Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL-2)

DI MTs. DI Putra NH Kediri

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

OLEH

NAMA : DIDI HADI SAPUTRA


NIM : 151-145-063
JURUSAN : P. IPA BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM

2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

MTs. DI PUTRA NH KEDIRI

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018

Menyetujui:

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

(Surdi, S.Pd., M.Pd.I.) (Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I.)


NIP. 19761231 200312 1 007 NIP. 19720715 199803 1 004

Mengetahui;
Kepala MTs. DI Putra NH

N a r i a d i. S.Pd, M.Pd
NIP. 97112042005011004

2
LAPORAN 1 : PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH

BAB I

HASIL OBSERVASI

Kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) dilaksanakan sejak


tanggal 13 September sampe dengan tanggal 11 November 2017. Dalam
melakukan kegiatan PPL, mahasiswa harus mengenal lingkungan madrasah
tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut, baik secara fisik maupun nonfisik.
Upaya dapat dilakukan dengan kegiatan yang berorientasi pada pengenalan
dan lingkungan tersebut. Observasi merupakan upaya yang dapat digunakan
dalam permasalahan ini.
Kegiatan observasi bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data
dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan
dengan madrasah tempat pelaksanaan PPL, akibatnya mahasiswa
memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik maupun nonfisik
madrasah, sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara optimal.
Sasaran pokok observasi adalah keadaan sekolahatau kelas pada
umumnya. Proses belajar mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya selain
mengajar dikelas. Dalam melakukan observasi mahasiswa dipandu
menggunakan “Buku Pedoman Pelaksanaan PPL-2” disamping bimbingan
dan arahan dari guru pamong, dosen pembimbing dan kepala sekolah.

Dalam observasi ini metode pengumpulan data yang kami lakukan


adalah :

a. Interview (wawancara)
Interview adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data atau informasi dari responden secara langsung.

3
b. Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan terhadap keadaan atau situasi sekolah atau kelas
MTs. DI Putra NH Kediri.
c. Dokumentar
Dokumentar merupakan suatu metode pengumpulan data yang
bersumber dari benda-benda tertulis seperti buku-buku dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya.
Berdasarkan observasi yang kami lakukan MTs. DI Putra NH
bertempat di Kedri Lebih khususnya Kediri Selatan dengan tempat yang
sangat setrategis yang dikelilingi oleh jalan raya, dan masih terhimpun
kedalam PONPES Nurul Hakim scara keseluruhan. MTs. DI Puttra NH
mendapatkan akreditasi B
Tenaga pendidik di MTs DI Putra ialah para Ustaz, guru laki-laki
semua dan tidak ada guru permpuan yang mengajar disana. Sarana
prasarana di MTs. DI Putra sudah dikategorikan baik, masjid yang
lumayan besar sehingga mampu mengkondisikan jumlah siswa yang
begitu banyak, ada TU, perpustakaan, bahkan ada tempat pelatihan siswa
untuk penanaman Hidroponik.

4
BAB II

PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH DAN PENANGANAN


KELAS

A. Pengalaman Latihan Administrasi Sekolah


Program PPL 2 adalah sebagai suatu lngkah awal latihan mengajar,
tentunya banyak hal yang harus dipelajari, terutama mengenai
administrasi sekolah. Guru pamong adalah orang yang sangat kami
harapkan untuk memberikan bimbingan dan latihan bagaimana
administrasi sekolah yang baik sebagai bagian dari tugas guru sebagai
tenaga pengajar dan pendidik.
Tugas guru sehubungan dengan administrasi yang dilakukan di
sekolah antara lain meliputi administrasi pengajaran, kesiswaan,
keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Berdasarkan
beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kami
dalam kegiatan administrasi sekolah meliputi ruang lingkup yang
diuraikan di atas. Akan tetapi dalam kenyataan yang ada, tidak semua
kegiatan administrasi sekolah dapat kami laksanakan, karena disebabkan
oleh hal lain. Adapun kegiatan administrasi sekolah yang dapt kami
lakukan adalah administrasi pengajaran.
Pada umumnya kegiatan administrasi pengajaran meliputi :
1. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan (Prota) adalah program pembelajaran yang
dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dan program ini disusun
berdasarkan bidang studi dengan berpedoman pada kalender
pendidikan yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama RI.
2. Program Semester (Prosem)
Program Semester (Promes) adalah penjabaran dari program
tahunan yang masing-masing semester memiliki alokasi waktu selama

5
enam bulan dan program ini berisikan kegiatan yang akan akan
dilaksanakan dalam waktu enam bulan, disusun berdasarkan kalender
pendidikan.
3. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan krangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada
setiap tahun ajaran tertentu yang memuat serangkaian kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, alokosi waktu, dan
sumber pembelajaran pada semester tertentu yang disusun dengan
mempertimbangkan terhadap pencapaian kompotensi.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diartikan sebagai satuan
program pembelajaran yang dikemas untuk satu atau beberapa
kompotensi dasar untuk satu kali atau beberapa kali pertemuan. RPP
berisi garis besar tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, baik untuk satu kali
pertemuan atau beberapa kali pertemuan.
5. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran merupakan suatu proses berkelanjutan
tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system
pembelajaran.
6. Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama
berkaitan dengan pembentukan kompetensi.
7. Alat Evaluasi Pembelajaran

