Oleh Kelompok I:
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui oleh :
i
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa penuntun yang telah kami susun ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu ide, saran dan kritikan yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan penuntun ini.
Akhirnya dengan memohon ridho Allah SWT., kami berharap semoga
praktikum ini bermanfaat bagi kami semua.
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
I. PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................................... 2
1.3 Manfaat ........................................................................ 3
iii
DAFTAR TABEL
Tabel HALAMAN
1. Alat dan Bahan ....................................................................... 4
2. Hasil pengamatan ................................................................... 9
2. Tabulasi Hasil Pengamatan .................................................... 10
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar HALAMAN
1. Hasil Kultur Bakteri Tanpa Pengenceran ................................ 10
2. Hasil Kultur bakteri Dengan Pengenceran .............................. 11
v
I. PENDAHULUAN
1
Bakteri adalah kelompok organisme yang ber sel satu yang di
klasifikasikan pada tingkat domain.bersama dengan domain Archea, bakteri
di golongkan sebagai prokariota, memiliki bentuk tertentu, misalnya
menyerupai bola, batang atau spiral yang biasanya berukuran beberapa
mikrometer.bakteri adalah hidup di tanah, air, mata air panas yang asam,
limbah radioaktif, hingga kerak bumi dan menjalin hubungan simbiosis
dengan tumbuhan dan hewan.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
terbesar luas di bandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki
ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-
tempat ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan namun ada pula yang
merugikan.salah satu ciri bakteri adalah melakukan metabolisme pada
dirinya sendiri, metabolisme pada suatu bakteri bertujuan memperoleh
suatu energi atau untuk kebutuhan hidupnya.
Menurut Rifai et al. (2020), pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Bakteri mampu bertahan hidup dalam lingkungan
yang mendukung pertumuhannya. salah satu faktor lingkungan yang
berperan adalah pH dan suhu lingkungan.
Sebagian besarspesies bakteri berbentuk bulat (disebut kokus; dari
bahasa Yunani kokkos yang artinya butir atau biji) atau berbentuk batang
(disebut basilus dari bahasa latin baculus yang artinya tongkat).
Beberapajenis bakteri berbentuk seperti batang yang agak melengkung
atau berbentuk koma (disebut vibrio); bakteri-bakteri lainnya bisa berbentuk
spiral (disebut spirillum) atau melingkar rapat (disebut spiroket). bentuk
yang tidak umum juga dijumpai, misalnya bakteri berbentuk bintang.
Berbagai macam bentuk ini ditentukan oleh dinding sel bakteri dan
sitoskeleton yang berperan penting karena dapat memengaruhi
kemampuan bakteri dalam memperoleh nutrisi, menempel pada
permukaan, berenag dalam cairan dan melarikan diri dari predator.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujujan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut
2
1. Untuk mengamati gambaran darah merah (eritrosit, kadar hemoglobin,
hematokrit) dan gambaran darah putih (leukosit, aktivitas fagositik,
lisozim maupun respiratory burst) pada ikan lele.
2. Untuk mengetahui cara pertumbuhan bakteri dan perhitungan koloni
dengan metode total plate (TPC).
1.3 Manfaat
1. Kami dapat mengetahui teknik pengamatan darah dan mengidentifikasi
kondisi darah sebagai pengetahuan awal dalam menilai kesehatan
ikan.
2. Dapat mengetahui cara pertumbuhan bakteri dan perhitungan koloni
dengan metode total plate (TPC).
3
II. METODE DAN HASIL PRAKTIK
4
22. Pipa Salih
23. Hemasitometer
24. Centrifuge
25. Plet Microtube
5
5. Setelah darah di ambil darah di simpang dalam plet mikrotup
6. Darah diambil sebanyak 0.5 ml kemudian tambahkan larutan hayem’s,
haemocytometer tipe nieubair untuk perhitungan leukosit digunakan
darah,
7. Pengadukan darah di dalam pipet dilakukan dengan mengayunkan
tangan yang memegang pipet seperti membentuk angka delapan
selama 3-5 menit hingga darah tercampur rata. Laruantan hayem’s ini
berfungsi untuk mematikan sel darah putih
8. Kemudian buang 2 tetes pertama larutan dalam pipet. Teteskan pada
hemocytometer dan tutup dengan gelas penutup.
