Anda di halaman 1dari 2

KONVENSI JENEWA SEBAGAI HUKUM YANG BERLAKU SECARA UNIVERSAL

I. Pendahuluan
Menurut Hyde, hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri
atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh negara-negara.Untuk itu hukum
internasional harus ditaati ketika negara-negara saling berhubungan. 1
Salah satu sumber terpenting hukum internasional adalah kebiasaan internasional, namun dalam
perkembangannya, dengan semakin banyak dan peliknya persoalan antar negara maka masyarakat
internasional memandang perlu untuk membuat aturan yang disepakati bersama dalam bentuk
perjanjian internasional. Tidak setiap kebiasaan internasional dapat menjadi sumber hukum. Untuk
dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional merupakan sumber hukum. Perlu memenuhi dua
unsur, yaitu:
a. Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum. Ini merupakan unsur material.
b. Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum. Ini merupakan unsur psikologis.
Jika hanya unsur pertama saja yang ada, itu baru merupakan kesopanan internasional. Dalam hal satu
kebiasaan/ketentuan disepakati oleh negara-negara dan tiap negara tersebut menyatakan menundukan
diri pada ketentuan yang disepakati bersama tersebut, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai
hukum internasional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hukum internasional merupakan
bagian dari kaidah dan norma kesopanan internasional.
Jenis-jenis hukum internasional yang diakui oleh seluruh negara diantaranya adalah:
a. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (Charter of the United Nations);
b. Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian (Vienna Convention on the Law of Treaties);
c. Konvensi Jenewa tentang Hukum Perang Darat (Geneva Convention on the Law of Land
Warfare);
Berdasarkan lingkup pengaturannya hukum internasional dapat dibagi dalam tiga katagori
yaitu Transnasional, Global dan International Law.
Hukum Internasional adalah sistem hukum yang mengatur hubungan antara negara-negara di seluruh
dunia dan berfokus pada norma dan perjanjian antarnegara, seperti perjanjian perdamaian, traktat
perdagangan, dan konvensi hak asasi manusia. Ini adalah hukum yang berlaku di tingkat antarnegara.
Transnasional adalah Konsep yang mencakup segala sesuatu yang melintasi batas nasional, termasuk
aktivitas ekonomi, perusahaan multinasional, organisasi non-pemerintah internasional, dan bahkan
migrasi manusia. Ini tidak hanya mencakup hukum, tetapi juga elemen sosial, politik, dan ekonomi
yang melibatkan interaksi lintas batas negara.
Global adalah sering digunakan secara lebih luas daripada "transnasional." Ini merujuk pada segala
sesuatu yang terkait dengan seluruh dunia tanpa memandang batas negara. Hukum global adalah
bagian dari sistem hukum yang berkaitan dengan isu-isu ini di tingkat global.

1
https://fahum.umsu.ac.id/8385/
II. Konvensi Jenewa
Konvensi Jenewa sebagai salah satu hukum internasional adalah serangkaian perjanjian
internasional yang didirikan untuk melindungi korban perang dan mengatur perlakuan dalam konflik
bersenjata. Perjanjian ini mengikuti dari pengalaman mengerikan Perang Dunia II dan merupakan
salah satu tonggak dalam pembentukan hukum humaniter internasional. Makalah ini akan
menguraikan asal-usul, tujuan, dan dampak Konvensi Jenewa dalam melindungi hak asasi manusia
selama konflik bersenjata.
a. Asal-Usul Konvensi Jenewa
Konvensi Jenewa pertama kali diadopsi pada tahun 1864 sebagai respons terhadap menderita
yang dialami oleh para prajurit terluka dan tawanan perang selama pertempuran. Konvensi ini
menggarisbawahi perlunya perlindungan bagi korban perang dan prinsip-prinsip dasar hukum
humaniter dalam konflik bersenjata. Konvensi ini berfungsi sebagai titik awal dalam
pengembangan hukum humaniter internasional.
b. Tujuan Utama Konvensi Jenewa
Perlindungan Terhadap Korban Perang: Salah satu tujuan utama Konvensi Jenewa adalah
memberikan perlindungan maksimal terhadap korban perang, termasuk prajurit terluka, kapal
rumah sakit, dan personel medis yang berurusan dengan mereka. Ini mengarah pada penyediaan
perawatan medis yang layak dan perlindungan dari perlakuan yang tidak manusiawi.
c. Dampak Konvensi Jenewa
Konvensi Jenewa telah memiliki dampak yang signifikan dalam melindungi korban perang dan
menghormati hukum humaniter selama konflik bersenjata. Dampaknya meliputi:
1) berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi penderitaan korban perang dengan
memastikan akses ke perawatan medis yang tepat waktu dan perlindungan dari perlakuan
kejam.
2) memberikan dasar hukum yang kuat untuk menuntut individu atau negara yang melanggar
prinsip-prinsip hukum humaniter internasional. Ini mempromosikan akuntabilitas dan
penegakan hukum.
3) meningkatkan kesadaran internasional tentang pentingnya menghormati hukum humaniter
dalam konflik bersenjata.
4) menjadi model untuk pengembangan lebih lanjut hukum humaniter internasional. Berbagai
konvensi tambahan telah diadopsi untuk mengatasi tantangan baru dalam konflik bersenjata.

III. Kesimpulan
Konvensi Jenewa adalah tonggak penting dalam perkembangan hukum humaniter internasional. Ini
bertujuan untuk melindungi korban perang, mengatur perlakuan dalam konflik bersenjata, dan
menghormati prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. Dengan dampak yang signifikan dalam
mengurangi penderitaan dalam konflik bersenjata dan mempromosikan akuntabilitas, Konvensi
Jenewa tetap relevan dan penting dalam dunia yang terus berubah saat ini, di mana konflik bersenjata
dan kekerasan masih menjadi tantangan global.

Anda mungkin juga menyukai