Anda di halaman 1dari 19

BUDIDAYA IKAN

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah)

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Darnika :1411060273
Inda Ariyanti :1511060264
Khusnatun Nisa :1511060275
Liza Anggita Eliandani :1511060278
Mutia Handayani :1511060298
Nila Ashari :1511060300
Nungki Dwi Anggraeini :1511060304
Putri Wiwin :1511060310

Dosen Pembimbing : Suci Wulan Pawhestri,M.Si

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSUTAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN
LAMPUNG
2017/2018

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan hidayah, ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya yang taat pada ajaran agama-Nya, yang telah rela
berkorban untuk mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman
islamiyah yang penuh dengan IPTEK serta diridhoi oleh Allah SWT. Yaitu
dengan agama Islam.
Dalam pembuatan laporan tentang pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan ini kami banyak sekali mengalami hambatan karena terbatasnya
pemahaman tentang isi laporan ini. kami juga menyadari bahwa dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah kami ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat,
khususnya bagi penyusun dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, 06 Maret 2018


Penyusun

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........... ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dari Budidaya Ikan ..................................................................... 3
2.2 Macam-Macam Jenis Kolam Budidaya Ikan ................................................. 3
2.3 Pembuatan Kolam Ikan Air Tawar ................................................................ 6
2.4 Pemilihan Induk Ikan Siap Pijah .................................................................... 7
2.5 Penebaran Benih Ikan .................................................................................... 9
2.6 Pemeliharaan Ikan ......................................................................................... 10
2.7 Pemanenan Ikan ........................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15
3.2 Saran .............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)
yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari
27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok
paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya
ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk
lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800
spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras
(kelas Osteichthyes).
Ikan sangat bermanfaat bagi manusia sebab didalamnya terdapat
bermacam zat – zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti: protein,
vitamin A, Vitamin B1 dan Vitamin B2 selain itu apabila dibandingkan
dengan sumber penghasil protein lain seperti daging, susu, dan telur harga
ikan relative paling murah. Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi
langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan
dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon
ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan
sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan
Mengingat pentingnya ikan bagi manusia, tak heran bila manusia
berusaha mendapatkan ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain dengan
mengusahakan melakukan pencarian disumbernya yakni laut dan adapula
yang memiliharanya disebut dengan usaha perikanan, pemeliharaan ikan ada
yang dilakukan langsung di laut dan adapula sebagian pemeliharaanya
dilakukan di kolam-kolam yang sengaja dibuat oleh pembudidaya.
Ikan yang pemeliharaannya di kolam-kolam biasanya adalah ikan air
tawar yang pemeliaharaannya secara keseluruhan dilakukan di dalam kolam –
kolam yang telah disediakan oleh para pembudidaya. Dalam pembudidayaan
ikan bersifat gampang-gampang susah, karna butuh keuletan dan ketelatenan.

1
Oleh sebab itu maka pemakalah akan mencoba membahas tentang budidaya
ikan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari budidaya ikan
1.2.2 Apa saja macam-macam jenis kolam budidaya ikan
1.2.3 Bagaimana pembuatan kolam ikan air tawar
1.2.4 Bagaimana pemilihan induk ikan siap pijah
1.2.5 Bagaimana cara penebaran benih ikan
1.2.6 Bagaimana cara pemeliharaan ikan
1.2.7 Bagaimana cara pemanenan ikan

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari budidaya ikan
1.3.2 Untuk mengetahui macam-macam jenis kolam budidaya ikan
1.3.3 Untuk mengetahui pembuatan kolam ikan air tawar
1.3.4 Untuk mengetahui pemilihan induk ikan siap pijah
1.3.5 Untuk mengetahui cara penebaran benih ikan
1.3.6 Untuk mengetahui cara pemeliharaan ikan
1.3.7 Untuk mengetahui cara pemanenan pkan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budidaya Ikan


