Nilai Rata-rata 30,75
prestasi belajar dengan rata-rata 70, maka
Daya Serap 0%
siklus dihentikan.
Tabel 2. menunjukkan hasil ulangan
umum semester ganjil tahun 2018/2019 ,
HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai tertinggi 50, nilai terendah 13 dengan
Kelas TKJ terdiri dari 32 siswa putra, di
rata-rata 30,75 , dengan ketuntasan 0%, di
dalam proses pembelajaran Fisika, kurang
atas KKM 75, tidak ada , sedangkan daya
antusias, senang ngobrol dan bercanda
serap 0% prestasi belajar Fisika sangat
dengan temannya pada saat guru
rendah dan belum optimal.
menjelaskan, kurang aktif, pasif, ketika guru
selesai menjelaskan, diminta bertanya tidak A. Deskripsi Siklus 1

ada yang bertanya, tidak yang 1. Perencanaan Tindakan

berargumentasi, tidak ada yang berani Di dalam perencanaan tindakan guru

mengkritisi tentang pembelajaran, masih menyiapkan instrument Rencana

nuansa segan dan tidak percaya diri. Pelaksanaan Pembelajaran, dengan model

Pembelajaran Fisika jam ke 4-6 Problem-Based Learning (PBL), tiga kali

(09.1511.45 WIB), Kelas TKJ masuk siang pertemuan, pertemuan pertama : guru

maka kondisi para siswa terlihat lelah, lesu, membagi kelompok berdasarkan hasil tes