6
Alat Evaluasi Pembelajaran yaitu keseluruhan alat yang dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan evaluasi dan dalam hal ini
berkaitan dengan pendidikan adalah tes dan non tes. Jadi
pengembangan alat evaluasi adalah bagaimana cara mengembangkan
alat-alat evaluasi untuk tujuan memajukan serta meningkatkan mutu
pendidikan itu sendiri.
Selain di atas kami juga mengisi data siswa atau raport siswa
kedalam buku induk guna untuk kepentingan akreditasi sekolah dan
membuat madding, sebagi sumber belajar siswa dengan menaruh
imformasi-imormasi yang baru dan actual mengenai tekhnologi,
olahraga dan penambahan berupa puisi dan cerpen serta beberapa
karikatur sebagai daya tarik siswa yang senang melihat gambar.
Dalam menyusun komponen administrasi pengajaran, kami
diberikan keterampilan oleh guru pamong dalam melaksanakan
administrasi pengajaran. Kemudian pada akhirnya hasil yang kami
rasakan dapat menambah pengetahuan dan ketermpilan secara lansung
dalam melaksanakan kegiatan administrasi pengajaran.
B. Pengalaman Latihan Administrasi Kelas
Pengelolaan administrasi kelas, merupakan realisasi dari perencanaan
pada administrasi pengajaran di atas. Adapun rincian pengelolaan
administrasi kelas ini meliputi :
1. Membuat absen
2. Membuat daftar nilai siswa
3. Membuat soal tes ulangan
4. Membuat charta system pencernaan
5. Membuat struktur organisasi kelas
6. Membuat aturan tertulis di dalam kelas
7. Membuat jadwal komisaris dan lain sebagainya.
Pengalaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat
memberikan pengetahuan yang belum sepenuhnya kami dapatkan

7
diperguruan tinggi dan pelaksanaannya secara nyata bisa kami dapatkan
di MTs. DI Putra NH Kediri.
Berhadapan dengan siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda
dengan di dominasi sifat kekanak-kanakan, jauh berbeda jika
dibandingkan dengan pengalaman saat PPL 1, disana kami berdiri dan
menjelaskan teman-teman sebaya ( mahasiswa) sehingga mudah
dikontrol, akan tetapi disekolah butuh penanganan ekstra untuk mengatsi
hal itu. Karna banyak permaslahn yang timbul dalam peruses
pembelajaran

8
BAB III

KESIMPULAN

Pada pembahasan kesimpulan dan saran ini kami dapat


menyimpulkan beberapa hal, sekiranya dapat menjadi wawasan baru
sekaligus menjadi pengalaman pertama bagi mahasiswa PPL. Dalam
pelaksanaan proses pembelajaran ternyata tidak hanya dilakukan pada
saat proses belajar mengajar semata, akan tetapi dapat dikombinasikan
dengan kegiatan ekstra lainnya. Sehingga dalam event edukasi dapat
terlaksana beberapa kegiatan yang dapat memberikan pemahaman yang
multi-dimensi bagi para siswa di kelas.
Proses administrasi merupakan salah satu faktor pendorong
jalannya operasional kurikulum tingkat sekolah, yang diharapkan dapat
mendorong tujuan pembelajaran secara aktif dan efisien serta dapat
menciptakan output yang berkualitas dan bermutu.

9
LAPORAN 2 : PENANGANAN STUDI KASUS

BAB I

HASIL OBSERVASI

Keberadaan seorang guru di sekolah tidak hanya sebagai pengajar


dan pendidik semata, akan tetapi lebih dari sekedar itu yakni
menggantikan peran orang tua siswa selama siswa berada di sekolah. Hal
ini dilakukan untuk memberikan bimbingan, pandangan dan pencerahan.
Berdasarkan pandangan di atas kehadiran kami di lingkungan sekolah
setidaknya mampu menjalankan tugas lain sebagai pendidik yakni sebagai
penasehat dan pembimbing. Sehingga dalam hal ini kami memilih
melakukan bimbingan kepada siswa yang lambat dalam mengerjakan
tugas, minat atau motivasi belajarnya kurang dan permasalahan yang
sedang terjadi di dalam kelas yakni seringnya terjadi perkelahian antar
sesama teman sekelas, hal ini tentu membuat proses belajar mengajar
menjadi tidak kondusif dan menciptakan lingkungan dan motivasi belajar
yang tidak baik serta menyebabkan pengaruh yang tidak baik bagi siswa
lainnya. Dan di dalam kelas masih banyak terdapat siswa yang tidur ketika
guru sedang menjelaskan.

