Makalah Budidaya Ikan
Makalah Budidaya Ikan
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Darnika :1411060273
Inda Ariyanti :1511060264
Khusnatun Nisa :1511060275
Liza Anggita Eliandani :1511060278
Mutia Handayani :1511060298
Nila Ashari :1511060300
Nungki Dwi Anggraeini :1511060304
Putri Wiwin :1511060310
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan hidayah, ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya yang taat pada ajaran agama-Nya, yang telah rela
berkorban untuk mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman
islamiyah yang penuh dengan IPTEK serta diridhoi oleh Allah SWT. Yaitu
dengan agama Islam.
Dalam pembuatan laporan tentang pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan ini kami banyak sekali mengalami hambatan karena terbatasnya
pemahaman tentang isi laporan ini. kami juga menyadari bahwa dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah kami ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat,
khususnya bagi penyusun dan bagi para pembaca pada umumnya.
penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........... ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dari Budidaya Ikan ..................................................................... 3
2.2 Macam-Macam Jenis Kolam Budidaya Ikan ................................................. 3
2.3 Pembuatan Kolam Ikan Air Tawar ................................................................ 6
2.4 Pemilihan Induk Ikan Siap Pijah .................................................................... 7
2.5 Penebaran Benih Ikan .................................................................................... 9
2.6 Pemeliharaan Ikan ......................................................................................... 10
2.7 Pemanenan Ikan ........................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15
3.2 Saran .............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oleh sebab itu maka pemakalah akan mencoba membahas tentang budidaya
ikan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari budidaya ikan
1.3.2 Untuk mengetahui macam-macam jenis kolam budidaya ikan
1.3.3 Untuk mengetahui pembuatan kolam ikan air tawar
1.3.4 Untuk mengetahui pemilihan induk ikan siap pijah
1.3.5 Untuk mengetahui cara penebaran benih ikan
1.3.6 Untuk mengetahui cara pemeliharaan ikan
1.3.7 Untuk mengetahui cara pemanenan pkan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Eddy afrianto dan evi leviawaty. Metode Beberapa Budidaya Ikan. Yogyakarta:Kanisius. 1998. H
11
2
Tim Agriminakultura. Sukses Bisnis Dan Budidaya Ikan Mas. Jakarta:Pt Gramedia Pustaka
Utama. 20014. H 21
3
murah, perawatannya lebih mudah, dan tersedia pakan alami ikan di
dalamnya serta memiliki kekayaan hayati. Syarat utama dalam membuat
kolam tanah adalah lokasi yang dipilih harus mengandung tanah yang bersifat
liat. Dengan demikian, tanah tersebut bisa menyimpan air dan tidak gampang
bocor. Kolam dapat dibangun menjadi beragam bentuk seperti kotak, persegi
panjang, lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Yang harus diperhatikan dalam
membuat kolam tanah yakni persyaratan teknisnya harus terpenuhi.
Adapun beberapa tipe kolam tanah yang dikenal saat ini. Diantaranya
kolam tanah dengan tanggul tanah, kolam tanah dengan tanggul tembok atau
batu, dan kolam tambak air payau.
Kolam tanah dengan tanggul tanah biasanya digunakan oleh para petani
ikan tradisional. Pembuatan kolam tipe ini murah dan mudah. Namun
pemeliharaannya perlu ketelatenan karena tanggul kolam mudah rusak dan
bocor. Tanggul tanah juga seringkali dirusak binatang-binatang yang suka
menggali seperti kepiting.
Kolam tanah dengan tanggul tembok disebut juga kolam semi intensif.
Kolam ini lebih awet dan tahan lama. Tanggul kolam juga tidak akan
rusak diganggu binatang. Kolam seperti ini bisa digunakan untuk budidaya
ikan lele atau budidaya belut yang dikenal sering membuat lubang.
Tambak air payau biasanya digunakan oleh petani ikan yang dekat dengan
laut. Tambak merupakan kolam air tenang dengan ukuran yang relatif
besar. Biasanya tidak kurang dari 1000 m2 satu kolamnya. Sumber
pengairan tambak berasal dari air laut atau muara sungai. Sehingga air
kolam tambak rasanya payau.
