JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
1. PENGENALAN
1.1. Nama dan Alamat usaha
Nama bisnis yang akan kami buat adalah “GarTo Nest (Garlic Toast Nest)”
dimana alamatnya terletak di kantin FSRD Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa
No.1, Grogol, Jakarta Barat
1.2. Pelaku Bisnis
a. Donny Juan
Alamat : Jl. Pecenongan Raya No.72, Jakarta Pusat
No telepon : 081122334455
Email : donnyjuan@gmail.com
b. Fetriani Sembiring
Alamat : Jl. Tawakal VI No.19, Grogol, Jakarta Barat
No telepon : 082212345678
Email : fetriani2902@gmail.com
2. RINGKASAN EKSKLUSIF
Tujuan dari Business plan ini adalah untuk mengembangkan dana sebesar
5.000.000 rupiah ke dalam sebuah bisnis roti panggang yang berlokasi di Grogol,
Jakarta Barat. GarTo Nest ini berbentuk stand makanan yang menjual berbagai jenis
roti panggang bawang yang unik dengan bahan dasar roti, margarin, bawang putih dan
peterseli. Usaha ini didirikan oleh Donny Juan dan Fetriani Sembiring.
2.3. Misi
GarTo Nest berusaha untuk menyajikan berbagai varian unik roti panggang
bawang kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau, sekalian dalam rangka
memperkenalkan garlic toast kepada masyarakat lokal.
4. DESKRIPSI PERUSAHAAN
4.1. Latar Belakang Bisnis
Pada era serba maju seperti sekarang ini banyak informasi dan budaya yang
bisa kita dapat dari mana saja. Seperti budaya orang Barat dan Eropa yang lebih
condong untuk makan roti. Budaya makan roti sudah lama menjadi salah satu
budaya yang diterapkan oleh orang-orang di Indonesia. Dengan demikian semakin
banyak jenis dan varian yang tersedia di Indonesia. Oleh sebeb itu kami
menciptakan sebuah bisnis bernama GarTo Nest yang mana kami menyediakan
sebuah produk makanna berbahan dasar roti.
4.2. VISI DAN MISI
a. Visi
Menjadi bisnis yang bisa menyajikan kebahagian dan kenikmatan dalan satu
potong roti panggang bawang.
b. Misi
1. Menciptakan sebuah roti panggang dengan berbagai variasi unik dan
menarik.
2. Mengusahakan segmentasi yang lebih merakyat dengan penentuan harga
yang lebih terjangakau.
3. Memperkenalkan garlic toast sebagai bagian dari budaya baru masyarakat
lokal.
4.3. Gambaran Produk
Produk kami adalah berupa roti panggang bawang. Campurannya bervariasi,
seperti eggroll, sosis, keju, bacon, dll. Untuk awal bisnis kami merencanakan 5
varian garlic toast yaitu :
a. Garlic toast original
b. Garlic toast eggroll
c. Garlic toast eggroll sosis
d. Garlic toast eggroll cheese
e. Garlic toast eggroll bacon Mayonise
Produk-produk tersebut ada kemungkinan untuk mengalami
perubahan, pertambahan ataupun pengurangan
5. RENCANA PRODUKSI
5.1. Proses Produksi
Produk garlic toast kami adalah berjenis roti panggang sehingga dalam proses
pembuatan membutuhkan proses pemanggangan. Campurannya adalah berupa
eggroll, sosis, cheese, dan bacon.
Secara garis besar produk kami diproses dengan tujuh langkah sederhana
berikut :
1. Pemotongan roti
2. Penambahan margarin
3. Penyiapan add material (bahan tambahan)
4. Penabahan bahan tambahan
5. pemanggangan
6. packing
5.3. Pemasok
Untuk bahan dasar, yaitu roti bulat, kami menyuplai dari Pabrik Roti Nusa
Indah. Pabrik Roti Nusa Indah adalah pabrik ayng berfokus hanay pada
pembuatan roti denganrasa tawar saja. Sedangkan untuk bahan lainnya kami
akan menyuplai dari pasar lokal di sekitar Universitas Trisakti.
Untuk jauh kedepannya kami berencana akan mencoba untuk memproses
sendiri rotinya sehingga bisa memangkas biaya produksi.