Budidaya ikan sebenarnya sudah lama dikenal banyak orang namun
metode yang digunkan masih bersifat tradisional dan sederhana. Untuk
meningkatkan produksi ikan perlulah kiranya dilakukan pengembangan
dibidang metode budidaya ikan ikan. Yang di maksud dengan budidaya ikan
adalah suatu usaha manusia dengan segala tenaga dan kemampuanya untuk
memelihara ikan dengan cara memasukan ikan tersebut dalam tempat dengan
kondisi tertentu atau dengan cara menciptakan kondisi lingkungan alam yang
cocok bagi ikan.1
Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang
biakan ikan. Budi daya ikan adalah salah satu bentuk budi daya perairan yang
khusus membudidayakan ikan di ruang terbuka atau ruang tertutup, biasanya
untuk menghasilkan bahan pangan manusia. Ikan yang paling banyak
dibudidayakan adalah ikan mas, patin,lele, ikan nila dan lain-lain.2

2.2 Macam-Macam Jenis Kolam Budidaya Ikan


Budidaya ikan bisa menggunakan berbagai jenis kolam nulai dari
kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, dan kolam jaring apung. Dari
sekian jenis kolam tersebut kolam tanah banyak digunakan karena
membuatnya mudah dan biaya kontruksinya murah. Berikut ini penjalasan
dari berbagai macam budidaya ikan:
1. Kolam Tanah
Kolam ini termasuk kolam tradisional, di mana seluruh konstruksinya
terbuat dari material tanah. tanah yang menjadi dasar kolam merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai organisme yang menunjang
kehidupan ikan. Organisme tersebut bisa bermanfaat juga sebagai pakan
alami bagi ikan. Kelebihan-kelebihannya antara lain biaya pembuatannya

1
Eddy afrianto dan evi leviawaty. Metode Beberapa Budidaya Ikan. Yogyakarta:Kanisius. 1998. H
11
2
Tim Agriminakultura. Sukses Bisnis Dan Budidaya Ikan Mas. Jakarta:Pt Gramedia Pustaka
Utama. 20014. H 21

3
murah, perawatannya lebih mudah, dan tersedia pakan alami ikan di
dalamnya serta memiliki kekayaan hayati. Syarat utama dalam membuat
kolam tanah adalah lokasi yang dipilih harus mengandung tanah yang bersifat
liat. Dengan demikian, tanah tersebut bisa menyimpan air dan tidak gampang
bocor. Kolam dapat dibangun menjadi beragam bentuk seperti kotak, persegi
panjang, lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Yang harus diperhatikan dalam
membuat kolam tanah yakni persyaratan teknisnya harus terpenuhi.
Adapun beberapa tipe kolam tanah yang dikenal saat ini. Diantaranya
kolam tanah dengan tanggul tanah, kolam tanah dengan tanggul tembok atau
batu, dan kolam tambak air payau.
 Kolam tanah dengan tanggul tanah biasanya digunakan oleh para petani
ikan tradisional. Pembuatan kolam tipe ini murah dan mudah. Namun
pemeliharaannya perlu ketelatenan karena tanggul kolam mudah rusak dan
bocor. Tanggul tanah juga seringkali dirusak binatang-binatang yang suka
menggali seperti kepiting.
 Kolam tanah dengan tanggul tembok disebut juga kolam semi intensif.
Kolam ini lebih awet dan tahan lama. Tanggul kolam juga tidak akan
rusak diganggu binatang. Kolam seperti ini bisa digunakan untuk budidaya
ikan lele atau budidaya belut yang dikenal sering membuat lubang.
 Tambak air payau biasanya digunakan oleh petani ikan yang dekat dengan
laut. Tambak merupakan kolam air tenang dengan ukuran yang relatif
besar. Biasanya tidak kurang dari 1000 m2 satu kolamnya. Sumber
pengairan tambak berasal dari air laut atau muara sungai. Sehingga air
kolam tambak rasanya payau.
2. Kolam Semen
Kolam semen merupakan media budidaya ikan yang sangat disukai
karena tahan lama dan perawatannya cukup mudah sehingga kolam semen
dapat bertahan hingga puluhan tahun apabila dirawat dengan benar.Kolam
semen mempunyai banyak keunggulan oleh karena itu banyak pembudidaya
ikan mempercayakan kolam semen sebagai media budidaya. Kenunggulan
dari kolam semen ini antara lain:
 Kolam semen lebih kuat umurnya dan tahan lama

