Uas Advance Marketing
Uas Advance Marketing
JAWABAN
b. Seleksi:
Fokus pada pemilihan calon terbaik dari daftar calon yang telah direkrut.
Melibatkan penggunaan metode dan alat evaluasi, seperti tes psikologis,
wawancara, dan referensi. Memiliki tujuan untuk menemukan calon yang paling
cocok dengan posisi yang tersedia. Mengambil keputusan berdasarkan
pembandingan antara calon yang berbeda.
Contoh praktik terbaik dalam seleksi adalah:
- Menggunakan tes yang valid dan reliabel untuk mengukur kemampuan dan
kecocokan calon.
- Melakukan wawancara yang terstruktur dan fokus pada kompetensi yang
relevan.
- Melakukan verifikasi referensi untuk memperoleh informasi tentang rekam
jejak calon.
- Melibatkan tim seleksi yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan
untuk mendapatkan perspektif yang beragam.
Sponsorship Olahraga: Red Bull secara aktif mensponsori berbagai acara dan
tim olahraga ekstrim, seperti balap Formula One, olahraga motor, dan olahraga
salju. Hal ini merupakan bentuk komunikasi pemasaran non-tradisional yang
melibatkan asosiasi merek dengan kegiatan-kegiatan ekstrim dan energik.
Menurut Fill (2013), sponsorship olahraga adalah salah satu bentuk komunikasi
pemasaran yang efektif dalam membangun kesadaran merek dan kredibilitas.
Media Sosial dan Konten Digital: Red Bull aktif menggunakan media sosial
seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan platform digital lainnya untuk
berinteraksi dengan penggemar mereka. Mereka membagikan konten-konten
menarik terkait kegiatan dan acara yang mereka sponsori. Media sosial dan
konten digital termasuk dalam komunikasi pemasaran non-tradisional yang
memanfaatkan teknologi informasi dan internet untuk mencapai audiens yang
lebih luas (Kotler et al., 2017).
Iklan Televisi dan Media Konvensional: Red Bull juga menggunakan iklan
televisi dan media konvensional seperti media cetak dan radio untuk mencapai
audiens yang lebih luas. Iklan-iklan ini sering kali menampilkan aksi-aksi ekstrim
dan mencerminkan energi dan kegembiraan yang dikaitkan dengan merek Red
Bull. Iklan televisi dan media konvensional termasuk dalam komunikasi
pemasaran tradisional yang sudah dikenal sejak lama (Kotler et al., 2017).
Tujuan komunikasi pemasaran yang ingin dicapai oleh Red Bull melalui berbagai
jenis promosi ini adalah untuk memperkuat citra merek mereka sebagai penyedia
minuman energi yang memberikan kegembiraan, semangat, dan kesenangan
kepada konsumen. Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan kesadaran merek
yang kuat, membangun koneksi emosional dengan konsumen, dan meningkatkan
loyalitas merek.
Strategi Harga Premium: Red Bull dapat mempertahankan harga yang relatif
tinggi untuk mempertahankan citra merek premium. strategi ini didukung oleh
penekanan pada kualitas produk, diferensiasi, dan asosiasi merek yang kuat
dengan gaya hidup aktif dan olahraga ekstrem. Harga premium dapat memberikan
kesan eksklusivitas dan memberikan konsumen persepsi nilai yang tinggi. Dengan
demikian, Red Bull dapat menargetkan konsumen yang lebih mementingkan
kualitas dan siap membayar lebih untuk pengalaman dan manfaat yang unik.
Strategi Harga Penetrasi: Red Bull juga dapat mempertimbangkan strategi
harga penentrasi untuk menguasai pangsa pasar yang lebih luas. Dalam hal ini,
Red Bull dapat menawarkan harga yang lebih rendah atau diskon untuk menarik
konsumen baru atau meningkatkan pangsa pasar di segmen yang lebih luas.
Strategi ini dapat digunakan untuk menghadapi persaingan dari merek minuman
energi yang lebih murah atau produk sejenis yang memiliki harga lebih rendah.
Pengembangan Varian Rasa: Red Bull dapat memperkenalkan varian rasa baru
yang sesuai dengan preferensi dan selera konsumen di Indonesia. Menyesuaikan
produk dengan citarasa lokal dapat membantu menarik konsumen yang lebih luas
dan meningkatkan daya tarik merek.
Penawaran Produk dengan Ukuran atau Kemasan yang Berbeda: Red Bull
dapat mempertimbangkan penawaran produk dengan ukuran atau kemasan yang
lebih sesuai dengan kebiasaan dan preferensi konsumen di Indonesia. Misalnya,
menghadirkan ukuran yang lebih kecil atau kemasan yang lebih praktis untuk
konsumsi sehari-hari.
Kolaborasi atau Kemitraan dengan Merek Lokal: Red Bull dapat menjalin
kolaborasi atau kemitraan dengan merek lokal di Indonesia untuk menciptakan
produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pasar
setempat. Kemitraan semacam ini dapat membantu Red Bull memperluas
jangkauan dan mendapatkan akses ke pangsa pasar yang lebih luas.
Oleh sebab itu penting bagi Red Bull untuk melakukan penelitian pasar yang
mendalam untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan tren konsumen di
Indonesia sebelum mengimplementasikan strategi produk mereka. Pendekatan ini
akan memastikan bahwa produk yang ditawarkan oleh Red Bull sesuai dengan
keinginan konsumen dan mampu memperkuat posisi mereka di pasar Indonesia.
Distribusi Melalui Distributor atau Agen: Red Bull dapat menjalin kemitraan
dengan distributor atau agen distribusi yang memiliki jaringan yang luas dan
pengalaman dalam penyaluran produk FMCG (Fast-Moving Consumer Goods).
Melalui distributor atau agen, Red Bull dapat mencapai banyak daerah secara
efisien dan memperluas cakupan pasar mereka.
Responsif terhadap Isu Kesehatan: Jika ada laporan tentang efek samping atau
masalah kesehatan terkait produk, perusahaan harus meresponsnya dengan cepat
dan serius serta melakukan tindakan korektif jika diperlukan.
Sumber
Kotler, P., Keller, K. L., Koshy, A., & Jha, M. (2017). Marketing
Management (15th ed.). Pearson.
Fill, C. (2013). Marketing communications: Engagement, strategies, and
practice (5th ed.). Pearson.
Verster, J. C., Aufricht, C., & Alford, C. (2012). Energy drinks mixed with
alcohol: misconceptions, myths, and facts. International Journal of General Medicine,
5,187-198. DOI: 10.2147/IJGM.S30307
https://www.indonesiana.id/read/162891/strategi-marketing-unik-red-bull-
membuahkan-hasil
https://www.affde.com/id/red-bull-marketing-strategy.html