2. Kolam Semen
Kolam semen merupakan media budidaya ikan yang sangat disukai
karena tahan lama dan perawatannya cukup mudah sehingga kolam semen
dapat bertahan hingga puluhan tahun apabila dirawat dengan benar.Kolam
semen mempunyai banyak keunggulan oleh karena itu banyak pembudidaya
ikan mempercayakan kolam semen sebagai media budidaya. Kenunggulan
dari kolam semen ini antara lain:
Kolam semen lebih kuat umurnya dan tahan lama
4
Memudahkan dalam perawatannya
Kolam semen memiliki kondisi air yang optimal sehingga dapat menebar
ikan dengan kepadatan tinggi walaupun kolam berukuran kecil asalkan
kondisi air kolamnya optimal.
Kolam semen aman karena terbebas dari gangguan binatang lain seperti
siput dan unggas serta parasit yang berasal dari binatang pengganggu.
Pada kolam semen pada hasil panen lebih baik dan lebih mudah dilakukan
jika dibandingkan dengan kolam biasa dari tanah.
Namun kolam semen ini memiliki kekurangan dimana memerlukan
penanganan khusus pada kolam baru yang terbuat dari semen, penanganan
yang salah dapat menjadikan bibit atau komoditas ikan kita menjadi kurang
maksimal pertumbuhannya. Adapun bahan-bahan kimia pada semen yang
dapat membuat ikan mati. Hal ini terutama terjadi pada kolam semen baru
yang langsung digunakan untuk memelihara ikan. Kolam semen baru masih
menyisakan bahan-bahan kimia berbahaya pada dinding kolam sehingga
dapat larut pada air dan membuat ikan mati.
3. Kolam Terpal
Kolam terpal menjadi salah satu alternatif disaat lahan yang
digunakan untuk budidaya ikan terbatas. Adapun beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam pembuatan kolam terpal :
Pertama, perhatikan jenis ikan yang dibudidayakan, perlu diingat ukuran
terpal menyesuaikan bentuk fisik dan ukuran ikan.
Sesuaikan pula ketinggian kolam dengan ukuran ikan yang dipelihara.
Upayakan tinggi kolam sebaik mungkin agar ikan tidak loncat keluar.
Volume air harus seimbang dengan kerangka penyangga. Jangan sampai
kerangka jebol karena air di dalam kolam terlalu banyak atau penuh.
Untuk bisa mengukur seberapa banyak volume air yang masuk, dasar
kolam harus rata.
perawatan terpal saat panen dan sesudah panen. Jika ingin membersihkan
terpal, bersihkan secara hati-hati supaya terpal tidak robek. Begitu pula
ketika akan membuat saluran air, upayakan terpal tidak bocor.
4. Kolam Jaring Apung
5
Kolam jaring apung ini biasanya digunakan dalam masyarakat yang
bertempat tinggal di sekitar sungai atau waduk-waduk kecil yang cara
membudidayakan ikan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Keramba
jaring apung ini bisa dimanfaatkan untuk memelihara ikan. Keramba yang
digunakan tidak menggunakan pelampung dari drum,tetapi dengan bambu
yang masih utuh dengan ukuran bambu yang besar. Inilah sebabnya disebut
dengan keramba karena tempatnya di aliran sungai atau waduk-waduk kecil
serta dalam skala usaha yang tidak besar, maka wadah pemeliharaan
dinamakan keramba. Sedangkan waduk-waduk besar sistemnya sudah
intensif wadahnya dinamakan jaring terapung, dengan pelampung, dengan
pelampung menggunakan drum.
6
2. Saluran pengeluaran air, biasanya saluran pengeluaran air ini dibuat dua
buah yang satu dibuat atau dipasang pada permukaan kolam sesuai dengan
tinggi kolam yang diinginkan yang bertujuan untuk atau mencegah supaya
air kolam tidak meluap, sedangkan saluran pengeluaran yang kedua
biasanya dipasang dibagian bawah pematang kolam tepatnya sejajar
dengan dasar kolam adapun kegunaannya sebagai saluran penguras air
kolam sewaktu waktu hendak dikeringkan.
Adapun jenis – jenis kolam ikan air tawar adalah sebagai berikut:
1. Kolam Air Deras Segitiga, yang biasanya dibangun ditempat yang
mempunyai debit air lebih dari 300 liter air per detik.
2. Kolam Bundar, Biasanya digunakan sebagai tempat pembenihan ikan air
tawar.
3. Kolam Panjang, Kolam panjang biasanya banyak kita jumpai pada daerah-
daerah irigasi yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan.3
3
Heru susanto. Kolam Ikan. Jakarta:Penebar swadaya.2014. h 9-47
7
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor;
Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip
ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak
putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata
tampak jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus
lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
2. Perbedaan induk ikan mas jantan dan betina
a. Betina
Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b. Jantan
Badan tampak langsing.
