Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

INTERPRETASI CITRA

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perpetaan dan Pengindraan Jauh

Dosen Pengampu: Ibu Lisa Retno Sari M.Pd

Disusun Oleh:

Rita Oktaviani 2201070012

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO LAMPUNG

TAHUN 2023/2024

1
PEMBAHASAN

A. Interpretasi Citra

Interpretasi citra merupakan proses identifikasi dan interpretasi objek pada citra, baik citra
udara maupun citra satelit. Proses ini berguna untuk memahami identitas, ciri-ciri dan makna
hakiki dari objek yang dihadirkan dalam gambar. Unsur interpretasi citra meliputi bentuk,
ukuran, pola, bayangan, letak, dan asosiasi, serta aspek radiometrik yang memberikan informasi
tentang kualitas dan kuantitas objek pada citra.1Interpretasi Citra sangat penting dalam
pengindraan jauh (PJ) untuk berbagai keperluan, seperti pemetaan, pemantauan lingkungan, dan
analisis wilayah. Dengan memahami citra sebuah ruang, pemanfaatannya pun akan lebih optimal
misalnya, dalam perescanaan pembangunan dan mitigasi bencana.

Bentuk merupakan unsur penting dalam penafsiran citra karena memberikan informasi
tentang identitas dan ciri-ciri objek citra, sedangkan pola dapat memberikan informasi tentang
asal usul dan fungsi objek tersebut. Selain itu, situs memberikan informasi tentang lokasi dan
koordinat objek dalam suatu gambar, sedangkan asosiasi menggambarkan hubungan suatu objek
dengan objek lainnya.2

1
Purwadhi, F. Sri Hardiyanti, and Tjaturahono Budi Sanjoto. "Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. BAB
III: Dasar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh." (2008).
2
PAHLEVIANNUR, Muhammad Rizal. Pemanfaatan Informasi Geospasial Melalui Interpretasi Citra Digital
Penginderaan Jauh untuk Monitoring Perubahan Penggunaan Lahan. JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi),
2019, 4.2: 18-26.

2
Interpretasi Citrai di atas. Ada beberapa unsur interpretasi yang terkait dengan citra
penginderaan jauh, seperti:

a. Rona/warna: Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra dalam
wujud hitam putih. Sedangkan warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan
menggunakan sepektrum sempit dan menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih
beraneka. Rona/warna pada peta diatas ysaitu terlihat terang.
b. Tekstur: Tekstur adalah frekuensirona pada citra yang dinyatakan dalam ukuran
kasar, dan halus. Tekstur halus seperti lapangan berumput sedangkan kasar seperti
hutan yang ditanami tanaman yang beragam. Tekstur pada peta diatas yaitu terlihat
kasar karena ada banyak macam jenis pepohonan.
c. Bentuk: Bentuk adalah pengenalan objek pada citra berdasarkan konfigurasi atau
kerangka objek. Bentuk pada peta diatas ini yaitu rumah warga dengan atap berwarna
abu-abu dan merah bata dengan bentuk kerucut, sedangkan bentuk rincinya yaitu
dapat mencangkup detail-detail seperti aliran sungai, jalan, jembatan, dan
pepohohonan-pepohonan yang berada disekelilingnya.
d. Ukuran: Ukuran adalah karakteristik objek dalam bentuk jarak, luas, tinggi, lereng,
dan volume. Ukuran pada peta diatas yaitu
e. Pola: Pola adalah susunan keruangan yang menandai banyaknya objek buatan
alamiah dan banyaknya objek buatan manusia. Pola pada peta diatas yaitu pola pada
aliran sungai yang berkelok-kelok, perumahan warga yang tidak sama / tidak teratur,
dan jalanan yang menuju lurus.
f. Bayangan: Bayangan adalah yang bersifat menyembunyikan objek yang berada
didaerah gelap,yang terbentuk dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari.
Bayangan pada peta diatas yaitu tampak dari pepohonan yang dipotret dari atas pada
siang hari.
g. Situs: Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain disekitarnya. Situs pada peta
diatas yaitu rumah atupun pemukiman warga yang letaknya berdekat-dekattan dengan
pola tidak teratur.
h. Asosiasi: Asosiasi yaitu keterkaitan antara satu objek dengan objek yang lain. Seperti
asosiasi dari peta diatas yaitu Jembatan pada gambar diatas, sebagai sarana untuk
melewati sungai pada warga-warga didesa tersebut untuk melakukan aktivitas.

3
i. Konvergensi bukti: Konvergensi bukti adalah penggunaan beberapa unsur
interpretasi citra sehingga lingkupnya menjadi semakin sempit kearah satu
kesimpulan tertentu.
 KESIMPULAN

Interpretasi Citra diatas yaitu sangat jelas rona atau warna, dengan banyaknya pepohinan
disekeliling aliran sungai, yang diberi jembatan untuk jealannya warga-warga didesa tersebut.
Pemukiman yang lumyan padat dan cukup sejuk dan nyaman. Banyak rumah-rumah warga yang
dapat dilihat dari tekstur bentuk dan lain sebaginya.

 DAFTAR PUSRAKA

Purwadhi, F. Sri Hardiyanti, and Tjaturahono Budi Sanjoto. "Pengantar Interpretasi Citra
Penginderaan Jauh. BAB III: Dasar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh." (2008).

PAHLEVIANNUR, Muhammad Rizal. Pemanfaatan Informasi Geospasial Melalui


Interpretasi Citra Digital Penginderaan Jauh untuk Monitoring Perubahan Penggunaan
Lahan. JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi), 2019, 4.2: 18-26.

Anda mungkin juga menyukai