4
 Memudahkan dalam perawatannya
 Kolam semen memiliki kondisi air yang optimal sehingga dapat menebar
ikan dengan kepadatan tinggi walaupun kolam berukuran kecil asalkan
kondisi air kolamnya optimal.
 Kolam semen aman karena terbebas dari gangguan binatang lain seperti
siput dan unggas serta parasit yang berasal dari binatang pengganggu.
 Pada kolam semen pada hasil panen lebih baik dan lebih mudah dilakukan
jika dibandingkan dengan kolam biasa dari tanah.
Namun kolam semen ini memiliki kekurangan dimana memerlukan
penanganan khusus pada kolam baru yang terbuat dari semen, penanganan
yang salah dapat menjadikan bibit atau komoditas ikan kita menjadi kurang
maksimal pertumbuhannya. Adapun bahan-bahan kimia pada semen yang
dapat membuat ikan mati. Hal ini terutama terjadi pada kolam semen baru
yang langsung digunakan untuk memelihara ikan. Kolam semen baru masih
menyisakan bahan-bahan kimia berbahaya pada dinding kolam sehingga
dapat larut pada air dan membuat ikan mati.
3. Kolam Terpal
Kolam terpal menjadi salah satu alternatif disaat lahan yang
digunakan untuk budidaya ikan terbatas. Adapun beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam pembuatan kolam terpal :
 Pertama, perhatikan jenis ikan yang dibudidayakan, perlu diingat ukuran
terpal menyesuaikan bentuk fisik dan ukuran ikan.
 Sesuaikan pula ketinggian kolam dengan ukuran ikan yang dipelihara.
Upayakan tinggi kolam sebaik mungkin agar ikan tidak loncat keluar.
 Volume air harus seimbang dengan kerangka penyangga. Jangan sampai
kerangka jebol karena air di dalam kolam terlalu banyak atau penuh.
Untuk bisa mengukur seberapa banyak volume air yang masuk, dasar
kolam harus rata.
 perawatan terpal saat panen dan sesudah panen. Jika ingin membersihkan
terpal, bersihkan secara hati-hati supaya terpal tidak robek. Begitu pula
ketika akan membuat saluran air, upayakan terpal tidak bocor.
4. Kolam Jaring Apung

5
Kolam jaring apung ini biasanya digunakan dalam masyarakat yang
bertempat tinggal di sekitar sungai atau waduk-waduk kecil yang cara
membudidayakan ikan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Keramba
jaring apung ini bisa dimanfaatkan untuk memelihara ikan. Keramba yang
digunakan tidak menggunakan pelampung dari drum,tetapi dengan bambu
yang masih utuh dengan ukuran bambu yang besar. Inilah sebabnya disebut
dengan keramba karena tempatnya di aliran sungai atau waduk-waduk kecil
serta dalam skala usaha yang tidak besar, maka wadah pemeliharaan
dinamakan keramba. Sedangkan waduk-waduk besar sistemnya sudah
intensif wadahnya dinamakan jaring terapung, dengan pelampung, dengan
pelampung menggunakan drum.