Gerakan lincah dan gesit.
Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna
putih.
3. Sistem kawin suntik
Pada sisitem kawin suntik, induk baik jantan maupun betina yang
matang bertelur dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak
kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh
dari kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah
otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam
induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan
biaya yang tinggi, sarana yang lengkap dan perawatan yang intensif.
Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diketahui dalam pembibitan ikan
mas, poin-poin berikut berlaku untuk semua cara pemijahan.
8
Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup;
dan suhu berkisar 25 derajat C.
Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan
seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet
diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran
2-4% dari jumlah berat induk ikan.4
4
Tim agriminakultura. Sukses Bisnis Dan Budidaya Ikan Mas, jakarta pt.gramedia pustaka utama
2014. H 87
9
terlebih dahulu selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar terjadi
penyesuaian antara suhu didalam wadah dengan suhu air kolam budidaya.
2. Setelah 15 menit, kantong benih dibuka. Untuk mempercepat penyesuaian
suhu dan pH, biarkan air kolam budidaya masuk kedalam wadah benih.
3. Akibat masuknya air kolam ke wadah, suhu dan pH air didalam wadah
akan semakin mendekati suhu dan pH air kolam budidaya. Bila sudah
sesuai, miringkan wadah benih sehingga benih keluar dengan sendirinya
dan masuk dalam kolam budidaya.
4. Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pagi atau sore hari saat
sinar matahari tidak terik.
1. Jumlah Penebaran Benih Ikan
Jumlah benih yang ditebar persatuan luas atau volume air. Padat
penebaran disesuaikan dengan luas tempat budidaya atau volume air
budidaya. Populasi ikan yang terlalu padat beresiko rentan terkena
penyakit. Disamping itu, padat penebaran yang tinggi juga menyebabkan
ikan harus berkompetisi dalam mendapatkan makanan. Padat penebaran
ikan air tawar yang dibudidayakan pada kolam, karamba, atau KJA, dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini.5
2. Tabel Padat Penebaran Benih Ikan Air Tawar
Tabel benih siap tebar
5
Bambang Agus Mutidjo. Bebrapa Metode Budidaya Ikan Air Tawar. Yogyakarta:Kanisius. 2001.
H 115-119
10
Pekerjaan yang harus kita lakukan selama pemeliharaan terhadao
ikan-ikan yang kita budidayakan adalah antara lain pemberian makanan ikan,
pemupukan kolam, dan pencegahan atau pemberantasan hama dan pengakit.
1. Pemberian makan ikan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa di dalam kolam sudah
terdapat plankton – plankton sebagai makanan utama bagi ikan, selain itu
kita juga dapat memberikan makanan tambahan yaitu berupa dedak halus,
sebanyak dua kali sehari dan pada penaburan dedak halus usahakan
permukaan kolam tidak tertutup oleh dedak halus karena akan berdampak
buruk bagi ikan yang ada pada kolam.
2. Pemupukan kolam
Untuk menambah kesuburan kolam, sehingga hasil yang kita
harapkan menjadi memuaskan kolam perlu diberi pupuk sedangkan pupuk
yang kita taburkan ke kolam dapat berupa pupuk kompos ( pupuk hijau )
banyaknya kira – kira 1 ton untuk 10 are, ini bertujuan agar kolam tidak
terlalu kotor, dan dapat juga dengan cara membuat kandang hewan di
pinggiran kolam sehingga kotorannya bisa langsung jatuh ke dalam
kolam.
3. Pencegahan / Pemberantasan hama dan penyakit
Seperti halnya dengan usaha-usaha yang lain usaha perikanan tidak
luput dari gangguan. Gangguan-gangguan yang terdapat pada budidaya
ikan tawar antara lain Ular, burung, ketam, ikan buas terutama ikan-ikan
liar yang terdapat pada kolam,biawak yang semua itu merupakan hama
tingkat tinggi dan juga terdapat penyakit yang sering menyerang ikan
pada umumnya parasit - parasit yang antara lain adalah sebagai berikut :
Ichthyophitirius multifiliis
Merupakan parasit yang menimbulkan bercak – bercak pada tubuh
ikan terutama pada bagian siripnya, pencegahaannya yaitu dengan
cara tidak menebari kolam dengan ikan selama t iga hari.
Mixobolussp
Parasit ini banyak menyerang pada jaringan – jaringan tubuh ikan
sehingga menimbulkan bengkak – bengkak dan penyakit ini sangat
11
mudah menular, pencegahannya dengan cara memisahkan ikan yang
sudah terkena penyakit iini.