9. Hitung jumlah eritrosit dihitung sebanyak 10 kotak kecil dan
dikonversikan menurut jumlah total kotak kecil sehingga di dapatkan
jumlah sel darah merah.
6
1
∑Etrosit (sel/mm3) = ∑sel terhitung xVol,kotak besar x faktor pengenceran
7
2.3.5 Pembuatan Media TCBS
1. Timbang TCBS sebanyak 8,9 gram dan siapkan aquades sebanyak 100
ml
2. masukkan aquades dan TCBS kedalam erlenmeyer, tutup
menggunakan aluminium foil dan aduk sampai tercampur merata
3. panaskan media menggunakan hot plat selama 19,2 menit hingga
mendidih
4. setelah tcbs mendidih diamkan selama 1 menit sebelum dipindahkan
kecawan petri
5. sebelum dipindahkan kecawan petri terlebih dahulu dipanaskan
menggunakan bunsen atau lilin, agar bakteri dari luar tidak masuk
kedalam. setelah wadah dipanaskan masukkan tcbs kedalam wadah,
usahakan melakukannya tidak jauh dari api untuk menghindari
masukknya bakteri dari luar
6. diamkan wadah selama 2 atau 3 jam sampai mengeras, dan siap
melakukan pengenceran sampel
8
2.3.7 Tahap Kultur Tanpa Pengenceran
1. siapkan wadah tcbs
2. Ambil sampel menggunakan mikrolait sebanyak 100 ml dan masukkan
kedalam wadah, usahakan dalam memasukkan sampel tidak jauh dari
api bunsen, dan ratakan menggunakan batang pengaduk yang telah
dipanaskan
3. masukkan wadah kedalam inkubator untuk berkembang bakteri selama
18 sampai 24 jam, dan dilkukan perhitungan bakteri
a. SDM =
Pengenceran =100
1
Perhitungan =∑Etrosit (sel/mm3) = ∑sel terhitung x 𝑣𝑜𝑙,𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
xfaktor pengenceran
= 3.285 x 10 x 100
= 3.285.000 sel/mm3
b. SDP =
Data =190,183,197,172,177
Pengenceran=10
9
1
Perhitungan =∑Etrosit (sel/mm3) = ∑sel terhitung x xfaktor
𝑣𝑜𝑙,𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
pengenceran
=4.595 x 10 x 10
= 459.566 sel/mm3
c. Hb = 3 gr/%
10-0 10-1
1. TCBS Sebar 30 2 32
2. TCBS Sebar 0 TBUD TBUD
Dimana :
Ntot = jumlah koloni bakteri dalam mililiter
T = Total bakteri pada cawan petri
Q = Jumlah cawan petri yang digunakan
10
S = Pengecekan yang digunakan
V = Volume yang diinokulasi
CFU/ml = 30 x 1 x 1
1 10 100ml
CFU/ml = 30 x 0,1 x 1
0,1ml
= 30 x 0,1x 10
= 30
= 3 X 101 CFU/ml
P = Tingkat pengenceran
N=2 x 1 x 1
1 101 100ml
=2x 1 x 1
100 0,1ml
11
= 2 x 0,01 x 10
= 0,2 x 10 CFU/ml
2.5 Pembahasan
2.5.1 Perhitungan Koloni Bakteri Metode Total Plate Count (TPC)
Prinsip dari metode hitungan cawan atau total plete count (TPC)
adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media
agar, sehingga mokroorganisme akan berkembangbiak dan membentuk
koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop. Metode ini merupakan metode yang paling
sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme. Dengan metode ini, kita
dapat menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis mikroba yang
tumbuh dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan mengidentifikasi
jenis koloni mikroba tersebut.
Pada metode ini, teknik pengenceran merupakan hal yang harus
dikuasai. Sebelum mikroorganisme ditumbuhkan dalam media, terlebih
dahulu dilakukan pengenceran sampel menggunakan larutan fisiologis.