2.3 Pembuatan Kolam Ikan Air Tawar

Agar dalam beternak ikan air tawar memperoleh hasil yang


memuaskan, sebaiknya kita memilih tempat dan mengerti tentang bagaimana
cara memelihara ikan air tawar tersebut. Adapun yang harus kita persiapkan
untuk pembuatan kolam tersebut antara lain:
1. Memilih tempat
Tanah yang kita pilih sebagai tempat pembuatan kolam pemeliharaan
ikan air tawar haruslah tanah yang subur atau setidaknya tanah yang dapat
disuburkan dan dekat dengan sumber air, sedangkan tanah – tanah yang
terdiri dari cadas atau tanah berpasir tidak baik dibuat sebagai tempat
memelihara ikan air tawar.
2. Pembuatan Kolam
Pembuatan kolam sebagai tempat pemeliharaan ikan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu secara tradisional dansecara intensif. Perlu
diperhatikan bahwa permukaan kolam harus dibuat sedikit miring kearah
pintu pengeluaran air dengan maksud agar kolam mudah dikeringkan pada
saat memungutan hasil nanti.
Ada dua syarat pembuatan kolam diantaranya adalah:
1. Saluran pemasukan air yang gunanya adalah memasukkan air kedalam
kolam

6
2. Saluran pengeluaran air, biasanya saluran pengeluaran air ini dibuat dua
buah yang satu dibuat atau dipasang pada permukaan kolam sesuai dengan
tinggi kolam yang diinginkan yang bertujuan untuk atau mencegah supaya
air kolam tidak meluap, sedangkan saluran pengeluaran yang kedua
biasanya dipasang dibagian bawah pematang kolam tepatnya sejajar
dengan dasar kolam adapun kegunaannya sebagai saluran penguras air
kolam sewaktu waktu hendak dikeringkan.
Adapun jenis – jenis kolam ikan air tawar adalah sebagai berikut:
1. Kolam Air Deras Segitiga, yang biasanya dibangun ditempat yang
mempunyai debit air lebih dari 300 liter air per detik.
2. Kolam Bundar, Biasanya digunakan sebagai tempat pembenihan ikan air
tawar.
3. Kolam Panjang, Kolam panjang biasanya banyak kita jumpai pada daerah-
daerah irigasi yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan.3

2.4 Pemilihan Induk Ikan Siap Pijah


1. Ciri-ciri secara umum
Keberhasilan dalam pembudidayaan ikan, salah satunya didukung
oleh pemijahan. Tanda-tanda induk yang sudah matang atau siap memijah
dapat dilihat dari keadaan perut, lubang kelamin dan gerakannya. Induk
betina yang siap memijah ditandai dengan perutnya yang gendut, lubang
telur membengkak, berwarna kemerahan dan gerakannya yang lamban.
Sedangkan induk jantan yang matang kelamin ditandai dengan warna
tubuh lebih cerah, alat kelamin berwarna kemerahan, kemudian bila diurut
keluar cairan berwarna putih susu. Pengurutan harus hati-hati dan pelan
agar spermanya tidak terlalu banyak keluar. Selain itu juga agar induk
jantan tidak stress.

2. Ciri-ciri secara khusus (ikan mas)


1. Ciri Induk ikan mas Siap Pijah

3
Heru susanto. Kolam Ikan. Jakarta:Penebar swadaya.2014. h 9-47

7
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor;
Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip
ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak
putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata
tampak jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus
lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
2. Perbedaan induk ikan mas jantan dan betina
a. Betina
 Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
 Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
 Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b. Jantan
 Badan tampak langsing.
 Gerakan lincah dan gesit.
 Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna
putih.
3. Sistem kawin suntik
Pada sisitem kawin suntik, induk baik jantan maupun betina yang
matang bertelur dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak
kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh
dari kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah
otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam
induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan
biaya yang tinggi, sarana yang lengkap dan perawatan yang intensif.

3. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemijahan Ikan Mas

Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diketahui dalam pembibitan ikan
mas, poin-poin berikut berlaku untuk semua cara pemijahan.