Dactylogyrus
Parasit ini biasanya menyerang ikan – ikan yang masih kecil,
menimbulkan penyakit pada ingsang dan kulit cara menghindari
penyakit ini adalah dengan cara memberi makan yang cukup pada
anak ikan.6
6
Eddy afrianto dan evi leviawaty. Metode Beberapa Budidaya Ikan. Yogyakarta:kanisius. 1998. H
50-52
12
menghindari jumlah ikan yang mati atau mengalami kerusakan fisik,
proses pemanenan harus dilakukan secara hati-hati. Ikan yang mengalami
kerusakan dapat memperlemah kondisi tubuh ikan tersebut sehingga
sangat berpengaruh terhadap daya hidupnya ikan tersebut.
2. Waktu panen
Kegiatan pemanenan sebaik dilakukan ketika suhu tidak tinggi ata
sinar matahari sedang teduh, biasanya itu yang tepat adalah pagi hari (
05.00 - 08.00 ) dan sore hari ( 15.00 - 18.00 ). Pelaku usaha budidaya ikan
atau udang dan petani ikan untuk melakukan panen memilih serta
memperkirakan sendiri yang terbaik. Pemanenan jangan sampai dilakukan
saat terik matahari akan menyebabkan ikan kondisinya melemah atau mati.
Ikan yang kepanasan, metabolisme tubuhnya akan terpacu sehingga
kebutuhan oksigen menjadi tinggi. Bila oksigen yang dibutuhkan ikan
dalam jumlah terbatas akan menyebabkan strees dan lemah.
3. Umur Panen
Umur ikan pada waktu dipanen tergantung keinginan yang
membudidayakan. Biasanya pembudidaya memanen ikan setelah
memperhatikan permintaan pasar. Jenis usaha yang banyak dilakukan oleh
petani atau pelaku usaha kebanyakan adalah pembenihan karena waktu
pemeliharaannya dibanding pembesaran, karena rata2 petani terbentur
dengan modal.
Umur ikan pada waktu dipanen tergantung dari hal-hal sebagai
berikut:
1. Jenis Ikan: Jenis ikan yang memiliki pertumbuhan tubuh cepat besar tentu
umur panennya juga akan berbeda dengan jenis ikan yang memiliki
pertumbuhan relatif lama.
2. Ukuran Ikan: Ikan ukuran benih yang akan dipanen memiliki umur yang
lebih muda daripada ikan ukuran konsumsi.
Beberapa contoh jenis ikan kosumsi yang dipanen adalah sebagai berikut :
1.Gurame berat awal dibudidayakan 100 gr, umur panen 6 - 18 bulan, dengan
berat akhir 300 - 700 gr
13
2.Lele dumbo berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 5 - 8 bulan,
dengan berat akhir 100 - 200 gr
3.Patin berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 4 - 6 bulan, dengan berat
akhir 700 - 800 gr
4.Belut berat awal dibudidayakan 10-20 gr, umur panen 4 bulan, dengan berat
akhir 40 - 100 gr
5.Mujair berat awal dibudidayakan 20 gr, umur panen 3-4 bulan, dengan berat
akhir 200 - 250 gr
6.Bawal berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 3-4 bulan, dengan berat
akhir 200 - 300 gr
7.Nila berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 4 - 12 bulan, dengan berat
akhir 150 - 800 gr.7
7
Logcit. 2011. H 120-124
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Budi daya ikan adalah salah satu bentuk budi daya perairan yang khusus
membudidayakan ikan di ruang terbuka atau ruang tertutup.
2. Dalam budidaya ikan memiliki 3 jenis kolam seperti kolam tanah, kolam
semen, kolam terpal, dan kolam jaring apung.
3. Persiapan dalam pembuatan kolam dapat meliputi pemilihan tempat dan
pembuatan kolam.
4. Dalam pemijahan pemilihan induk yang memenuhi standar sangat
mempengaruhi keberhasilan.
5. Penebaran benih yang baik harus menggunakan prosedur dan waktu yang
baik sesuai dengan ukuran dan suhu dalam ph air tersebut.
6. Pemeliharaan terhadap ikan-ikan yang kita budidayakan dapat dilakukan
dengan pemberian makanan ikan, pemupukan kolam, dan pencegahan atau
pemberantasan hama dan penyakit.
7. Pemanenan ikan tergantung pada jenis ikan dan ukurannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16