Tujuan dari pengenceran sampel yaitu mengurangi jumlah kandungan
mikroba dalam sampel sehingga nantinya dapat diamati dan diketahui
jumlah mikroorganisme secara spesifik sehingga didapatkan perhitungan
yang tepat. Pengenceran memudahkan dalam perhitungan koloni.
a. Tanpa Pengenceran
Adapun jenis bakteri yang ditemukan pada pada kultur bakteri tanpa
pengenceran adalah:
16 bakteri jenis punctiform
3 jenis umbonate
8 jenis circular
3 jenis irregular
Jadi, jumlah keseluruhan bakteri pada kultur bakteri tanpa pengenceran
ditemukan sebanyak 30 bakteri.
a. Dengan Pengenceran
12
Adapun jenis bakteri yang ditemukan pada kultur bakteri dengan
pengenceran adalah 2 jenis filamentous ini membuktikan bahwa dalam
perhitungan total plate count (TPC) perlu dilakukan pengenceran karena
pengenceran ini dapat mengurangi jumlah kandungan mikroba pada
sampel sehingga nantinya dapat diamati dan diketahui mkroorganisme
secara spesifik dan ditemukan perhitungan yang tepat
2.5.2 Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih Pada Ikan
Lele
Kondisi ikan yang sehat dapat dilihat dari segi jumlah sel darah
merahnya, dimana ikan yang sehat mempunyai jumlah sel darah merah
sekitar 2 sampai 3 juta sel/ml. Windarti et all (2013) mengatakan bahwa
perbedaan antara sel darah merah dapat dilihat dari jumlah sel merah
dengan sel darah putih dimana pada kondisi ikan yang sehat jumlah sel
darah merah ikan berjumlah 2 juta-3 juta sel/ml sedangkan sel darah putih
berjumlah 200.000-300.000 sel/ml.
Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total sel darah
merah,didapatkan jumlah total sel darah merah pada kamar
haemocytometer yaitu 131,4 sel darah merah.Sehingga jumlah total sel
darah merah dengan pengenceran 100 maka didapatkan jumlah
keseluruhan total sel darah merah pada ikan lele yaitu 3.285.000 sel/ml.
Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total sel darah putih pada
kamar haemocytometer yaitu 183,8 sel darah putih.Sehingga jumlah total
sel darah putih dengan pengenceran 10 didapatkan jumlah keseluruhan
total sel darah putih pada ikan lele yaitu 459.500 sel/ml.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum penghitungan
sel darah merah dan sel darah putih, jumlah sel darah merah berjumlah
3.285.000 Jt/sel hal ini menandakan bahwasanya ikan yang menjadi bahan
praktikum berada dalam kondisi tidak sehat, dan hal ini menandakan juga
kondisi lingkungan dari ikan tersebut tercemar, sehingga mempengaruhi
kondisi kesehatan ikan tersebut.
13
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Bakteri
mampu bertahan hidup dalam lingkungan yang mendukung
pertumuhannya. salah satu faktor lingkungan yang berperan adalah pH
dan suhu lingkungan. Hasil perhitungan yang didapatkan dengan
menggunakan metode total plate (TPC) yaitu diperoleh tanpa
pengenceran sebanyak 3 X 101 CFU/ml dan dengan pengenceran
sebanyak 0,2 x 10 CFU/ml.
2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,sel darah merah pada ikan
tercemar.
3.2 Saran
Saran yang bisa diberikan adalah teman-teman dalam kelompok
praktikum harus benar-benar melakukan praktikum ini sesuai prosedur
yang ada, sehingga hasil yang depiroleh bisa dipertanggungjawabkan.
Karena yang bisa kita peroleh dari praktikum ini sangat banyak dan
bermanfaa bagi kita kedepannya. Serta waktu yang diberikan untuk
praktikum diperbanyak agar pemeriksaan masing-masing sampel dan objek
organ yang diamati lebih efisien dan hasilnya lebih akurat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16
2. Proses Penanaman Bakteri
3. Alat dan Bahan Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih
17
4. Proses Pengecekan Sel Darah Merah dan Putih
18