8
 Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
 Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup;
dan suhu berkisar 25 derajat C.
 Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
 Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan
seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
 Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet
diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran
2-4% dari jumlah berat induk ikan.4

2.5 Penebaran Benih


Penebaran benih merupakan langkah awal yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan budidaya. Penebaran yang baik harus menggunakan
prosedur dan waktu yang baik. Sebelum penebaran benih dilakukan, air
kolam harus memenuhi syarat budidaya sebagai berikut:
1. Air kolam untuk budidaya berkedalaman sekitar 50 cm. Untuk budidaya
dengan karamba dan KJA, persyaratan kedalan sesuai ketentuan karamba
dan KJA.
2. Pakan alami yang berupa plankton sudah mulai berkembang, ditandai
dengan munculnya warna kehijauan pada air kolam.
3. Parameter kualitas air sesuai persyaratan budidaya ikan air tawar.
Benih ikan yang baru tiba mudah mengalami stres. Benih menjadi
lemah dan kemudian mati bila langsung ditebar di kolam budidaya. Oleh
sebab itu, sebelum ditebar, benih perlu di aklimatisasikan dengan lingkungan
yang baru mengingat lingkungan yang baru sangat dimungkinkan untuk
mempunyai kondisi yang berbeda, terutama yang berkaitan dengan suhu dan
pH air.
Aklimatisasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Begitu tiba di lokasi budidaya, kantong atau jerigen yang berisi benih
langsung dimasukkan kedalam kolam budidaya tanpa dibuka tutupnya

4
Tim agriminakultura. Sukses Bisnis Dan Budidaya Ikan Mas, jakarta pt.gramedia pustaka utama
2014. H 87

9
terlebih dahulu selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar terjadi
penyesuaian antara suhu didalam wadah dengan suhu air kolam budidaya.
2. Setelah 15 menit, kantong benih dibuka. Untuk mempercepat penyesuaian
suhu dan pH, biarkan air kolam budidaya masuk kedalam wadah benih.
3. Akibat masuknya air kolam ke wadah, suhu dan pH air didalam wadah
akan semakin mendekati suhu dan pH air kolam budidaya. Bila sudah
sesuai, miringkan wadah benih sehingga benih keluar dengan sendirinya
dan masuk dalam kolam budidaya.
4. Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pagi atau sore hari saat
sinar matahari tidak terik.
1. Jumlah Penebaran Benih Ikan
Jumlah benih yang ditebar persatuan luas atau volume air. Padat
penebaran disesuaikan dengan luas tempat budidaya atau volume air
budidaya. Populasi ikan yang terlalu padat beresiko rentan terkena
penyakit. Disamping itu, padat penebaran yang tinggi juga menyebabkan
ikan harus berkompetisi dalam mendapatkan makanan. Padat penebaran
ikan air tawar yang dibudidayakan pada kolam, karamba, atau KJA, dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini.5
2. Tabel Padat Penebaran Benih Ikan Air Tawar
Tabel benih siap tebar

(Bambang Agus Mutidjo. 2001.h 119)


2.6 Pemeliharaan Ikan

5
Bambang Agus Mutidjo. Bebrapa Metode Budidaya Ikan Air Tawar. Yogyakarta:Kanisius. 2001.
H 115-119

10
Pekerjaan yang harus kita lakukan selama pemeliharaan terhadao
ikan-ikan yang kita budidayakan adalah antara lain pemberian makanan ikan,
pemupukan kolam, dan pencegahan atau pemberantasan hama dan pengakit.
1. Pemberian makan ikan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa di dalam kolam sudah
terdapat plankton – plankton sebagai makanan utama bagi ikan, selain itu
kita juga dapat memberikan makanan tambahan yaitu berupa dedak halus,
sebanyak dua kali sehari dan pada penaburan dedak halus usahakan
permukaan kolam tidak tertutup oleh dedak halus karena akan berdampak
buruk bagi ikan yang ada pada kolam.
2. Pemupukan kolam
Untuk menambah kesuburan kolam, sehingga hasil yang kita
harapkan menjadi memuaskan kolam perlu diberi pupuk sedangkan pupuk
yang kita taburkan ke kolam dapat berupa pupuk kompos ( pupuk hijau )
banyaknya kira – kira 1 ton untuk 10 are, ini bertujuan agar kolam tidak
terlalu kotor, dan dapat juga dengan cara membuat kandang hewan di
pinggiran kolam sehingga kotorannya bisa langsung jatuh ke dalam
kolam.
3. Pencegahan / Pemberantasan hama dan penyakit
Seperti halnya dengan usaha-usaha yang lain usaha perikanan tidak
luput dari gangguan. Gangguan-gangguan yang terdapat pada budidaya
ikan tawar antara lain Ular, burung, ketam, ikan buas terutama ikan-ikan
liar yang terdapat pada kolam,biawak yang semua itu merupakan hama
tingkat tinggi dan juga terdapat penyakit yang sering menyerang ikan
pada umumnya parasit - parasit yang antara lain adalah sebagai berikut :
 Ichthyophitirius multifiliis
Merupakan parasit yang menimbulkan bercak – bercak pada tubuh
ikan terutama pada bagian siripnya, pencegahaannya yaitu dengan
cara tidak menebari kolam dengan ikan selama t iga hari.
 Mixobolussp
Parasit ini banyak menyerang pada jaringan – jaringan tubuh ikan
sehingga menimbulkan bengkak – bengkak dan penyakit ini sangat