10
BAB II

PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN LATIHAN STUDI KASUS

A. Perencanaan
Pada tahap perencanaan kami melakukan beberapa langkah untuk
melakukan bimbingan. Jenis bimbingan yang diberikan yakni secara
formal atau pada saat proses pembelajaran berlangsung dan non-formal
atau diberikan di luar jadwal belajar aktif.

Adapun langkah perencanaan yang kami diantaranya :

1. Melakukan persiapan, yakni melakukan identifikasi sebuah kasus yang


terjadi di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor yang
mengakibatkan terjadinya kasus tersebut, dilihat dari keadaan individu
siswa, keluarga dan lingkungannya.
2. Melakukan observasi, yakni mengamati secara lansung keadaan di
dalam kelas. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati secara lansung
dan melakukan wawancara dengan siswa yang bersangkutan.

B. Pelaksanaan
Kegiatan selanjutnya yakni pelaksanaan bimbingan yang telah
direncanakan, dimana dalam melaksanakan bimbingan ini kami
menggunakan pendekatan individu dan kelompok. Contoh kecil saja studi
kasus yang kami jalankan yaitu : mereka tidak semangat dalam belajar
(motivasi belajar rendah), tidur dalam kelas, kesulitan mengerjakan tugas,
berselisih pendapat dan berujung dengan pertengkaran namun tidak
sampai pada dengan kekerasan seperti adu fisik dan lain sebagainya
namun hanya sampai perang mulut sehingga menimbulkan keributan,
maka disitulah peran kami bagaimana cara menyelesaikan permasalahan
tersebut. Selama melaksanakan kegiatan PPL selalu diikuti dengan
pemberian bimbingan kepada siswa yang bersangkutan. Adapun materi
bimbingan yang diberikan yakni : mengenai bagaimana cara belajar yang

11
baik, menghargai waktu, menyelesaikan permasalahan dengan mandiri,
menghormati orang tua, guru, orang lain, dll.

C. Hasil Penanganan Kasus

Adapun hasil dari perencanaan dan pelaksanaan penyelesaian dari


permasalahan tersebut yakni dengan memanggil siswa bermasalah
tersebut, disitulah nanti akan di tanya permasalahan apa yang
menyebabkan mereka tidak semangat dalam belajar, kesulitan
mengerjakan tugas, tidur dalam kelas. Kemudian setelah megetahui
permasalahannya maka dicarilah solusi apa yang tepat untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan dengan cara mendekati siswa
yang kurang semangat dalam belajar, memberikan arahan dan bimbingan
terhadap kesulitan belajar dan membuat perjanjian bagi siswa yang suka
tidur dikelas, bahwa barang siapa yang melihat temannya tidur,
bangunkan bagaimanpun caranya, dengan memberi ketegasan saya (guru)
yang bertanggung, wal hasil cara itu berhasil bahkan. Bahkan saya melihat
mereka dengan bangga dan bahagia menerapkan cara itu dan tidak
menimbulkan perkelahiaan. dikarnakan kondisi yang nyocok untuk
menerapkan hal itu dengan melihat kondisi dan kejiwaan anak pondok,
dan tentunya diiringi dengan pemberian nasihat serta bimbingan secara
kontinue.

Berdasarkan pengalaman yang telah kami lalui, kegiatan bimbingan


ini dirasakan sangat bermamfaat, karena dengan adanya layanan
bimbingan dan konseling ini mahasiswa merasakan langsung bagaimana
cara menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh para siswa.

D. Evaluasi Dan Tindak Lanjut

12
Setelah melakukan perencanaan, persiapan, identifikasi, dan
memberikan bimbingan, langkah selanjutnya yaitu mengevaluasi dan
tindak lanjut. Adapun kegiatan evaluasi yang kami lakukan yakni dengan
cara mandiri, yakni melakukan pemantauan secara lansung keadaan siswa
dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.

Sedangkan proses selanjutnya yakni tindak lanjut, dan ini bertujuan


ketika kami tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada, maka kami
meminta bantuan kepada guru pamong atau guru-guru yang ada, atau
bahkan bisa lansung dapat dikonsultasikan kepada kepala sekolah untuk
menangani permasalahan tersebut dan tentunya teman-teman PPL pun
berperan penting saya selalu mendiskusikan permaslahan-permasalahn
yang ada dan kamipun bisa bertukar pikiran dan saling memberikan
solusi.

13
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan studi kasus yang telah dilaksanakan kami dapat


menyimpulkan bahwa anak MTs.DI Putra NH Kediri. masa anak-anak yang
duniannya masih ingin bermain. Dengan cara penanganan kasus yang baik
adalah dengan cara menasehati, memberikan bimbingan dan pendekatan
yang baik agar siswa yang memiliki kasus tersebut merasa diperhatikan.
Karena faktor lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat yang
membuat siswa tersebut membutuhkan perhatian yang lebih sehingga siswa
melakukan hal-hal yang membuat guru harus menghukum siswa tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian studi kasus tersebut


yaitu:

1. Melakukan perencanaan,
2. Pelaksanaan,
3. Hasil penanganan kasus,
4. Evaluasi dan tindak lanjut.

14

Anda mungkin juga menyukai