kurang antusias, tidak bergairah dalam Ulangan Umum kelas X, secara heterogen

pembelajaran, oleh karena itu perlu dari sisi nilai, menentukan tujuan
pembelajaran, model pembelajaran PBL,
guru membagi masalah yang akan yang diketahui dan ditanyakan, proses
diselesaikan secara kelompok dan hasilnya penyelesaian masalah, dan membuat
dipresentasikan di kelas, guru menyiapkan kesimpulan. Guru memberikan penilaian
perangkat hasik diskusi kelompok dalam penyelesaian
Pertemuan kedua: siswa secara masalah.
berkelompok mempresentasikan hasil Pertemuan ketiga guru mengadakan
penyelesaian masalahnya, guru menilai penguatan dan dilakukan pos tes, kemudian
Kinerja siswa melalui penulisan naskah soal, guru menilai hasil pos tes.
ilustrasi gambar, diketahui, ditanya,
penyelesaian masalah dan kesimpulan yang 3. Hasil Pengamatan
ditulis. Pertemuan ketiga: penguatan, refleksi a. Hasil Kinerja pada Siklus I
dan pos tes, koreksi pos tes. Hasil Pengamatan Ada 10 aspek kinerja
Guru menyiapkan instrument RPP, form siswa (1) mendengar secara aktif, (2)
Kinerja, naskah soal pos tes, form menyampaikan argumentasi, (3) kemauan
monitoring dan hasil belajar fisika Siswa dari bertanya, (4) menghargai kontribusi, (5)
pra siklus, siklus 1, siklus 2 dst. Kerjasama menyelesaikan tugas, (6)
2. Pelaksanaan Tindakan menerima tanggung jawab, (7) menghormati
Sesuai dengan RPP guru di awal perbedaan individu, (8) mengungkapkan
pertemuan guru menjelaskan tujuan dan ketidaksetujuan, (9) mengambil giliran dan
langkah-langkah pembelajaran dengan model berbagi tugas, (10) berkompromi dalam
PBL, membagi kelompok, guru membagi menyelesaikan tugas.
masalah sesuai beban materi kelompok,
siswa mendiskusikan dengan kelompoknya
menuangkan di dalam kertas A3 dengan
kriteria : menuliskan masalah (soal),
membuat ilustrasi gambar atas masalah,
negidentifikasi variabel yang diketahui, dan Tabel 3. Kinerja siswa per pertemuan pada
variabel yang ditanyakan dalam masalah, siklus 1
penyelesaian masalah, penarikan No Kinerja Siklus I
kesimpulan. (%)
Pertemuan kedua: seluruh kelompok 1 Mendengar secara aktif 25,00
presentasi hasil penyelesaian masalah yang 2 Menyampaian argumentasi 34,38
telah dibuat secara berkelompok, guru 3 Kemauan bertanya 37,50
melakukan penilaian kreativitas dengan 4 Menghargai Kontribusi 31,25
dengan indikator kelompok menuliskan 5 Kerjasama menyelesaikan 25,00
masalah (naskah soal), identifikasi variabel
tugas
6 Menerima tanggung jawab 18,75 Dari Tabel 4 menunjukkan peningkatan
7 Menghormati perbedaan 18,75 nilai rata-rata dari 30,75 menjadi 65,08 dan
individu peningkatan ketuntasan siswa dari 0%
8 mengungkapkan 3,13 menjadi 40,63 %. Hal ini menunjukkan
ketidaksetujuan penerapan model PBL dapat meningkatkan
9 Mengambil giliran dan 15,63 prestasi pembelajaran Fisika materi Suhu dan
berbagi tugas Kalor.
10 Berkompromi dalam 15,63
4. Refleksi pada siklus 1
menyelesaikan tugas
Rekapitulasi hasil angket refleksi
Rata-rata Kinerja Siswa 22,50
ditunjukkan Tabel 5:
Dari Tabel 3 menunjukkan kinerja siswa
Tabel 5. Rekap Refleksi
rata-rata 22,50, disebabkan dalam 2 jam
pelajaran untuk diskusi memecahkan
No Aspek Prosentase
masalah dalam kelompok, ada yang masih
1 Senang Model PBL 79,69% 2 Paham
santai, diskusi tidak bicara konteks
dengan Model PBL 71,88% 3 Aplikasi
(ngobrol), tidak fokus pada topik
untuk Jurusan 71,88%
pembicaraan, sehingga saat diminta
dikumpulkan beberapa kelompok tidak
Pada Tabel 5 menunjukkan siswa yang
selesai.
senang dengan model PBL sebanyak
Ada kelompok yang tidak menuliskan
79,69%, yang paham terhadap materi dengan
variabel yang ditanyakan tetapi menuliskan
model PBL sebanyak 71,88%, dan kaitan
dengan kata-kata sehingga tidak mendapat
materi dengan jurusan 71,88%, kalau
skor maksimal, dan tidak menuliskan
dihubungkan dengan ketuntasan yang 40,63
kesimpulan.
%.
b. Hasil Prestasi pada siklus 1 Tabel 4. Penentuan kelompok pada siklus I,
Prestasi Belajar Fisika pada Silus 1 ditentukan guru berdasarkan hasil ulangan
umum bersama, hasil refleksi dengan angket
PRESTASI SIKLUS 1 siswa kelas TKJ memberikan masukan
BELAJAR Pra Siklus Pos tes bahwa pembentukan kelompok oleh siswa
Nilai Minimum 13 27 sendiri. Penguatan materi dilaksanakan oleh
Nilai Maksimum 50 87 pendidik setelah siswa presentasi secara
Ketuntasan 0 (0%) 13 (40,63%) berkelompok, atau penguatan pada saat

Nilai Rata-rata 30,75 65,08 selesai presentasi.