11
mudah menular, pencegahannya dengan cara memisahkan ikan yang
sudah terkena penyakit iini.
 Dactylogyrus
Parasit ini biasanya menyerang ikan – ikan yang masih kecil,
menimbulkan penyakit pada ingsang dan kulit cara menghindari
penyakit ini adalah dengan cara memberi makan yang cukup pada
anak ikan.6

2.7 Pemanenan Ikan


Panen merupakan saat yang sangat dinantikan oleh petani ikan.
Dasarnya, petani berharap bisa mendapatkan untung dari budi daya ikan ini.
Waktu pemanenan pada setiap sistem budidaya tidak pernah sama. Waktu
panen biasanya tergantung dari permintaan pasar. Waktu panen ikan untuk
pasar lokal dan waktu panen untuk keperluan Ekspor atau industri tentu
berbeda. Pemanenan hasil budidaya ikan baik pada pembenihan maupun
pembesaran pada prinsipnya hampir sama, tetapi khusus untuk pembenihan
harus dilakukan dengan cara ekstra hati-hati karena ikan berukurannya masih
kecil.Pada pemanenan hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Cara panen
Adalah proses pengambilan ikan, baik keseluruhan dan sebagian
dari kolam dipindah ketempat lain untuk siap dipasarkan. Cara panen
prinsip semua ikan hampir sama yakni dengan mengeluarkan air dari
kolam ikan dan setelah air berkurang ikan baru ditangkap. Tapi ada
beberapa ikan dan udang yang berbeda perlakukannya. Misalnya, panen
pada ikan mas akan tidak sama perlakuannya dengan panen belut atau
udang. Pemanenan dapat dilakukan sebagian atau semuanya.
Panen sebagian adalah dengan cara mengurangi air kolam kemudian
ikan yang diinginkan baik jenis dan ukuran dipanen,sedangkan ikan yang
ditinggal dapat dipelihara lagi. Pemanenan sebagian biasanya banyak pada
budidaya benih ikan. Sementara panen keseluruhan adalah setelah air
dikeluarkan dari kolam, semua ikan ditangkap atau di panen. Untuk