6. RENCANA OPERASI
6.1. Uraian Operasi Perusahaan
7. RENCANA PEMASARAN
7.1. Penetapan Harga
Untuk awal bisnis kami merencanakan 5 varian garlic toast yaitu :
a. Garlic toast original ( Rp 10.000,-)
b. Garlic toast eggroll ( Rp 13.000,-)
c. Garlic toast eggroll sosis (Rp 15.000,-)
d. Garlic toast eggroll cheese ( Rp 18.000,-)
e. Garlic toast eggroll bacon Mayonise ( Rp 20,000,-)
Produk-produk tersebut ada kemungkinan untuk mengalami
perubahan, pertambahan ataupun pengurangan
7.2. Promosi
Proses promosi akan dilakukan dari mulut ke mulut oleh konsumen,
serta melalui selebaran yang akan di bagikan pada setiap konsumen di 2 hari
pertama pembukaan bisnis. Selain itu akan ada pemberian promo beli 2 gratis
1 selama 1 minggu pertama pembukaan bisnis.
7.4. Kontrol
Untuk semua implementasi business plan harus dilakukan pengawasan.
Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari
pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam
pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan.
8. RENCANA ORGANISASI
8.1. Bentuk Kepemilikan
GarTo Nest merupakan bisnis dimana bentuk kepemilikannya merupakan
perusahaan perseorangan dimana bisnis ini dipegang oleh satu orang yaitu Donny
Juan.
8.2. Latar Belakang Tim Manajemen
Tenaga kerja adalah suatu komponen pada unit usaha tertentu yang merupakan
penggerak dari seluruh unit kegiatan karyawan di perusahaan kami datang dari latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda,kebanyakan dari karyawan kami tidak
memiliki lulusan pendidikan,hanya yang memiliki lulusan pendidikan bekerja di
bagian kantor perusahaan itupun paling tinggi lulusan SMA/SMK.Sebagian besar
karyawan berasal dari wilayah Universitas Trisakti. Disiplin, tanggung jawab dan
kerja sama sangat dianjurkan pada semua karyawan demi terciptanya etos kerja
yang tinggi.
Anggota atau karyawan dari GarTo Nest ini jelas diketahui apa kelebihan dan
kekurangan masing – masing, sehingga kecil kemungkinan terjadi ketidak
profesionalan atau kesalahan kerja.Sebagai menejer tentunya memiliki keahlian
yang memadai guna kelancaran dan kemajuan bisnis suatu perusahaan.
9. PENILAIAN RISIKO
9.1. Evaluasi Kelemahan Bisnis
Dalam sebuah usaha tentunya tidak selalu terjadi kesuksesan,tetapi ada juga
suatu kegagalan.kegagalan-kegagalan tersebut merupakan sebuah kelemahan dalam
perkembangan perusahaan,maka dari itu pihak perusahaan harus bisa mengevaluasi
dari kelemahan-kelemahan tersebut,dan harus menganalisisnya untuk menemukan
cara yang terbaik untuk mengatasi kelemahan itu. Salah satu kendala/kelemahan
yang terjadi dalam bisnis kami yaitu kurangnya modal yang membuat
perkembangan perusahaan kami sedikit tidak berjalan dengan lancar,selain itu
persaingan antar bisnis roti panggang dan pendistribusian di sekitar wilayah itu juga
mempengaruhi. Faktor yang tak terduga yang dapat mengurangi produktifitas
perusahaan ini antara lain yaitu: kurangnya konsumen diakibatkan adanya sistem
PSBB karena pandemic yang melanda, naiknya harga bahan baku, pemasok yang
tidak bermoral, Kenaikan nilai sewa atau pengakhiran sewa, dll.
oven 400.000
loyang 300.000
spatula 150.000
Seragam 100.000
Roti 5000
margarin 2000
Peterseli 2000
Add material
rollegg 3000
sosis 2000
cheese 5000
bacon 5000
packing 1000
(Biaya Operasional & Biaya Pemasaran awal + Biaya bahan baku) = 4,545 + 11,4 =
15,945 jt. Jika ternyata terdapat sisa dari investasi awal maka akan dialokasikan ke biaya
cadangan
A. Fixed cost
BEP = (455.000/6.055.000) + 1
BEP = 1, 075
11. APPENDIX