Penguatan (gain) 34,33 B. Deskripsi Siklus 2


1. Perencanaan Tindakan Setelah dilakukan penguatan diadakan
Dari hasil refleksi siklus 1, maka pos tes, guru memeriksa hasil pekerjaan pos
perencanaan yang dilakukan adalah siswa tes jawaban siswa, guru mengolah data
membuat kelompok sendiri, hasilnya dengan menuliskan nilai minimum,
dilaporkan pada guru, penyiapan RPP, maksimum, ratarata, ketuntasan, penguatan
instrument naskah pos tes, form rekapitulasi (gain).
Kinerja dan hasil prestasi belajar Fisika 3. Hasil Pengamatan Siklus 2
Siswa, angket refleksi dan lembar jawab pos a. Hasil Kinerja Siklus 2
tes. Kinerja pada siklus 2 dilaksanakan 3
kali pertemuan, rekapitulasi hasil kinerja
2. Pelaksanaan Tindakan
(Tabel 6).
Pada pertemuan pertama siklus 2, guru
memberi penjelasan tentang tujuan Tabel 6. Kinerja siswa per pertemuan pada
pembelajaran sifat mekanik bahan, siklus 2
pembagian materi untuk kelompok yang No Kinerja Siklus II
sudah terbentuk, guru membagikan masalah, (%)
siswa mendiskusikan masalah atau mencari 1 Mendengar secara aktif 53,13
penyelesaian masalah yang akan 2 Menyampaian 34,38
dikerjakan, , hasil penyelesaian masalah argumentasi
dipresentasikan dan dievaluasi, penyelesaian 3 Kemauan bertanya 40,63
masalah meliputi soal (masalah), ilustrasi
4 Menghargai Kontribusi 40,63
gambar, diketahui, ditanya, penyelesaian
5 Kerjasama 53,13
masalah, dan penulisan kesimpulan.
menyelesaikan tugas
Pertemuan kedua, 9 kelompok
6 Menerima tanggung 25,00
mempresentasikan hasil penyelesaian
jawab
masalahnya, guru menilai Kinerja.
7 Menghormati perbedaan 53,13
Pertemuan ketiga, guru memberikan
individu
penguatan materi yang telah dipresentasikan,
8 mengungkapkan 9,38
guru melakukan refleksi dengan
ketidaksetujuan
membagikan angket tentang senang, paham
9 Mengambil giliran dan 46,88
dan keterkaitan dengan jurusan. Guru
berbagi tugas
mencatat setiap siswa yang bertanya,
10 Berkompromi dalam 31,25
argumentasi, memberi saran, mengkritisi dan
menyelesaikan tugas
menjawab pertanyaan baik dari guru maupun
dari temannya. Rata-rata Kinerja Siswa 38,75
Tabel 6 menunjukkan rata-rata kinerja siklus 2, nilai minimum 35, dan nilai
siswa 38,75, ada peningkatan kinerja pada maksimum tetap 95, disebabkan waktu
siklus 1 sebesar 22,50, terjadi penguatan penguatan jauh lebih besar dibandingkan
sebesar 16,25. Namun ada kelompok yang siklus 1 , ketuntasan 40,63 %, tetap , nilai
tidak menuliskan kesimpulan. rata-rata dari 65,08 menjadi 72,50 juga ada
kenaikan , sedangkan penguatan 7,42.
b. Hasil Prestasi pada siklus 2
Hasil pos tes tentang Sifat Mekanik 4. Refleksi
Bahan direkapitulasi diperoleh Tabel 7. Hasil angket refleksi pada siklus 2,
Tabel 7. Prestasi Belajar Fisika pada Siklus 2 diperoleh Tabel 8:
Tabel 8. Rekap refleksi siklus 2
Siklus 2

Posttes Siklus 1 Post tes No Aspek Prosentase


1 Senang Model PBL 71,88% 2 Paham
Nilai Minimum 27 35 dengan Model PBL 56,25%
Nilai Maksimum 87 95 3 Aplikasi untuk Jurusan 71,88%
Ketuntasan 13 (40,63%) 20 (62,5%
Tabel 8 menunjukkan pada siklus 2,
Nilai Rata-rata 65,08 72,50
yang senang model PBL sekitar 71,88%,
Penguatan (Gain) 7,42
yang mengatakan mengerti 56,25% dan yang
Prestasi Belajar
menyadari bahwa materi ini diaplikasikan di
jurusan 71,88%, sebab materi sifat mekanik
) bahan diperlukan di jurusan.

