Anda di halaman 1dari 4

TUGAS III

PSIKOLOGI BELAJAR
“Pandangan Behavioristik tentang Belajar (lanjutan)
(Teori Belajar Sosial)”

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Neviarni S., MS., Kons.
Prof. Dr. Herman Nirwana., M.Pd., Kons.

Oleh:
Azahra Hardi Cusinia
NIM. 23151006

PRODI S2 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
RINGKASAN MATERI
Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar behavioristik
yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan sosial dalam proses belajar.
Berikut adalah pandangan behavioristik tentang teori belajar sosial:
 Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik
dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi.
 Teori belajar sosial menjelaskan bahwa perilaku manusia mempunyai
interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan
pengaruh lingkungan.
 Albert Bandura, seorang ahli psikologi, mengembangkan teori belajar sosial
dan percaya pada "determinisme timbal balik", yaitu lingkungan memang
membentuk perilaku dan perilaku membentuk lingkungan.
 Teori belajar sosial menekankan pentingnya pengamatan dan peniruan dalam
proses belajar.
 Penguatan positif dan negatif dari lingkungan sosial dapat mempengaruhi
perilaku dan hasil belajar siswa.
Dalam implementasi teori belajar sosial dalam pembelajaran, guru dapat
memanfaatkan pengaruh lingkungan sosial untuk memperkuat perilaku yang
diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Selain itu, guru juga
perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, serta
memfasilitasi interaksi sosial yang positif antara siswa.
Teori belajar sosial adalah teori yang menekankan pentingnya pengamatan,
peniruan, dan pengaruh lingkungan sosial dalam proses belajar. Teori ini
merupakan perluasan dari teori belajar behavioristik yang fokus pada bagaimana
lingkungan dan penguatan mempengaruhi perilaku seseorang. Beberapa poin
penting tentang teori belajar sosial antara lain:
 Pengamatan dan peniruan: Pengamatan dan peniruan adalah proses belajar
melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Dalam teori belajar
sosial, siswa dapat belajar melalui pengamatan dan peniruan perilaku guru
atau teman sekelas.
 Penguatan: Penguatan adalah proses yang memperkuat atau memperlemah
perilaku. Dalam teori belajar sosial, penguatan dapat berupa pujian,
penghargaan, atau hukuman dari lingkungan sosial
 Kondisi mental: Kondisi mental, seperti perhatian, memori, dan motivasi,
berperan penting dalam proses pembelajaran.
 Perilaku dipelajari dari lingkungan: Teori belajar sosial menjelaskan bahwa
perilaku manusia mempunyai interaksi timbal balik yang berkesinambungan
antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan.
 Penerapan dalam pembelajaran: Dalam implementasi teori belajar sosial
dalam pembelajaran, guru dapat memanfaatkan pengaruh lingkungan sosial
untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang
tidak diinginkan. Selain itu, guru juga perlu menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif dan mendukung, serta memfasilitasi interaksi sosial yang
positif antara siswa.
Teori belajar sosial memiliki implikasi yang signifikan dalam dunia
pendidikan. Dalam konteks pendidikan, teori ini dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan pengamatan dan
peniruan sebagai strategi pembelajaran yang efektif.
Selain itu, teori belajar sosial juga dapat membantu konselor memahami
interaksi individu dengan lingkungannya dan mengembangkan strategi yang tepat
untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
RUJUKAN

Moreno, R. (2010). Educational Pyschology. Mexico: John Willey & son, Inc.

Anda mungkin juga menyukai