6
Eddy afrianto dan evi leviawaty. Metode Beberapa Budidaya Ikan. Yogyakarta:kanisius. 1998. H
50-52

12
menghindari jumlah ikan yang mati atau mengalami kerusakan fisik,
proses pemanenan harus dilakukan secara hati-hati. Ikan yang mengalami
kerusakan dapat memperlemah kondisi tubuh ikan tersebut sehingga
sangat berpengaruh terhadap daya hidupnya ikan tersebut.
2. Waktu panen
Kegiatan pemanenan sebaik dilakukan ketika suhu tidak tinggi ata
sinar matahari sedang teduh, biasanya itu yang tepat adalah pagi hari (
05.00 - 08.00 ) dan sore hari ( 15.00 - 18.00 ). Pelaku usaha budidaya ikan
atau udang dan petani ikan untuk melakukan panen memilih serta
memperkirakan sendiri yang terbaik. Pemanenan jangan sampai dilakukan
saat terik matahari akan menyebabkan ikan kondisinya melemah atau mati.
Ikan yang kepanasan, metabolisme tubuhnya akan terpacu sehingga
kebutuhan oksigen menjadi tinggi. Bila oksigen yang dibutuhkan ikan
dalam jumlah terbatas akan menyebabkan strees dan lemah.
3. Umur Panen
Umur ikan pada waktu dipanen tergantung keinginan yang
membudidayakan. Biasanya pembudidaya memanen ikan setelah
memperhatikan permintaan pasar. Jenis usaha yang banyak dilakukan oleh
petani atau pelaku usaha kebanyakan adalah pembenihan karena waktu
pemeliharaannya dibanding pembesaran, karena rata2 petani terbentur
dengan modal.
Umur ikan pada waktu dipanen tergantung dari hal-hal sebagai
berikut:
1. Jenis Ikan: Jenis ikan yang memiliki pertumbuhan tubuh cepat besar tentu
umur panennya juga akan berbeda dengan jenis ikan yang memiliki
pertumbuhan relatif lama.
2. Ukuran Ikan: Ikan ukuran benih yang akan dipanen memiliki umur yang
lebih muda daripada ikan ukuran konsumsi.
Beberapa contoh jenis ikan kosumsi yang dipanen adalah sebagai berikut :
1.Gurame berat awal dibudidayakan 100 gr, umur panen 6 - 18 bulan, dengan
berat akhir 300 - 700 gr

13
2.Lele dumbo berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 5 - 8 bulan,
dengan berat akhir 100 - 200 gr
3.Patin berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 4 - 6 bulan, dengan berat
akhir 700 - 800 gr
4.Belut berat awal dibudidayakan 10-20 gr, umur panen 4 bulan, dengan berat
akhir 40 - 100 gr
5.Mujair berat awal dibudidayakan 20 gr, umur panen 3-4 bulan, dengan berat
akhir 200 - 250 gr
6.Bawal berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 3-4 bulan, dengan berat
akhir 200 - 300 gr
7.Nila berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 4 - 12 bulan, dengan berat
akhir 150 - 800 gr.7

7
Logcit. 2011. H 120-124

14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Budi daya ikan adalah salah satu bentuk budi daya perairan yang khusus
membudidayakan ikan di ruang terbuka atau ruang tertutup.
2. Dalam budidaya ikan memiliki 3 jenis kolam seperti kolam tanah, kolam
semen, kolam terpal, dan kolam jaring apung.
3. Persiapan dalam pembuatan kolam dapat meliputi pemilihan tempat dan
pembuatan kolam.
4. Dalam pemijahan pemilihan induk yang memenuhi standar sangat
mempengaruhi keberhasilan.
5. Penebaran benih yang baik harus menggunakan prosedur dan waktu yang
baik sesuai dengan ukuran dan suhu dalam ph air tersebut.
6. Pemeliharaan terhadap ikan-ikan yang kita budidayakan dapat dilakukan
dengan pemberian makanan ikan, pemupukan kolam, dan pencegahan atau
pemberantasan hama dan penyakit.
7. Pemanenan ikan tergantung pada jenis ikan dan ukurannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy dan evi leviawaty. Metode Beberapa Budidaya Ikan.


Yogyakarta:Kanisius. 1998.
Heru susanto. Kolam Ikan. Jakarta:Penebar swadaya.2014

Mutidjo, Bambang Agus. Bebrapa Metode Budidaya Ikan Air Tawar.


Yogyakarta:Kanisius. 2001

Tim Agriminakultura. Sukses Bisnis Dan Budidaya Ikan Mas. Jakarta:Pt


Gramedia Pustaka Utama. 20014. H 21

Tim Agriminakultura. Sukses Bisnis Dan Budidaya Ikan Mas. Jakarta


Pt.Gramedia Pustaka Utama 2014.

16

Anda mungkin juga menyukai