PEMBAHASAN
1. Pembahasan Kinerja siklus 1 dan siklus 2
Tabel 7 menunjukkan hasil pos tes
Rekapitulasi kinerja pada siklus 1, dan
siklus 1, nilai minimum 27, nilai maksimum
siklus 2 ditunjukkan Gambar 3
87, ketuntasan 40,63%, nilai rata-rata
Gambar 3 menunjukkan peningkatan
diperoleh 65,08, sedangkan hasil pos tes
dan

Gambar 3. Peningkatan Kinerja dari siklus 1 ke siklus 2


perubahan Kinerja dari siklus 1 sebesar Peningkatan ini terjadi karena semakin
22,50% menjadi 38,75% pada siklus 2, hari siswa semangat dalam pertemuan, usaha
bahwa semakin hari pertemuan ada mendiskusikan rancangan, mengerjakan
peningkatan siswa yang aktif dengan secara berkelompok lebih enjoy meskipun
presentasi di depan kelas, menambah rasa ada siswa yang mengeluh kurang paham,
percaya diri, dalam menampilkan hasil kerja ternyata hasil prestasinya ada peningkatan,
kelompok berupa Kinerja PBL. dengan model PBL ini dapat meningkatkan
hasil prestasi belajar Fisika.
2. Pembahasan Prestasi belajar Fisika
Hasil rekapitulasi pos tes, dari siklus 1
dan siklus 2 diperoleh (Tabel 12)

Tabel 12. Prestasi dari pra siklus, siklus 1 SIMPULAN

dan siklus 2 Dari hasil penelitian dan pembahasan di


atas dapat disimpulkan, bahwa : (1) Model
Pra Siklus Siklus
No Aspek PBL dalam pembelajaran Fisika dapat
siklus I II
meningkatkan Kinerja Siswa kelas TKJ di
1 Nilai Minimum 13 27 35
SMK Al Hadi khususnya pada materi Suhu,
2 Nilai Maksimum 50 87 95
kalor, dan Sifat Mekanik Bahan. (2)
3 Rata-rata 30,75 65,08 72,5
Penerapan Model PBL dalam pembelajaran
4 Ketuntasan (%) 0 40,63 62,5
Fisika dapat meningkatkan prestasi hasil
Tabel 12 menunjukkan Nilai rata-rata
belajar Siswa kelas TKJ di SMK N 3
pra-siklus 30,75 , siklus 1 : 65,08 dan siklus
Yogyakarta
2: 72,50, sedangkan penguatan (Gain) pra
siklus ke siklus 1 : 34,33 , siklus 2 : 7,42.
DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan ini dapat dilihat pada
Gambar 4. Arikunto, Suharsimi, dkk. (2006), Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Huda, Miftahul. (2014), Model-Model


Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Poerwadarminta, WJS. (1987). Kamus


umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Purwanto. (2008), Penerapan Model


Gambar 4. Peningkatan prestasi belajar Pembelajaran Kooperatif Tpe Jigsaw
Fisika siswa sebagai upaya peningkatan Motivasi dan
prestasi belajar fisika di SMK Negeri 3
Yogyakarta. Yogyakarta. Presentasi PTK
Tanggal 5 Nopember 2008.

Rimy, Yoko. (2008), Penelitian Tindakan


Kelas sebagai Bentuk Pengembangan
Profesi Guru. Yogyakarta: LPMP

Tim Kemdikbud Dikmen. (2014),


Modelmodel Pembelajaran Bagi
Pendidikan Kejuruan dan Karya Tulis
Ilmiah. Pada
Bimtek Lomba KTI KIIP yang
Diselenggarakan oleh P2TK Dikmen ,
17-19 Juni 2014 di hotel Sahid Prince
Solo, Handout.

Yeremias T. Keban. (2004), Enam Dimensi


Strategis Adminitrasi Publik. Konsep,
Teori, Isu. Yogyakarta: Gaya Media 2004

Anda mungkin juga menyukai